keira dan angga menikah selama dua tahun. Angga memboyohg seluruh keiiarganya untuk tinggal di rumah keira yang besar. karena keira adalah anak pengusaha.
Awalnya keluarga Angga sangat baik, tapi seiring berjalannya waktu mereka semua berubah kasih yang dulu keira rasakan seolah hilang begitu saja. Apalagi saat mengetahui Anggal sekingkuh.
Apakah yang akan keira lakukan kepada suami yang berselingkuh dan di dukung oleh keluarganya? Apakah karena cinta dia akan terima begitu saja? Ataukah dia akan membalas semua dengan elegan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xaviera Valcon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Laura?" Panggil Angga saat masuk ke dalam rumah dan di luar dia melihat motor Keira sang istri yang terparkir.
"Mas Anggap." Jawab Laura dengan binar bahagia begitupun dengan keluarga Angga yang lain.
"Ma Keira mana?" Tanya Angga mengabaikan Laura.
"Masuk kedalam kamar tanpa tau sopan santu padahal ada tamu, tapi main nyelonong saja masuk ke kamar nya." Jawab bu Linda dengan kesal, Angga jalan menuju kamarnya tapi ternyata di kunci. Angga mengetuk berkali-kali tapi di abaikan oleh Keira.
"Keira.... buka pintu nya Mas mau masuk." Panggil Angga tapi Keira tidak mau membukanya.
"Angga sudah biarkan saja, dia malah semakin manja dan ngelunjak kalau di begituin. Istri kok tidak tau tata krama dan sopan santun, ini loh ada Laura mencari kamu kemari udah temani Laura dulu biarkan istri kamu itu mungkin mau jadi istri durhaka." Kesal bu Linda sambil menyuapkan ayam goreng ke mulutnya.
"Mas..." Panggil Laura dengan wajah memelas tapi Angga lebih takut kehilangan Keira saat ini. Karena jika itu terjadi dia dan keluarganya akan di usir dari rumah dan menjadi gembel meskipun Angga gajinya gede tapi dia gak uangnya berkurang buat beli rumah, apalagi sekarang jang tabungannya berkurang karena bayar DP mobil.
"Mau kemana kamu?" Teriak bu Linda saat melihat anaknya pergi keluar, ternyata Angga masuk kedalam kamar lewat jendela yang belum di kunci Keira lupa karena di pikir jendelanya sudah di kunci dan akhirnya Angga berhasil masuk ke dalam kamarnya. Terlihat Keira sedang meringkuk di sofa menangis terisak sampai Angga masuk ke dalam kamar dia tidak menyadari nya, tangis Keira begitu pilu Angga dengar melihat itu hatinya merasa sakit ini pertama kalinya Angga mendengar Keira menangis.
Angga diam menatap tubuh istrinya yang meringkuk, rasa bersalah mulai menyeruak ke dalam hatinya. Keira tak punya salah apapun pada dirinya tapi dia yang salah pada Keira bahkan dia sudah dzolim pada istrinya itu, Angga bangkit dan memeluk tubuh istrinya membuat Keira kaget dan menendang sang suami sampai terjungkal.
"Sakit Kei....... Kenapa kamu malah nendang Mas." Kesal Angga sambil meringis mengusap bokongnya yang sakit.
"Kenapa bisa masuk kesini?" Tanya Keira sambil mengusap air mata nya dan dia melirik ke arah gorden yang melambai ternyata dia lupa mengunci jendela.
"Ini kan kamar Mas, kamar kita. Kamu dari mana saja Mas nyari kamu." Tanya Angga.
"Aku kan sudah bilang kalau aku mau pergi karena adanya aku menjadi pengganggu kamu dan lovely itu kan." Jawab Keira membuat Angga tertunduk.
"Jangan cemburu buta dia hanya temen kantor." Bohong Angga membuat Keira semakin muak dan benci kepada Angga.
"Yakin hanya temen kantor? Oh ya perempuan di luar itu siapa bukannya dia datang cari kamu?" Tanya Keira membuat Angga kikuk bingung mau jawab apa.
"Apa kamu selingkuh di belakang aku selama ini Mas?" Tanya Keira membuat Angga diam.
"Ti...... tidak, aku tidak selingkuh dari kamu Kei. Kamu kan tau sendiri aku sangat mencintai kamu mana mungkin aku selingkuh." Bohong Angga.
"Baiklah....... Lalu siapa perempuan di luar sana yang membuat mama bahagia dan bahkan berani datang ke rumahku mencari suamiku." Tanya Keira penuh penekanan di kata suamiku.
"Dia......" Ucapan Angga menggantung saat bu Linda memanggil Angga.
"Angga ini laura nungguin kamu kenapa kamu malah pergi? Biarkan saja istri kurang ajar mu itu, biar dia faham dan jangan sok manja." Teriak bu Linda membuat Keira tertawa mendengar nya.
"Jadi kalian sudah tak lagi menginginkan aku lebih baik kalian semua angkat kaki dari rumah aku sekarang Mas. Silahkan keluar wanitamu sudah menunggu." Ucap Keira membuat Angga mematung.
"Tidak sayang..... Mas gak pernah selingkuh dan dia bukan wanita Mas, Mas berani bersumpah. Jika Mas berbohong selamanya Mas gak akan di beri keturunan dan Mas tak pernah bahagia dan melarat selama hidup Mas jika memang Mas selingkuh." Jawab Angga tanpa sadar membuat Keira tersenyum miring.
"Jangan main-main dengan janjimu Mas." Ucap Keira setelah mendengar sumpah dari Angga.
"Mas tidak main-main karena memang Mas tidak selingkuh dengan wanita yang di luar atau siapapun itu." Jawab Angga.
"Baiklah aku percaya untuk sekarang, ayo kita keluar dan kita temui wanita bernama Laura itu." Jawab Keira membuat Angga sedikit gugup dan pucat, dia tidak mengira jika Keira akan langsung mengajaknya langsung bertemu dengan Laura. Setelah membersihkan wajahnya dari air mata Keira menarik tangan Angga keluar dari kamar.
"Apa anda yang bernama Laura? Maaf kalau boleh saya tau ada kepentingan apa anda mencari suami saya dan sampai membawa begitu banyak makanan ke rumah saya?" Tanya Keira sambil menatap tajam ke arah Laura yang ternyata tidak cantik hanya menang di dempul dan baju ketat yang dia gunakan, melihat keberanian istri sah membuat nyali Laura menciut.
"Eh kenapa kamu bicara seperti itu kepada tamu?" Malah bu Linda yang membela Laura karena dia takut kalau Keira akan curiga jika Angga dan Laura memiliki hubungan. Sehingga bu Linda mencoba membantu menutupi itu dan dia juga faham maksud dari tatapan Angga yang seolah memohon meminta bantuan kepada ibunya.
"Loh tamu siapa dia? Dia mencari Mas Angga suamiku kan? Jadi aku wajib tau maksud dan tujuan seorang wanita mencari seorang pria yang sudah beristri sampai datang kerumah." Jawab Keira membuat mereka kebingungan mau menjawab apa dan suasana tiba-tiba hening seketika.
"Mbak Laura ini sales mobil Mas Doni kan mobilnya memakai nama Mas Angga jadi Mbak Laura kesini mencari Mas Angga karena dia mengatakan jika besok mobilnya akan di kirim. Benarkan ma?" Ucap Ayu memecah kebuntuan semua keluarganya membuat semua orang tiba-tiba tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Benar begitu Mas?" Tanya Keira menatap ke arah suaminya, Angga yang di tatap tajam seperti itu menjadi salah tingkah.
"I...... Iya betul apa yang di katakan Mbak Ayu kalau Laura ini adalah sales mobil kemarin, iyakan?" Tanya Angga sambil melirik ke arah Laura dan terpaksa Laura mengangguk.
"Oh pantesan saja bajunya kurang bahan semua, udah biasa masuk angin ya mbak? Udah biasa juga sepertinya sales mobil datang ke rumah pembelinya sambil membawakan makanan juga, aku baru tau kebiasaan baru para sales mobil kok jadi murahan ya? padahal kemarin suami Indah beli mobil gak sepeti ini pakaian nya kok sekarang berubah." Ucap Keira membuat Laura seketika pucat.
"Sudah selesai kan? Silahkan pulang Mbak sales itu pintu keluarnya." Ucap Keira dengan tatapan tajam kepada Laura, membuat Laura tak enak hati dan merasa terhina oleh ucapan Keira kemudian dia mengambil tasnya dengan kasar sambil menatap tajam ke arah Angga yang hanya diam saja saat istrinya bicara seperti itu.
"Kamu jangan seperti itu bagaimana kalau mobilnya tidak jadi di kirim?" Kesal bu Linda saat melihat Keira seberani itu.
"Mana mungkin gak di kirim ma, orang uang DP mobilnya sudah masuk kan? Kecuali uang DP nya gak di bayar sampek lebaran monyet juga gak akan di kirim. Lagian kok mencurigakan sales mobil bisa datang ke rumah pelanggan apa bukan sales biasa? Apa dia sales plus-plus sambil menawarkan jasa jadi selingkuhan? Jangan sampai kamu selingkuh Mas kamu ingat janjimu tadi dan kamu kalau mau mencari penggantiku minimal dia kaya punya rumah yang besar biar bisa menampung semua rakyatmu ini karena rakyatmu banyak dan harus kamu beri makan. minimal sadar diri kalau kamu mau selingkuh Mas rumah saja gak punya dan kamu dan keluarga mu itu menumpang di rumah ku, aku bisa saja mengusir kalian hari ini juga jika kalian berani macam-macam dan membohongi aku faham kamu Mas." Ucap Keira membuat mereka semua seketika bungkam sedangkan Angga wajahnya sudah memucat seketika.
"Jangan sombong kamu Kei." Kesal bu Linda mendengar ucapan Keira.
"Loh kenapa mama emosi kan emang bener, Kenyataannya kalian semua menumpang di rumah ku kalau mama punya uang silahkan kalian beli rumah dan angkat kaki dari rumahku sekarang juga." Ucap Keira santai membuat bu Linda semakin emosi.
"Sudah...... Sudah ayo kita istirahat ini sudah malam." Lerai pak Budi.
"Sebelum kalian masuk ke dalam kamar tolong bereskan dan bersihkan kembali bekas makanan kalian dan tolong bersihkan rumah ini karena sudah berapa hari tidak di pel, apa mbk Ayu tidak takut Saka sakit karena lantai kotor dan berkuman? setidaknya jika tidak mau membersihkan rumah bersihkan sendiri bekas makan kalian, di sini tidak ada pembantu kalau kalian mau enak dan ongkang kaki sewa pembantu atau kalau kalian sudah tidak betah tinggal di rumah aku sekalian angkat kaki dari rumahku sekarang juga." Jawab Keira kemudian masuk ke dalam kamarnya membuat mereka yang sudah beranjak dari duduknya mematung dan melihat ke sekeliling rumah memang sangat kotor apalagi di dapur juga mulai bau menyengat dari piring kotor bekas makan mereka yang belum di cuci.
"Istri kamu kenapa?" Tanya bu Linda setelah Keira pergi.
"Laura kesini bilang apa saja sama kalian?" Tanya Angga.
"Dia mengatakan kalau dia selingkuhan Mas dan bersedia menjadi istri kedua bahkan dia juga bekerja di kantor yang sama, sama Mas Angga, aku sih setuju kalau Mas sama Mbak Laura pasti gajinya besar dan hidup kita akan terjamin kalau sama Mbak Laura." Ita yang menjawab dengan penuh bangga membuat Angga mengacak rambutnya dengan kasar.
"Apa Keira mendengar semua percakapan kalian?" Tanya Angga lagi.
"Mama rasa tidak karena pas Keira datang kita semua ngobrol santa aja." Jawab bu Linda membuat Angga bernafas lega.
"Emangnya kenapa?" Tanya bu Linda heran.
"Apa mama lupa? Kalau kita semua tinggal di rumah Keira apalagi aku belum minta Keira mengalihkan sertifikat rumah ini atas nama aku, kalau sampai Keira tau dan mengusir kita semua mau tinggal di mana kita ma. Kitakan gak punya rumah emang mama mau kita luntang-lantung di jalanan tidur di emperan toko dan kalau sampai aku ketahuan selingkuh dan sampai terdengar sama atasan aku maka aku dan Laura akan di pecat ma karena peraturan di kantor kalau ada yang selingkuh sama temen kantor maka semuanya di pecat secara tidak hormat aku akan malu ma. Mulai sekarang mama dan Mbak Ayu kalian bersihkan rumah dan masak jangan sampai kotor seperti ini lagi kalau kalian gak mau Keira menendang kita semua dari sini apalagi uang tabungan aku sudah habis buat bayar DP mobil jada kalian jangan cari gara-gara sama Keira ngerti." Jelas Angga pelan karena takut Keira mendengar, mendengar penjelasan dari Angga mereka semua faham.
"Baiklah mulai besok Mbak akan bersih-bersih rumah ini dan tak akan membuat ulah sama Keira, tapi kamu jangan lepasin Laura ya soalnya dia royal kepada kita jangan sampai kamu lepaskan dia." Ucap Ayu tak berperasaan bagaimana jika Doni suaminya yang selingkuh.
"Benar apa yang di katakan Mbak kamu Angga, kamu jangan lepaskan Laura." Bu Linda malah mendukung.
"Angga pikirkan nanti yang utama adalah membuat Keira kembali percaya sama kita semua dan hidup kita akan aman kalau Keira sudah percaya lagi sama aku makan aku bisa dengan mudah menyuruh Keira mengalihkan sertifikat rumah menjadi atas nama aku." Jawab Angga yang di angguki semua keluarganya
"Baiklah....." Ucap semua orang kemudian Angga masuk ke dalam kamarnya sedangkan bu Linda dan Ayu membersihkan bekas makan merek dan membersihkan dapur untuk mencuci piring kotor walau sambil muntah-muntah karena sudah bau busuk yang menguar dari tempat cucian piring.
