NovelToon NovelToon
SANG MAFIA!

SANG MAFIA!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama / Mafia / Pembunuhan
Popularitas:4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lovallena

(STOP BOOMLIKE 🥰)

Gadis 22 tahun, yang baru saja mendapat gelar sarjana itu tengah berdiri di depan seorang CEO tampan namun bengis dan beraura kejam.

Namun gadis berambut pirang kecoklatan itu sudah mendengarnya sebelum ia memutuskan untuk melamar kerja di perusahaan terbesar di kota itu. Sehingga membuatnya bersiap untuk menghadapi kebengisan calon bosnya.

"Kau sudah tau siapa aku bukan? lalu apa motivasi mu sampai mau jadi sekretaris ku?" tanya pria 30 tahun yang belum menikah itu. Dia hanya suka bermain - main dengan wanita

Tapi tidak semua wanita bisa bermain dengannya.

"Tentu saja untuk mendapatkan uang, Tuan Michael" jawab gadis cantik bertubuh molek bernama Chania Renata.

Pria bengis itu tersenyum miring mendengar alasan klasik yang selalu ia dengar dari sekian banyak perempuan yang lolos interviuw HRD untuk menjadi sekretarisnya.

"Selain itu?" tanyanya menatap sinis tubuh Chania yang memang sesuai seleranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lovallena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 30

"Yang kamu bilang... kamu mencintai ku?" tanya Michael santai dan datar.

"What!" pekik Chania seketika memutar tubuhnya menghadap Michael. "Kapan aku mengatakan kata - kata itu?" tanya Chania heran.

Memang dia mencintai Michael, namun tak satu kalimat pun yang mengutarakan kata - kata cinta untuk Michael tadi.

"Saat aku masih tidur, kan?" Michael memasang wajah datarnya.

"Tapi tidak ada kalimat seperti itu!" bantah Chania.

"Sama saja!" jawab Michael memutar kembali tubuh Chania dengan paksa, dan menariknya untuk kembali menempelkan punggung Chania dengan dadanya.

"Beda, Michael!"

"Sama, Chania!" Michael kembali dengan aksinya semula.

"Beda!" Chania mencubit punggung tangan Michael yang bermain di dadanya.

Michael melirik sekilas punggung tangan yang masih di pegang oleh Chania setelah di berikan cubitan kecil di sana.

"Berarti kamu tidur kan? nggak denger ocehan ku kan?" tanya Chania memastikan.

"Memangnya kamu ngoceh apa?" tanya Michael datar.

"Ade deh!" Chania tersenyum, merasa lega karena sepertinya Michael tidak mendengar ocehannya.

"Denger kok!" lanjut Michael kemudian membuat ekspresi Chania berubah dalam hitungan detik.

Tubuhnya seketika menegang, matanya membulat, dan senyum di bibirnya pun menghilang tanpa bekas. Segera ia mendongakkan kepalanya melihat ekspresi Michael.

' Pasti dia bohong! '

Harapan Chania.

"Kamu bercanda kan?"

"Papa mu pernah bilang, jika suatu saat kamu akan bertemu dengan keluarga baru mu yang merupakan salah satu penguasa di negeri ini, kan?"

Chania membuka mulutnya lebar. Ternyata Michael mendengar semuanya?

"Bisa jadi aku yang mengantar mu bertemu dengan keluarga baru yang di maksud oleh Papa mu!" lanjut Michael.

"Hah!" pekik Chania. "Maksudnya?" Chania semakin mendelik tak paham maksud Michael. "Kamu kenal Papa ku?" hardik Chania.

Michael hanya menggeleng pelan untuk menjawab pertanyaan Chania.

"Lalu kami bilang barusan?"

"Kamu juga bilang kan? kalau kamu justru jadi budak nafsu penguasa?" tanya Michael yang di angguki Chania. "Aku berteman baik dengan para penguasa negeri ini, bisa jadi kau akan bertemu mereka, karena mereka mengenal ku, kan?"

Chania berfikir sejenak. Bisa saja itu terjadi kan? Tapi yang di permasalahkan Chania bukan itu. Lebih pada saat ia berandai - andai di awal gumaman nya.

"Emm... apa hanya itu yang kamu dengar?" tanya Chania ragu. Berharap Michael akan menjawab iya.

Namun sayang, justru sebuah gelengan kepala yang di dapat Chania. Seketika Chania tersenyum kikuk setengah hambar. Lalu ia kembali menghadap depan dan menunduk. Ia yakin Michael mendengar kalimat - kalimat memalukan yang sempat ia lontarkan pada manusia yang ia pikir tengah tertidur.

"Emm... aku masih setengah mengantuk! jadi... bicara sedikit ngawur."

Ucap Chania, merasa malu karena merasa seperti orang yang tertangkap basah.

"Coba sekarang ulangi."

"Apanya?"

"Kalimat mu tadi!"

"Aku lupa!"

"Michael Xavier bukan Mafia bodoh, Chania" desis Michael tersenyum sinis.

"Tapi... aku memang baru bangun tidur! jadi sedikit ngelantur!" elak Chania.

"Minggir kamu!" Michael mendorong pelan punggung Chania agak menjauh dari tubuhnya.

"Hah!" Chania bergerak maju sembari terheran - heran dengan sikap Michael yang mendadak berubah 180°.

Michael berdiri dan beranjak dari bathub. Masuk ke dalam bilik shower untuk membersihkan tubuhnya. Setelahnya ia keluar tanpa sepatah katapun.

Membuat Chania yang sedari tadi masih duduk bathub dengan mengamatinya semakin bingung.

Brak!

"Apa dia marah?" gumam Chania saat Michael keluar dari kamar mandi dengan membanting pintu.

Seberapa keras suara benturan pintu?

Jangan tanya lagi. Itu perbuatan tangan seorang Mafia. Tentu membuat Chania sampai menutup telinganya.

Chania beranjak dari bathub, dan menyelesaikan mandinya. Setelah itu ia keluar, dan mendapati Michael yang sudah rapi dengan bajunya. Bahkan rambut pin sudah tersisir rapi.

Pria itu tengah menyemprotkan parfum ke sekujur tubuhnya. Chania mengambil bajunya dengan sesekali melirik pada Michael. Dimana pria itu tampak cuek - cuek saja pada dirinya.

' Aku salah apa? '

Batin Chania sembari memakai baju yang akan dia kenakan untuk bekerja. Tak pernah berubah, rok mini selalu menjadi bagian bawah baju kerjanya.

Namun saat Michael meninggalkan dirinya di walk ini closed, Chania kembali melepas rok mini yang sudah ia kenakan. Menggantinya dengan rok line A sebatas lutut. Sehingga bukan lagi rok mini yang ia kenakan.

' Kita lihat! apa dia akan protes? '

Chania tersenyum geli.

Chania segera melanjutkan dengan memoles wajah dengan make up tipis, mengusap seluruh permukaan kulit dengan lotion. Merapikan rambut, terakhir menyemprotkan parfum di sekujur tubuh.

Buru - buru Chania keluar dari walk in closed. Ia takut jika Michael akan semakin marah, karena terlalu lama merias diri.

Saat keluar dari walk ini closed, Chania di buat bengong. Tak ada lagi tanda - tanda keberadaan Michael di sana. Saat bertanya pada bodyguard, tenyata Michael sudah turun untuk sarapan.

Chania segera menyusul Michael, melewati begitu saja Oliver yang berdiri tidak jauh dari meja makan.

"Maaf, saya terlambat, Tuan" ucap Chania masih dengan posisi berdiri.

Michael tak menyahut, ia masih terus fokus dengan sarapannya. Dan itu membuat Chania tetap berdiri sedikit di belakangnya.

' Cuek amat! ini aku tidak di ajak sarapan gitu? '

Chania berharap, Michael segera memberi jawaban, setidaknya sebuah deheman atau anggukan. Supaya ia bisa duduk dan menikmati sarapan pagi yang membuat mata dan perutnya lapar.

Oliver tersenyum sinis melihat nasib buruk yang sedang di alami Chania tepat di depan matanya.

' Kau tidak akan sarapan pagi ini, pelacur kecil! anggap saja kita setimpal! '

Batin Oliver.

Dan benar kata hati Oliver, sampai Michael mengusap mulutnya dengan tissue, Chania masih dengan posisi yang sama.

Michael berdiri dan berbalik. Melangkahkan kaki tanpa menoleh Chania sedikitpun. Chania melirik kanan kiri, jelas ada yang salah. Tak biasanya Michael seperti itu. Padahal baru saja beberapa saat yang lalu mereka bercinta.

Chania segera berbalik, tatapannya sempat bertemu dengan mata Oliver yang melempar senyuman sinis dan mengejek pada Chania. Namun kali ini Chania tak peduli. Yang perlu ia pikirkan adalah kenapa Michael berubah dalam hitungan detik saja tadi.

Dengan buru - buru Chania mengikuti langkah Michael dan Jack yang lebar. Melupakan perutnya yang lapar akibat tidak di beri kesempatan untuk sarapan.

Sampai mereka berada di dalam mobil limousine, Michael tetap saja diam. Seolah sosok Chania tak ada di sana.

"Tuan?" panggil Chania yang tidak betah berlama - lama berada dalam mode cuek seorang Michael Xavier.

"Tuan?" panggil Chania lagi.

"Hm?" jawab Michael datar dan cuek bahkan tanpa menoleh ataupun melirik Chania.

"Tuan marah?" tanya Chania mengerucutkan bibirnya lucu.

Michael hanya mencibir pertanyaan Chania. Membuat Chania kesal sendiri. Namun Chania tak menyerah begitu saja, ia bergeser mendekatkan tubuhnya pada Michael. Lalu memasukkan tangannya di sela - sela lengan Michael. Menyandarkan kepalanya di lengan atas Michael. Ia memasang mode manja untuk mengatasi mode cuek yang di luncurkan Michael.

Tak ada protes juga tak ada penolakan dari Michael. Ia bahkan tak melirik sedikitpun kepala Chania di sisi kanannya. Seperti bocah kecil yang tengah merajuk.

' Cara ini tak berhasil rupanya! '

Gerutu Chania dalam hati.

.

.

🪴🪴🪴

Ada apa dengan babang Michael? 😪

Happy reading 🌹🌹🌹

1
Mamah Kekey
ikut sedih mewek...
Mamah Kekey
hadeh tegang.... untung bacanya MLM..pak su mna nih...
Mamah Kekey
keren tambah seruu
Mamah Kekey
chania seperti martabak.. spesial
Mamah Kekey
hebat chania .. mafia di lawan
Mamah Kekey
tambah seruu ceritanya
Mamah Kekey
😂😂😂
Mamah Kekey
visualnya Thor
Taijutsu 12
ceritanya sangat bagus
Wongso Shuni
lanjut thor
Hariono ono
bosen Jia trus
Hariono ono
bosen Thor Jia melulu Ama xoili
Hariono ono
maaf ya Thor klo boleh jia xioli di bikin kan judul sendiri soal nya bosen baca tentang mereka
Sumarni Marni
lama amat Thor up nya untung blm ku hapus
Ati Ati Mawar
Lumayan
maryam ainiy
yah mandek lg😅
Fhany Fhania
luar biasa
irala
cerita kk othor bagus...
cuma lamaa sklii mnggu up ny😥
semngaaat dan sehat sllu kk othor🤲
18 Adam Lesmana
ayo lanjut truss.
Haninbilhana
akhir nya up juga...
setelah sekian purnama berlalu...
terimakasih author..
semoga author sehat selalu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!