NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Pembalasan Istri Yang Di Anggap Bodoh

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Balas Dendam
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nurhikmah

Thalita, 25 thn seorang dosen sekaligus pengusaha membalaskan sakit hatinya kepada suami dan keluarga suaminya yang sudah menggelapkan uang restoran milik nya hanya karena ia sibuk mengurus ibunya yang sedang sakit.

Ia dianggap miskin oleh keluarga suaminya, karena sewaktu menikah ia di wali kan kepada wali hakim karena ayahnya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun. Dan ia juga di anggap bodoh, karena selama restoran di handel Dika suaminya, ia tidak pernah menanyakan laporan keuangan restoran tersebut sehingga membuat Dika dan keluarganya besar kepala dan menggelapkan uang restoran untuk gaya hidup mereka.

Hanya Alana lah yang menyukai Thalita dan dialah yang mengirim video Dika dan keluarga nya merayakan pesta ulang tahun selingkuhan Dika di restoran milik Thalita.

Berhasilkah Thalita membalas perlakuan Dika dan keluarga nya? Adakah nanti seseorang yang mencintai Thalita setulus hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Talak

Kadir yang mendengar saja sudah tidak bisa menahan semua gejolak rasa di dadanya. Tanpa ia sadari air matanya sudah terjun bebas mengalir di pipinya karena penghianatan yang di lakukan orang yang ia cintai.

Semua rasa berkumpul di dadanya, sakit hati, kecewa, sedih, marah, malu, bercampur menjadi satu. Ia benar-benar bingung atas apa yang akan ia lakukan setelah ini. Bagaimana dengan nasib kedua anaknya, dan bagaimana nasib pernikahan mereka.

Ia tidak bisa membayangkan bagaimana nanti anak-anaknya hidup tanpa ibu mereka. Tapi ia juga tidak mau menerima Yuli lagi sebagai seorang istri. Ia sangat jijik membayangkan istrinya berbagi peluh dengan lelaki lain. Sungguh ia tidak bisa membayangkan akan bersama lagi dalam mengarungi biduk rumah tangga.

Kadir sungguh-sungguh pusing dengan semua ini dan itu sontak membuat kepalanya mendadak sakit memikirkan semua itu.

Karena sudah memasuki waktu dzuhur, Kadir memutuskan untuk sholat dulu guna menenangkan hati nya yang sedang kalut atas masalah yang ia hadapi sekarang ini.

"Papa mau kemana? " tegur Kayla yang baru saja selesai makan.

"Papa mau sholat dulu.. Ila bobok siang dulu ya.. " jawab Kadir sambil mengusap rambut panjang anaknya.

"Papa gak pergi lagi kan? Ila gak mau Papa pergi lagi! " ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Kadir terenyuh mendengar keinginan anaknya. Ia pun mensejajarkan dirinya dengan tinggi sang anak.

"Ila sayang!InsyaAllah Papa berjanji tidak akan meninggalkan Ila dan Kana lagi. Mulai sekarang kita akan terus bersama-sama sampai kapan pun. Papa janji? " jawab Kadir dengan memeluk erat tubuh rapuh anaknya.

"Janji ya Pa?? " sahut Ila lagi dengan mengancungkan jari kelingking nya tanda sebuah janji.

"Papa janji Nak! " jawab Kadir membalas menautkan jari kelingking nya ke jari kelingking Kayla.

"Ya sudah, Papa mau sholat dulu ya di masjid. Sekarang Ila bobok siang dulu biar nanti malam gak rewel. " ucap Kadir sambil berdiri dan berjalan keluar.

Ia berjalan dengan gontai menuju masjid untuk shalat dzuhur. Ia seperti orang yang kehilangan arah dan tujuan. Sesampainya di masjid, ia bergegas mengambil air wudhu dan mengadu semua masalahnya kepada sang Khalik.

"Ya Allah... Jika ini memang sudah ketentuan dari mu, aku akan menerima nya dengan hati yang ikhlas. Hamba makhluk yang banyak berbuat dosa. Selama ini hamba begitu jauh darimu ya Allah, hamba mohon ampun... Ampunilah segala dosa-dosa hamba yang telah lalu maupun yang sekarang ya Allah. Tuntunlah hamba mu yang berdosa ini menuju arah yang lebih baik ya Allah.. Hati hamba rasanya hancur berkeping-keping ya Allah...Hamba mohon ampun karena terpaksa mengambil jalan ini ya Allah.. Hamba tahu jika kau membenci perceraian, namun menghalalkan nya. Hamba mohon ampun jika keputusan hamba nanti sangat engkau benci ya Allah... Ampunilah hamba ya Allah... " ucap Kadir dengan linangan air mata.

"Mas, Allah tidak akan memberikan kita cobaan jika hambanya tidak mampu mengatasi nya.. Jika Allah memberikan sampean ujian atau cobaan, itu artinya sampean mampu mengatasi nya dan itu artinya Allah sangat menyukai sampean.. " tepuk seorang pria yang hendak keluar dari masjid yang menepuk bahunya dengan pelan.

Kadir menganggukkan kepala nya mendengar nasihat dari pria itu. Ia sedikit lega karena sudah mengeluarkan uneg-uneg yang ada dalam hatinya kepada sang pemilik kehidupan.

Ia keluar dari masjid dengan hati yang lapang setelah berkeluh kesah dengan yang pemberi nafas. Ia menarik pelan nafasnya dan memantapkan hati akan keputusan yang akan ia ucap kan untuk dirinya dan keluarga nya.

Kadir meminta salah satu warga untuk di antar ke balai desa tempat sang istri di sidang oleh para pemuka masyarakat di kampung ini. Ia pergi dengan perasaan yang bercampur aduk antara sedih, kecewa, marah, sakit hati, semuanya berkumpul menjadi satu di dalam dadanya.

Dari jauh ia melihat Bapak mertuanya yang sedang menundukkan wajahnya, mungkin ia malu atau pun marah dengan kelakuan anaknya. Dan di depan ia melihat ibu mertuanya yang memeluk istrinya Yuli yang sedang menangis dengan seorang pria yang di sebelah istrinya yang hanya diam saja ketika kepala desa tersebut sedang berbicara.

Entah apa yang mereka bicarakan karena jarak Kadir dengan balai desa tersebut masih lumayan jauh.

"Bismillahirrahmanirrahim... Permudahkan urusan hamba ya Allah.. " ucap Kadir dengan pelan.

Setelah mengucapkan basmalah, Kadir memantapkan kakinya melangkah mendekati balai desa.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. " ucap Kadir dengan keras.

Semua orang yang ada di sana langsung menoleh ketika mendengar suara salam yang cukup keras dari arah luar.

Yuli kaget melihat suaminya yang datang dengan wajah yang sulit di artikan. Ia menundukkan wajahnya karena malu dan takut jika Kadir memarahinya di hadapan semua orang.

Bapak Yuli juga kaget dan segera memalingkan mukanya karena merasa malu akan perbuatan anaknya yang telah mencoreng mukanya dengan arang di hadapan semua warga kampungnya.

Ibu mertua nya hanya sekilas saja memandang nya, kemudian membuang mukanya ke arah lain. Mungkin karena malu atau yang lain nya, entahlah Kadir tidak mau ambil pusing.

"Maaf Pak Kades, saya mengganggu jalannya sidang ini! Saya Kadir, suami dari perempuan yang di sidang ini! " ucap Kadir memperkenalkan dirinya dengan para perangkat desa tersebut.

Para perangkat desa menyambut Kadir dengan ramah dengan langsung bersalaman dan berpelukan layaknya sudah mengenal lama.

"Saudara semua sekalian. Berhubung suami yang bersangkutan sudah ada bersama kita, maka saya akan mengumumkan sanksi terhadap saudara Darman dan saudari Yuli agar memberikan masing-masing dua ekor kambing untuk acara cuci kampung, kerja bakti selama 6 bulan di panti sosial dan di mandikan air tujuh sumur untuk membuang sial dan semoga kampung kita ini terhindar dari bala atas kejadian yang memalukan ini. " ucap Bapak kepala desa dengan tegas.

"Maaf Pak Kades! Jika anda berkenan, Ada yang ingin saya sampaikan kepada istri saya dan juga orang tuanya. " ucap Kadir dengan pelan.

"Silahkan Mas, kalau ada yang ingin sampean sampaikan. " jawab Pak Kades memberi izin.

Kadir tampak menghela nafas dengan pelan dan berjalan mendekati Bapak mertua nya.

"Pak, Buk... Maaf kan saya jika selama saya menjadi menantu kalian saya belum bisa membuat kalian bangga. Dan maaf juga karena selama ini belum bisa membahagiakan putri kalian Yuli. Dan maaf juga karena sudah membuat kalian berdua mengurus kedua anak-anak saya karena ketidakmampuan saya dalam menafkahi mereka. Saya meminta Yuli dengan cara baik-baik dan saya juga akan mengembalikan nya juga dengan cara baik-baik pula. " ucap Kadir dengan sendu.

"Gak Bang! Yuli gak mau pisah sama Abang! Maafin Yuli Bang, maafin Yuli.. Yuli khilaf.. Yuli janji gak akan mengulanginya lagi Bang! Yuli juga berjanji akan menjadi istri yang baik dan janji akan merawat anak-anak kita dengan sepenuh hati. Hu... Hu... Hu... " teriak Yuli tidak terima dengan perkataan Kadir.

Ia menangis dan bersimpuh di kaki Kadir agar Kadir menarik kembali ucapannya. Kadir langsung mundur ketika Yuli bersimpuh di kakinya. Yang mana reaksinya tersebut membuat hati Yuli mencelos kecewa.

"Maaf Yuli, tidak sepantasnya kau bersimpuh di hadapan manusia seperti aku! Bersimpuh lah di setiap sujud mu kepada sang Khaliq. Hanya Allah lah yang pantas kau sembah, bukan manusia seperti ku! " ucap Kadir dengan datar.

"Maaf Pak, Buk... Saya mengembalikan Yuli kepada kalian berdua. Dan Yuli Ambarwati mulai hari ini di hadapan kedua orang tua mu dan semua warga aku mentalakmu dan mulai hari ini kita bukan suami istri lagi. Dan mulai hari ini juga aku akan membawa anak-anak ikut bersama ku kembali ke kota. " ucap Kadir lagi dengan suara bergetar menahan tangis.

"Tidak Bang tidak... Aku gak mau kita berpisah!! Maafkan aku Bang!! Aku khilaf!! " pekik Yuli mendengar kata keramat yang keluar dari mulut Kadir.

"Cukup Yuli cukup!! Sudah cukup kau mempermalukan wajah Bapak mu ini di hadapan semua orang dengan apa yang telah kau lakukan. Jangan lagi kau permalukan kami dengan tingkah mu yang seperti ini! Sekarang kau harus terima akibat dari perbuatan mu sendiri! Seharusnya kau berpikir sebelum berbuat hina begini!! " hardik Pak Amin dengan wajah berang.

"Sabar Pak, sabar!! "sahut istrinya yang mencoba menenangkannya.

"Sabar... Sabar kau bilang! Lihat lah hasil pembelaan mu selama ini! Anak yang selalu kau bela telah mencoreng muka kita dengan kotoran yang tidak bisa di hilangkan atau di cuci! Sekarang kau minta aku bersabar?? Aku tidak akan bersabar jika dia masih menampakkan wajah kotornya itu di hadapanku! "jawab Pak Amin dengan menatap tajam istrinya.

Bersambung...

Selamat membaca dan selamat beraktivitas ya semuanya...

1
Efrizal L Candra
cerita sangat la bagus ringan dan juga mendidik, asyik utk di baca. saya tunggu cerita yg lainnya. thorrr
Ida Nengsih
Luar biasa
Ida Nengsih
Biasa
Les Tary
ini org kpn sadarnya udh numpang tp berlagak jd bos
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Lumayan
✓™N!NA 💗 MO®O™✓
Kecewa
Hafizah Putri Nya Hafiz
sakit kali hati ku
tanggung jawab thor 😭
Sri Juliarti Achmad
trimakasih ya Thor saya suka ...tetap semangat .
Hafizah Putri Nya Hafiz
Luar biasa
Junita Junita
kok mati sih Thor gk biasa dong dia mlihat kebahagiaan tata
Junita Junita
spa lgi tuh
Sriati Rahmawati
sebenernya kata2 KOE terlalu kasàr untuk para Ningrat berdarah biru
Veronika Tengker
HA HA HA HA HA
Sriati Rahmawati
grandpa bukan grandfa
Veronika Tengker
saya suka Novel seperti ini apa lagi alur ceritanya
Novriyanto Diaz Angga
bs ngk thor klo nulis ibu jng ibuk...
Lisa Yacoub
ceritanya bagus !
Sumar Sutinah
aq suka karyamu thor, d tunggu yg lebih seru lg
Junita Junita
kasih tau dong Thor ramuan yg d kasih eyang putri ke pda tata biar aku buat juga 😁
Cie Haryati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!