NovelToon NovelToon
My Wife Drabia

My Wife Drabia

Status: tamat
Genre:Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst / Romansa / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:564.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Icha cute

Drabia tidak pernah di sentuh suaminya selama menikah. Karena sebelumnya Ansel mendengar gosib tentang dirinya yang pernah tidur dengan pria lain sebelum menikah.


Di saat Ansel akan menceraikannya, Drabia pun meminta satu hal pada Ansel sebagai syarat perceraian. Dan setelah itu jatuhlah talak Ansel.


Apakah yang di minta Drabia?, akan kah Ansel memenuhi permintaan Drabia?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Mengajar mengaji

Setelah kedua orang polisi yang di bawa Dafa dan Ciko membawa Kevin. Ansel kembali masuk ke kamar dimana Drabia berada. Drabia masih dalam keadaan mabuk, merancau dan bahkan marah marah sendiri.

"Lihat aja Hafshah! aku akan membalas perbuatanmu!. Aku akan membuatmu mabuk lebih parah dari ini. Aku rasa baru minum satu gelas, kau sudah teler" rancau Drabia menunjuk wajah Ansel yang duduk di pinggir kasur.

Dafa dan Ciko yang ikut masuk tertawa cekikikan, melihat Drabia menunjuk wajah Ansel yang di tuduh menjadi Hafshah.

Oek oek

Drabia yang duduk di atas kasur, memuntahkan isi perutnya lagi, sampai mengenai baju Ansel.

'Ya Tuhan' batin Ansel memejamkan matanya, dia selalu ikut kena getahnya jika yang bersangkutan dengan Drabia.

"Itu yang kamu bilang calon istri idaman?" tunjuk Drabia ke arah Ciko. Ciko yang di tunjuk berpindah ke belakang Dafa." Cih! aku pernah melihat wajah yang mirip dengannya di clup duduk di pangkuan Om om, menjijikkan" decih Drabia.

Ansel terdiam mendengar rancauan Drabia, begitu juga dengan Dafa dan Ciko, mereka mengarahkan pandangan mereka ke arah Ansel, benarkah?.

"Aku juga bisa mengaji, mau aku ajarin?" ucap Drabia lagi.

"Mau Ibu guru" sahut Ciko menirukan suara anak anak.

"Drabia, istirahatlah" Ansel mendorong pelan tubuh Drabia untuk berbaring di atas kasur.

"Aku gak mau Ansel, aku juga mau mengajar mengaji. Kamu suka kan wanita seperti itu?. Aku juga bisa" Drabia kembali mendudukkan tubuhnya.

"Udah Ansel, biarkan aja dia mengeluarkan unek uneknya, biar dadanya plong. Kita dengarkan aja" ujar Dafa mendudukkan tubuhnya di sofa kamar itu. Dafa pun mengirim pesan ke nomor seseorang, menyuruh orang itu untuk menyelidiki wanita bernama Hafshah.

Ansel menghela napasnya, dia tidak pernah menghadapi orang mabuk selama ini. Dia tisak tau cara menghadapinya.

"Kamu tau Ansel, kenapa aku mempetahankan pernikahan kita, padahal kamu tidak menganggapku istri?." Drabia menunjuk nunjuk dada Ansel dengan telunjuknya." Aku gak mau kamu masuk ke perangkap wanita soleha itu." Drabia menyandarkan kepalanya ke dada bidang Ansel." Aku mencintaimu Ansel" lirihnya menangis." Wanita itu bukan wanita baik baik" ucapnya lagi lalu terkekeh, entah apa yang lucu." Maksudku, aku lebih baik darinya. Aku ke club hanya minum dan joget joget aja, gak pernah main dengan Om om. Mau gak diajari joget?, seru loh."

Ciko yang mendengar Drabia yang mengajak Ansel berjoget, tertawa terbahak bahak. Tadi Drabia ingin mengajar mengaji, sekarang ingin mengajari joget.

"Istrimu sangat unik dan lucu" ucap Ciko.

"Diam kau" ketus Ansel.

Ansel pun mendekap tubuh Drabia, mengusap usap kepala dan punggungnya dari belakang, berharap Drabia ngantuk dan tertidur, supaya berhenti merancau.

Dan benar saja, Drabia menggesek gesek kepalanya ke dada Ansel mencari posisi yang pas. Perlahan matanya pun terpejam dan akhirnya ketiduran.

Pak Ilham yang mendengar kabar itu, langsung meradang. Tidak menyangka, jika Kevin yang dia percayai melakukan hal hina pada putrinya. Dan yang lebih tidak percaya lagi, kalau sebenarnya Kevin lah yang menjebak Drabia di hotel. Pantas saja sulit mencari pelakunya, pelakunya melakukan penyelidikan ke dirinya sendiri.

"Lihat saja, aku akan membuat perusahaanmu bangkrut" geram Pak Ilham berdiri dari tempat duduknya, bergegas ke rumah Ansel untuk melihat keadaan Drabia.

Sampai di rumah Ansel, Pak Ilham lansung masuk ke kamar yang di tempati Drabia saat ini.

"Seharusnya kamu menaruh penjaga di rumah ini" sesal Pak Ilham." Dan dimana Bi Nina, kenapa tidak ada di rumah?" tanya Pak Ilham, memansangi wajah putrinya yang sudah terlelap di atas kasur.

"Bi Nina cuti Yah" jawab Ansel.

"Drabia baik baik aja Pak Ilham. Dia hanya istirahat" ucap Dafa melihat raut kawatir di wajah bos mereka itu.

'Untung tadi aku pulang ke rumah. Kalau terlambat sebentar saja, aku rasa si brengs*k itu sudah menyetubuhi istriku' batin Ansel. Tidak bisa membayangkan itu jika sampai terjadi.

**

Drabia membuka kelopak matanya setelah terbangun dari tidur lelapnya. Di lihatnya Ansel duduk di sampingnya sambil bekerja memangku laptopnya. Dan satu tangannya mengusap usap kepala Drabia.

Pantas saja tidur Drabia lelap sekali, ternyata Ansel terua menerus menyapu lembut surai kepalanya.

"Kok belum tidur?" tanya Drabia, dia tidak tau saat ini jam berapa. Tapi melihat lampu kamar hidup dan horden kaca kamar di tutup rapat, Drabia yakin saat ini tengah malam.

Ansel menoleh ke arah Drabia," sebentar lagi, apa kamu lapar?" tanya Ansel. Memgingat terakhir kali Drabia makan, sepertinya tadi pagi, dan sekarang sudah jam satu malam.

Ansel sengaja tidak tidur, bukan karna pekerjaannya banyak.Tapi dia harus menjaga Drabia, kawatir Drabia bangun, perutnya lapar.

Drabia menggelengkan kepalanya, lalu mengangguk, membuat Ansel tersenyum.

"Lapar?" tanya ulang Ansel.

"Ini jam berapa?, aku gak biasa makan tengah malam" tanya balik Drabia mencari jam di sekitar dinding kamar itu. Drabia mengerutkan keningnya melihat mereka berada di kamar yang berbeda.

"Kita berada di rumah Mama" ucap Ansel.

Tadi siang Ansel sengaja membawa Drabia dari rumahnya. Karna rumah itu sudah penuh dengan kenangan yang buruk di dalamnya. Baik Drabia maupun Ansel, sudah tidak nyaman tinggal di rumah itu. Dan sebelum menemukan rumah baru, untuk sementara mereka tinggal dulu di rumah Ibu Nimas.

Drabia terdiam, memori ingatannya pun berputar secara otomatis mengingat kejadian tadi siang.

"Maaf" lirih Drabia meneduhkan pandangannya.

Ansel mengulas senyumnya," Kamu tidak melalukan kesalahan" ucapnya.

"Dia datang bersama Haf..."

"Jangan membahasnya lagi" potong Ansel cepat. Tak ingin mengingat kejadian yang merendahkan harga dirinya itu. Ansel juga tak ingin Drabia bersedih apalagi sampai terpuruk.

Air mata Drabia mengalir, Ansel langsung menepisnya." Jangan mengingatnya lagi, aku gak mau kamu terus memikirkannya" ucap Ansel lagi.

"Sekarang ayo bangun. Aku juga belum makan malam." Ansel membuka selimut yang menitupi tubuh Drabia, dan membantu Drabia untuk duduk.

Drabia mengernyit, merasakan kepalanya pusing. Sepertinya dia sudah kebanyakan tidur. Ansel yang melihat langsung memijat pelipis Drabia.

"Tunggu di sini saja, aku akan mengambil makanan ke dapur untuk kita" ujar Ansel, sepertinya istrinya itu tak kuat jika harus berjalan ke dapur.

"Nanti kamu repot membawanya" balas Drabia.

"Hanya satu piring makanan, itu tidak serepot yang kamu bayangkan." Ansel menaruh bantal di belakang Drabia, lalu menyuruh istrinya itu untuk bersandar." Mama tadi memasak sop ikan kesukaanmu. Tunggulah, biar kuambilkan." Ansel pun turun dari atas kasur dan keluar dari dalam kamar.

Drabia yang masih merasakan kepalanya pusing memejamkan matanya sambil memijat mijat keningnya. Meski dulu dia sering mabuk, tapi Drabia sangat jarang jika sampai menghabiskan hampir dua botol minuman. Dia tidak pernah mabuk sampai muntah muntah apa lagi sampai tak sadarkan diri.

Ceklek

Drabia mengalihkan pandangannya ke arah Ansel yang baru masuk membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih di tangannya. Ansel tersenyum manis, membuat Drabia terpesona melihatnya.

Ansel sangat tampan

*Bersambung

1
Hera
👍🏻
murni l.toruan
Bu Nimas egois...apa dulu hidupmu lebih dari Pak Ilham? sadari bahwa kebahagiaan anakmu yang terpenting
murni l.toruan
Pasti provokator si Kevin cs termasuk tunangan yang tidak jadi
Safa Almira
bagus banget
Surati
bagus
Sri Tati
Luar biasa
Maurid Tambunan
drabia bodoh langsng mau rujuk aja
Maurid Tambunan
bagus drabia beri hukuman buat ansel
Vwxyzz: 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
total 1 replies
Maurid Tambunan
semangat darbia
Maurid Tambunan
tinggalkan saya ansel, darbia
Sofia Gisheilla
semoga drabia tidak rujuk
Beauty JK
😍
@¢ᖱ'D⃤ re
Luar biasa
Icha Cute: makasih
total 1 replies
@¢ᖱ'D⃤ re
keren ka ku pikir datar aja gk taunya kejutan banyak bombastis... kusuka 😍😍😍😍
Soraya
mampir thor
Icha Cute: silahkan. makasih sudah mampir. semoga terhibur dengan karya otor
total 1 replies
MFay
Ansel, sdh lepaskan saja biar kamu tau bahagia mu tidak harus menoreh luka pada org lain termasuk istri yg tdk kamu cintai 😢
£rvina
Luar biasa
Kadek Bella
lanjut thoor,,,, party nya
Didah Rosidah
luar biasa
Indah Lestari
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!