Thomas adalah seorang CEO juga ketua Mafia. Bersifat Arogant dan dingin terhadap semua wanita sampai suatu ketika Thomas bertemu dengan seseorang sekaligus sekretarisnya yang membuat jantungnya berdebar dan merasakan jatuh Cinta.
Gloria seorang gadis dijodohkan oleh orangtuanya. Selama pernikahan Gloria diperlakukan tidak manusiawi oleh suaminya hingga akhirnya Gloria bekerja sebagai sekretaris Thomas.
Hubungan antara bos dengan sekretaris lama - lama menimbulkan getaran cinta tapi Gloria berusaha untuk menahan perasaannya karena dirinya sudah menikah dan tidak mungkin bosnya mencintainya.
Thomas kecewa ketika mengetahui kalau Gloria sudah menikah dan berusaha untuk melupakan cinta pertamanya.
Akankah mereka bersatu ataukah Gloria tetap bertahan dalam pernikahan yang selalu membuatnya mengeluarkan air mata. Ataukah bersatu dengan Thomas? ikutin ceritaku.
Ikuti cerita novel terbaruku.
Perkenalkan karya novelku yang ke 5
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menebar Kebaikan
Kini sudah jam 11 siang, Gloria keluar dan untuk menemui Thomas. Gloria berjalan mendekati pintu Thomas dan mengetuknya.
tok
tok
ceklek
Thomas membuka pintu dan langsung berjalan tanpa banyak bicara, Gloria hanya tersenyum untuk menutupi rasa kesedihannya.
Gloria mengikuti dari belakang dan masuk ke dalam lift yang sama. Sampai di parkiran mereka berdua pergi meninggalkan hotel menuju mall.
Sampai di mall mereka menuju ke restoran. Thomas sengaja memesan makanan jenis seafood. Gloria diam tidak komentar sama sekali.
Gloria perlahan memasukkan makanan yang bisa membuat tubuhnya memerah dan gatal. Sambil menghembuskan nafas perlahan sendok Gloria mulai masuk ke mulutnya tapi di tahan oleh tangan Thomas.
" Bukannya dirimu alergi seafood?" tanya Thomas.
Thomas tetap menahan tangannya agar Gloria tidak memakan makanan yang membuatnya alergi.
" Ya benar." jawab Gloria singkat
" Kenapa tetap memaksa makan itu?" tanya Thomas bingung
" Pertama aku tidak suka membuang makanan dan yang ke dua aku sangat lapar." ucap Gloria
" Tidak biar aku saja yang memakannya." ucap Thomas dengan nada dingin sambil melepas tangannya yang tadi menggenggam tangan Gloria.
" Tapi..." Gloria tidak lagi melanjutkan makanannya dan menyingkirkan piringnya.
Thomas memanggil seorang pelayan dan memesan makanan untuk Gloria.
( " ***Aku tidak tahu kenapa diriku sangat sulit untuk melukaimu dengan memberikan makanan yang bisa membuatmu menderita, aku begitu sulit melupakanmu, jujur aku sangat mencintaimu." ucap Thomas dalam hati ).
( " Mas Thom, aku tahu kalau kamu tidak ingin melukaiku kamu memang sangat berbeda dengan Alex. Maafkan aku yang telah membohongimu, aku terpaksa karena jika aku jujur mas akan pergi menjauhiku sama seperti saat ini." ucap Gloria dalam hati ).
Makananpun datang Gloria memakannya dengan lahap. Tidak ada pembicaraan hanya terkadang mereka saling mencuri pandang bila ketahuan Thomas langsung memalingkan wajahnya.
Acara makan sudah selesai kini Thomas berjalan dan diikuti Gloria dari arah belakang. Kaki Thomas mengarah ke sebuah toko perhiasan dan mengambil pesanannya. Setelah urusan selesai mereka pulang kembali ke hotel.
" Besok malam aku akan melamar dengan seorang gadis dan kuharap kamu menemaniku untuk bertemu dengan keluarganya." perintah Thomas dingin ketika mereka sudah sampai di depan pintu kamar masing - masing yang letaknya bersebelahan.
deg
Jantung Gloria berdetak dengan kencang secepat itukah Thomas melupakan dirinya. Gloria menghembuskan nafasnya secara perlahan agar sesaknya berkurang.
" Baik tuan, ada lagi?" tanya Gloria sambil tersenyum menahan rasa sakit hatinya.
deg
Jantung Thomas berdetak melihat senyuman Gloria seperti tidak ada kesedihan.
( " Secepat itukah kamu melupakanku Glo, melihat senyummu sepertinya kamu sangat senang aku menikah? kamu tahu Glo aku hanya ingin kamu sakit hati seperti apa yang kurasakan sekarang ini." ucap Thomas dalam hati ).
( " Aku berusaha ikhlas mas Thom asalkan mas bahagia aku juga turut bahagia, sebentar lagi aku akan pergi dari kehidupanmu untuk memperbaiki hatiku yang sudah hancur lebur kehilangan orang tua yang kucintai dan sekarang aku harus kehilangan dirimu. Tuhan kuatkan aku." batin Gloria ).
" Nanti malam ada pertemuan klien dan aku harap kamu jangan mengecewakan aku dan siapkan laporanmu." perintah Thomas sambil menggesekkan kartunya agar pintu terbuka.
" Baik tuan." jawab Gloria singkat sambil menggesek kartunya agar pintu kamarnya terbuka.
Gloria masuk ke dalam dan menutup pintu. Gloria membuka seluruh pakaiannya dan mandi dengan air shower dingin.
" Hiks... hiks... kenapa orang - orang yang kucintai pergi dariku?... apakah aku tidak boleh merasakan kebahagiaan hiks... hiks... hiks..." tangis Gloria pecah. Air mata dan air yang keluar dari shower bercampur menjadi satu.
Setelah puas menangis Gloria memakai handuk dan memakai pakaian baru untuk tidur karena dengan tidur Gloria bisa menghilangkan segala kesedihan.
Tidak terasa hari sudah sore, Gloria dengan malas masuk ke kamar mandi karena nanti malam ada jadwal meating jadi Gloria harus menyiapkan berkas - berkas dokumen.
Selesai mandi dan berpakaian Gloria mulai mengecek dokumen karena tidak ada kesalahan Gloria menyimpan dokumen di meja.
Karena bosan Gloria keluar berjalan - jalan keluar hotel menikmati udaa sore hari yang terasa dingin sedingin hatinya yang mulai membeku.
Gloria melihat dua orang pengemis meminta makanan ke orang yang sedang makan tapi di usir oleh pemilik rumah makan sederhana dan juga para pengunjung. Gloria mendekati mereka berdua sambil tersenyum.?
" Ibu dan adik lapar?" tanya Gloria lembut
Mereka berdua menatap wajah Gloria dan membalas senyuman.
" Iya nona kami sangat lapar dari semalam kami belum makan." ucap ibu itu.
" Sebentar ya bu, ibu dan adik tunggu di sini." ucap Gloria lembut.
Gloria masuk ke dalam rumah makan dan memesan 2 bungkus makanan sambil menunggu Gloria pergi keluar lagi menuju supermarket membeli beberapa cemilan dan minuman. Tanpa sepengetahuan ibu dan anak itu Gloria menyelipkan 10 lembar uang berwarna merah dan dimasukkan di bagian belanja yang tadi dibelinya. Setelah selesai Gloria masuk kembali ke rumah makan dan membayar pesanannya.
" Ibu dan adik ini makanannya silahkan di makan dan ini ada cemilan dan air minum. Maafkan aku karena hanya bisa memberi sedikit." ucap Gloria merendah.
" Nona ini sangat banyak, terima kasih nona semoga nona selalu memperoleh kebahagiaan." ucap Ibu dengan tulus.
" Amin. Terima kasih atas doanya." jawab Gloria sambil tersenyum.
Gloria berjalan dan melihat seorang pengamen bernyanyi tapi tidak ada satupun yang memberikan uang padanya karena suara dan musik tidak seirama.
Gloria mendekati pengamen itu sambil tersenyum.
" Hallo saya Gloria, boleh saya bergabung mengamen nanti uang hasil mengamen buatmu karena saya sangat suka bernyanyi." ucap Gloria menarwarkan diri sambil tersenyum
" Benarkah nona." tanya pengamen itu
" Iya benar, boleh aku pinjam biolanya." ucap Gloria lembut
" Boleh nona." jawab pengamen itu sambil memberikan biola itu ke Gloria.
Gloria menerima biola itu sambil bernyanyi. Orang - orang yang tadi menghiraukan pengamen kini berdiri melihat Gloria bernyanyi sangat merdu sambil memainkan biola. Nada biola dan suara Gloria bercampur menjadi satu hingga menghasilkan suara yang sangat indah.
Selesai satu lagu orang - orang memberikan uang yang lumayan banyak dan meminta Gloria bernyanyi satu lagi.
Gloriapun melakukan permintaan mereka setelah selesai merekapun bertepuk tangan dengan riuh Gloria hanya tersenyum sambil membungkukkan badannya setengah sebagai ungkapan terima kasih, merekapun pergi satu demi satu.
" Nona ini sangat banyak dan saya ingin membaginya buat nona." ucap pengamen itu.
" Tidak, jika bersedia berikan pada orang yang lebih membutuhkan." ucap Gloria lembut
" Nona memang seperti malaikat yang tidak bersayap, nona menebar kebaikan buat semua orang." ucap pengamen itu memuji kebaikan Gloria.
" Terima kasih atas pujiannya." ucap Gloria tulus
" Nona bolehkah saya minta tolong?" tanya pengamen itu agak ragu.
" Minta tolong apa?" tanya Gloria lembut