NovelToon NovelToon
Menanti Hati ( Nadira)

Menanti Hati ( Nadira)

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Perjodohan / Poligami
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nonny Afriani

Nadira, gadis yang harus menerima perjodohan dari kedua orang tuanya. Ia harus menerima perjodohan ini, karena perjanjian kedua orang tuanya dulu sewaktu mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah. Bagaimna nasib pernikahan tanpa cinta yang akan di jalani Nadira?? Apakah akan ada benih cinta hadir? Atau Nadira memilih mundur dari pernikahan karena perjodohan ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny Afriani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 24

" Kamu mau sarapan apa, Dir?"

Bram mencoba menawarkan sarapan pada Nadira. Nadira melihat ke arah Bram, yang kini sedang berjalan ke arah pintu.

" Terserah kamu aja."

Bram pun pergi meninggalkan Nadira yang masih setia duduk di samping tempat tidur Alby. Semetara Bram pergi mencari sarapan untuk mereka berdua.

Bram berjalan mencari warung makan terdekat. Pilihannya jatuh pada bubur ayam. Bram memesan dua porsi, untuk dirinya dan Nadira.

" Mang, buburnya 2 bungkus ya. Yang satu jangan pake kacang. "

Tak lama seorang wanita cantik pun datang memesan bubur.

" Mang, buburnya 2 ya."

Dan duduk bersebelahan dengan Bram. Bram memperhatikan wanita di sebelahnya dengan sangat intens.

" Cantik." gumam Bram, yang masih terdengar oleh wanita di sampingnya. Sontak sang wanita pun menoleh ke arahnya. Bram langsung membuang tatapannya ke arah lain. Dan sang wanita memutar malas matanya.

" Nih, pesanan nya udah siap."

Sang wanita langsung menyambar salah satu plastik. Dan berlalu pergi ke arah rumah sakit.

" Wah, si Eneng tadi belum bayar itu."

Bram pun langsung melihat ke arah wanita itu berjalan. Dia tersenyum.

"Berapa semua mang, sekalian punya cewek itu. Saya yang bayar."

Setelah membayar sejumlah uang yang di sebutkan. Bram pun mengambil plastik berisi pesanan bubur miliknya. Dan berjalan ke rumah sakit lagi. Saat memasuki kawasan rumah sakit, Bram melihat wanita yang di warung bubur tadi. Dia terpana, ternyata wanita itu adalah salah satu dokter di rumah sakit ini. Tanpa sadar, garis melengkung tercetak di bibirnya. Bram tersadar, saat ponselnya berdering. Tanda panggilan masuk dari papanya Alby.

" Assalamualaikum, Om."

" Waalaikumsalam, Bram. Bram, om minta tolong sama kamu, mungkin om dan Tante sedikit terlambat ke rumah sakit. Jadi selama om dan Tante belum ada disana, tolong kamu temani Nadira dulu ya. "

" Iya, om. Om tenang aja. Bram akan temani Nadira."

"Terima kasih, Bram. Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Bram pun langsung menepuk keningnya. Karena terlalu terpana pada wanita yang di jumpai nya di warung bubur. Bram sampai lupa sarapan yang telah di belinya. Bram pun kembali menuju ruang perawatan Alby. Saat masuk ke ruangan, Bram melihat Nadira tengah membasuh tubuh Alby dengan tisu basah.

" Assalamualaikum, Dira. Maaf ya, sarapannya lama. Soalnya aku carinya sambil jalan kaki tadi. Ya hitung-hitung olah raga."

Bram memberikan penjelasan kepada Nadira. Nadira hanya tersenyum.

" Gak apa-apa, Bram. Lagian aku belum lapar."

" Tapi kamu harus tetap makan, Dira. Kamu harus jaga kesehatanmu."

Nadira hanya mengiyakan, dan masih terus membasuh tubuh Alby. Setelah selesai, Nadira mencuci tangan, dan mengambil seporsi bubur yang telah di belikan Bram untuknya. Saat makan pun, Nadira duduk di tepi ranjang Alby, sambil terus memperhatikan wajah Alby. Bram yang menyaksikan hanya mampu menghela nafasnya perlahan.

Meraka makan dalam diam. Namun dari matanya, Nadira tampak memperhatikan Bram yang sedikit kesal.

" Kamu kenapa, Bram. Ada apa di bubur kamu."

Nadira bertanya karena dirinya melihat Bram yang belum juga memakan buburnya. Hanya memilih sesuatu saja.

" Ni tukang bubur, udah gua bilangin juga, gak pake kacang, eh.. malah di kasih kacang. Kan ribet gue makannya. Mesti milihin kacang dulu. "

Bram menggerutu. Dan Nadira hanya tersenyum sambil mengerutkan keningnya. Bram pake kata " gue". Bram yang sadar akan ucapan nya, sedikit canggung.

" Maaf ya Dir. Aku pake kata "gua". Mungkin kamu gak nyaman ya."

Bram menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" Gak apa-apa kok Bram. Santai aja. Bukannya sekarang kita teman. Mau pake Gua, kamu, elo, santai aja. Woles. "

Akhirnya Bram dan dan Dira tersenyum bersama. Tapi Bram masih menggerutu dengan buburnya. Dan seketika dia ingat.

" Bisa jadi, punya gua tertukar ama tu cewek."

Bram pun tersenyum sendiri. Membuat Nadira menggelengkan kepala dengan bingung.

1
Khairul Azam
anak lambat laun akan dewasa, membesarkan anak tnpa harus rijul jg bisa, lha klo hati udah disakiti dan klo rujuk bakal hidup seumur hidup bakal keinget trs tu luka
Khairul Azam
sekarang gini lho, duly pas sifa masih ada, kayaknya si alby gak berusaha mendekati dira miski gak untuk dira setidaknya untuk anaknya, setelah sifa gak ada dia datang coba klo sifa masih ada, masihkah alby akan seperti ini. aku oikir nggak akan
Khairul Azam
jgn bilang dira egoiz atau apalah, salahkan si alby. menurutku menduakan pernikahan apa pun iti alasanya ttp slh apa lagi nympk hamil
Khairul Azam
aku kafang heran sama pembaca ini, sakit tau dibohongi suami yg dipercaya, nikah tanpa kasih tau istri pertama, dan lebih memilih istri kedua padahal isttinya sedang hamil, dia kasihan sama sifa tp gak kasihan sama dira, hello mbak embak/ ibi ibu seandainya smpean" diposisi dira mau digituin? aneh deh
Khairul Azam
gak ada tuh aku simpati atsu kasihan sama sifa atau ibunya dan alby
Khairul Azam
apapun alasanya apa yg dilakukan alby gak dibenarkan, salah sangat salah, apalagi nympk hamili sifa, menolong bisa dgn cara lain
Linda Febri
Luar biasa
nissa
Memmmeekkkrhkhrhk
Etha Margaretha
egois dan munafik
Etha Margaretha
lebay !
Khairul Azam: hee bukan lebsy ya, klo mbak diposisi si Dira mau digituin
total 1 replies
Etha Margaretha
baca tinggal baca ribut aja ini komentar netijeng
Khairul Azam: apa gunanya ada kolom komentar klo gak buat komentari
total 1 replies
Tsalis Fuadah
coba aja syifa g keguguran n g mati,,,,, aq yakin alby akan jd lelaki yg lebih pecundang dr ini,,,,, akan byk hal yg membuat ibu n anak itu lebih sakit lagi karena adanya syifa n anaknya,,,,,,, lelaki kek gini mo diberi kesempatan,,,,, ntar temennya mo bundir dikawinin dah tu hadehhhhh
Khairul Azam: bener, pas awal cereai alby jg gak peduli sama si dira cuman sama sifa aja.
total 1 replies
Tsalis Fuadah
terpaksa konon tp dikelonin juga,,,,, maruk itu,,,,, ia sih halal,,,, k9k bisa za,,,,, bisa laki laki mah gitu,,,,, terpaksa kok sampek celup g salah bang,,,,,,
Nenie Chusniyah
sedih bacanya..pergilah dira
Devani Eva
kerennn author aku Anak Medan juha nih Salam kenal ya
Nonny Afriani: salam kenal kembali kakak...😊
total 1 replies
Devani Eva
aku hadir author
salam kenal yah 🙏 🌹
Ida Widyawati
Luar biasa
ardi yanti
aneh, byk yg bilang dira egois tanpa memikirkan mentalnya saat tau suaminya lbh memilih wanita lain dgn dalih yg gak masuk akal, dibutuhkan seoeang ibu yg kuat mentalnya utk membesarkan anak yg hebat secara jiwa raga
Khairul Azam: iya aku kadang aneh sama mereka yg bilng begitu, coba klo mereka diposisi sidia bisa nggak menerima
total 1 replies
Kg Mughni Siddiq
seharusnya dira pergi dulu dari hidup Albi, biar Albi ngerasain kehilangan, kalo langsung gitu emang kurang greget sih, enak banget si Albi
Kg Mughni Siddiq
duh thoooor,😭😭😭😭😭😭😭terus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!