Permaisuri Tidak Ingin Mati

Sudah satu minggu berlalu setelah kejadian malam itu. Dan sampai saat ini Lu Jing Yu belum bertemu dengan Pei Zhan Xi sekalipun. Bahkan saat tiga hari yang lalu berita tentang perjodohan Zhu Man Xie dan Pei Qin Yang telah ditetapkan Lu Jing Yu tidak berani mencari Pei Zhang Xi untuk membahas rencana dengannya. Padahal hatinya sudah kacau karena takut bahwa ia tidak bisa menyatukan Pei Zhang Xi dengan Zhu Man Xie dan kematiannya tragis tidak dapat dihindarkan.

Kejadian malam itu semakin membuat hubungan antara Pei Zhang Xi dan Lu Jing Yu merenggang. Selir Su yang menerima laporan dari bibi Wu merasa sangat bersalah. Ia juga memanggil Lu Jing Yu dan mengakui bahwa semua itu adalah kesalahannya. Tapi sikap diam Lu Jing Yu semakin membuatnya merasa bersalah.

Pagi ini Lu Jing Yu sudah membuat keputusan untuk bertemu dengan Pei Zhang Xi dan membahas rencana untuk menggagalkan pernikahan Zhu Man Xie dan Pei Qin Yang. Jadi pagi-pagi sekali dia pergi ke dapur dan memasak secara pribadi untuk dibawanya menemui Pei Zhang Xi.

"Permaisuri, hari ini banyak sekali masakan yang anda buat." Xiao Bei heran saat Lu Jing Yu membuat sepuluh jenis menu hari ini. Biasanya untuk sarapan Lu Jing Yu paling banyak hanya memasak lima macam menu.

"Hari ini aku ingin pergi menemui Yang Mulia. Ada sesuatu yang perlu aku bicarakan dengannya." Bibi Wu yang menunggu di samping mengernyitkan alisnya.

"Maaf Permaisuri, larut malam tadi utusan dari istana datang dan meminta Yang Mulia untuk segera datang. Dan Yang Mulia pagi ini baru kembali dan langsung berkemas. Ada penyerangan dari kerajaan Chu Timur di perbatasan yang membutuhkan Yang Mulia untuk ikut serta. Jadi Yang Mulia langsung berangkat pagi ini. Yang Mulia ingin memberitahu Permaisuri tetapi anda masih tidur. Jadi Yang Mulia hanya berpesan pada Hamba untuk memeringankan tahu Permaisuri setelah anda sarapan."

Mendengarnya ekspresi Lu Jing Yu membeku. Di dalam novel dituliskan bahwa tidak lama setelah pernikahan Pei Zhang Xi pergi ke perbatasan untuk berperang. Dan di pulang dengan luka parah yang hampir merenggut nyawanya meskipun Pei Si Liang menahan panah untuknya sebelumnya.

Sebenarnya Kaisar akan memerintahkan pada Pangeran Pei Zhong Min yang merupakan pangeran pertama untuk pergi. Tetapi dia menolak dengan alasan istrinya sedang hamil dan tidak ingin meninggalkan ibukota hingga istrinya melahirkan. Kaisar akhirnya mengalihkan tugas ini pada Pei Zhong Xi. Tentu saja hal ini tidak diberitahukan oleh Bibi Wu pada Lu Jing Yu. Tetapi Lu Jingga Yu sudah mengetahuinya dari novel yang dibacanya.

Di dalam novel juga disebutkan bahwa Musuh yang menyerang perbatasan adalah pasukan militer dari kerajaan Chu Timur yang sedang memperluas wilayahnya. Dan mereka memiliki cara yang licik untuk menyerang. Dan mereka berhasil melukai Pei Zhang Xi dengan parah meskipun pada akhirnya mereka dapat dikalahkan.

"Bibi Wu tadi bilang siapa musuh yang menyerang?"

Bibi Wu sedikit bingung saat Lu Jing Yu bertanya. Tetapi tidak membiarkan Lu Jing Yu menunggu terlalu lama sebelum dia menjawab dengan jelas. "Chu Timur. Kerajaan Chu Timur sudah melakukan perang dengan berbagai kerajaan yang ada di sekitarnya untuk memperluas wilayah mereka. Mereka ingin semua kerajaan tunduk di bawah kaki mereka. Satu bulan yang lalu, utusan dari Chu Timur datang dan mengajukan perintah untuk menyerah dan memgakui tunduk pada Chu Timur. Tapi utusan mereka bukannya pulang dengan membawa hasil justru dikirim kembali dengan kepala yang terpisah dari tubuhnya. Kerajaan kita jelas tidak menerima perintah itu sangat menantang mereka dengan terang-terangan."

Bibi Wu menghela napas sebelum melanjutkan. "Satu tahun yang lalu Chu Timur bahkan tidak berani mengangkat pedang mereka dan memilih mengalah Jika ada yang berniat mengambil wilayah dari mereka. Tapi tidak tahu apa yang terjadi setelah itu. Mereka mulai menyerang semua kerajaan di sekitar dan bahkan memenangkan mereka dan memaksa mereka untuk tunduk di bawah pemerintahan Chu Timur." Bibi Wu mendesah panjang. Peperangan memang biasa terjadi antar kerajaan untuk merebut wilayah atau hanya mempertahankan wilayah. Tapi sepanjang sejarah, Chu Utara seperti kuda hitam yang entah muncul darimana.

Bibi Wu tidak tahu apa penyebab Chu Timur bisa menjadi kuat dalam satu tahun. Tetapi Lu Jing Yu yang telah membaca seluruh cerita dan kejadian di dalam novel mengetahui penyebabnya adalah karena mereka memiliki panglima muda yang sangat cakap dan ahli strategi sehingga pasukan mereka dapat menguasai segala bentuk medan dalam peperangan. Mengetahui kelemahan musuh dan mempersempit kesempatan musuh untuk menggunakan keunggulan mereka menjadi keunggulan mereka. Baru saat itulah mereka selalu menang dalam peperangan.

Untuk kasus kerajaan Shao adalah satu-satunya kerajaan yang bisa imbang. Tetapi untuk itu mereka kehilangan banyak prajurit dan bahkan Pei Zhang Xi dan Pei Si Liang terluka.

Lu Jing Yu tidak boleh hanya berdiam diri. Beberapa set kejadian berjalan tidak seperti yang tertulis di datas novel. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada Pei Zhang Xi. Dia memang ingin bercerai dengan Pei Zhang Xi suatu hari nanti. Tetapi tidak dengan Pei Zhang Xi yang mati. Jika dia menjadi janda karena ditinggal mati oleh suaminya, menurut peraturan ia hanya boleh menggunakan pakaian putih hingga memiliki suami lagi. namun dengan statusnya, tidak mungkin dia menikah lagi atau dianggap tidak menghormati anggota keluarga kerajaan.

Tidak! Dia tidak boleh berdiam diri dan menunggu dengan tidak pasti. Dia harus melakukan sesuatu. Dia harus membantu Pei Zhang Xi menghadapi perang kali ini.

Baik, ambil napas... buang... ambil napas... buang... sekarang pikirkan dengan tenang. Sekarang yang harus diingat adalah bagaimana trik perang yang diatur oleh musuh untuk mengalahkan pasukan Pei Zhang Xi.

Lu Jing Yu saat ini sudah mengingatnya. Pasukan musuh menyerang dengan memanfaatkan kontur tanah yang tidak rata. Mereka bersembunyi di beberapa titik dan menyergap begitu pasukan Pei Zhang Xi datang dan dengan cepat bersembunyi jika bantuan datang. Dengan begitu, pasukan Pei Zhang Xi dengan cepat berkurang banyak. Membuat kerugian di pihak Pei Zhang Xi.

Sejak masuk ke dunia novel, Lu Jing Yu sudah membaca banyak buku mengenai perang dan strategi perang di zaman sekarang. Dan dia menemukan bahwa ada beberapa kekurangan dalam menghadapi beberapa medan yang berbeda.

"Bibi Wu aku akan pergi menyusul Yang Mulia." Ucap Lu Jing Yu mengagetkan bibi Wu dan aemua orang yang ada di dapur.

"Tidak Permaisuri. Ini tidak baik. Anda tidak boleh pergi. Di medan perang sangat berbahaya."

"Tapi aku tidak bisa berdiam diri di sini. Aku harus pergi." Karena aku tahu apa yang terjadi. Dan aku harus mencegahnya. Tapi dua kalimat terlahir tidak dapat ia katakan.

"Quan Yuan. Atur orang untuk mengantar kita ke pangkalan militer di perbatasan. Aku harus menemui Yang Mulia."

Quan Yuan melirik bibi Wu meminta persetujuan. Lu Jing Yu melihatnya dan tahu bahwa bibi Wu Adalah pengambil keputusan saat ini di sini. Jadi dia menatap bibi Wu untuk meyakinkannya.

"Bibi Wu. Aku sudah membaca banyak buku perang belakangan ini. Dan aku melihat tidak ada yang cocok yang digunakan untuk berperang di wilayah timur yang merupakan pegunungan. Aku tahu bagaimana cara mengalahkan mereka. Biarkan aku pergi."

Melihat tekad di mata Lu Jing Yu, Bibirnya Wu menghela napas dan hanya bisa setuju. "Baiklah Permaisuri. Quan Yuan bawa pasukan yang cukup induk mengawal Permaisuri ke sana. Aku tidak bisa meninggalkan kediaman ini. Keselamatan Permaisuri ada di tanganmu. Tolong jangan kecewakan aku."

"Baik Bibi Wu."

Lu Jing Yu menatap Bibi Wu dengan rasa terima kasih. Ia tersenyum dan bersiap untuk pergi.

...~○○○~...

...♡Permaisuri Tidak Ingin Mati_35♡...

*

*

*

Jangan lupa like, komentar, Vote, favorit dan share ya reader. .