Alena mengorbankan usia mudanya dengan menikahi Aviano. Dia menikah di usia yang terbilang masih sangat muda yaitu 18 tahun. Dirinya bahkan mengubur dalam-dalam impiannya untuk berkuliah dan lebih memilih menjadi ibu rumah tangga. Mengurus rumah dan 2 buah hatinya adalah pekerjaannya sehari-hari.
5 tahun pernikahan mereka, hal yang mengejutkan pun terkuak, Alviano suaminya ternyata diam-diam memiliki wanita lain. Dia telah mengkhianati kesetiaan, ketulusan bahkan semua pengorbanan yang telah di lakukan oleh istrinya selama ini.
Akankah Alena bertahan demi kedua buah hatinya, memaafkan dan memberi kesempatan kedua kepada suaminya itu? Atau, dia akan memilih mundur dan mengejar cita-citanya yang sempat dia kubur dalam-dalam?
"Perselingkuhan Suamiku"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
Ckiiit!
Sebuah mobil berhenti tepat di belakang mobil milik Alvin. Fazril seketika mengepalkan kedua tangannya saat melihat mantan suami adiknya keluar dari dalam mobil tersebut. Alviano berjalan menghampiri dengan wajah ramah.
"Selamat siang, Bang Fazril," sapanya ramah.
"Sekarang sore, bukan siang lagi," ketus Fazril memalingkan wajahnya.
"O iya, saya lupa. Cuaca cerah sekali soalnya. Saya merasa masih siang, padahal sudah sore ya, hehehe!" Alviano tersenyum cengengesan.
"Mau apa kamu ke sini?"
"Eu ... Saya mau ketemu anak-anak, saya sudah telpon Alena, dia memperbolehkan saya untuk jalan sama anak-anak sore ini."
"Hmm!" Fazril hanya bergumam dengan wajah datar.
"O iya, Bang. Ini siapa?" tanya Alviano mengalihkan pandangan matanya menatap wajah Alvin yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan mereka.
Fazril seketika menoleh dan menatap wajah sahabatnya, seuntas senyuman licik pun dia perlihatkan. Tiba-tiba saja sebuah ide konyol melintas di dalam otaknya kini.
"Dia? Hmm ... Perkenalkan dia calon suaminya Alena," ucapnya membuat Alvin seketika merasa terkejut tentu saja.
Hal yang sama pun diperhatikan oleh Alviano. Dia menatap dari ujung kaki hingga ujung rambut tubuh laki-laki berkacamata minus itu. Entah mengapa rasa panas tiba-tiba saja terasa membakar hatinya. Sesuatu yang tidak pernah dia rasakan sejak lama. Karena selama ini dirinya tidak pernah melihat mantan istrinya dekat dengan laki-laki lain. Apakah Alviano merasa cemburu? Meskipun sulit untuk di percaya, tapi seperti itulah kenyataannya.
Ya ... Dia merasa cemburu, rasa yang benar-benar menyiksa. Rasa yang membuatnya tersadar bahwa rasa cinta itu masih tersisa. Alviano mengepalkan kedua tangannya diam-diam, tapi hal itu masih bisa terlihat oleh Alvin.
"Daddy!" Tiba-tiba saja terdengar suara Lani berlari menghampiri sang ayah seketika mencairkan suasana.
"Putrinya Daddy, kamu cantik sekali," ujar Alviano meraih dan menggendong tubuh sang putri.
"Iya dong. 'Kan mau pergi sama Daddy," jawab Lani dengan suara khasnya.
"Kalian hati-hati di jalan," ujar Alena sudah berdiri tepat di samping Alvin tanpa sadar, membuat hati mantan suaminya semakin merasa terbakar.
"Baik, Mom. Aku janji gak akan nakal."
"Jaga keponakan saya, Vian," pinta Fazril.
Sementara Alvin hanya berdiri mematung merasa canggung.
"Baik, Bang. Eu ... Len, apa saya boleh bertanya sesuatu?" tanya Alviano kemudian.
"Bertanya apa?"
Alviano seketika menurunkan tubuh sang putri tidak ingin Lani mendengar apa yang ingin dia tanyakan kepada ibundanya.
"Lani sayang, kamu tunggu duluan di mobil ya. Ada yang ingin Daddy tanyakan sama Mommy kamu," pintanya kemudian dan segera di jawab dengan anggukkan oleh gadis kecil itu.
"Baik, Dad."
Sepeninggal sang putri, Alviano pun menatap wajah Alena, lalu mengalihkan pandangan matanya kepada laki-laki yang konon katanya adalah calon suami dari mantan istrinya itu.
"Apa benar-benar laki-laki ini adalah calon suami kamu?" Tanyanya, ingin sekali mengobati rasa penasarannya membuat Alena seketika merasa terkejut.
"Hah?" Alena membulatkan bola matanya. Dia menatap wajah sang kaka yang kini mengedipkan satu matanya memberi isyarat.
'Dasar Abang. Ini pasti ulahnya dia,' batin Alena merasa kesal.
"Eu ... Anu, i-iya ..." Jawab Alena dengan nada suara terbata-bata, juga terlihat gugup tentu saja.
"Oh, begitu. Kamu cepat move on juga ternyata. Padahal kamu baru selesai masa iddah."
"Memangnya kenapa kalau dia baru selesai masa iddah? Apa kamu lupa, kamu juga masih menyandang status suaminya dia waktu kamu berpacaran dengan wanita murahan itu, alias selingkuh!" Ketus Fazril penuh penekanan.
Sementara Alvin semakin merasa terjebak dalam situasi yang sulit, dia tidak tahu harus berbuat apa? Dirinya pun merasa bingung tentu saja. Kenapa sahabatnya itu harus mengatakan bahwa dia adalah calon suami dari wanita bernama Alena, meskipun jauh di dalam lubuk hatinya yang paling dalam dia pun merasa senang sebenarnya. Diam-diam Alvin mengaminkan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.
"Cukup bang, jangan mengungkit masa lalu lagi," ucapan Alena sukses membuyarkan lamunan panjang seorang Alvin.
"Kenapa? Memang seperti itu kenyataannya."
"Sebaiknya kamu cepat pergi, Mas Vian. Hati-hati di jalan, aku titip Lani. Lian tidak bisa ikut karena dia sedang agak kurang sehat," pinta Alena tidak ingin membuat suasana semakin tegang.
"Baiklah, saya pergi dulu. Permisi," ujar Alviano menahan perasaan kesal. Dia pun berbalik dan berjalan menuju mobil lalu masuk ke dalamnya kemudian.
Mesin mobil pun di nyalakan lalu melaju pelan meninggalkan halaman.
"Dadah Mommy," teriak Lani melambaikan tangannya dari dalam mobil yang seketika melesat di jalanan.
"Abang, apaan sih? Apa maksud Abang yang mengatakan bahwa Pak Alvin adalah calon suaminya aku?" tanya Alena kesal.
"Aminin aja kenapa, gitu aja ko repot," jawab Fazril santai, lalu berlalu begitu saja meninggalkan mereka berdua membuat Alena dan juga Alvin seketika merasa tercengang.
BERSAMBUNG
...****************...
Hai-hai, mampir di karya baru Othor yu. Dijamin gak akan nyesel deh. Ditunggu, ya.
mna ad orang tua yg rela anak x diselingkuhi ..
sdh tepat keputusan mm x alena.
untuk menempa ilmu buat msa depan
ak pun akan berbuat sma sesama .
orang tua
dri pd sakit hati berkepanjangan
klo berpisah bsa jd ad yg sanggup ..
mengobati luka mu..
yg bisa buat bahagia dan tenang..
banyak orang sukses ....
sarjana aj banyak nganggur ..
tergantung keberuntungan ..
contoh x ak bisa dibilang gk sekolah ..
bisa dibilang ak sekses dlm ekonomi..
keberuntungan berpihak pd ku...