Menceritakan tentang seorang pemuda bernama Fang Chen yang bereinkarnasi ke masa mudanya saat berusia 20 tahun. Dia mati karena dikhianati oleh saudara angkatnya sendiri di Alam Dewa karena permasalahan sebuah harta yang ternyata itu adalah Sistem Kultivasi Modern.
Dia mewarisi sebuah harta berupa Sistem dan karena dia tidak ingin menjadi terlalu naif seperti kehidupan sebelumnya, dia saat ini menjadi sosok yang sangat sadis dan jarang berbelas kasihan kepada orang, dia melewati lika-liku kultivasi menuju puncak hanya untuk satu tujuan yaitu BALAS DENDAM kepada orang yang mengkhianatinya dulu.
Salam Sistem.
Faisal Fanani.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faisal Fanani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
P30 - Rencana
Fang Chen bercerita sama persis seperti yang pernah dia ceritakan kepada Annchi sewaktu di apartemen, ketika dia mengakhiri ceritanya itu, Anming, Yifei, bahkan Annchi yang sudah pernah mendengarkan cerita itu sekarang berlinangan air mata.
“Kawan, maafkan aku. aku tidak tahu jika--” Anming meminta maaf kepada Fang Chen dengan tulus.
“Sudahlah yang lalu biarlah berlalu, dan kebetulan juga aku memiliki beberapa dendam dengan musuh-musuhmu itu kawan, bagaimana jika kita menyiapkan strategi untuk menyerang balik mereka, kita akan memukul mereka semua!” Fang Chen berambisi untuk balas dendam.
“Apakah kamu tidak masalah melawan anggota keluargamu sendiri?” Anming, “Mereka sudah bukan keluargaku, keluarga terakhirku dari mereka adalah ibuku, dan itupun hanya ibuku, kedua keluarga itu cepat atau lambat akan aku hancurkan” Fang Chen.
“Dan sekarang keluarga baruku hanya kalian berdua, emm, mungkin akan bertambah satu jika kamu segera menikahinya kawan, lihatlah dia begitu cantik, apakah kamu akan menyia-nyiakan wanita secantik Liu Yifei ini?” Fang Chen mengalihkan pembicaraan dengan candaan agar mereka semua menyudahi kesedihan atas masa lalunya itu.
“Eee, sekarang kakak sudah berani mengatakan perempuan cantik di depanku ya?” Annchi menjewer telinga Fang Chen, “Aduh, Aduh, Aduh, Sakit” Fang Chen berbohong, sebenarnya dia tidak merasakan kesakitan apapun, karena dia sudah memiliki ranah kultivasi tubuh di Emperor level 10, dia mengatakan itu untuk menyenangkan Annchi saja.
Akhirnya cerita sedih itu berakhir dengan tawa keras dari mereka berempat, setelah lelah bercanda mereka berempat kembali fokus dengan tujuan awalnya, yaitu menolong Keluarga Luo untuk terlepas dari ketiga keluarga besar ini.
“Baiklah mari kita berdiskusi mengenai rencana kita, dengan acuan semua bukti-bukti yang baru saja dikirimkan oleh orang yang sudah kamu tugaskan itu, …” pembahasan mereka sangat mendalam, mereka berbicara serius 3 jam penuh tanpa ada istirahat sama sekali.
Hingga akhirnya sebuah kesimpulan dan rencana yang akan dilaksanakan itu muncul, “Baiklah, seperti yang telah kita diskusikan, langkah pertama yang harus kita ambil adalah melawan perusahaan yang paling dekat dan memiliki ancaman terbesar yaitu Keluarga Hong” Fang Chen.
“Kita akan meminta bantuan Keluarga Long untuk menahan pergerakan sementara dari Keluarga Fang dan Keluarga Song, kemudian kita akan melakukan diskusi secara baik-baik dengan petinggi Keluarga Hong, jika diskusi itu tidak menemui ujungnya, baru kita menggunakan kekerasan, kita akan langsung membunuh para kultivator dan mafia yang membantu mereka itu” Fang Chen.
“Aku setuju semua dengan perkataanmu kawan, untuk mengatasi Keluarga Hong aku paham kenapa harus menempuh jalur seperti itu, tapi bagaimana cara untuk meyakinkan Keluarga Long membantu kita, tanpa ada rasa merendahkan Annchi sama sekali” Anming.
“Intinya adalah apa yang bisa kita berikan kepada Keluarga Long untuk membantu menahan kedua keluarga besar itu, aku tidak memiliki barang-barang yang bisa menarik perhatian Patriark Long yang terkenal keras kepala itu …” Anming lupa bahwa Patriark Long adalah ayah Annchi, dia memutar badannya dan bergetar ketakutan menatap wajah Annchi.
“Aish, aku tidak akan marah kak Anming, yang tidak aku sangka ayahku bisa seterkenal itu di kalangan semua orang, tapi terkenal akan keras kepalanya, awas saja nanti jika aku kembali ke rumah, akan aku buat perhitungan dengan ayah keras kepala itu” Annchi berapi-api.