🌸 Lanjutan cerita dari "Merindukan Rembulan" 🌸
Yang nungguin kisah Fabian dan Laras,yuukkk mampir kesini...
Karena tak kunjung memiliki seorang anak,pernikahan antara Fabian dan Laras yang sudah di jalin selama 5 tahun itu pun terpaksa harus di akhiri karena Laras merasa dirinya tidak mampu memberi keturunan untuk suaminya Fabian.
Dan berharap,kelak suaminya bisa mendapatkan seorang istri yang bisa langsung memberikan keturunan untuk suaminya itu.
Lalu bagaimana jika satu tahun pasca bercerai Laras malah hamil anak dari Fabian??karena kejadian tak terduga,membuat mereka melakukan ONS yang mengakibatkan Laras hamil.
Akankah Fabian mau bertanggung jawab pada anak yang di kandung Laras??
Atau malah membiarkan Laras menjadi orang tua tunggal karena meragukan anak itu sebagai anaknya??
Yuukkk simak kisanya Fabian Bagaskara Herlambang dan Larasati Dewi Adnyana
🌸.Jadwal up :
🌸.Senin
🌸.Rabu
🌸.Jumat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28.Kecewa dan Marah
Sementara itu...
Disebuah kamar tampak sepasang suami istri tengah bersantai di atas ranjang besar miliknya.
"Apa Mamah akan kembali marah pada kita Mas? Aku takut jika Mamah akan kembali membenciku," lirih Laras tiba tiba.
Bian yang mendengarkan keluh kesah dari sang istri, semakin mempererat pelukkan nya pada tubuh Laras.
Bukan hanya Laras yang berpikiran begitu, namun dirinya juga. Meski begitu, Bian akan tetap berusaha untuk bertahan dan berjuang untuk mempertahankan hubungan nya dengan Laras.
Apalagi saat ini akan ada anak di antara mereka. Tentu saja Bian harus menjaga dan melindungi keduanya.
"Jangan pikirkan itu dulu. Lebih baik kita fokus pada kehamilan kamu saja dulu sayang. Ingat, ibu hamil tidak boleh stress. Aku tidak mau terjadi sesuatu pada kalian berdua, mengerti?" bujuk Bian agar Laras tidak berpikir macam macam dan membuat dirinya stress.
Dan tentu saja hal itu akan berdampak buruk untuk dirinya dan juga kandungan nya. Dan Bian tidak mau hal itu terjadi.
Mendengar penuturan Bian, Laras pun hanya bisa terdiam. Meski dilanda perasaan bersalah yang teramat besar, namun apa yang dikatakan oleh Bian ada benar nya juga.
Mungkin lebih baik jika fokusnya saat ini hanya pada kehamilan nya saja, setelah dia melahirkan sang anak dengan selamat mungkin Laras akan memikirkan bagaimana kedepan nya nanti.
Dan semoga dengan kehadiran sang anak nanti semua akan kembali baik baik saja dan sang mertua bisa kembali menerima kehadiran dirinya dan sang buah hati.
***
***
Tidak kalah galaunya dengan Laras, mamah Sinta bahkan sampai tidak bisa makan setelah apa yang terjadi hari ini.
Bahkan dia nekat pulang ke ibu kota ditengah malam demi meminta penjelasan dari sang suami yang selama ini menyembunyikan kabar Bian dari dirinya.
Setelah melewati beberapa jam perjalanan pulang, akhirnya tepat dini hari mamah Sinta tiba dirumah nya dengan menggunakan taksi.
Rasa kecewa dan juga kesal bersarang didalam hatinya kala mengetahaui jika papa Sandi mengetahui semua yang terjadi pada Bian selama ini.
Dengan langkah lebar mama Sinta memasuki rumah dengan menyeret koper miliknya. Mama Sinta langsung menuju kedalam kamar pribadinya setelah berada didalam rumah itu.
Rasanya sudah tidak tahan lagi memendam semua nya sendirian. Mama Sinta pun langsung melangkah mendekati ranjang, dimana sang suami tengah tertidur lelap disana.
Mama Sinta duduk tepat disamping sang suami lalu mengguncangkan pundaknya demi membuat mata yang tertutup rapat itu bisa kembali terbuka.
"Bangun Pah, ayo bangun. Ada yang ingin Mama bicarakan," ucap mama Sinta sendu.
Perlahan mata sang suami pun mulai terbukdan terlonjak kaget saat mendapati sang istri sudah ada disamping nya.
Padahl baru kemarin istrinya itu ijin dan pamit untuk pergi berlibur selama beberapa hari diluar kota.
Namun kini, wanita yang tidak lagi muda itu sudah kembali ada didalam kamarnya bahkan saat jam dinding rumah nya menunjukan pukul 3 dini hari.
"Mama? Mama sudah pulang? Pulang dengan siapa? Kenapa tidak menghubungi Papa untuk menjemput?" cecar papa Sandi saat mendapati sang istri yang sudah ada disamping nya.
"Bangun dulu, lalu cuci muka, aku tunggu diluar. Ada yang ingin aku bicarakan," jawab mama Sinta berlalu begitu saja menuju ke luar kamar.
Papa Sandi tidak banyak bicara lagi, papa Sandi langsung turun dari ranjang lalu beranjak menuju ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang masih menganguk itu.
Meski masih bingung dengan apa yang terjadi pada sang istri namun papa Sandi berusaha untuk terap tenang dan menunggu saja penjelasan darinya nanti.
"Kenapa Papa membohongi Mama? Selama ini Papa tahukan dimana Bian dan apa yang dilakukan nya? Kenapa Papa pura pura tidak tahu? Bahkan Papa tega merahasiakan pernikahan Bian dengan Laras, kenapa Pah? Kenapa?"
Deg...
Papa Sandi terkesiap saat keluar dari kamar sudah dicecar banyaknya pertanyaan dari sang istri.
"Maaf Mah, maafkan Papa,"
...****************...
"Maaf ya Othor baru sempat Up. Othor benar benar sibuk 😢😢, semoga setelah ini Othor bisa kembali up dengan normal.
Semoga tidak lelah menunggu dan masih setia dengan kisah Laras dan juga Bian, next kita alan bertemu dengan Bian junior, 🤗🤗"