seorang gadis yang sangat menaruh harapan besar terhadap apa yang sedang di jalani,namun setelah dia mendapatkan kenapa dunia ini sangat jahat padanya membuat dia untuk melepaskan apa yang digenggam saat.
apakah setidak pantas itu dia untuk bahagia bersama nya?kenapa sangat tidak adil,jika memang akhirnya akan membuat dia sakit kenapa harus di pertemukan?kenapa harus dia?,apa salah dia sampai dunia tega padanya.
setelah menaruh harapan kenapa malah direbut dengan paksaan?
rindu semakin kuat disaat hujan turun dengan lebat.
kini hanya rindu yang melekat pada dirinya kesunyian yang menghantam nya dan sakit memukulnya.
namun kisah mereka sangat lucu dan so sweet saat-saat mereka bersama, ayo baca kisah nya sebelum mereka dipaksa untuk mengakhiri semuanya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iren qirenava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
three
Kini, keluarga yang cemara itu sedang menikmati makan malam mereka tidak lupa dengan adu mulut kakak beradik yang selalu meributkan hal kecil.Namun itu terasa hangat bagi kedua orang tuanya yang melihat, mereka sangat senang bahwa anak anak nya saling sayang namun sering berantem.
"kak, ih punya aku itu tempe ngapain sih, itu di piring masih ada" kesal Nava, yang selalu di buat kesal oleh kakak nya, yang mencari gara gara sama dia apalagi... tempe kesukaanya itu loh, padahal di meja masih ada kenapa harus yang di ambil gitu.
"biarin" ucap kakak nya, sambil menyembunyikan piring nya itu
"sini in, ga sini ih" ucap Nava, sambil mencoba mengambil piring kakaknya tidak lupa memukul tangan kakaknya yang menghalangi piring nya
"gamau" masih mempertahankan piring nya
"ih, ayah liat ih...ga tau ah ga mood "marah Nava, nyerah dia merajuk gamau lanjutin makan nya dengan memasang wajah cemberut.
"kakak, ngapain sih kamu bikin adek marah mulu" ucap ayah, yang heran pada anak anak nya itu
"iya kak, udah jangan gitu kan udah sering bilang mamah apa jangan berantem di meja makan, kenapa pada ga denger sih " ucap mamah, nya sambil menaruh tempe pada piring Nava
"makan lagi, ya abisin jangan cemberut tempe itu semuanya punya Nava sayang" ucap mamah pada Nava
Akhirnya Nava mencoba makan lagi, walau dengan sedikit murung. Sementara kakaknya meliriknya sambil merasa bersalah karna menghilangkan nafsu makan sang adik.
Ruang tengah
Mereka sedang menonton series film bersama di ruang tengah, namun Nava masih sedikit kesal dengan kakak nya itu.Yang membuat dia tidak ngomong padanya dari tadi dan selalu menatap kakaknya dengan tatapan sinis, setelah beberapa lama kemudian kakaknya datang dari dapur sambil membawa jus alpukat kesukaan Nava dan memberikanya pada Nava.
"nih, maafin ya" menyodorkan pada Nava yang duduk di tengah tengah mamah dan ayah,Nava yang melihat itu masih diam belum mengambil jus itu.Namun dengan pasti dia mengambil nya tanpa mengucapkan kata apapun, kakak nya yang melihat itu tersenyum tipis dan berjongkok untuk mengajak Nava bicara agar tidak marah lagi
"maaf, sumpah kakak ga maksud buat adek kesel "bujuknya
"janji, deh kakak ga bakal ulangin lagi sumpah"
Nava masih diam tanpa menjawab sambil meminum jus nya itu
"dek maaf, mau apa kakak beliin jangan marah lagi"
"bohong"jawab nava
"beneran" jawab kakak dengan yakin
"mau beliin ayam richeese besok pulang sekolah"jawab Nava, dengan masih meminum jus nya
"oke adiku tersayang, sekarang ga marah kan?"tanya kakaknya, memastikan dan Nava mengangguk menjawabnya
"sini, peluk dulu"ucap sang kakak dengan merentangkan tanganya, awalnya Nava hanya lihat kakak nya tanpa ada reaksi.Namun setelah itu dia mulai mendekat pada kakanya dan membalas pelukan kakak nya, ayah dan mamah yang melihat itu saling melihat satu sama lain, melihat kelakuan anak anak nya itu.
morning
Nava yang sudah bangun dari tadi untuk mempersiapkan jadwal nya hari ini, dan sudah rapih dengan seragamnya, kini dia turun untuk sarapan bersama keluarga. Setelah itu dia pergi sekolah diantar ayah nya seperti biasa, sesampainya di kelas dia. memasuki kelasnya yang sedikit sudah ramai,
dia terkadang tersenyum menyapa jika ada yang tersenyum pada nya, bukanya sombong tapi dia takut jika dia tersenyum duluan takut dikira caper atau sok akrab jadi..dia akan membalas jika ada yang menyapanya.
namun jam masuk bentar lagi, tapi temenya itu belum datang kayanya dia bakalan datang setelah waktu masuk udah deket banget deh, benar saja dugaan nya dia datang setelah jam masuk berbunyi
"telat ih" ucap Nava pada Adiana yang baru saja datang dan menaruh tas
"hehe, soalnya teman aku lama tuh" jawab Adiana sambil duduk di kursinya
"oh, emang se komplek?" tanya nava
"iya, kita dari sd bareng karna rumah kita deket banget se komplek"jawab Adiana
"oh pantes, kaya adik kakak dong"
"masa sih?" jawab Adiana heran
"iya, karna kalian bareng-bareng mulu" jawab Nava yakin
"hahaha, nanti kita istirahat bareng ya sama mereka mau ga?" ajak Adiana
"emang...boleh?" tanya Nava
"ya boleh dong"
"oke, ayo kalo gitu"
"okei"
......................
guru pun masuk mereka mulai belajar seperti biasa, seperti kata guru kemarin mereka hari ini akan mencari siapa ketua kelas dan lainya. banyak murid yang saling tuduh dan berakhir ketua kelas adalah cowok yang pasti dengan wakil nya, dan yang lainya adalah cewek kebetulan Nava dan Adiana terpilih jadi absensi.Awalnya mereka nolak tapi bagaimana jika sudah dipilih guru tidak bisa di gantikan, jadi mereka terpaksa dan Nava jadi absensi 1 sedangkan Adiana absensi 2, mereka akan mempunyai tugas yang harus melihat daftar hadir siswa yang masuk sekolah itu setiap hari.
tidak lama bel istirahat berbunyi.
istirahat
" ayo Nav kita ke kantin, takut ga kebagian lagi mau bakso nih" ajak Adiana yang uda berdiri dari kursi nya
"ayo" balas Nava, mereka bergandengan tangan keluar sampai diluar mereka bertemu teman Adiana itu saling menyapa dan berkenalan
"hai aku Hindi gunawan" sapanya, yang selalu pulang berangkat bareng dengan Adiana itu menyodorkan tangan
"aku Nava haii" jawab nava dengan menjabat tangan Hindi
"aku Seranin ditya" seorang bersama Hindi disebalah kirinya
"aku Nava" jawab nya
"dan aku, Igna itnairpa" seseorang yang di kanan Hindi
"aku Nava" tidak lupa dengan senyuman ramah nya
"oke, ayo kita jajan "ajak Hindi
"jajan apa ya?"tanya Igna sambil mereka berjalan bersama
"kemarin, penuh ga kebagian tau"jawab Sera
"bener, aku juga "saut Adiana
"pasti...penuh deh"tebak Nava, mereka langsung berhenti berjalan Nava yang sadar pun langsung berbalik melihat pada mereka, bertanya dengan wajah heran sementara mereka memandang dengan wajah datar
"kenapa?tanya Nava
"mematahkan harapan banget sih kamu Nav"jawab Sera kesal
"bener "saut Hindi
"hhhe, kan cuma nebak" jawab Nava polos, mereka melanjutkan berjalan keluar untuk membeli bakso nya di luar gerbang itu
"wih... lumayan tuh kosong ga sepenuh kemarin"Igna dengan wajah excited nya itu yang melihat cukup kosong, karna kelas mereka keluar pertama walaupun beda jurusan
"iya, ayo cepet"ajak Adiana, untuk cepat-cepat kesana sebelum penuh dan mereka akhirnya mendapatkan apa yang mereka mau.kini mereka makan di depan kelas Nava dan Adiana yang kebetulan ada tempat duduk
"akhirnya terpenuhi"ucap Sera sambil menepuk nepuk perutnya yang kenyang abis makan bakso itu
"bener, ih enak gasi" jawab Adiana
"banget" kompak Nava Igna dan Hindi mereka yang sadar itu pun tertawa karna bisa bisa barengan, dan mereka bertukar no telpon untuk membuat grup chat katanya biasalah anak muda.
dan setelah itu bel masuk pun terdengar
"bye, kita ke kelas dulu" pamit Hindi
"bye, besok jajan bareng lagi ya"ajak Igna
"iya dong" jawab Adiana
"bye"pamit Igna Sera dan Hindi karna mereka sekelas dan se jurusan sebener nya mereka juga baru kenal, namun karna berada di jurusan teknologi yang mengakibatkan lebih dominan cowok jadi...mereka gampang akrab hanya 3 cewek disana, mereka nyesel cuman karna jurusan yang lain abis jadi terpaksa mereka masuk jurusan itu.
mereka mulai belajar setelah istirahat dengan guru masing masing kelasnya dikelas Igna Sera dan Hindi sangat brisik seru, karna dominan cowok sementara di kelas Nava dan Adiana sangat ragu karna masih pemalu hanya saja, 4 cowok yang dikelas Nava dan Adiana yang sangat aktif apalagi....si ketua kelas itu dia sangat random dan asbun itu tapi, dia sangat berani jika di suruh kedepan da suka mendapat nilai plus dari guru tersebut apalagi guru jurusan, memang asalnya 3 cowok namun ternyata nambah lagi 1 cowok jadi jumlahnya 4 ya semuanya semoga paham hhe.
12:00
waktu pulang mereka telah tiba
"piket kamu kapan Nav?" tanya Adiana
"aku besok rabu, kalo kamu?"tanya balik Nava
"aku kamis deh, kalo ga salah" ya mereka sudah dibagi jadwal piket dan lainya, jadi mereka akan punya tugas sebelum sekolah harua membersihkan kelas sesuai jadwalnya dan mereka berjalan ke arah parkiran.
Hindi dan Adiana sudah pergi mengambil motor diparkiran, dan Nava berjalan keluar gerbang untuk menunggu kakaknya menjemput itu, kata sang mamah kakaknya lah yang akan menjemput pulang serta dia akan menagih janji sang kakak pada malam tadi
"hai"sapa Igna pada Nava yang sedang berjalan
"oh, hai" sapa balik Nava
"kamu di jemput apa naik umum?" tanya Igna sambil mereka berjalan
"dijemput, kalo kamu?" tanya balik Nava
"aku naik umum"
"oh, hati-hati ya"
"iya, btw di jemput siapa Nav?" tanya Igna
"kakak sih"
"oh, kirain pacar"tuduh Igna
"idih, mana ada masih jomblo nih"
"yang bener?" tanya Igna ga percaya
"bener lah"
"kirain uda punya pacar"
"belum, kamu uda?" tanya Nava
"belum hhe" jawab Igna sambil nyengir
"hahaha, sama aja dong" mereka tertawa dan mengobrol sambil menunggu kendaraan dan jemputan mereka