NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Terpaksa Menikahi Duda Tampan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Ibu Pengganti
Popularitas:31.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Nadziroh

Lintang Anastasya, gadis yang bekerja sebagai karyawan itu terpaksa menikah dengan Yudha Anggara atas desakan anak Yudha yang bernama Lion Anggara.

Yudha yang berstatus duda sangat mencintai Lintang yang mengurus anaknya dengan baik dan mau menjadi istrinya. Meskipun gadis itu terus mengutarakan kebenciannya pada sang suami, tak menyurutkan cinta Yudha yang sangat besar.

Kenapa Lintang sangat membenci Yudha?
Ada apa di masa lalu mereka?
Apakah Yudha mampu meluluhkan hati Lintang yang sekeras batu dengan cinta tulus yang ia miliki?

Simak selengkapnya hanya di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadziroh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30. Menerima

Langkah Lintang tercekat saat melihat tubuh mungil Lion di sudut tangga. Entah dari kapan bocah itu berada di sana, Lintang pun tak mengetahuinya. Ia pikir Lion sudah terlelap, ternyata belum. Berjalan pelan mendekati Lion yang nampak murung dengan mata yang sedikit menyipit. 

"Lion, kamu ngapain di sini?" tanya Lintang lembut. Ikut duduk di samping Lion. Mata keduanya menatap ke arah yang sama, yaitu ruang keluarga, di mana Yudha masih berada di sana dengan kedua orang tuanya. 

Lion tak menjawab. Ia berdiri lalu meraih tangan Lintang dan kembali membawanya duduk di sofa samping Bu Indri. Kemudian, Lion menghampiri Yudha, sama seperti yang dilakukan pada Lintang. Meraih tangan sang papa menariknya untuk bersimpuh di depan Lintang hingga keduanya saling tatap. 

Mengambil kotak yang beberapa saat terbengkalai di atas meja kaca. Menyerahkannya pada Yudha. 

"Papa pakaikan ini di jari mama," pinta Lion, ia masih teringat saat Yudha menyematkan cincin berlian di jari manis Natalie beberapa bulan yang lalu di hari ulang tahun pernikahan mereka. 

Yudha memungut benda itu dan menggenggamnya. Ragu untuk memenuhi permintaan Lion. Dekat namun terasa jauh. Menyentuh Lintang seakan menggapai rembulan yang tidak akan pernah tercapai. 

"Ayo, Pa!" desak Lion sekali lagi. 

Deg deg deg 

Jantung Yudha tak bisa di kondisikan. Ini bukan yang pertama. Namun, dirinya seperti Abg yang baru jatuh cinta. Gemetar dan gugup. Keringat dingin ikut menyaksikan betapa takutnya seorang Yudha saat ini. 

Lintang hanya gadis biasa, akan tetapi satu-satunya gadis yang berani menolak dirinya secara terang-terangan di depan orang tuanya, itu menambah kekaguman Yudha. 

"Lintang, maukah kamu menikah denganku?" ulang Yudha seperti yang di lakukan tadi. 

Tidak

Kata itu yang terus meluncur dalam hati. 

Lidah Lintang terasa kelu saat menatap Lion di samping nya. Seakan bocah itu adalah satu-satunya kunci yang bisa membuka pintu hatinya. 

"Apa Lion sayang sama mama? Apa Lion benar-benar ingin mama menjadi mamanya Lion?" tanya Lintang tegas, namun tetap lembut. 

Lion mengangguk cepat. 

Aku tidak mungkin selamanya hidup dalam bayang-bayang dendam. Aku ingin keluar dari situasi ini, aku akan belajar melupakan semuanya. 

Lintang menatap semua orang bergantian, lalu pandangannya berhenti pada wajah Yudha yang nampak sendu. 

"Baiklah, Mama mau menjadi mamanya Lion. Mama mau menikah dengan papanya Lion."

Yudha terpaku, ia masih tak percaya dengan jawaban Lintang. Ingin sekali meminta gadis itu mengulang, namun tidak ada keberanian untuk itu, cukup satu kali membuat dadanya lega. 

Yudha langsung menyematkan cincin itu di jari manis Lintang dan disaksikan seluruh keluarga. 

Lion bertepuk tangan lalu mencium pipi Lintang dengan lembut dan lama.

"Terima kasih, Ma. Lion sayang mama."

Papa juga. Yudha menyahut dalam hati.

"Tapi ada satu syarat," lanjut Lintang, menatap kedua orang tua Yudha yang tampak bahagia. 

"Apa?" tanya Yudha antusias. Hatinya ketat-ketir jika Lintang sudah meminta sesuatu.

"Setelah menikah saya ingin tetap bekerja seperti biasa, dan jangan sampai ada yang tahu tentang pernikahan ini, termasuk Gita."

Yudha menghembuskan napas lalu mengangguk berat. Pasalnya, ia ingin menggelar pesta yang meriah. Namun, karena permintaan Lintang, ia pun mengurungkan niatnya. 

"Baiklah, aku juga punya satu syarat," balas Yudha. 

"Bapak tidak boleh mengajukan syarat apapun, kalau ingin pernikahan ini berlanjut," ancam Lintang menggendong Lion dan berlalu. 

Padahal aku cuma memintamu untuk tidak  memanggilku bapak. Tapi kenapa kamu keburu menolak. 

"Ini ujian, Yud. Anggap saja kalau kamu menikahi anak kecil. Sabar, jaga dia seperti kamu menjaga Lion," sahut Bu Indri menepuk tangan putranya. 

Yudha tak ingin mengulur waktu, seketika itu juga ia langsung berbicara dengan Andreas. Menyuruh sang asisten untuk mengurus pernikahannya. 

Lintang terus menatap cincin berlian yang diberikan oleh Yudha, entah langkahnya sudah benar atau salah, yang pasti ia pun mulai menyadari kekerasan hatinya. Ingin segera mengubah kebencian itu meskipun masih terasa sulit. Kesalahan yang ia pahami, Namun sulit untuk dihilangkan, membelenggu sebagian raganya hingga terkadang menyingkirkan sisi kelembutan. 

Aku akan berusaha mengalahkan rasa benci ini. Aku harus melihat ke depan, itu hanya masa lalu yang akan terkikis oleh waktu, tidak akan kembali lagi. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Tok tok tok 

Yudha menoleh ke arah sumber suara. Memakai bajunya yang beberapa waktu lalu di lepas. 

''Siapa pagi-pagi gini ke kamar, apa mungkin mama," gumamnya. 

Yudha tak langsung membuka pintu. Ia terus mendengar suara ketukan yang semakin memberondong, tiba-tiba otaknya teringat nama Lintang, jika orang dalam tidak mungkin berani mengetuk kasar seperti itu. 

Ceklek 

Benar saja, wajah ketus sang pujaan hati yang sudah berani mengganggunya. 

"Ada apa? Apa Lion bikin ulah?" tanya Yudha. 

Lintang menggeleng tanpa suara. 

"Lalu?" Yudha menyelidik, tidak mungkin Lintang datang ke kamarnya jika tidak ada yang penting atau mendesak. 

"Antar saya ke rumah ayah."

"Kapan?" tanya Yudha. 

"Terserah bapak saja." 

Lintang langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Yudha. Kali ini bukan kembali ke kamar, melainkan berjalan menuju tangga. 

Lintang menghampiri Bu Indri yang ada di ruang makan. 

"Tante," sapa Lintang dengan mata berkaca. 

Bu Indri menghentikan aktivitasnya. Mendekati Lintang yang ada di ambang pintu. 

"Ada apa kamu ke sini?" Bu Indri mengelus lengan Lintang. 

"Tante, aku minta maaf." 

Lintang berhamburan memeluk Bu Indri. Setelah semalaman penuh bergelut dengan otaknya, Lintang sadar jika sikapnya pada Yudha itu terlalu angkuh dan tidak pantas. Apalagi keluarga Anggara bukan orang sembarangan, Lintang merasa tak punya akhlak.

Bu Indri membalas pelukan Lintang. Menepuk-nepuk punggungnya yang bergetar karena tangis. 

"Nggak papa, Sayang. Tante ngerti kok, mungkin jika tante yang ada di posisi kamu juga tidak akan bisa menghadapi semuanya. Maafkan Yudha yang sudah membuat kamu kecewa. Tapi tante yakin, dia tulus mencintai kamu. Mulai sekarang kamu adalah keluarga kami. Panggil tante dengan sebutan mama."

Isakan Lintang semakin menjadi. Ia tak menyangka mendapat sambutan dengan baik di keluarga Anggara. 

Setelah bertahun-tahun berprasangka buruk, kini ia tahu bagaimana watak asli mereka. 

Pak Radit yang menyaksikan itu ikut tersenyum. Berharap Lintang bisa menjaga nama baik keluarga dan juga memberi kebahagiaan untuk putra dan cucunya. 

"Apa rencana kamu hari ini? Masa mau menikah masih ngantor?" tanya Bu Indri menggoda, ingin menciptakan canda untuk sang calon menantu. 

"Aku mau ke rumah ayah. Babagaimanapun juga dia harus tahu kalau aku akan menikah." 

"Ayah dan ibu kamu pisah?" tanya Bu Indri ragu. Itu adalah masalah pribadi yang sebenarnya tak patut ia pertanyakan. 

Lintang menganggukkan kepalanya. 

"Ayah pergi setelah ibu terkena gangguan jiwa. Dia meninggalkan kami dan memilih wanita lain," ungkap Lintang diiringi dengan senyuman. Berusaha tegar menerima kenyataan pahit yang menimpanya. 

1
Lina Julia
wah lintang punya utang to😄
Lina Julia
lintang oh lintang
Lina Julia
Luar biasa
Dwi Kurniasari
lanjut
Afif Mujahidin
Luar biasa
Sophia Aya
mampir Thor
M. Namikaze
meranalaaaaah... aku merana....
M. Namikaze
teriak aja reader juga pada tahu
M. Namikaze
tahu lantai 10, kan kemarin ikut nyari
🌹🪴eiv🪴🌹
astoge, apa ini
🤡 lawak kali kau thor
🌹🪴eiv🪴🌹
aku tidak pernah
🌹🪴eiv🪴🌹
sialan si Yudha, sudah kena pelet cinta mama e lion (kok lali aku karo jenenge) 😜
🌹🪴eiv🪴🌹
wah,,ada prahara di balik nama Anggara
Dinda Putri
Luar biasa
Mita Karolina
Tak kiro bilang gini “kamu siapa?”
Bunda Aish
🤦 astaga......
Bunda Aish
gila' si Claire ini,laki orang disembunyikan, segitu terobsesi nya sampai tega begitu😡
Hayati
sampai pembaca pun ikut nangis 🤭🤭🤭
Bunda Aish
ceroboh 🤦
Bunda Aish
capek lho Lin kayak gitu terus, mending jujur deh, kalau memang sahabat sejati gak mungkin mereka nuduh kamu yg bukan-bukan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!