menjadi janda di usia yang tak lagi muda memang bukan pilihan yang bijak menurut orang lain.
tapi bagi Wulansari itu pilihan yang terbaik, bagaimana tidak, pernikahan yang begitu dia jaga di rusak oleh suaminya sendiri.
pria itu menghianati dirinya, dengan berselingkuh dengan seorang wanita yang memang lebih muda tapi sayangnya tak lebih cantik darinya.
apa status itu menganggunya?
apa dia akan bisa bertahan hidup dengan status yang sering di pandang sebelah mata itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pesta rakyat
Pukul sepuluh malam, semua tamu satu persatu sudah pamit pulang tapi orkes dangdut masih lanjut.
Pengamanannya juga super ketat, tanpa terduga ada yang membawa minuman keras dari luar tanpa sepengetahuan para anak buah juragan Baron
dan mereka pun minum di kebun yang tak jauh satu tempat itu, setelah setengah teler, mereka mulai mendekati panggung orkes dangdut dan mulai bergoyang.
Tapi sayangnya karena kesadaran yang cuma setengah akhirnya saat bergoyang mereka saling bersinggungan satu sama lain dan terjadilah hal yang tak di inginkan.
Adi jotos pun terjadi, orkes langsung di minta berhenti, dan para pria berseragam turun tangan.
Tentu saja langsung baku hantam dan membuat beberapa kursi plastik patah.
"sayang ajak Ryan masuk,temani dia hingga tidur, ini sudah tak baik," kata juragan Baron
"mas hati-hati ya, jangan sampai luka ya," kata Wulan yang mengendong Ryan masuk kedalam rumah.
Bocah itu pun langsung di temani untuk tidur karena besok sekolah.
Tapi Ryan masih penasaran, "mama itu ayah tak apa-apa?"
"tenang sayang, ayah mu itu pria kuat kok," jawab Wulan yang menenangkan putranya itu.
Di tempat para pria yang sedang tawuran, juragan Baron menyempatkan air dari selang taman.
Dan membuat semuanya sedikit mereda, ada satu orang yang sudah babak belur dan di amankan polisi
dan akhirnya acara itu harus bubar meski belum waktunya, karena juragan Baron sudah tak suka.
"bubarkan sekarang juga!!" bentaknya.
Akhirnya pesta rakyat berakhir dengan cepat karena para pemuda begundal yang membuat kericuhan di acara itu.
setelah semua bubar, juragan baron mulai melakukan pembayaran sesuai dengan tagihan.
Tentu saja para pemilik usaha yang tadi di minta untuk membagikan makanan tak ada yang berani curang.
setelah menyelesaikan semua pembayaran, akhirnya pria itu memilih masuk kedalam rumah dan membiarkan para anak buahnya membereskan kekacauan itu
dan besok tempat usaha miliknya masih libur, dan Bu imas juga membersihkan ruang tamu.
Semua akhirnya beres dan bersih pas pukul satu pagi, dan mereka masih bisa makan enak karena warung yang di panggil oleh bos mereka masih ada
akhirnya setelah semua Tinah bersih, dia menyuruh semuanya pulang setelah mengetikan bonus sedikit.
Ternyata saat dia masuk dan melihat kamar Ryan,bocah itu sudah tidur lelap sendiri.
Dan dia segera masuk kedalam kamar dan melihat istrinya sudah berganti baju dengan baju super mini.
Belum lagi menunjukkan jelas lekuk tubuh indah dari istrinya, belum lagi kulit putih bersih itu terpampang nyata.
"ada apa mas?" tanya Wulan yang melihat suaminya itu bengong.
"ah tidak kok," jawab juragan Baron.
Di rumah Bu pawoh, wanita itu merasa sepi karena sudah di tinggalkan oleh anak dan cucunya.
Tapi sekarang dia merasa lega karena putrinya bisa bahagia dengan suaminya yang baru.
di tambah menantunya itu sangat mencintai cucunya, dan sekarang dia tinggal menikmati hidupnya dengan santai.
Di tempat lain di rumah Mak tun, wanita itu sedang memperhatikan putri tunggalnya yang masih belum mau menikah meski sudah berusia tiga puluh tahun.
"Ajeng, kamu ini sebenarnya kenapa tidak mau menikah sih, bukankah usia ku sudah tak muda lagi," tanya Mak tun.
"memang Mak kira menikah itu seperti beli baju, jangan bilang Mak tanya begitu karena melihat Wulan yang menikah lagi, dan dengan juragan aneh itu,"
"juragan aneh matamu arek gendeng, kamu tidak tau seberapa kaya pria itu, bahkan kekayaannya saja empat kali lipat dari juragan Sukoco asal kamu tau," kata Mak tun.
"apa!! Mak bohong mungkin, masak Iya sih, tapi dia kayaknya pelit begitu,"
"alah si goblok, ya dia pelit sama orang yang tak di kenal, tapi dia sangat royal dengan anak buahnya, bahkan mungkin sekarang wulan sedang tidur berbantal emas dan uang gebokan," kata Mak tun.
"sepertinya tidak mungkin deh Mak, ya kali bisa seperti itu, aku gak yakin deh,"
"terserah deh,tapi kalau aku jadi kamu aku tak akan memilih juragan Sukoco, karena pria itu punya sisi menyerahkan,"
"begitu ya," kata Ajeng yang pura-pura tak tau.
padahal dia juga tak suka perlakuan pria itu, tapi anehnya Farid susah beberapa hari ini tak menghubunginya, entah kenapa dengan pria itu.
Dia juga tak mendapatkan balasan pesan atau bahkan telponnya juga di biarkan.
"sialan, kemana pria ini kenapa tiba-tiba hilang tanpa kabar," gumamnya.
Tak butuh waktu lama. Hingga Ajeng tidur, dia tak bisa menahan matanya untuk tetap terjaga.
Wulan sudah kelelahan karena harus terus menerus melayani suaminya yang benar-benar tak ada puasnya.
"mas kamu ini punya tenaga kok gak ada lelahnya, padahal sore tadi sudah minta,"
"beda waktu sayang, kaku juga sepertinya harus mulai membiasakan diri untuk melayani suamimu yang doyan ini ya," kata juragan Baron yang tak bisa di tolak.
Keesokan harinya, Wulan bangun kesiangan, untungnya saat dia panik dan segera keluar setelah mengenakan baju yang lebih pantas.
ternyata Putranya sudah siap ke sekolah bersama juragan baron, "mandi dulu dek, kamu berantakan,"
"ah iya mas, aku harus mandi ya," kata Wulan yang segera ke kamar mandi.
Dia pun membersihkan dirinya saat putranya pamit di antar suaminya, Wulan juga siang ini harus pulang karena pesanan untuk Frozen food sudah mulai masuk lagi.
dia ke dapur dan melihat sudah ada Bu Imas, "pagi Bu juragan," sapa wanita itu.
"pagi juga Bu, sedang membuat apa?" tanya Wulan yang mengambil minuman tradisional miliknya.
"sedang membuat ayam kecap sesuai pesanan dari juragan Baron, apa ada yang salah Bu juragan," tanya wanita itu.
"tidak ada Bu, tapi mulai besok untuk urusan makanan biar saya saja, ibu bisa kerjakan yang lain, karena saya ingin membuatkan makanan spesial untuk suami saya,"
"iya Bu juragan, saya mengerti," jawab wanita itu yang langsung menghentikan aktifitasnya.
Untung dia belum Mukai memasak, dan setelah minum jamu, Wulan membuka kulkas dan mengambil dua roti tawar untuk sarapan dengan telur mata sapi.
Setelah itu dia bersiap pergi ke rumah ibunya, dan juragan batin juga tau jadwalnya.
beruntung Bu pawoh ternyata sudah belanja ke pasar tadi subuh jadi dia tinggal mengeksekusi semuanya dengan baik.
Wulan mengajari ibunya untuk membuat dimsum dan juga Sempol, bahkan makanan yang lain, tentu sekarang dia mencari satu orang lagi untuk membantunya agar cepat selesai.
Tak butuh waktu lama, semua pesanan sudah di pick up setelah di vakum karena itu pesanan sudah lama.
Terlebih dua hari lalu dia libur karena menikah, sekarang waktunya kerja cari cuan.
Pukul sepuluh semua pesanan selesai, dan mereka sedang duduk santai, tapi Wulan ingat belum masak untuk suaminya.
"ibu ini uang hasil penjualan, dan ini gaji untuk mbak Pur, terima kasih ya sudah bantu, besok datang lagi meski gak ada pesanan kita harus ada stok,"
"iya mbak terima kasih," jawab wanita itu senang karena hanya kerja beberapa jam dia di Gaji lima puluh ribu.
Wulan menancap gas motornya hingga sampai di rumah, ternyata saat sampai dia membuka kamar ternyata suaminya sedang lelap tidur.
jadi dia memutuskan untuk ke dapur, tapi dia merasa aneh dengan Bu Imah karena wanita itu seperti baru melakukan sesuatu.
"ibu gabis ngapain kok keringatan begitu,"
"itu Bu juragan, baru saja selesai membersihkan kebun belakang," kata Bu Imah.
Tapi Wulan merasa aneh karena wanita itu tampak bersih-bersih saja, tapi yang basah malah rok bagian belakang seperti bekas ngompol.
Dia hanya pura-pura percaya, setelah memasukkan semua bumbu ke panci presto dan ayam, dia memastikan semua aman.
dia bergegas ke kamar dan memeriksa suaminya, dia sudah panik karena dia pernah di hianati.
juragan Baron yang sedang tidur merasakan geli di area bawah tubuhnya, dia kaget saat membuka mata melihat istrinya itu sedang memainkan sesuatu.
"apa yang kamu lakukan sayang?"
"aku sedang memeriksa apa dia nakal saat aku tak ada," jawab Wulan jujur.
apa mereka selingkuh atau othor yang salah tulis?