NovelToon NovelToon
Master Theine

Master Theine

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Pernikahan Kilat / Enemy to Lovers / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: aydiary

Sebuah obsesi gila menghampiri gadis bernama LA KAYYA MADELINE yang di incar oleh seorang pria bernama THEINE JAZZ DA VENNA seorang yang di bicarakan memiliki penyimpanan sexual karena tidak pernah terlihat berkencan dengan wanita manapun.

Theine yang datang dan memaksa nya untuk tinggal bersama membuat nya memberontak dan membenci pria itu.

Hingga pada sebuah kesempatan ia mengetahui pria itu lebih jauh dan memberikannya fakta yang memporak-porandakan hatinya.

"Aku menunggu mu selama 10 tahun Kayya."

"Jika ada manusia yang ku puja, maka hanya dirimu. Kayya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aydiary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Moment sakral yang mengikat.

Hari yang istimewa dan membahagiakan akhirnya tiba. Tepat hari ini pernikahan Theine dan Kayya akan di laksanakan di sebuah resort milik keluarga Theine. Dengan tema biru putih yang berkilau dan cantik membuat suasana menjadi mewah dan nyaman untuk keduanya.

Pernikahan hanya akan di selenggarakan sampai sore, pun karena hanya keluarga terdekat dan beberapa tamu penting yang hadir. Theine juga tidak ingin Kayya kelelahan. Maka dari itu ia hanya melangsungkan pernikahan sampai sore hari.

Acara sebentar lagi akan di mulai, Theine sudah berdiri di depan altar menunggu pengantin wanitanya datang.

Sementara Kayya yang sudah tampil cantik dan sedang di beri wejangan itu tak dapat menahan air matanya. Teman temannya datang dan siap mengantarkan nya ke altar pun dengan bibi Rosalind yang ternyata juga datang bersama suaminya.

Kayya jelas bahagia, ia bersyukur orang orang terdekatnya bisa hadir meskipun orang tuanya tidak ada.

"Baik baik ya Kayya, kalo nanti suamimu kasar laporkan ke kami ya?" Ucap Linda memberikan pelukan hangat nya.

"Iya awas ya jangan diem diem aja kaya di sinetron!" Ucap Ghina.

"Kami akan selalu bersamamu Kayya." Ucap sahabat cowoknya, Farel.

Rosa memberikan pelukan hangat, gadis itu tidak banyak bicara membuat teman teman yang lain bingung. Namun Kayya tidak menyadarinya, ia terlampau bahagia apalagi ketika bibi Rosalind juga memeluknya.

Kayya diantar menuju altar, dengan kakak dari ibunya yang menjadi pendamping. Langkahnya benar benar gugup apalagi banyak pasang mata yang menatap ke arahnya terutama Theine, calon suaminya. Theine tidak melepaskan tatapan itu barang sejenak semenjak Kayya muncul.

"Sepertinya anak mu memang tergila gila dengan Kayya, istriku." Ucap ayah Theine.

Sang istri mengangguk setuju, sedikit tertawa melihat raut wajah anaknya yang tidak berkedip itu.

Ketika sudah sampai di depan Theine, kakak dari ibunya mengantarkan tangan Kayya untuk di ambil calon suaminya. Theine segera mengambil ahli tangan Kayya mengecupnya sejenak lalu membawanya untuk menghadap pendeta.

"Kalian sudah siap?" Tanya sang pendeta.

Keduanya mengangguk, "Silahkan ucapakan janji suci pernikahan kalian." Lanjut sang pendeta.

Theine mengambil nafas nya, ditatap wajah yang kini berhias cantik tersebut dengan tatapan memuja.

"Saya mengambil engkau La Kayya Madeline menjadi istri saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita." Theine mengucapkan kalimat sakral itu dengan lancar membuat Kayya terharu dengannya.

Kayya mengambil nafas, mencoba untuk tidak gugup. "Saya mengambil engkau Theine Jazz Da Venna menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita." Kayya akhirnya berhasil mengucapakan nya ia bersyukur kepada Tuhan karena sudah memberinya kelancaran.

"Kalian sudah sah menjadi sepasang suami istri, silahkan memberikan ciuman untuk pasangan anda." Ucap sang pendeta.

Theine menangkup wajah Kayya, di tatapnya manik sebening embun itu dengan tatapan memuja. Lalu perlahan lahan mendekatkan wajahnya dengan Kayya hingga hidung mereka bersentuhan. Kedua bibir mereka akhirnya menyatu, Theine menciumnya dengan perasaan cinta yang begitu besar yang dapat Kayya rasakan. Sorak sorak tepuk tangan juga kian terdengar di sela sela ciuman itu. Setelah selesai Theine mengecup kening Kayya cukup lama dan berbisik lirih.

( note: kalo ada kesalahan mohon maaf ya, author baru pertama juga dan ngambil beberapa referensi dari bacaan yg pernah author baca)

"Apapun yang terjadi, raga, jiwa, dan seluruh yang ada padaku itu milikmu seorang Nyonya Da Venna." Bisik Theine.

Keduanya kini menghadap tamu undangan dengan senyum yang bahagia terutama Kayya. Ia melihat teman temanya menangis terharu membuatnya juga ikut menangis. Acara selanjutnya berlanjut kini para tamu di persilahkan menyalami pengantin baru tersebut.

Kayya memeluk bibi nya yang mengucapkan selamat atas pernikahan nya.

"Selamat atas pernikahan mu, Kayya." Ucap bibi Rosalind.

"Terimakasih banyak bi! Silahkan di nikmati pestanya." Ujar Kayya.

Rosalind mengangguk lalu mulai meninggalkan pasangan pengantin tersebut. Setelah selesai menyalami seluruh tamu keduanya duduk berisitirahat di bangku pelaminan.

"Cape ya sayang?" Ucap Theine.

Kayya menggeleng, ia masih belum terbiasa dengan panggilan sayang dari suaminya. Pipinya masih saja memerah malu.

"Kamu sakit? Wajah kamu kok merah sayang?" Tanya Theine khawatir.

Ah, Kayya lupa jika Theine ini memang tidak pandai dalam percintaan.

"Ngga kak, belum biasa dengar kakak panggil sayang..." Cicitnya malu.

Theine yang mendengar nya tersenyum misterius, ia mendekatkan diri kepada Kayya lalu membisikan sesuatu yang membuat Kayya terkejut.

"Ini lebih baik daripada seseorang yang memanggil master, hm?" Bisik Theine menggigit kecil telinga Kayya.

Kayya mencubit tangan Theine yang berbisik seperti itu, lagipula kenapa juga Kayya pada hari itu sih? Tapi itu reflek setelah ia membaca sebuah buku yang sedikit ehm dewasa. Shtt! Diam diam ya!

Kedua orang tua Theine datang mereka bergantian memeluk keduanya dan untuk memberikan keduanya kado pernikahan.

"Selamat atas pernikahan kalian ya! Mamah berharap hal hal baik selalu menyertai kalian dan ehm mamah berharap kabar baik itu cepat datang hm?" Mamah Sonna menaikan alisnya menggoda keduanya.

Sementara Theine yang terlihat biasa saja dan Kayya yang menyembunyikan wajahnya.

"Anak ayah sudah dewasa, Theine jaga istrimu dan jangan sakiti dia atau ayah sendiri yang akan menghukum mu. Awasi selalu Kayya karena musuh kita bertebaran dimana-mana." Ucap ayahnya Theine yang di balas anggukan siap oleh Theine.

Mamah Sonna mendekat lalu menyerahkan kado pernikahan untuk mereka, Kayya menerimanya dengan sungkan dan mengucapkan terimakasih.

"Pakai nanti malam ya?" Bisik mamah Sonna, Kayya yang tidak mengerti pun hanya mengiyakan permintaan mamah mertuanya itu.

"Iya mah."

Acara selanjutnya adalah berdansa, Theine dan Kayya akan berdansa di bawah lampu yang megah dan musik yang syahdu. Sambil menunggu Kayya berganti pakaian ia berbincang sebentar dengan sekertaris nya itu.

"Selamat atas pernikahan anda tuan, saya senang anda akhirnya berhasil memiliki nyonya Kayya." Ucap sang sekertaris.

Theine mengangguk, "Tentu terimakasih, tolong urus kantor selagi aku berlibur." Ucap Theine yang di angguki oleh Sekertaris Zilian.

Kayya sudah berdiri hendak menghampiri Theine, Theine menoleh ketika sekertaris nya memberi tahu bahwa Kayya sudah ada di belakangnya. Theine tidak bisa lagi menyembunyikan rasa bahagianya serta harus berapa kali lagi ia jatuh dalam pesona Kayya? Gaun yang di rancang khusus oleh Theine itu tampak semakin mempercantik istri kecilnya itu.

Ia menuntun Kayya menuju tempat dansa dan seketika lampu mulai silih padam di ikuti oleh alunan musik romantis.

Theine meletakan tangannya di pinggang Kayya sementara istrinya meletakan tangannya di bahu Theine. Keduanya mulai melakukan gerakan dansa secara syahdu dan penuh tatapan memuja antara keduanya. Sorak sorak ramai memenuhi memberikan semangat kepada pengantin baru tersebut.

Theine mengecup bibir Kayya, cukup lama hingga menjadi pemandangan yang menakjubkan bagi tamu undangan pun membuktikan betapa besarnya cinta Theine untuk Kayya.

"Aku mencintaimu." Kecupan di kening Theine berikan dan dihadiahi tepuk tangan bergemuruh lagi dari tamu undangan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!