My Wife Drabia

My Wife Drabia

01. Tak sudi

"Jangan harap aku akan menyentuhmu. Karena aku tak sudi menyentuh wanita kotor yang tidak bisa menjaga kesuciannya" ucap Ansel di malam pertama pernikahannya dengan Drabia.

Drabia menunduk dalam supaya Ansel tidak melihat air matanya. Drabia tidak bisa membantah ucapan Ansel, karena itu memang benar adanya. Dia pernah tidur dengan pria lain tanpa sengaja. Pria itu adalah pria beristri, sehingga Drabia tidak meminta pertanggung jawaban pada pria itu, karena tak ingin menjadi orang ketiga.

Drabia dan pria itu pun sepakat menyembunyikan kejadian itu. Namun yang namanya bangkai, pasti akan tetap tercium baunya walaupun di sembunyikan dengan rapi. Entah dari mana orang orang mengetahuinya, sampai kabar itu berhembus ke telinga orang tua Drabia. Sehingga di sinilah Drabia berada. Di kamar Ansel pria yang di minta orang tuanya menikahinya, untuk menutup aib keluarga.

"Jika bukan karena balas budi kebaikan orang tuamu. Aku tidak akan pernah mau menikahimu. Tapi aku tidak punya kekuatan menolak permintaan Ayahmu yang baik itu, yang sudah berjasa selama ini mempertahankan perusahaan Papa. " ucap Ansel lagi.

Semenjak berusia dua belas Tahun, Ayah Ansel sudah meninggal Dunia. Dan Selama ini Ayah Drabia lah yang menjaga perusahaan Orang tuanya, sehingga masih bertahan sampai saat ini. Sampai perusahaan itu diserahkan sepenuhnya kepadanya sebagai ahli waris.

Ansel menarik bantal dari atas ranjang pengantin mereka, dan melemparnya ke sofa.

"Aku tidak sudi tidur satu ranjang denganmu. Silahkan tidur di sofa atau di lantai" ucap Ansel lagi.

Drabia yang berdiri dari tadi di dekat pintu kamar, perlahan menyeret kakinya ke arah sofa. Pakaian pengantin masih melekat di tubuhnya. Begitu juga dengan mahkota dan jilbab masih menghiasi kepalanya.

Setelah mendudukkan tubuhnya di sofa, Drabia membuka satu persatu hiasan yang menempel di jilbabnya. Sebenarnya Drabia membutuhkan kaca untuk membuka hiasan hiasan di kepalanya. Namun ia tak berani jika harus berpindah ke meja rias di kamar itu.

Buar!

Sontak Drabia terlonjak mendengar debuman pintu kamar mandi yang di tutup kuat oleh Ansel. Ansel benar benar marah dengan pernikahan mereka.

Di dalam kamar mandi, pria berusia dua puluh lima Tahun itu memandangi wajahnya di kaca washtapel. Ansel mengusap kasar wajahnya sampai kulit putihnya terlihat merah. Lalu menyugar rambut lurus dan lebatnya ke belakang dengan kasar.

Dia seorang pria lajang yang selalu menjaga kesucian dirinya dari yang namanya wanita. Berharap jika dia menemukan jodoh, dia mendapat wanita yang suci juga. seperti yang pernah di dengarnya dari ustadz guru mengajinya dulu.' Pria baik baik, akan mendapatkan istri yang baik pula. Dan begitu juga sebaliknya.'

Tapi apa?, apa yang dia dapat?. Malah Ansel mendapat wanita yang tidak suci, yang pernah tidur dengan suami orang.

Ansel menghembuskan napasnya kasar dari dalam mulut. Hingga kaca cermin di depannya terlihat seperti berembun terkena karbondioksida yang keluar dari mutunya. Mengingat kenyataan dia menikahi wanita yang tidak suci lagi. Orang yang memakan nangka, tapi dia yang terkena getahnya. Pribahasa itu sangat cocok buat Ansel.

Selesai membersihkan diri di kamar mandi, Ansel pun keluar dengan pakaian lengkap di tubuhnya. Di lihatnya Drabia masih sibuk membuka hiasan di kepalanya.

Ansel tak peduli itu, ia pun berjalan ke arah kasur, menarik selimut yang di lipat rapi di ujung ranjang, lalu menghempasnya ke kelopak bunga mawar merah yang di susun rapi berbentuk hati di tengah tengah kasur. setelah bunga bunga itu bersih dari atas kasur, Ansel membaringkan tubuhnya dan menutup tubuhnya dengan selimut di tangannya.

Drabia yang melihat itu hanya bisa menghela napasnya. Hampir semua orang memandangnya hina karena kejadian malam itu bersama suami orang.

Hampir jam satu malan, Drabia baru selesai membersihkan diri. Melihat sudah masuk waktu sepertiga malam pertama. Drabia pun memilih untuk melaksankan shalat malam sebelum istirahat.

Sebenarnya Drabia bukanlah orang yang religius, tapi semenjak kejadian itu. Dia hanya menjadi rajin shalat malam, mengadu pada Allah, atas apa yang telah terjadi padanya. Drabia terus memohon ampun pada Allah, atas segala dosa dosanya.

Mendengar samar samar suara orang mengaji. Tidur Ansel menjadi terganggu, ia pun membuka kelopak matanya mencari sumber suara merdu itu.

Ansel langsung berdecih, melihat Drabialah pemilik suara indah dan sahdu itu.

'Sok alim' cibirnya dalam hati, menarik sebelah sudut bibirnya ke samping.

Ansel pun kembali tidur, dengan menutup kedua telinganya dengan bantal. Supaya tidak mendengar suara Drabia lagi.

"Syodaqollohul ajim"

Drabia menutup Alqur'an kecil yang di bawanya di dalan koper baju bajunya. Saat Drabia berdiri dan melipat mukena dan sajadahnya, di lihatnya Ansel tidur dengan menutup telinga. Itu artinya tidur Ansel terganggu saat mendengarnya mengaji.

Setelah Drabia menyimpan mukena dan Alqur'an kecilnya. Drabia pun membaringkan tubuhnya di atas sofa.

'Aku harus sabar, aku yakin semua pasti berlalu' batin Drabia mulai memejamkan matanya.

Tak terasa air mata Drabia pun menetes saat kelopak matanya tertutup rapat.

**

Pagi hari, Drabia terlihat sibuk di dapur. Dia akan membuatkan sarapan untuknya dan Ansel. Meski Ansel tak mau menyentuhnya, namun Drabia tetap akan menjalankan tugasnya sebagia istri.

Saat menata makanan di atas meja, Drabia melihat Ansel menuruni tangga, Drabia pun memanggil Ansel untuk sarapan.

"Ansel, aku sudah membuat sarapan untukmu!."

Ansel menoleh ke arah Drabia, kemudian melihat makanan yang berada di atas meja. Makanan itu terlihat menggiurkan, dan aromanya juga sangat wangi.

"Di dekatmu saja aku tidak sudi. Apa lagi memakan masakanmu!."

Mendengar ucapan Ansel, hati Drabia sakit, bukan hanya menyentuhnya saja Ansel tidak mau, bahkan sepertinya makanan yang di sentuhnya pun Ansel merasa jijik.

"Apa aku sangat menjijikkan?. Sampai makanan yang sentuh, pun menjadi najis bagimu" tanya Drabia dengan mata berkaca kaca.

"Sudahlah, kamu makan saja sendiri masakanmu. Jangan mengajakku berdebat, lalukan apa yang ingin kau lakukan di rumah ini. Tapi jangan pernah membawa priamu ke sini" ucap Ansel melihat Drabia yang sudah meneteskan air matanya.

"Sehina itukah aku di matamu?" lirih Drabia dengan bibir bergetar. Dia tak sengaja tidur bersama pria lain. Bukan menjual diri menjadi wanita penghibur. Tapi Ansel menganggapnya wanita murahan.

Ansel mengedikkan bahunya, ia pun berlalu dari tempatnya berdiri melangkahkan kakinya keluar rumah. Dia malas di rumah, pasti nanti dia akan sering melihat Drabia. Mending dia menghabiskan waktu di kantor.

Awalnya, saat mendengar Ansel akan bersedia menikahinya. Drabia pikir Ansel akan menerimanya sebagia istri. Mengingat Ansel selama ini adalah pria yang baik. Nyatanya, Ansel ternyata terpaksa menikahinya, karena permintaan Ayahnya.

* Bersambung

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

mampir thor

2024-04-08

2

nenk 'yLa

nenk 'yLa

jejakk

2023-06-24

0

Eylna Fadli

Eylna Fadli

aku suka

2023-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 01. Tak sudi
2 02. Bermimpi ketiggian
3 03. Gratis
4 04.Aku bukan wanita murahan
5 05.Hina
6 06.Dompet
7 07. Ta aruf
8 08. Selamat ulang Tahun suamiku
9 09.Makan malam berdua
10 10. Merusak acara
11 11. Rongsokan
12 12. Sidang
13 13. Tetap punya harga diri
14 14. Tanpa perasaan
15 15.Aku bukan istrimu lagi
16 16. Kamu tau kenapa aku tidak menyukaimu?
17 17. My wife Drabia
18 18.Maju terus pantang mundur
19 19. Butuh waktu
20 20.Main kucing kucingan
21 21.Begitu bodoh
22 22. Tancap gas
23 23. Demi kamu
24 24. Kita rujuk ya
25 25. Jangan menikah dengan Kevin
26 26.Menjadi istri kedua
27 27. Aku kembali padamu
28 28. Semua milikmu
29 29. Seharusnya aku menjaganya dengan baik
30 30. Mengajar mengaji
31 31. Riska
32 32. Penasaran 'kan
33 33. Kamu tidak akan percaya
34 34. Kamu bosnya
35 35. Tamparan
36 36. Pura pura baik
37 37. Terasa sakit
38 38. Ke hujung Dunia sekali pun
39 39.Ini yang terbaik untuk kita
40 40. Tanyakan sama Ibumu
41 41. Menjadi Hakim
42 42. Aku harus bagaimana
43 43. Egois
44 44.Yang paling rumit
45 45. Sebuah kecupan
46 46. Berhalusinasi
47 47.Tidak enak makan, tidak enak tidur
48 48. Jangan sok berkuasa
49 49.Tidak tega
50 50.Kenyataannya
51 51. Sebuah pembelajaran
52 52. Penghianatan
53 53. Harga diri
54 54.Dunia akhirat
55 55. Dahsyat
56 56. Cewek bekasan
57 57. Mimpi Indah
58 58. Padahal aku yang buat
59 59. Apa kabar cantik
60 60. Seharusnya kamu menikah lagi
61 61. Kenapa senyum senyum
62 62. Narsis
63 63.Bu bos
64 64. Rayuan pulau kelapa
65 65.Akhir dari proses
66 66. Bertindak sesuka hati
67 67. Balas dendam
68 68. Paling hina
69 69. Anugrah terindah
70 70. Munafik
71 71. Aku gak tahan
72 72. Temani aku di sini
73 73. Awas kalau berani
74 74.Apa yang terjadi
75 75.Kritis
76 76. Dendam dan amarah
77 77. Pergilah
78 78. Ikhlaskan dia pergi
79 79. Aku ikhlas
80 80. Tolong istriku
81 81. Dengan rasa sayang
82 82. Memberi pelajaran
83 83. Love you
84 84.Selamat hari Ibu
85 85.Siapa yang tau.
86 86. Trimakasih
Episodes

Updated 86 Episodes

1
01. Tak sudi
2
02. Bermimpi ketiggian
3
03. Gratis
4
04.Aku bukan wanita murahan
5
05.Hina
6
06.Dompet
7
07. Ta aruf
8
08. Selamat ulang Tahun suamiku
9
09.Makan malam berdua
10
10. Merusak acara
11
11. Rongsokan
12
12. Sidang
13
13. Tetap punya harga diri
14
14. Tanpa perasaan
15
15.Aku bukan istrimu lagi
16
16. Kamu tau kenapa aku tidak menyukaimu?
17
17. My wife Drabia
18
18.Maju terus pantang mundur
19
19. Butuh waktu
20
20.Main kucing kucingan
21
21.Begitu bodoh
22
22. Tancap gas
23
23. Demi kamu
24
24. Kita rujuk ya
25
25. Jangan menikah dengan Kevin
26
26.Menjadi istri kedua
27
27. Aku kembali padamu
28
28. Semua milikmu
29
29. Seharusnya aku menjaganya dengan baik
30
30. Mengajar mengaji
31
31. Riska
32
32. Penasaran 'kan
33
33. Kamu tidak akan percaya
34
34. Kamu bosnya
35
35. Tamparan
36
36. Pura pura baik
37
37. Terasa sakit
38
38. Ke hujung Dunia sekali pun
39
39.Ini yang terbaik untuk kita
40
40. Tanyakan sama Ibumu
41
41. Menjadi Hakim
42
42. Aku harus bagaimana
43
43. Egois
44
44.Yang paling rumit
45
45. Sebuah kecupan
46
46. Berhalusinasi
47
47.Tidak enak makan, tidak enak tidur
48
48. Jangan sok berkuasa
49
49.Tidak tega
50
50.Kenyataannya
51
51. Sebuah pembelajaran
52
52. Penghianatan
53
53. Harga diri
54
54.Dunia akhirat
55
55. Dahsyat
56
56. Cewek bekasan
57
57. Mimpi Indah
58
58. Padahal aku yang buat
59
59. Apa kabar cantik
60
60. Seharusnya kamu menikah lagi
61
61. Kenapa senyum senyum
62
62. Narsis
63
63.Bu bos
64
64. Rayuan pulau kelapa
65
65.Akhir dari proses
66
66. Bertindak sesuka hati
67
67. Balas dendam
68
68. Paling hina
69
69. Anugrah terindah
70
70. Munafik
71
71. Aku gak tahan
72
72. Temani aku di sini
73
73. Awas kalau berani
74
74.Apa yang terjadi
75
75.Kritis
76
76. Dendam dan amarah
77
77. Pergilah
78
78. Ikhlaskan dia pergi
79
79. Aku ikhlas
80
80. Tolong istriku
81
81. Dengan rasa sayang
82
82. Memberi pelajaran
83
83. Love you
84
84.Selamat hari Ibu
85
85.Siapa yang tau.
86
86. Trimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!