Menikahi Kakak Dari Calon Suamiku
Selamat membaca🌹🌹
"Ayah Ibu, Daniel tidak ada di kamarnya," Ucap Firas anak sulung dari keluarga Mahotra dengan penuh kegelisahan.
Bagaimana tidak sebentar lagi acara akan segera dimulai namun pengantin lelaki yang merupakan anak kedua dari keluarga Mahotra itu justru tidak ada di kamarnya .
" Tidak, Itu tidak mungkin. Daniel tidak mungkin melakukan itu padaku!" Rea syok lalu terduduk bersandar dengan lemah di pelaminan seorang diri dengan air mata yang terus mengalir .
Hatinya begitu hancur dan sakit bak ditusuk ribuan jarum. Tersayat ribuan belati tajam. Hari yang harusnya menjadi kebahagian untuknya seketika berubah menjadi kesedihan .
Diana Ibu dari Daniel mendekat dan memeluknya berusaha memberi kekuatan pada calon menantunya itu.
"Tenang Rea , semua akan baik baik saja Sabar." Ibu Diana menenangkan Rea dengan kata katanya yang sangat lembut.
Laudrea Andara biasa dipanggil Rea. Usianya kini telah beranjak 21 tahun . Gadis yang supel pandai bergaul dan selalu ceria. Kedua orang tuanya meninggal sejak ia berusia 11 tahun karna kecelakaan pesawat saat perjalanan pulang darí bisnisnya. Ia tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik dan enerjik. sejak kepergian kedua orang tuanya 10 tahun yang lalu ia hanya ditemani oleh pengasuhnya yang sudah sejak kecil menjaganya. Karna keluarga dari ayahnya itu hanya akan datang disaat ada urusan yang berkaitan dengan masalah perusahaan saja.
Rea menjalin hubungan dengan seorang lelaki yang sangat lembut penuh cinta dan kasih sayang. Ia bernama Daniel Mahotra berwajah tampan dan rupawan kaya raya. Sikapnya yang sangat dewasa membuat ia sangat nyaman saat bersamanya. Hingga suatu hari mereka berencana untuk menikah. Berhubung Rea adalah seorang gadis yatim piatu yang hanya tinggal bersama pengasuhnya orang tua dari Daniel memilih untuk mengadakan pesta pernikahannya di rumah mereka. Pesta paling besar dan mewah di kota itu . Ribuan undangan telah tersebar ke beberapa daerah dan para pejabat kota.
Namun sayangnya rencana pernikahan itu tidak berjalan dengan lancar sesuai harapan karna tepat dihari pernikahannya Daniel menghilang bak ditelan bumi.
"Apa maksudmu dengan Daniel tidak ada di kamarnya Firas?" tanya ayahnya meminta penjelasan.
"Daniel kabur, dia lari dari pernikahan ini ayah." Ucap Firas memperjelas.
Seketika Tuan Mahotra memegang dadanya . jantungnya berdetak sangat cepat dan terasa begitu nyeri.
"Cari adikmu Fir ! Dia harus bertanggung jawab atas pernikahan ini!" ucap ayahnya dengan nada emosi.
"Ayah, aku sudah mengerahkan semua anak buahku tapi hasilnya nihil. Daniel tidak ada di manapun!" ucap Firas dengan kata yang pelan tapi terdengar sangat lugas .
Firas Mahotra juga lelaki yang sangat tampan namun sangat dingin dan kaku . Di dalam hidupnya hanya ada uang dan dunia bisnis. Ia tidak pernah mengenal cinta dan seorang wanita. Baginya seorang wanita adalah sesuatu hal sangat merepotkan dan hanya membuang buang waktunya saja.
"Fir, Kamu harus menggantikan Daniel selamatkan reputasi keluarga ini!" pinta Tuan Mahotra kepada anak sulungnya.
"Tidak ayah, itu tidak mungkin yang harusnya menikah itu Daniel bukan aku!" ucap Firas dengan nafasnya tersengal dan tangannya mengepal hingga baku - baku jarinya terlihat memutih.
Firas menatap tajam pada wanita yang sedang terduduk lemah di pelaminan.
"Kesalahan apa yang sudah kau lakukan sehingga membuat Daniel memilih lari dari pernikahannya sendiri!" ia berteriak seraya mendekat pada pengantin wanita tersebut.
Seketika Rea menoleh dan melihat tatapan yang sangat mengerikan dari seseorang yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Aku tidak melakukan apapun aku juga tidak tau kenapa Daniel pergi." sahutnya dengan tatapan yang kalah tajam. Rea tidak terima dengan tuduhan yang ditujukan kepadanya.
"Hentikan Firas, Ini bukan waktunya untuk saling menyalahkan. Kamu tahu adikmu tidak, ada dan para tamu dari pemerintahan kota sebentar lagi akan datang. Kita tidak punya waktu lagi untuk mencari Daniel. Ayah mohon bantu ayah kali ini saja!"
"Maaf ayah aku tidak bisa membantu ayah dalam hal ini. Ayah boleh meminta apapun dariku tapi tidak untuk menikah tolong maafkan aku ayah." Firas berlalu pergi meninggalkan ayahnya.
"Aku juga tidak bisa melanjutkan pernikahan ini tanpa adanya Daniel," ucap Rea yang juga menolak jika harus menikah dengan orang asing menurutnya.
Dada Mahotra kembali nyeri dan akhirnya tak dapat mengendalikan keseimbangan tubuhnya lalu ambruk terkulai di atas lantai marmer berukuran jumbo.
"Mahotra!" teriakan Diana menggema di seluruh ruangan. "tahan Mahotra kita kerumah sakit sekarang." ucapnya seraya meraih tubuh suaminya.
Namun Mahotra mengangkat tangannya .
"Lebih baik aku mati daripada harus menanggung malu." ucapnya terbata seraya menahan sakit di dadanya.
Firas yang hendak melangkahkan kakinya meninggalkan rumahnya pun segera mengurungkannya. Ia mendekati ayahnya lalu berkata.
"Baiklah ayah, Aku akan menikah dengannya menggantikan Daniel. Tapi aku melakukan ini hanya demi menyelamatkan reputasi keluarga ini." Ucapnya penuh dengan penekanan disetiap kata katanya.
"Apa yang kau katakan? kita tidak saling mengenal, bagaimana kita akan menikah." Rea terlihat sangat tidak setuju.
"Jika saja ada pilihan lain aku juga tidak mau harus menikahi denganmu. Apa kau tidak punya hati sedikitpun untuk mengasihani orang tuaku?!" Firas berkata dengan penuh kemarahan.
"Maaf tapi aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini."
Rea berjalan dengan mengangkat gaun pengantinnya yang menjuntai panjang ke lantai hendak meninggalkan pelaminan.
"Rea tolong Ibu nak, tolong lanjutkan pernikahan ini. Menikahlah dengan Firas nak ibu mohon sayang," ucap Diana dengan suara tangisnya yang tergugu lalu berlari dan hendak berlutut di hadapan calon menantunya tersebut.
"Ibu hentikan ibu, tolong jangan seperti ini." sahutnya seraya mengikuti gerakan Ibu Diana yang hendak berlutut kepadanya. "Baiklah bu akan melanjutkan pernikahan ini."
"Terima kasih Nak." Diana segera bangun lalu memeluk Rea.
Kedekatan antara calon menantu dan mertua itu sudah terjalin cukup lama. Diana sangat menyayangi calon menantunya itu sejak Daniel mengenalkannya 2 tahun lalu. Diana bahkan menganggap Rea seperti anak kandungnya sendiri.
Mahotra merasa lega dan nyeri di dadanya sedikit berkurang ia bangun dibantu oleh istrinya dan beberapa kerabat lainnya.
Firas segera mengganti bajunya menggunakan jas yang senada dengan gaun yang melingkar ditubuh Rea.
Kini Rea hanya bisa pasrah. Yang ada dipikirannya saat ini adalah kemana kekasihnya itu pergi dan apa sebabnya. Ia merasa hubungannya kemarin masih baik baik saja dan masih bisa saling bertukar kabar meski hanya lewat ponsel. Ia terus tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Dan saat ini tamu mulai berdatangan setelah terucapnya sebuah ikrar pernikahan dan janji suci yang diakhiri dengan dua kalimah syahadat. Rea dan Firas telah resmi menjadi suami istri.
Membayangkan berdiri di pelaminan dengan orang asing dengan perasaan tanpa cinta sama sekali. Hati Rea menjerit tapi bibirnya dipaksa terus tersenyum bahagia di hadapan ribuan tamu undangan yang datang.
Sesekali ia menatap Firas yang hanya dibalasnya dengan sedikit lirikan . Lirikan yang begitu mengintimidasi.
Apa salahku dalam hal ini kenapa dia terlihat begitu marah dan membenciku . Aku sendiri juga tidak menginginkan hal ini terjadi tapi aku bisa apa. Bukankah aku juga membantu menyelamatkan reputasi keluarga ini. Itulah yang saat ini ada dipikiran Rea.
Rea kembali mengingat kenangan indah bersama Daniel. Sama sekali tidak terlintas dalam benaknya jika Daniel akan tega melakukan semua ini padanya.
Selama 2 tahun lebih menjalin hubungan dengannya tak sekalipun dia menyakitinya dan membuatnya bersedih apalagi membuatnya menangis . Dia adalah orang yang penuh cinta dan kasih sayang. Dia selalu bisa menghadapi semua tingkah Rea yang terkadang masih kekanakan .
Air matanya kembali terjatuh dan mengalir membahasi pipi. Mungkin para tamu undangan menganggap itu adalah air mata kebahagian dihari pernikahannya. Bagaimana tidak air matanya terus mengalir tapi bibirnya dipaksa terus tersenyum di hadapan para tamu.
"Hapus air matamu itu! Jangan sampai perlihatkan kesedihanmu itu di hadapan para tamu." Firas menyodorkan sebuah tissue tanpa menatap pengantin wanita tersebut.
Rea memilih diam tanpa mengambil benda itu dari tangan lelaki itu. Rea menyeka air matanya menggunakan jari yang Rea punya. Tanpa Rea sangka Firas meraih tangannya lalu meletakan benda itu di tangan Rea.
"Jika seperti itu makeup mu akan luntur dan kau akan terlihat jelek di hadapan para tamu!"
"Jangan pernah tunjukan wajah sedihmu. Orang pasti beranggapan kau tidak bahagia. Walaupun kenyataannya memang iya," ucapnya lagi dengan datar.
Rea hanya mendengus sebal pada pria asing yang kini telah menjadi suaminya dan kini sedang berdiri di sampingnya itu.
.
.
Bersambung✍️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
apa boleh buat Rea....terima sajalah
2024-05-07
1
Ayu Nuraini
ada yg g ska am hub kalian kyk nya..
2024-03-24
0
Ayu Nuraini
Bkn nya ijab kabul y ko syahadat berarti salah satu ada yg mualaf dong..
2024-03-24
0