Kematian Winarsih sungguh sangat tragis, siapa sebenarnya dalang di balik pembunuhan wanita itu?
Gas baca!
Jangan lupa follow Mak Othor, biar tak ketinggalan updatenya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MKW Bab 21
Winda masih berada di ruang keluarga, dia begitu kaget karena mendengar Wati berteriak dengan histeris. Winda yang kaget langsung berlari ke dalam kamar Wanda, lalu dia menarik putrinya untuk segera melangkahkan kakinya menuju kamar Cantik.
Keduanya begitu kaget melihat Wati yang kini sedang mematung dengan wajahnya yang pucat, Wati terlihat seperti orang sakit. Namun, yang membuat mereka heran rambut Wati terurai dengan sorot matanya yang memancarkan penuh kebencian.
"Wati, apa yang terjadi dengan kamu, Nak?" tanya Winda dengan tubuh yang gemetaran karena merasa takut.
Hawa di ruangan itu tiba-tiba saja terasa panas, pengap dan seperti tidak ada udara yang masuk. Padahal, jendela kamar saja nampak terbuka, angin berhembus dengan kencang.
"Bun, Bunda datang? Apa kabar? Nggak kangen sama Win?"
Mata Winda dan juga Wanda langsung membulat dengan sempurna, yang ada di hadapan mereka adalah Wati. Namun, suara wanita itu mirip sekali dengan Winarsih.
"Ka--- kamu, Winarsih?" tanya Winda tergagap.
"Iya, Bun. Aku, Winarsih. Bunda ke sini mau temui aku ya?"
"Ti--- tidak, eh? Iya, kamu--- kamu kenapa datang? Kemarin Bunda udah ke kuburan kamu loh," ujar Winda memberanikan diri untuk berbicara.
Lain halnya dengan Wanda, wanita itu hanya berdiri mematung sambil menatap Wati yang kerasukan arwah Winarsih.
"Win sudah tahu siapa yang membunuh Win, Win datang ke sini untuk meminta tolong kepada Bunda. Tolong balaskan sakit hati dan juga kecewanya Win kepada orang itu, Win sangat tersiksa. Win juga minta tolong untuk dilepaskan, capek jadi budak terus. Win mau pulang ke Rahmatullah," jawab Winarsih.
Winda memang sudah diceritakan oleh Bagas dengan apa yang terjadi terhadap istrinya, pria itu juga menyatakan kalau istrinya meninggal dengan tidak wajar. Namun, dia yang tidak begitu paham dengan masalah hal ghaib jadi kebingungan sendiri.
"Ma--- maksudnya bagaimana?" tanya Winda.
Winda memberanikan diri untuk berbicara, sedangkan tangannya mencubit lengan putrinya. Lalu, melirik putrinya itu dengan ekor matanya. Dia seolah memberikan kode kepada putrinya itu untuk memanggil Bagas.
Wanda yang paham dengan kaki gemetar berjalan menuju kamar Bagas, sungguh dia tidak tahan dengan keadaan yang baru kali ini dia lihat dalam seumur hidupnya.
"Eh? Kamu ngapain?" tanya Bagas ketika Wanda tiba-tiba saja menarik tangannya.
"Nanti aku jelaskan, ayo ke kamar Cantik. Wati kesurupan arwah mbak Win," jawab Wanda.
Bagas yang mendengar nama istrinya disebutkan dengan cepat turun dari tempat tidur, dia bahkan tidak lupa menggendong putrinya yang sedang tidur dengan lelap.
Dia berlari menuju kamar Cantik, Wanda dengan cepat mengikuti langkah kakaknya itu. Bagas begitu kaget melihat Wati yang kini sedang menangis, tangisan wanita itu terdengar begitu pilu.
"Mas, Win kangen. Win kangen bayi kita," ujar Wati.
Bagas hanya terdiam, dia begitu senang mendengar suara istrinya. Wati melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah Bagas, dia tanpa ragu memeluk tubuh Bagas sambil mengecup kening putrinya.
"Mas kok diem aja, nggak rindu sama Adek?"
Wati menatap mata Bagas dengan lekat, Bagas bisa melihat kalau wanita yang ada di hadapannya itu adalah Wati, tetapi suara yang keluar dari bibir itu sangat dia kenal.
"Rindu, Sayang. Kenapa tak pernah datang untuk menemui Mas walaupun hanya dalam mimpi? Kenapa kamu selalu menemui dan menemani Cantik, sedangkan aku nggak?"
"Susah, Mas. Adek gak punya banyak waktu, Adek dibunuh dan dijadikan tumbal. Adek kini jadi budak di kerajaan setan, Adek kesusahan. Tolongin Adek, Adek tersiksa."
"Siapa yang bunuh kamu, Sayang?"
Bagas menangis, dia sedih dan juga bahagia mendengar apa yang dikatakan oleh istrinya. Dia sedih karena sadar kalau istrinya sudah tiada, tetapi juga bahagia karena bisa kembali mengobrol walaupun memasuki tubuh wanita lain.
"Orang yang dekat dengan kamu, orang kepercayaan kamu. Ibunya Wati, kamu harus omelin dia."
Bagas merasa heran mendengar apa yang dikatakan oleh arwah istrinya itu, orang kepercayaannya tapi ibunya Wati. Kata-kata itu membuat dia berpikir dengan begitu keras.
"Mas harus selamatkan Adek, jangan kelamaan mikir. Waktu Adek gak banyak, Adek--- argh!"
Tatapan mata Wati melemah, tak lama kemudian tubuh wanita itu mengejang. Kesadarannya hilang, Bagas yang masih merindukan istrinya begitu ketakutan.
"Sayang!" teriak Bagas.
Dia menggoyang-goyangkan tubuh Wati, dia masih berharap bisa mengobrol dengan istrinya walaupun lewat tubuh Wati. Bagas bahkan menepuk-nepuk pipi Wati, sayangnya arwah Winarsih sudah keluar dari tubuh Wati.
"Sayang!" teriak Bagas sambil menangis.
Mata Wati kembali terbuka, dia terdiam menatap wajah Bagas yang begitu dekat dengan dirinya. Wanita itu seperti belum sadar dengan apa yang sudah terjadi, tak lama kemudian Bagas yang mengira istrinya masih berada di tubuh Wati langsung mengecup bibir Wati berkali-kali dengan penuh kasih.
Wati membulatkan matanya dengan sempurna, dia tidak menyangka kalau bibirnya kini sudah tidak suci lagi karena ulah dari majikannya sendiri. Wati yang kesal tanpa sadar mengangkat tangannya ke udara.
Plak!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Bagas, dia begitu kaget mendapatkan tamparan itu. Wanda dan juga Winda ikut kaget, mereka tak menyangka kalau Bagas akan mendapatkan sebuah tamparan dari seorang pengasuh.
"Bapak messsum! Bibir aku! Ya Tuhan, bibir aku gak perawan lagi!" teriak Wati sambil memukul dada Bagas dan berusaha untuk bangun.
Namun, dia merasa tubuhnya sangat lemah. Wati hampir jatuh, beruntung Winda dengan cepat menangkap tubuh wanita itu.
"Nyonya! Anaknya messsum! Tolong Wati," ujar Wati sambil menatap Winda dengan tatapan memelas.
**
Mak Othor lagi di perjalanan menuju Jakarta lagi, masa libur di kampung sudah selesai. Kalau gak bisa up lagi maaf ya, makasih untuk dukungannya. Love kalian banyak-banyak 🥰
duda Excellent...🥰🥰🥰
biarkan saja pura2 tak tau meski sakit tp harus kuat
wis kapok mu kapan bjo gaib mu wis modyarrr
hadiahnua bisa diambil dirumah kk othor ya...😂😂😂
Bu Tuti syok berat ini.. udah beli segala macam perlengkapan pemujaan lagi.. /Facepalm//Facepalm/
secara suami gaib nya musnah tp apakh nnti akan menuntut blas yg lebih kejam lagi ga yaaa /Smug//Smug//Smug//Smug/
trus kalau bi Tuti pulang nanti bagaimana ya....
Bagas kok masih bisa menahan emosinya saat melihat bi Tuti... keren banget kamu bagas