Di hari pernikahan yang harusnya menjadi hari yang paling membahagiakan. Justru menjadi hari yang paling menyedihkan untuk Laudrea .
Mempelai pria yang sudah menjadi kekasihnya selama 2 tahun ini justru menghilang, seorang Daniel Mahotra itu melarikan diri dari pernikahannya.
Demi menjaga nama baik keluarga. Laudrea terpaksa harus menikah dengan putra pertama dari keluarga Mahotra itu.
Akan seperti apa pernikahan Laudrea dengan Firas Mahotra seorang pria yang dingin dan kaku itu menjadi suami Laudrea tanpa adanya rasa cinta?
~yuk ikuti kisah Laudrea & Firas~
Menikahi Kakak dari Calon Suamiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A.dinart, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30.Mencintai wanita yang sama.
Jangan sok tahu kamu?"
"Aku bahkan sangat tahu siapa wanita yang sangat dia cintai, dan yang pasti itu bukanlah kamu Sera!"
"Katakan bajingan!"
"Tenang bro, tidak perlu menggunakan emosi. Kita sama sama bajingan, kita mencintai wanita yang sama. Tapi kita juga meniduri ****** yang sama. Bukankah ini yang dinamakan pertemanan. Best Friend Forever hahahaha!" Rama berbicara dengan begitu santainya tanpa memikirkan perasaan Sera yang sedang berada disampingnya saat ini.
PLAAKK
Tamparan panas mendarat di pipi Rama yang putih itu.
"Bajingan Kau Ram! Jadi selama ini kau hanya memanfaatkan aku saja!"
Sera menangis histeris mengetahui kenyataan jika selama ini kekasih yang sangat dicintainya itu ternyata mencintai wanita lain.
"Berhenti menangis ******!" Daniel menarik rambut Sera dengan begitu kuat hingga Sera hampir terjengkang kebelakang.
"Sakiiiittt, lepaskan brengsek!" jerit Sera
"Rasa sakit ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang dirasakan Rea saat aku tinggalkan dihari pernikahannya!" teriakan Daniel menggelegar di ruangan kamar hotel tersebut.
"Berapa bajingan yang kau layani setiap harinya ******!"
Daniel melepaskan pakaiannya. Lalu memasukan senjata miliknya untuk membungkam mulut wanita yang sedang menangis histeris itu. Tidak merasa puas disitu iapun kembali menghujamkan lagi kedalam lubang yang sudah tidak lagi terasa sempit. Karna begitu banyaknya senjata yang mungkin telah berhasil menghujamnya. Ia terus melakukannya berulang ulang dengan begitu kasar. Tangisan dan jeritan kesakitan wanita yang sedang berada di bawah kungkungannya itu tak lagi ia pedulikan. Tak ada lagi sentuhan penuh cinta dari lelaki yang selama ini ia bohongi. Setelah dirasa puas Daniel mencabut kembali senjata miliknya. Mengenakan kembali pakaian miliknya lalu pergi meninggalkan dua manusia yang masih berada dikamar tersebut.
Rama ternganga melihat tingkah Daniel yang begitu brutal bahkan tak lagi menganggap dirinya ada dihadapannya, ia begitu marah dan emosi. Dan bodohnya lagi Rama yang hanya melihat aksi Brutal seorang Daniel melampiaskan kemarahan dengan cara menuntaskan hasratnya dengan begitu kasar pada Sera didepan matanya sendiri.
"Gila, ini benar benar gila!" Rama terus menggeleng gelengkan kepala atas tingkah Daniel.
"Sakiiitt!" Sera masih terus menangis kesakitan karana Daniel yang begitu kasar saat menyentuhnya.
Melihat Sera terus merintih kesakitan membuat Daniel merasa iba padanya. Karna biar bagaimanapun hidupnya jadi seperti ini karna ulahnya. Dia yang telah menyuruhnya mendekati Daniel dan dia yang dengan sengaja menghamilinya atas nama cinta. Cinta Sera yang berlebihan membuatnya sanggup melakukan apapun untuk membuktikan rasa cinta yang dimilikinya. Ia membantu Sera untuk bangun dan menuju ke kamar mandi. Namun baru saja Sera berhasil berdiri darah tiba tiba mengalir deras dari pangkal paha wanita itu.
"Sera darahmu!" Rama panik karna Sera kini juga tidak sadarkan diri.
Rama mengenakan pakaiannya dan segera membawa Sera ke rumah sakit terdekat.
"Dokter bagaimana keadaan Sera?" tanya Rama pada dokter yang menangani Sera.
"Pasien sudah kami tangani namun bayi yang ada didalam kandungannya itu tidak bisa diselamatkan." tuturnya.
"jadi bagaimana dok?"
"Ya kami butuh tanda tangan untuk melakukan kuret pada rahim pasien."
"Lakukan yang terbaik dokter masalah biaya saya akan bertanggung jawab."
"Baiklah akan segera ditindak lanjuti."
Setelah dilakukan penanganan oleh dokter kini Sera sudah sadarkan diri.
Rama memberanikan untuk masuk dan meminta maaf pada wanita yang telah rela melakukan apapun demi mendapatkan balasan cinta darinya. Namun cintanya yang begitu besar pada Laudrea membuatnya tidak bisa melihat cinta lain. Ambisinya begitu besar untuk mendapatkan Rea. Walaupun ia sadar betul, jika wanita itu kini sudah menjadi istri orang.
"Sera, maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuatmu menjadi seperti ini," ucapnya seraya duduk di kursi yang berada di samping ranjang.
"Aku kecewa sama kamu Ram. Aku pikir semua rencanamu itu benar benar hanya demi harta milik keluarga Mahotra. Tapi justru semua demi cintamu pada seorang Laudrea. Apa kau tidak sadar jika Laudrea saat ini sudah menjadi seorang istri."
"Ya, aku sangat sadar. Tapi cintaku padanya melebihi apapun."
Ucapan yang keluar dari mulut Rama membuat Sera kembali merasakan nyeri dihatinya. Sesakit inikah mencintai tanpa dicintai. Dan ia juga tahu seperti itulah yang dirasakan Rama dari dulu. Karna cintanya yang begitu besar pada Laudrea sejak dulu. Tapi justru wanita itu mencintai Daniel yang merupakan teman dekat dari Rama.
Semua masalah yang terjadi saat ini hanya karna perempuan yang bernama Laudrea Andara. Aku membencimu Laudrea sangat membencimu. Aku akan membalasmu. Tunggu saja hari itu pasti akan tiba.
*
*
Di tempat lain Daniel yang masih saja merasa sakit hati dengan kenyataan yang baru saja ia ketahui. Ia mendekati sang ibu lalu memeluknya dengan begitu erat dan menangis sejadi jadinya.
"Kini aku tahu bu sakitnya hati Rea saat mengetahui kenyataan jika seseorang yang kita miliki itu justru berkhianat." Daniel menenggelamkan wajahnya pada dada sang ibu seraya terisak.
Dunianya seperti telah hancur mengetahui pengkhianatan kekasihnya bersama temannya sendiri.
"Ibu sudah sering padamu nak. Bahwa apa ysng kits tanam itulah yang akan kita tuai kelak."
"Maafkan aku bu. Selama ini aku selalu meremehkan nasihat ibu. Setelah ini aku janji bu akan hidup lebih baik lagi."
"Ibu percaya sayang, kamu adalah orang baik yang sedang salah jalan."
"Tidak lagi bu. Mulai hari ini akan berusaha menjadi lebih baik."
"Syukurlah sayang , ibu selalu mendukungmu."
Daniel melepas pelukannya dari sang ibu. Ia bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamarnya.
Didalam kamar Daniel masih terus merutuki kebodohannya sendiri. Ia merasa selama ini telah menjadi manusia yang paling bodoh. Ia semakin merasa menyesal telah meninggalkan Seorang Laudrea demi Sera yang ternyata hanya seorang pembohong.
Daniel membuka kembali galeri ponselnya yang berisi foto foto dirinya bersama Rea. Senyuman manis dan ceria yang selalu terpancar dari seorang Laudrea itu membuat dadanya semakin sesak.
"Aku merindukanmu Reaku. Bisakah kita berteman saja. Aku tahu jika kesalahanku ini tidaklah mudah untuk dimaafkan. Tapi aku sangat berharap kita bisa berteman. Seperti saat itu." Daniel terus berbicara sendiri seraya terus menatap foto foto di dalam ponselnya.
*
*
"Lepaskan aku, aku bisa jalan sendiri Fir," keluh Rea.
"Diam dan menurutlah." Firas terus melangkahkan kakinya memasuki rumahnya.
"Fir, apa yang terjadi padanya? Kenapa banyak sekali luka di lutut dan sikunya. Apa yang telah kau lakukan pada menantuku itu?" Diana memberondong begitu pertanyaan pada putra sulungnya itu.
"Ibu tanyakan saja pada menantu kesayangan ibu itu," sahutnya seraya meletakan tubuh istrinya di atas sofa panjang yang berada di ruang tamunya kemudian bergegas pergi.
"Sayang, katakan pada ibu apa yang sebenarnya terjadi?"
Merasa begitu disayangi oleh ibu mertuanya itu. Munculah ide jahil yang membuatnya ingin sedikit memberi sedikit pelajaran pada lelaki terus membuatnya kesal hari ini.
"Huwaaaa, Fir jahat bu dia telah menyakitiku lihat saja luka luka ini semua karna ulahnya." Rea menunjukan seluruh luka lukanya itu pada ibu mertuanya seraya terus terisak.
"Fir, jelaskan semua ini pada ibu!" Diana mulai menaikan intonasi nada bicaranya.
Firas yang hendak naik kelantai atas itu mengurungkan niatnya dan kembali berjalan mendekati sang ibu.
Rea yang tadinya hanya berniat memainkan ibunya pun merasa kaget mendapati respon yang begitu serius dari sang ibu mertuanya.
Rea menundukkan wajahnya malu saat Firas mulai duduk dihadapan sang ibu.
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘