seorang mafia muda tampan yang jatuh cinta pada gadis manis yang manja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
luka
Malamnya Brian pulang sangat larut , dan salsa menunggunya di sofa panjang yang terdapat di bagian depan kamar mereka , salsa tertidur meringkuk karena merasa tak enak badan.
Brian yang baru pulang dan melihat salsa tertidur langsung mendekat. dia mengamati wajah salsa yang sangat cantik, salsa memang sangat cantik. dia di benci saudarinya karena dia terlalu cantik .
Walau dia tak memakai makeup atau pakaian yang menunjang salsa memang sangat cantik. wajahnya sangat halus dan mulus, tanpa sadar Brian membelai pelan wajah salsa yang terlelap.
Tapi baru saja jarinya menyentuh pipi salsa, dia langsung merasakan hawa panas dari tubuh gadis itu. Brianpun lansung memegang kening salsa.
Salsa yang merasakan sentuhan di keningnya dia langsung membuka mata. " anda sudah pulang.! " tanya salsa dengan mengangkat tubuhnya hendak duduk.
" Tubuhmu panas kenapa malah tidur di luar.? " tanya Brian.
" Aku takut di kamar tuan! "
" Takut apa! "
" Kamarnya terlalu luas, jika mendengar lolongan srigala aku jadi takut sendiri.! " salsa menjelaskan.
" Tidurlah denganku! " kata Brian. salsa spontan menyilangkan tangan menutupi dadanya dengan ekspresi panik. Brian yang melihat salsa seperti itu merasa sangatlah lucu .
Tapi setelah lama-lama salsa mulai menangis, Brian yang melihat semakin bingung dengan tingkah salsa "kenapa kamu malah menangis.? " tanya Brian sambil duduk di samping salsa, salsa yang takut menggeser pantatnya menjarak pada Brian.
Brian melihat tingkah salsa, dan terus menatap pergerakan gadis manis itu. " ada apa? " tanya Brian semakin bingung.
Salsa menghadap ke Brian tapi tak menatap wajah tampan itu " apa tuan juga akan meminta hak tuan atasku? " tanya salsa lirih dan takut.
Brian tersenyum mendengar ungkapan salsa "kalau aku memintanya apa kamu bersedia? " seketika salsa langsung menatap Brian sambil melebarkan mata.
Brian mengangguk sekali untuk memastikan jawabannya. tapi salsa hanya menatap tapi genggaman tangan pada bajunya semakin kuat meremas. Brian tahu kalau salsa belum siap. tapi Brian tak pernah memikirkan hal itu.
"Aku adalah pelayan anda, kalau memang anda menginginkan ! akan aku berikan pada anda, apa yang berharga padaku satu-satunya.! " ucap salsa mencoba kuat.
Brian menatap sejenak " ayo masuk sekarang! nanti kamu semakin kedinginan! " kata Brian sambil menarik tangan salsa. salsa menurut saja tanpa melawan.
Brian berhenti sejenak " ambilkan obat penurun panas! " perintahnya pada bodyguard yang berjaga di depan pintunya.
Kemudian Brian membuka pintunya. tapi salsa malah Menarik tangannya. " ada apa? " tanya Brian.
Salsa menatap Brian " aku lupa kalau tadi di beri obat oleh petty, biar aku ambil dulu! " kata salsa.
" Aku antar! " kemudian Brian menarik salsa ke kamar dia . tanpa kunci Brian bisa membuka pintunya. salsa yang melihat menjadi heran.
" Kamu bisa membukanya tanpa kunci? " takjub salsa. Brian tersenyum.
" Di mana obatnya.! " tanya Brian setelah di dalam kamar.
Salsa menuju ranjang kemudian dia duduk . lalu dia membuka laci nakas di samping ranjang. "obat apa? " tanya Brian sambil meminta obat itu dari salsa. salsa pun langsung memberikannya pada Brian.
Setelah melihat pil tersebut dia langsung menatap salsa, salsa yang di tatap seperti itu menjadi bingung " ada apa? " tanya salsa sambil berkedip karena ikut panik.
" Apa kamu sudah pernah meminumnya? " tanya Brian serius.
Salsa semakin panik karena melihat ekspresi serius Brian. " tii,,, idak! belum ! " salsa menggeleng kuat . tatapan mereka tak lepas begitupun pegangan tangan Brian.
Mendengar jawaban salsa yang belum meminumnya Brian menghela nafas karena merasa lega. salsa menjadi penasaran tentang obat itu.
" Memangnya itu obat apa tuan? " tanya salsa sangat hati-hati. sambil menatap Brian.
" Ini obat mengering rahim, karena semua yang di sini tak boleh hamil! " Brian menjelaskan.
Salsa semakin kaget " apa itu seperti obat pencegah kehamilan? kenapa aku di berikan obat seperti itu! " tanya salsa panik.
" Semua pelayan wanita di sini harus menyetujui peraturan, kalau mereka harus mematikan sel telur di rahim mereka.pil ini lebih keras dari sekedar obat KB" kata Brian sambil memperlihatkan pil tersebut.
" Itu artinya semua pelayan wanita di sini kandungannya sudah tidak subur lagi ? "
" Hmm! "
" Apa berarti mereka takkan bisa menstruasi? "
Brian mengangguk " hmm! " mendengar salsa mencecar pertanyaan Brian menatap lekat wajah salsa " ada apa? " tanyanya .
" Berapa kali minum akan mengetahui reaksi obat itu? " suara salsa mulai parau.
" Seminggu berturut-turut! "
" Apa ada pelayan baru selain aku di sini! " tanya salsa mulai berkaca-kaca.
" Tidak! semua lebih dari 5 tahun.! " jawab Brian. "ada apa?" tanya Brian sambil jongkok di bawah salsa yang duduk di tepi ranjang.
Brian mengamati wajah salsa yang menunduk menahan tangis " apa di pastikan semua meminumnya? " tanya salsa dengan isakan.
" Pasti! " jawab Brian mantap " ada apa? apa kamu tak mau minum? " salsa menggeleng sebagai jawaban pertanyaan Brian. " aku tak akan membiarkan kamu meminumnya? " sambung Brian yang tak begitu di dengar salsa karena keburu menangis . Brian semakin heran dengan salsa.
Tok,,, tok,, " salsa! " panggil dari luar pintu.
Brian berdiri dan membiarkan salsa menangis, kemudian membukakan pintu, petty yang melihat Brian yang membuka pintu langsung tertunduk "maaf tuan saya akan memastikan salsa meminum obatnya! " kata petty.
Brian menatap tajam sambil menyodorkan pil tersebut " jangan berikan ini padanya? ini pengecualian! " kata Brian dengan suara dingin.
" Baik tuan! " patuh petty kemudian dia pergi.
Brian kembali mendekati salsa " aku akan pastikan kamu takkan meminumnya! " kata Brian.
Salsa menangis sebenarnya bukan perkara obat tersebut, melainkan karena dia merasa tertipu oleh bret, yang sudah menyuruhnya membeli pembalut, sampai dia terluka.
" Hiks,,! "
Tangis salsa sambil menutup wajah, dia terisak dan tersedu. Brian yang melihat semakin bingung dia mendekat lagi ke salsa, " ada apa? apa ada yang membuatmu tak nyaman? " kata Brian.
Salsa masih terus menangis. Brian melihat salsa dari jarak yang sangat dekat. " akhhh!!!! " ringis salsa ketika Brian memegang bahunya.
Tadinya Brian akan membalik tubuh salsa dan menanyainya serius. tapi baru sedikit di tekan dia sudah kesakitan. Brian memandang salsa curiga "kenapa? " tanya Brian.
" Sakit! " jawab salsa sambil mengusap bahu yang di pegang Brian tadi.
Brian semakin curiga dengan salsa, karena dia merasa begitu kesakitan ketika di pegang bahunya, " apa kamu mau membuka bajumu? " kata Brian.dia ingin melihat ada apa di bahu salsa .
Dengan gemetaran salsa melepas satu persatu kancing switernya . karena dia mengira Brian benar-benar meminta haknya, setelah kancing terlepas dan terlihat tanktop hitamnya.
Dengan tak sabar Brian langsung menyingkap switer salsa. mata Brian melebar melihat banyaknya luka lebam di tubuh salsa. " siapa yang melakukan ini?" tanya Brian dengan Menggeretakkan rahang karena menahan marah .
Salsa menggeleng " aku tidak tahu! " jawab salsa sambil menangis.
" Apa kamu mengingat wajahnya? " tanya brian lagi. salsa mengangguk. tatapan Brian semakin bengis.
" Aku akan mengumpulkan semua pelayan dan penjaga di rumah ini , nanti kamu tunjuk siapa yang melakukan ini! " kata Brian sambil menarik tangan salsa agar berdiri .
Tapi salsa mencegahnya dan menatap Brian, Brian membalas tatapan salsa " dia tidak ada di sini! " kata salsa.
Brian malah menjadi bingung, lalu dia kembali mendekat "dimana mereka? "
Salsa menatap Brian dengan air mata yang menganak sungai di pipinya. melihat tangis salsa hati Brian menjadi porak poranda. aura setan menguar dari matanya. dia bersumpah akan memastikan kalau pelakunya pasti akan mati.
" Aku juga tidak tahu ? di mana mereka! aku tadi di cegat oleh mereka ! pas di jalan! "salsa mencoba menjelaskan
" Di jalan! " ulang Brian, salsa mengangguk. " di jalan mana? " tanya brian.
" Di bawah! di samping batu besar yang tertutup pohon! " salsa menjelaskan.
"Memangnya kamu dari mana? " tanya Brian serius. karena lokasi yang di maksud salsa adalah jalan di luar mansionnya.
" Aku membeli pembalut tadi! " kata salsa apa adanya.
" Apa kamu sedang___! "
" Bukan! " sahut salsa cepat.
" Lalu? " Brian masih penasaran.
" Aku di suruh bret tadi, katanya dia sedang datang tamu bulanan. karena dia yang tidak di perbolehkan keluar, jadi dia menyuruhku! " tangis salsa langsung pecah mengingat kejadian tadi siang . Brian pun semakin menahan kemarahan.
Sekarang Brian tahu siapa yang harus bertanggung jawab " sekarang ayo kita ke kamarku! " ajak Brian dan salsa menurut saja .
Setelah itu salsa di baringkan ke kasur empuk milik Brian. " bawa dokter ke kamarku sekarang,! " suruh Brian pada aldo. setelah itu Brian menuju kamar mandi, setelah ritual mandi selesai Brian keluar dan mendapati salsa yang sudah pulas.
Tak lama setelah itu dokter dan aldo datang "kamu kenapa Brian? " tanya aldo khawatir.
" Bukan aku! "
" Siapa? "
Tanpa menjawab Brian membawa aldo dan dokter itu ke ranjang. aldo melihat ada salsa yang terlelap. " dia kenapa? " tanya aldo .
" Periksalah! " perintah Brian pada dokter tersebut. kemudian dokter tersebut langsung memeriksa. ketika dokter hendak menyingkap baju salsa "jangan sentuh dia! " dokter dan aldo langsung menatap ke Brian.
kalo bisa setiap up duble/Chuckle/