"Aduh.... sakit woi! turun ga kamu!" ucap seorang gadis cantik dengan pakaian sederhana dan tingkah yang bar bar nya, menghadang seorang pengendara motor yang baru saja menyerempet nya hingga jatuh ke sawah.
"Sorry." ucap seorang pria dengan wajah yang tertutup helm mahal, dan mengeluarkan suara yang membuat gadis itu tertegun.
wajah nya yang kotor, akibat terjatuh di sawah, membuat nya seakan lupa, bahwa dia baru saja di senggol oleh orang di depan nya. tapi gadis itu malah melamun dan tak sadar untuk bersikap tegas.
Pria itu menatap heran, dan langsung pergi tanpa berkat apa apa lagi, sepertinya memang pria itu memiliki urusan yang lebih penting saat itu.
"Aisshh, dasar goblok, apa yang kamu pikirkan Selin, dia yang nabrak kamu, malah dia yang pergi. woi, liat ya kalau kamu balik lagi, tak cincang kamu jadi gulai!" pekik nya yang mencak mencak seperti seekor monyet. untung saja kondisi di sawah begitu sepi, dan kebetulan saat itu tengah hari, jadi aman tak membuat Selina malu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.2
Malam Minggu, biasanya Selina akan membuat endorse di akun sosial media nya itu. gadis itu akan melakukan live di malam minggu nya, ditemani dengan secangkir kopi buatan dari ayah dimdim tercinta. Tak lupa pula dengan cemilan ciki ciki yang ada di kamar nya itu.
"Halo guys, welcome back kepada selinaaa....Yuhuu besi besti online ku. Gimana Hari kalian, pasti sangat menyenangkan. Nah kebetulan ni, kalau malam Minggu gini, pasti para muda mudi pada keluar tuh. Selin mau mengenalkan satu produk yang akan buat kalian Suka. Tentu saja ini di endorse ya." kekeh nya sambil membaca beberapa komentar dari akun Instagram nya itu
"Qaqa Spil skin care nya dong?" ucap Selin yang membaca beberapa komentar dari para fans nya itu.
"Boleh, aku cuman pakai moisturizer, sama sunscreen ya guys. Terus kalau pelembab bibir nya, aku pakai dari produk ini ni. Bagus banget, buat bikin bibir kalian jadi lembab. Enak ga buat kering. Pokoknya mantab soll."
Sambil terkekeh kecil, selina sangat menyukai profesi nya sebagai seorang selebgram itu. Katanya kerja nya gampang, cuman buat konten konten tentang suasana dan keseharian Selina di kampung teluk kerang itu. Dan hasil nya juga lumayan, bisa menambah uang jajan dan membeli apapun yang dia mau.
"Tok...tok...tok... Nduk, ayo makan dulu nak. Buna Udah nungguin di meja makan."
Mendengar suara ayah nya, langsung saja Selina berpamitan kepada para follower nya itu, karena memang live nya sudah selesai.
"Iya ayah ku, tunggu sebentar ya. Selin lagi menyapa para rakyat penduduk bumi ini."
Melihat tingkah anak gadis itu itu, ayah dimdim hanya tersenyum tipis, dan gemas dengan putri kesayangannya. sangat persis seperti istri tercintanya. Pokonya harus banyak banyak bersabar dengan tingkah kedua orang yang dia cintai.
"Heheh, guys. selin tutup dulu ya live nya malam ini. Ayahanda sudah memanggil. Jadi selain tidak boleh melanggar nya, Selin janji nanti kita live, dan cerita bareng bareng lagi. okey ges Selin pamitan dulu, see u rakyat ku."
Karena tingkah Selin yang kocak, dan periang membuat mereka para fans nya dari dulu suka dengan tingkah random gadis itu, selain pecicilan, Selin juga terkenal ramah oleh orang orang di teluk kerang ini.
"Yuhuu Buna, ayah dimdim. Princess kalian sudah datang ini." pekik nya dengan semangat yang membara.
"Jangan teriak teriak nak, nanti tenggorokan nya sakit." ayah dimdim tentu saja masih saja khawatir sekaligus kaget, bila terjadi sesuatu dengan putri kesayangannya.
"Heheh, pwisss iya maaf yah."
"Suka banget teriak teriak kamu nak, di denger tetangga bisa diusir kita." Omelan dari Buna membuat selin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Iya Buna, maafin ya heheh." ucap Selin yang hanya cengengesan saja.
Kedua orang tua nya, hanya geleng-geleng kepala saja. Tapi Buna nya berharap Selin bisa bersikap lebih dewasa dan mengerti banyak hal, bila dia sudah tak berada di sisi nya lagi.
"Wow....ini kesukaan Selin. Buna tau aja makanan favorit nya Selin, terima kasih Buna."
"Sama sama, makan yang banyak. Biar ga terlalu kurus kamu itu. Di kira tetangga Buna ga ngasih makan kamu. padahal mungkin kamu aja yang cacingan." ucap Buna dengan nada menahan tawa melihat wajah anaknya yang langsung cemberut.
"Isss, ayah. Liat Buna, masa ngatain Selin cacingan."
"Bun, jangan godain anak ayah terus."
"Belain aja, kamu terus mas."
"Biarin kan ayah lebih sayang sama selin, iya kan ayah." ucap nya dengan nada tengil.
"Huft.....yaudah makan makan, ayah sayang kalian berdua. Kalian ini harta yang paling berharga buat ayah." ucap Dimas yang selalu sabar dan selalu lembut dengan anak dan istrinya itu.
bagiamana bisa, Ana tidak klepek-klepek dengan suami tercinta nya itu, selain penyayang. Dimas juga begitu baik dan juga begitu bertanggung jawab sebagai seorang suami. Banyak para warga di desa teluk kerang yang iri dengan kehidupan mereka yang harmonis itu.
Makan malam dipenuhi, dengan canda tawa keluarga bersama. Bahkan beberapa kali, juga Buna selalu menggoda putri nya yang manja itu. walaupun Buna selalu mengatakan bahwa Selin terlalu kurus, tapi aslinya tubuh Selin sangat ideal. Gadis itu mau sebanyak apapun makan, berat badan nya tetap stabil.
Oh ya, Selin ini tinggi nya hanya 165cm aja. Berat badan nya sekitar 50 an. Jadi sudah termasuk ideal untuk para anak gadis jaman sekarang. kulit nya yang putih, bibir nya yang merah alami, rambut nya yang panjang, dan mata nya yang sipit, membuat Selin kerap sekali di panggil sebagai primadona nya kampung teluk kerang ini.
banyak para pemuda yang selalu, diam diam menaruh hati dengan gadis itu. Tapi tentu saja tak berani secara terang-terangan. Ya karena takut dengan dimas. Nah, sifat Dimas juga bila di luar tegas, dingin dan bertindak melindungi putri nya, bila ada yang menyukai anak kesayangan nya itu. Mana rela dia membiarkan anaknya dengan pemuda yang tidak punya pendirian. dan hanya sibuk dengan judi saja. beberapa pemuda di kampung teluk kerang ini, juga sangat berandalan. Itulah sebab nya, Dimas jarang memberikan izin kepada selin, untuk pergi malam malam keluar. Kecuali saat bersama dengan keluarga saja yang boleh. karena takut, bila anak gadis nya digodain oleh preman preman di luaran sana.
pagi harinya.....
Setiap pagi, Selin dan juga Buna nya selalu jalan pagi, untuk menghirup udara segar. tentu saja karena hari ini hari Minggu, ayah nya libur dan memiliki waktu bersama dengan keluarga kecil nya itu.
"Pagi ibu ibu." ucap Buna yang menyapa para ibu ibu bergosip
"Eh, pagi Bu ana. Jalan pagi ya?" basa basi mereka sambil tersenyum tipis.
"Iya Bu, biasalah anak gadis pengen ditemenin jalan pagi nya."
"Oh ya, aduh neng, cari suami atuh, kenapa selalu ditemenin ibu nya." ucap ibu ibu yang bergosip itu. Entah menyindir, atau memang sengaja membuat suasana hati Selin mendadak menjadi buruk.
"Kalau bukan orang tua, Udah aku hajar Mereka." gumamnya dengan nada kesal.
"Anak saya ini, perjalanan nya masih panjang Bu. masih pengen menikmati masa muda nya. lagi pula Selin juga masih kuliah. sebentar lagi lulus. saya dan suami ga melarang selin menggapai cita citanya." ucap Buna dengan jawaban berkelas nya.
Tentu saja dia tak terima anak nya di bicarakan seperti itu, di hadapan nya.
"Aduh ibu ana, kita juga hanya mengingatkan. lihat anak saya udh nikah, punya suami yang mapan, dan sekarang udah punya cucu." sindir Bu Romlah
Marni, Romlah, dan asih merupakan orang orang tukang gosip di desa teluk kerang. ketiga wanita itu, tentu saja iri dengan keluarga nya Selina.
Marni merupakan ibu kepala desa, yang tak lain ibunya Windi. nah kebetulan, beliau tidak ada di sana, membuat ana sedikit bernafas Lega. Biasanya wanita itu selalu nyindir tentang keluarga nya, padahal ana tak pernah mengusik kehidupan orang lain.
