Sera dijual dan dipaksa tidur dengan seorang pria berkuasa di negeri ini, Saka namanya.
Setelah melalui malam panjang beberapa kali dengan Saka akhirnya Sera hamil dan melahirkan seorang bayi laki-laki. Penderitaan Sera semakin bertambah karena setelah melahirkan gadis itu ditinggalkan dengan kejam, Saka hanya menginginkan bayinya.
Lima tahun berlalu, Sera bangkit dan bekerja sebagai guru les private. Siapa sangka Sera dipertemukan oleh anaknya kembali tapi sayang anak itu justru memanggil ibu pada wanita lain.
Apa yang akan Sera lakukan selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SWMS BAB 30 - Satu Sama
Sera memeriksa pistol yang diberikan Saka padanya, dia pikir pistol itu tanpa peluru. Namun saat dia buka ternyata pelurunya terisi penuh.
Pupil mata Sera melebar karena jika dia gelap mata dan menarik pelatuknya, bisa saja dia menembak Saka.
Jangan sampai dia membunuhnya di depan Chris.
"Apa kau pikir aku main-main," tegur Saka yang mendekati Sera.
Pada saat itu Sera berdiri di depan wastafel dapurnya.
Sera langsung berbalik dan menodongkan pistol itu ke arah lelaki itu.
"Jangan berani mendekatiku!" ancam Sera.
Tapi, Saka terus melangkah sampai pistol mengenai keningnya.
"Tarik pelatuknya!" Saka seolah menantang dan hal itu membuat Sera melangkah mundur.
Sera mundur sampai dia terpojok di sudut ruangan karena Saka terus maju menantangnya.
"Cepatlah pergi dari sini, sudah aku bilang terlalu mudah kalau kau mati sekarang!" Sera menurunkan pistolnya dan ingin berlari ke kamarnya.
Namun, Saka menahan tangan Sera dan langsung merapatkan tubuh perempuan itu ke dinding.
"Ap.... hmmp!" Sera ingin protes tapi bibirnya langsung dibungkam oleh Saka memakai bibir lelaki itu.
Saka menaikkan kedua tangan Sera ke atas supaya lelaki itu lebih leluasa. Saka menunjukkan keahliannya bermain lidah, dia membuat Sera kewalahan. Belum sampai disitu, setelah merasa Sera kehabisan oksigen, Saka turun untuk menyerang leher perempuan itu. Dia sangat tahu bagian tubuh Sera yang sensitif.
"Hen... hentikan!" Sera berusaha lepas, nafasnya terengah-engah apalagi saat bagian belakang telinganya dijilati oleh Saka.
Hanya terdengar deru nafas Sera di sana dan hal itu semakin membuat Saka berseringai untuk melakukan hal yang membuat perempuan itu tidak berdaya.
Saka mencoba membuka kancing baju Sera sampai terlihat bra yang membungkus sumber makanan Chris saat bayi dulu, terlihat masih kencang karena pabrik susu itu digunakan hanya sebentar saja.
"A... apa yang kau lakukan?" Sera panik apalagi ketika Saka mencoba menaikkan bra nya ke atas sampai terlihat dua bukit kembar yang menantang.
Sera malu dan semakin memberontak tapi Saka justru membenamkan wajahnya di sana, dengan lihainya lelaki itu memainkan ujungnya sampai membuat tubuh Sera gelonjotan tak karuan.
Ditambah Saka memberi tanda merah seperti dahulu kala, Sera pikir akan sampai di situ tapi ternyata ada sesi selanjutnya dan hal itu membuat Sera merinding karena tangan Saka menyusup di dalam roknya.
Mata Sera terbelalak ketika tangan itu mencoba menurunkan segitiga bermuda miliknya kemudian tangan itu meraba sesuatu yang sudah basah.
Satu jari Saka masuk ke sana yang membuat Sera memekik sampai pistol ditangannya terjatuh.
Klotak!
Dan suara itu membuat Chris terkejut, anak itu terbangun dan setengah sadar mencari Saka.
"Dad..." panggil Chris.
Sera panik, jangan sampai Chris melihatnya dengan keadaannya yang acak-acakan sekarang.
"Kau selamat Sera," bisik Saka sebelum melepas perempuan itu.
"Cepat, lepaskan aku!" Sera berusaha menendang Saka tapi lelaki itu bisa menangkap kakinya.
Sungguh tenaga lelaki itu sungguh luar biasa, satu tangannya mengunci kedua tangannya ke atas dan tangan lainnya bisa bergerilya di mana-mana.
"Sepertinya sekarang nilai kita satu sama karena kau sudah basah," tambah Saka yang membuat Sera malu luar biasa.
Saka akhirnya melepas Sera yang membuat perempuan itu memperbaiki penampilannya. Tanpa berpamitan, lelaki itu menggendong Chris untuk keluar dari rumahnya.
Setelah melihat pintu rumahnya berbunyi karena ditutup lagi. Sera terjatuh ke lantai, sentuhan Saka masih dia bisa rasakan.
"Iblis mesum itu memang berbahaya," ucap Sera seraya menutup wajahnya. Sungguh memalukan!
_
Othor bayangin juga malu mbak Sera😌
go go semangat bertempur Sera😅