NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Simpanan

Bukan Wanita Simpanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Aliansi Pernikahan / Diam-Diam Cinta
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Revanni terjebak dalam situasi yang sangat rumit baginya dimana tiba tiba ia tertangkap bersama dengan seorang pria beristri. Naasnya lagi, saat istrinya melihat ia langsung tak sadarkan diri dan meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. Berita pun tersebar hingga ke pelosok negeri karena rupanya pria tua itu adalah seorang ceo sebuah perusahaan ternama di kota ini.

Melihat kejadian ini, sang anak tidak terima. Ia ingin membalas dendam atas kematian ibunya dengan menikahi Revanni dan menyiksanya setelah pernikahan. Akankah Reval sadar jika bukan Revanni yang menjadi simpanan ayahnya? Ataukah Revanni akan terus berkorban demi karier pelaku yang sesungguhnya?

Dukung kisahnya di 'Bukan wanita simpanan'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEPERGIAN VANNI 2

" Ibu."

Mendengar suara Reval membuat Vanni panik. Ia bingung mau lari kemana, kalau ia berlari kembali ke kamarnya otomatis akan menimbulkan suara pijakan kakinya di atas tangga. Hal itu akan mengundang kecurigaan Reval. Ia sama sekali tidak mau bertemu dengan suaminya, ia takut hatinya akan luluh hanya dengan melihat wajahnya. Vanni dan bu Meli saling melempar pandang, hingga Vanni menemukan sebuah solusi. Ia meminta ibunya untuk segera menemui Reval sebelum Reval masuk ke dalam, sedangkan Vanni langsung berlari ke arah dapur. Ia akan lewat pintu belakang untuk sampai ke mobilnya.

Dengan langkah cepat, bu Meli segera menuju ruang tamu tepat saat Reval akan masuk.

" Kau kemari? Kenapa tidak memberitahu ibu dulu?" Bu Meli berusaha untuk tidak gugup.

" Maaf jika mengagetkanmu ibu." Dengan sopan Reval menyalami ibu mertuanya dengan takzim.

Bu Meli mempersilahkan Reval untuk duduk, ia menawarkan minuman tapi Reval menolaknya. Reval memberitahu bu Meli jika Vlori sudah ia beri hukuman dan saat ini sedang dalam pemeriksaan polisi. Reval juga meminta maaf kepada Bu Meli karena belum bisa menemukan keberadaan Vanni. Bu Meli tidak mempermasalahkan hal itu, toh Vanni juga baik baik saja. Ia pun mengatakan jika Vinna tidak kembali setelah hari itu. Ia berharap ayahnya Reval mau menepati janji untuk menikahinya. Tanpa mereka tahu jika Vinna sedang berbaring di rumah sakit sekarang.

" Ibu, bolehkah aku melihat kamar Vanni?" Pertanyaan Reval membuat bu Meli terkejut. Untuk apa Reval tiba tiba ingin melihat kamar Vanni? Apakah Reval mengetahui jika Vanni bermalam di sini?

" Selama ini aku tidak pernah ke kamarnya, aku ingin melihat kamar Vanni supaya rindu dalam hatiku ini bisa terobati ibu. Aku mohon! Kalau perlu aku akan menempati kamar Vanni mulai saat ini." Ucap Reval menatap bu Meli dengan tatapan menghiba. Lagi lagi Hu Meli hanya diam saja. Ia tidak tahu harus menjawab apa.

" Ibu, aku mohon! Aku ingin meluapkan kerinduanku di kamar Vanni. Entah itu memeluk foto ataupun bajunya. Aku mohon ibu!" Melihat itu bu Meli menjadi tidak tega, mau tidak mau akhirnya ia mempersilahkan Reval untuk naik ke kamar Vanni.

" Kamarnya ada di sebelah kanan, di depan pintu ada tulisan nama Vanni. Jangan keliru dengan kamar di sebelahnya, karena kamar itu milik Vinna." Ujar bu Meli.

" Terima kasih bu." Reval segera beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Vanni. Reval berharap bisa mendapat petunjuk di dalam kamar Vanni.

Tiba tiba bu Meli mengingat sesuatu, ia segera menyusul Reval sebelum Reval melihat semuanya.

Ceklek....

Reval membuka pintunya, setelah pintu terbuka hal pertama yang menyambutnya adalah aroma parfum bunga lili milik Vanni yang terasa begitu menyeruak ke penciuman Reval. Ia mengerutkan keningnya, kenapa ada aroma parfum yang baru saja di semprotkan? Reval mengedarkan pandangannya, tempat tidurnya seperti ada yang baru saja menempati. Kamar ini benar benar tidak seperti kamar yang telah lama di tinggalkan oleh pemiliknya, melainkan seperti kamar yang baru saja di tinggal pergi.

" Ibu siapa yang menempati kamar Vanni? Kenapa bau parfum ini seperti bau parfum yang biasa Vanni gunakan?" Tanya Reval menatap bu Meli. Di tatap seperti itu membuat bu Meli merasa gugup. Ia merutuki kebodohannya sendiri yang mengijinkan Reval masuk kemari.

" Emm... Seperti yang kau rasakan, ibu juga merindukan Vanni. Itu sebabnya ibu menyemprotkan minyak wangi yang Vanni tinggalkan ke seluruh ruangan ini." Sahut bu Meli. Jawabannya memang masuk akal, namun entah mengapa Reval merasa ada yang janggal.

Reval masuk ke dalam lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar. Kamar bernuansa putih serta tatanan almari yang rapi membuat kamar ini terasa nyaman untuk di tempati. Reval berjalan mendekati almari pakaian Vanni, lalu mendekati meja rias Vanni. Berbagai alat make up tertata rapi di atas sana, namun ada yang aneh. Dimana botol parfum yang di maksud bu Meli? Reval pun kembali menanyakannya kepada ibu mertuanya. Bu Meli menjawab jika botolnya kosong, makanya ia buang ke tempat sampah.

Reval semakin mencurigai gerak gerik ibu mertuanya ini. Pasalnya bu Meli terlihat sangat gugup. Ia merasa bu Meli sedang menyembunyikan sesuatu darinya. Apakah itu tentang Vanni? Pikir Reval.

Reval kembali memindai setiap barang yang ada di kamar Vanni hingga tatapan matanya tanpa sengaja tertuju pada sebuah lembaran seperti dokumen yang tergeletak di atas ranjang. Ia segera mendekati ranjang lalu mengambil lembaran dalam stopmap berwarna kuning itu. Lagi lagi bu Meli nampak gelisah, ia kembali merutuki keteledorannya yang tidak langsung menyimpan dokumen itu. Namun bagaimana lagi? Nasi sudah menjadi bubur.

Reval membaca kata demi kata yang tertulis dalam lembaran yang ternyata sebuah dokumen pengajuan perceraian yang telah di tanda tangani oleh Vanni. Reval menatap tajam ke arah ibu mertuanya.

" Apa ini bu?" Tanya Reval menunjukkan dokumen itu.

" Eh itu tadi pas ibu beres beres, ibu menemukan dokumen itu di dalam almari Vanni. Ibu lupa menaruhnya lagi." Kilah bu Meli merebut dokumen tersebut namun Reval menahannya.

" Benarkah? Lalu kenapa tanggal pengajuan dalam dokumen ini baru bu? Di sini tercantum tanggal kemarin, apakah itu artinya kemarin Vanni berada di sini?" Selidik Reval.

" Ibu tidak tahu, yang jelas ibu menemukan itu di almari Vanni. Tolong jangan mengintimidasi ibu, Reval. Ibu tidak menyukainya." Sahut bu Meli.

Reval menghembuskan kasar nafasnya, ia mencoba meredam emosi yang hampir meledak di dalam dadanya. Sepertinya untuk membungkam ibu mertuanya, Reval harus menemukan bukti yang lebih valid lagi. Entah apa yang Reval pikirkan tiba tiba ia pergi ke kamar mandi. Ia celingak celinguk mencari sesuatu sampai ia menemukan keranjang kotor di bawah wastafel. Ia menemukan sebuah baju dan bawahan serta dua dalaman yang ia yakini sebagai bajunya Vanni. Melihat hal itu, bu Meli pun tidak bisa berbuat apa apa.

" Bukankah ini baju milik Vanni? Siapa yang memakainya? Apa ini juga sudah berada di sini sejak Vanni meninggalkan rumah ini? Lalu kenapa ibu tidak mencucinya?" Reval memberondong pertanyaan membuat bu Meli benar benar bungkam.

" Atau Vanni baru saja meninggalkan kamar ini?" Sambung Reval. Bu Meli tetap bungkam. Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kepada Reval saat ini.

" Coba katakan padaku bu! Ibu bilang akan mendukungku karena ibu tahu kalau aku mencintai Vanni. Lalu kenapa ibu menyembunyikan keberadaan Vanni dariku bu? Apa yang sebenarnya ibu inginkan? Atau ibu memang ingin aku berpisah dengan Vanni?"

Tak kuasa mendapat cercaan pertanyaan dari menantunya, bu Meli kembali ke kamar lalu duduk di tepi ranjang milik Vanni. Melihat itu, Reval bersimpuh di kaki ibu mertuanya yang sudah ia anggap sebagai ibu kandungnya sendiri. Ia harus mendapatkan jawaban dari setiap pertanyaan yang ia lontarkan tadi.

" Ibu aku mohon!" Reval menggenggam tangan bu Meli.

Bu Meli menghembuskan kasar nafasnya. Sepertinya memang ini waktu yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Reval agar Reval tidak lagi berharap kepada Vanni.

" Ya, Vanni memang kembali ke rumah ini." Reval benar benar terkejut dengan ucapan ibu mertuanya. Tak terasa senyuman terukir di bibirnya.

" Namun ia sudah pergi lagi." Senyuman yang tadi sempat datang kini menghilang.

" Dia sudah memutuskan untuk bercerai darimu, dan melanjutkan hidupnya yang baru."

" Tidak ibu, aku tidak mau. Aku ingin kami kembali seperti dulu. Aku berjanji akan menyayanginya. Aku berjanji aku tidak akan menyia-nyiakannya lagi." Sahut Reval.

" Aku mohon ibu! Katakan kemana Vanni pergi sekarang? Aku akan menjemputnya." Ucap Reval.

" Dia....

TBC...

1
sella surya amanda
next
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: oke siap makasih suportnya
total 1 replies
Isabell Serinah
lanjut lagi plseeee cerita ni bagus
VANESHA ANDRIANI: Terima kasih...
total 1 replies
Erchapram
Reval kapok
VANESHA ANDRIANI: iya biar nangis2 dia hh makasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
itu hukuman buat kamu,rasakan
VANESHA ANDRIANI: iya bener... makasih suportnya
total 1 replies
Atik Rahma
Biasa thoor,di gantung....
VANESHA ANDRIANI: hhh kayak jemuran ya biar kering... makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Waduh siapa yg datang, masak iya mak lampir selamat dari maut. Hebat... nyawa kucing /Frown/
VANESHA ANDRIANI: hhhh siapa ya??? makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
mang Diman untung dobel
🤣🤣
VANESHA ANDRIANI: hhh iya bener
total 1 replies
Erchapram
Keren,
VANESHA ANDRIANI: thankyou🥰
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Gak mungkin yg tidur dgn Vlory adalah Reval
Pasti dia pria lain ...bisa jadi itu selingkuhannya atau pria bayaran yg Reval sewa🤪
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾: 👍👍😘😘❤️❤️
VANESHA ANDRIANI: hhh bisa aja nebaknya... makasih suportnya
total 2 replies
sella surya amanda
next
VANESHA ANDRIANI: ok makasih suportnya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Brak, riwayat Vinna tamat.
VANESHA ANDRIANI: hhhh makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Astaga...Vinna lihatlah kelakuan Abraham yg selalu kamu sanjung2
Betapa brengseknya dia
Dan pria itulah yg jadi pilihanmu
Hoi nyadar,kamu hanya jadi salah satu wanita pemuasnya dan gak lebih 😜😜
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾: Tetap semangat berkarya kak 👍👍
VANESHA ANDRIANI: hhhhh greget sendiri ya kak... makasih suportnya
total 2 replies
Erchapram
Wah mantap itu, karma otw
VANESHA ANDRIANI: hh bisa aja... makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Keren Thor, lanjut ya...
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... jangan lupa bintang limanya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
next Kak 😘😘👍👍
VANESHA ANDRIANI: oke siap makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Lanjut
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 1 replies
⁽⁽ଘ[♎Le✪♊]ଓ⁾⁾
Vlori.... malaikat maut akan datang menjemputmu🤪🤪
hihihi..mampus kau🤭🤭
VANESHA ANDRIANI: ha ha makasih suportnya
total 1 replies
Erchapram
Jangan dulu ketemu, biar kelimpungan dan larut dalam penyesalan. Yg penting tuh urus iblis betinanya dulu Reval, jangan diabaikan masalah seserius itu.
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!