Di usianya 19 Tahun Andara di jodohkan oleh Ayah dan ibu nya, karena takut menjadi beban keluarga Andar menerima perjodohan tersebut.
Suami Andara yang bekerja di Pertambangan batu bara membuat mereka harus terpisah oleh jarak, jadwal pulang yang hanya 1 kali dalam sebulan membuat Adara kesepian apalagi diri nya masih muda dan cantik membuat hasrat nya tak terpuaskan.
Bagaimana kisah hidup Andara selanjutnya yuuk Mampir di cerita ku Pernikahan luar biasa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyusul
Lima hari sudah berlalu Rania sudah dari kemarin-kemarin menghubungi Heri tapi tak di gubris oleh Heri dia masih betah bersama Dara saat ini apalagi besok hari libur Dara Sabtu dan Minggu Heri ingin menemani sang istri berbelanja ke pasar dan berkeliling sebentar sebelum bertolak ke tempat Rania sang istri pertama.
Selama lima hari ini juga David tak menghubungi Dara, sesekali Dara terlihat gelisah karena menunggu kabar dari David, sebenarnya Dara ingin sekali lepas dari bayangan lelaki ini tapi makin mencoba melupakan Dara makin ingat dengan semua perlakuan David seperti di pelet,apa mungkin David benar memelet nya hingga dia tak bisa melepas kan David.
Dara pulang dengan wajah lesu,dia pikir bisa melupakan David dengan kesibukan nya tapi nyatanya Dara salah, masih ada sang suami saja Dara tetap kepikiran pada David apalagi jika Heri tidak ada nanti nya.
"Sudah pulang sayang?" tanya Heri saat melihat Dara masuk kedalam rumah dengan membawa kantong plastik.
"Hmmm...kamu sudah makan mas?" tanya Dara balik
"Ini tadi aku mampirkan beli nasi uduk buat makan malam kita" Hari ini Dara sengaja membawa motor nya agar bisa pulang lebih cepat karena Heri selalu telat menjemput nya dengan alasan ketiduran membuat Dara lelah menunggu.
"Kalau lapar makan saja dulu mas aku mau mandi sebentar" Ujar Dara berjalan ke arah kamar mereka.
***
"Kapan pemotretan nya?" tanya David pada Vani model yang akan di jodohkan mama tirinya ini.
"Mungkin Lusa"
"Lusa!!! kamu gila.Sudah hampir satu Minggu aku di sini kamu bilang lusa,jadi untuk apa aku datang ke sini cepat-cepat " kesal David
"Tenang baby....jangan marah-marah begitu nanti kamu cepat tua lo,sayang kan wajah tampan begini ada kerutan nya" canda Vani
"Jangan banyak basa-basi kalau nggak bisa pemotretan besok aku harus pulang ke Jakarta" tegas David
"Nggak bisa begitu Beb, semua butuh persiapan matang, berapa hari ini matahari terlalu terik nanti kulit ku malah terbakar,mahal lo perawat nya"
"Hey....mau mahal bukan urusan saya, yang jelas kalau kamu tidak profesional saya besok pulang, sudah banyak yang saya korban kan kemari" ketus David membuat Vani tak bisa berkata lagi, Miranda yang meminta Vani untuk menahan David di sana karena Minggu depan Miranda yang akan menyusul ke sana,dia sudah merindukan David,jika Dia menyusul David cepat suaminya bisa-bisa curiga.
"Aku Janji lusa sudah siap semua dan kita bisa mulai proses nya"
David segera pergi meninggalkan Vani sendirian di lobi hotel, karena memang mereka menginap di salah satu hotel besar di Bali.
Beberapa hari ini Vani sudah gencar mengejar David tapi David terlalu dingin tak sekalipun dia melirik pada Vani, David sibuk dengan ponsel nya.
David bukan tidak mau memberikan kabar pada Dara,dia takut kalau mengganggu waktu Dara dengan Heri karena seminggu ini jadwal kepulangan Heri jadi David sengaja memberikan ruang untuk Dara.
****
"Pa,besok aku mau berangkat ke Bali" ujar Miranda
"Kenapa sayang?"
"Aku mau melihat proses pemotretan Vani,aku juga harus di sana pa agar proses perkenalan mereka lancar" alasan Miranda
"Bagus"
"Jadi bagaimana pa?" tanya Miranda
"Besok kita berangkat bersama" ujar Harun membuat Miranda kaget dia mau sendiri ke Bali bagaimana mungkin suaminya ini ikut serta, bisa-bisa gagal rencana nya untuk menggaet David kembali.
"Bersama??"
"Ya,kita berangkat bersama,papa juga mau lihat yang mana si Vani itu,apa memang benar pantas untuk David anak semata wayang ku"
Miranda tak bisa berbuat apa-apa lagi, keputusan Harun sudah bulat untuk berangkat bersama ke Bali besok.
