NovelToon NovelToon
First Love

First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.6
Nama Author: nenah adja

Cinta pertama, sesuatu yang menurut orang tak bisa dilupakan dengan mudah, mungkin itu juga yang terjadi pada Alya.

-Kamu cinta pertamaku, ku harap aku dan kamu akan selalu menjadi KITA-
Alya khumaira.

Namun bagaimana jika Alya tau bahwa dirinya hanya menjadi bahan taruhan saja? Mampukah Alya melupakan segalanya?

Dan bagaimana jika suatu hari di masa depan ia bertemu kembali dengan cinta pertamanya?

Mampukah dia menghadapi Cinta sekaligus Kesakitannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menghindari

Faris mengerutkan keningnya saat melihat catatan panggilannya tidak ada nama Alya tertera.

"Tumben, ah paling nanti dia datang ke kelas" gumamnya, namun hingga kelas selesai Alya tak datang ke kelas, biasanya dia akan bersembunyi jika Alya datang mencarinya.

Faris keluar dari kelas dan sengaja keluar terakhir, biasanya dia keluar lebih awal untuk menghindari Alya, namun kini dia ingin melihat Alya "Lumayan juga gak ketemu lebih seminggu kangen liat wajah imutnya.." Faris tiba- tiba jadi teringat saat kulit atas mereka saling menempel menciptakan rasa hangat yang menjalar ke seluruh tubuh.

"Sialan, gue jadi pengen kayak gitu lagi.."

Faris mengerutkan keningnya saat melihat Alya berjalan menuju gerbang dengan terburu-buru "Kenapa tuh anak?"

Alya berhasil menghindari Sani dan Sakira hari ini, hingga dia harus keluar dari kelas terburu- buru, namun saat melihat parkiran masih ada mobil Faris disana Alya mempercepat langkah kakinya, takut bertemu Faris.

Alya menunggu bis di halte, mengantri dengan anak-anak lainnya, Alya memundurkan dirinya saat melihat mobil Faris menuju kearahnya, Alya mencoba bersembunyi di belakang orang lain, namun percuma Faris sudah melihatnya dan keluar dari mobilnya lalu memanggil Alya "Beib.." Namun Alya acuh seperti tak melihatnya, saat Faris akan mendekat bis datang dan Faris bisa melihat Alya masuk terburu-buru, bahkan menerobos masuk masuk mendahului orang lain.

Faris mengerutkan keningnya dan hanya melihat saja saat Bis mulai melaju "Sial, Gue di cuekin"

Alya bernafas lega saat melirik dengan matanya Faris tak mengejarnya, Alya menelan ludahnya kasar, hari ini cukup melelahkan lalu bagaimana jika dia harus melakukan ini hingga satu bulan kemudian, tiba-tiba Alya berfikir jika saja dia punya Doraemon yang punya mesin waktu dia ingin pergi kemana tak ada Faris di sana.

Tak dapat dipungkiri hatinya masih sakit saat mengingat Faris hanya menjadikannya bahan taruhan saja, tapi Alya bisa apa, disaat dia sendiri tak bisa melawan bahkan mengingat kuasa Faris.

Satu hari, dua hari Alya masih bisa melakukan trik itu, namun di hari ketiga Alya mulai tak bisa menghindar saat kini Sani dan Sakira menghampirinya dan menahannya saat akan keluar kelas.

"Lo, ngehindar dari kita Al?"

"Masalah Lo apa sih Al.." cerca keduanya.

Alya menggaruk poni nya "Enggak kok.."

"Enggak apanya, jelas-jelas Lo ngehindar dari kita, Lo punya masalah sama kita..." Sani sudah memperhatikan sejak dua hari lalu, dan Alya selalu melakukan itu, keluar kelas lebih dulu, dan masuk terakhir kali, dan mereka tak punya waktu untuk bersama.

Alya menggigit bibirnya "Kayaknya emang kita gak perlu terlalu deket deh, San"

"Hah?"

"Kalian masih bisa kok berteman berdua, gak harus sama aku, aku rasa Aku lebih baik seperti ini"

Sakira mengerutkan keningnya "Maksud Lo apa sih Al.. ngomong yang jelas.."

"Maaf ya Ra, aku kira aku cukup harus menjaga jarak aja, karena aku rasa kalian memang gak pantes berteman sama aku, aku kan cewek murahan.." Sakira tertegun.

Sani diam.

"Maaf Al, waktu itu Gue cuma.."

"Gak, papa kok Ra, Ada satu dan dua hal yang memang Aku gak bisa lagi percaya siapapun disini" Aku sendirian, kalaupun aku bilang Faris menjadikan aku bahan taruhan, apa kalian akan percaya.

Lagi pula aku juga harus tetap diam, aku takut Faris marah dan menyebar vidionya, kenapa enggak, dia bahkan merencanakan hal menjijikan dan menjadikan aku bahan taruhan, dan akan merenggut sesuatu yang berharga dari ku, itu berarti Faris bahkan punya keberanian untuk sekedar menyebar vidio itu.

Batin Alya terus berkecamuk dan mengisinya dengan kewaspadaan, hingga dia tak percaya siapapun.

Setiap malam Alya di hantui rasa takut bagaimana jika hari itu tiba.

Sani menghalangi Alya yang hendak pergi "Kalo gitu Lo gak adil dong sama Gue, gue waktu itu percaya sama Lo, tapi kenapa Lo juga hindarin Gue.." Alya melihat ke arah Sakira, dia juga tak enak hati sepertinya Sakira merasa bersalah.

"Gue, minta maaf Al, itu keluar gitu aja dari mulut Gue, maaf Al.."

"Aku udah maafin kok, lagian siapapun pasti lebih percaya seseorang yang kalian suka kan, termasuk kamu yang sudah terlanjur mengidolakan Faris.."

"Aku duluan ya.." Alya memilih pergi lebih dulu, dan mempercepat langkahnya meski dia masih bisa mendengar Sani dan Sakira berdebat, dengan Sani yang menyalahkan Sakira.

Alya menghentikan langkahnya saat melihat Faris yang ada di depan gerbang, tentu saja dia menunggu Alya.

Faris langsung mengeret Alya dan membawanya menuju mobilnya dan memasukan Alya kedalam mobilnya.

Jantung Alya berdegup kencang saat Faris menutup mobilnya kencang.

Bruk..

Sekuat tenaga Alya menekan rasa takutnya, jika saja dia punya keberanian untuk melawan Faris..

"Kamu menghindari aku Beib..?" Alya mengangkat alisnya, apa Faris sudah tak waras, bukannya lebih dulu dia yang menghindarinya.

"Enggak.. ngapain menghindar.."

"Jelas, nomer kamu gak aktif dan aku juga sulit ketemu kamu!"

Alya mengerjap beberapa kali lalu dia berkata "Aku enggak, lagian kan satu minggu kemarin Kak Faris juga gak menjawab panggilanku, dan kak Faris juga gak bisa kutemui"

"Jadi kamu balas dendam gitu.. aku kemaren sibuk buat ujian kan" kilahnya

Alya ingin mendengus, namun dia hanya bisa melakukannya dalam hati "Gak juga, itu karena hape aku mati " benar pura pura tak tahu dan jalankan peran sebagai pacar yang penurut.

Faris menghela nafasnya "Mana hape nya?"

"Ngapain bawa hape mati"

Faris tak bicara lagi dan mulai melajukan mobilnya.

Saat mobil Faris tak melewati jalan kerumah Alya, Alya mulai ketakutan bagaimana jika Faris memaksanya melakukan itu, "I.. ini bukan jalan kerumahku..kakak mau bawa aku kemana, ngapain?"

Faris mengerutkan keningnya, kenapa?

"Kita beli dulu hape.."

"Eh..?"

"Kamu fikir apa, kita beli dulu hape, hape kamu rusak kan?"

"Gak usah, aku gak butuh.." Faris makin mengkerut.

"Gak butuh?"

"Dizaman ini kamu bilang gak butuh..?"

"Nanti kalau aku mau nelpon kamu gimana?"

"Kalo aku kangen juga gimana?"

Eh?

.

.

.

Like..

Komen..

Vote..

1
Qiara Tanjung
Luar biasa
Khansa Rafani
pengen peluk alya .. 😭
Rike
kok d pencarian gk ad ny thorr crita nih🤔
— ☆. ✧: seru bgtt
Ceu Nah: ada kok klik di profil aku aja kak
total 2 replies
Rike
seru thorr kpn update thorr
Atik Sunarti
jijik ..sok jual mahal pdhal inginya mau..udh mulai bertele2 ...jdi jenuh
Cc
seru
Linda Antikasari
Luar biasa
senja ku
kalo aku ga bakal tahan deh kyanya😅
Aurora
satu masalah sudah selesai
Aurora
makin seru
Aurora
malu-malu kucing
Aurora
pasti alya
Aurora
kasihan diberi harapan palsu
Aurora
masa SMA masa yg paling indah
Aurora
ikut meleleh
Aurora
Luar biasa
Aurora
Alya nasibmu
sakura
....
Nawalia Mohdlekat
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Wahyuni Yuni
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!