Kelanjutan dari cinta untuk wisyah.
Buku diary ku, Apakah kamu tahu.
Kini kesabaran ku telah diuji kembali setelah aku tahu tentang rahasia kenapa kedua orang tuaku berpisah. Kini aku harus dihadapkan dengan pernikahan yang tidak aku inginkan berkesan pemaksaan.
Pernikahan yang didasari perjodohan karena sahabat yang baru aku kenal dua bulan terakhir. Menikahkan aku dengan pria yang selalu menatap ku dengan tatapan kebencian, tanpa aku tahu apa sebabnya.
Apa karena masa lalu nya yang pernah di khianati oleh wanita, makanya setiap wanita pasti akan ditatap dengan kebencian termaksud diriku.
Sanggupkah aku bertahan atau aku harus berpisah seperti kedua orang tuaku yang tidak bisa mempertahankan rumah tangga nya.
Apakah aku bisa menghapus masa lalunya dengan kesabaran ku ini yang pada akhirnya akan membawa Cinta untuknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ulfa Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Wiyah melangkah dengan pelan karena merasa begitu sangat sedih dengan ucapan Fazar barusan." Apakah aku harus bertahan dengan rumah tanggaku jika suamiku sendiri tidak menginginkan rumah tangga ini, ataukah aku harus pergi sesuai yang di minta oleh tuan Fazar." Batin Wiyah merasa bingung dengan apa yang harus ia lakukan sekarang. Bertahan tapi tidak di butuhkan atau pergi tapi perjuangannya baru saja akan di mulai
Wiyah menuruni anak tangga dengan perasaan yang begitu sangat sedih dan juga gelisah karena ia bingung ingin melakukan apa setelah ini. Sampai Wiyah tidak sadari kalau air matanya menetes membasahi pipinya, karena Wiyah tidak sanggup untuk menahan dirinya agar tidak menangis." Ayo Wiyah, kamu harus kuat menghadapi semua ini. Kamu tahu bahwa Allah sang pembolak balikan hati manusia. Fazar bisa berubah hanya saja memerlukan waktu untuk perubahan itu." Batin Wiyah mencoba untuk menguatkan dirinya. Walaupun Wiyah sendiri tidak yakin akan hal itu, Tapi ia akan menyarankan semua itu kepada sang pemilik hati. Wiyah tau semua ini memiliki waktu agar Fazar bisa berubah.
Sampai Wiyah tidak sadari kalau ia sudah berada di lantai bawah, apa mungkin karena ia melamun sampai sampai ia tidak menyadari kalau ia sudah sampai di lantai bawah. Saat sampai di lantai bawah, Wiyah tidak sengaja bertemu dengan Fazri yang ingin laik ke lantai atas.
" Kakak ipar mau kemana." Tanya Fazri bingung saat melihat kakak iparnya itu berada di lantai bawah, bukanya tadi kakak iparnya itu berada di lantai atas, tepatnya di ruangan kerja Fazar. Saat sedang menatap kakak iparnya, Fazri tertuju pada mata Wiyah yang sedikit basah." Apa tadi kakak ipar habis menangis." Batin Fazri penuh dengan pertanyaan dalam hatinya saat melihat mata Wiyah yang sedikit sembab.
" Kakak mau kedapur Fazri, mau ngambil air minum." Jawab Wiyah berbohong. Karena mana mungkin Wiyah memberitahukan kalau ia mau kekamar nya, karena ia dan Fazar memiliki kamar masing-masing atau lebih tepatnya pisa kamar walaupun keduanya sudah menikah.
Sedangkan Fazri hanya mengangguk mengerti, tanpa bertanya kembali." Kalau gitu kak, aku duluan ya." Ucap Fazri yang mendapatkan anggukan dari.
Fazri melangkah naik kelantai atas untuk pergi ke kamarnya, sedangkan Wiyah menunggu sampai adik iparnya itu benar-benar masuk kedalam kamarnya. Barulah Wiyah melangkah masuk kedalam kamarnya.
Tapi yang Wiyah tidak tahu, kalau sebenarnya Fazri belum benar-benar masuk kedalam kamarnya, tapi Fazri hanya menyembunyikan dirinya untuk melihat apakah kakak iparnya itu benar-benar masuk ke dapur atau tidak, karena Fazri yakin kalau Wiyah pasti hanya berbohong, dan Fazri membenarkan saat ia melihat Wiyah masuk kedalam kamar tamu bukan di dapur." Aku yakin kalau hubungan abang Fazar dan kakak ipar tidak baik-baik saja, makanya mereka pisa kamar seperti ini." Batin Fazri." Apa karena itu kakak ipar menangis, Itu semua karena abang." Batin Fazri yang mengingat barusan, dimana ia melihat mata Wiyah yang basah tadi, membuat Fazri yakin kalau Wiyah pasti habis menangis dan itu pasti kerena abangnya. Mengingat tadi Wiyah baru saja dari ruangan kerja abangnya.
" Aku akan membantu kakak ipar. Agar abang bisa menerima kakak ipar." Batin Fazri yang bertekad untuk membantu Wiyah agar abangnya bisa menerima istrinya. Bukan maksud Fazri untuk ikut campur dalam rumah tangga abangnya, tapi mengingat bagaimana kerasnya perasaan abangnya itu membuat Fazri ingin membantu Wiyah.
Setelah terdiam beberapa lama karena memperhatikan Wiyah tadi. Kini Fazri melangkah masuk kedalam kamarnya untuk tidur. Dalam pikirannya Fazri bertekad untuk menyatukan Fazar dan Wiyah.
🌾🌾🌾🌾🌾
Sedangkan di dalam kamar Wiyah.
Wiyah membaringkan tubuhnya di atas kasur yang empuk. Wiyah berbaring dengan posisi terlentang membuat Wiyah bisa menatap langit-langit kamarnya.
" Ayo Wiyah semangat kamu bisa, kamu kuat untuk merebut hati suamimu. Ingat tetesan air saja bisa memecahkan batu yang keras, Bagaimana dengan kamu. Kamu harus bisa memecahkan perasaan suamimu yang sudah lama mengeras seperti bantu. Kamu harus bisa menjadi air yang bisa memecahkan batu. Seperti kamu yang berusaha untuk memecahkan perasaan suamimu yang sekarang seperti batu." Ucap Wiyah yang menyemangati dirinya. Wiyah bertekad untuk merebut hati Fazar sampai Fazar bisa menerimanya, walaupun nanti Fazar akan melepaskannya.
Tapi selama masih ada waktu maka Wiyah akan mempergunakan waktu itu dengan sebaik mungkin untuk mengambil perasaan suaminya itu." Ayo Wiyah, besok misi mu akan di mulai." Ucap Wiyah kembali menyemangati dirinya, karena hanya ini yang bisa Wiyah lakukan.
Setelah mengatakan hal itu, Wiyah menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Selesai membaca doa sebelum tidur Wiyah memejamkan matanya untuk segera tidur, karena besok adalah misi pertamanya untuk merebut hati suaminya di rumah ini.
semoga Anknya cewek.....
Fazar psti bahagia bngt....
gmna jga dgn Nadila....