NovelToon NovelToon
Pendekar Dewa Abadi

Pendekar Dewa Abadi

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur
Popularitas:26.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: adicipto

Ho Chen ditakdirkan memiliki kekuatan di atas alam Dewa, dia berguru kepada Feng Ying yang menjadi legenda di masa lalu.

Namun untuk mencapai kekuatan tersebut tidaklah mudah.

Dengan berlatih di bawah bimbingan Feng Ying, Ho Chen telah berhasil menjadi pendekar hebat di usia yang masih muda.

Pada saat itulah gurunya memberi ujian untuk pergi berpetualang, petualangan yang akan memulai semuanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencapai Tingkat Energi Bumi puncak 1

" Ini semua berkat bimbingan guru.!"

Jian Heeng tersenyum tipis.“ Wei'er aku tahu siapa yang membuatmu ilmu pedang mu semakin hebat. Aku sempat mengamati ketika Kamu di ajari olehnya."

Liu Wei hanya tersipu malu, memang benar yang di katakan Jian Heeng. Saat itu Jian Heeng baru pulang dari rumah Wang Chungying, ketika 2 hari Ho Chen baru pulih dari pingsan nya akibat terkena serangan Wang Chungying.

Ketika Jian Heeng Sampai di depan rumah, dia mendengar suara ayunan pedang dari samping rumahnya. Karena penasaran Jian Heeng mendatangi tempat suara tersebut, ketika tiba Jian Heeng melihat Ho Chen dan Liu Wei, Ho Chen sedang mempraktekkan ilmu Pedang Bulan di depan Liu Wei dengan arahan yang sederhana namun mudah di ingat.

Jian Heeng sempat terkejut ketika Ho Chen mempraktekkan ilmu Pedang Bulan Tingkat pertama dengan sangat sempurna. ilmu Pedang Bulan adalah ilmu pedang dari sakte Bukit Halilintar,. Dan hanya murid Sakte Bukit Halilintar yang dapat mempelajarinya. Namun Ho Chen yang dari luar sakte, ternyata juga menguasainya.

“ Benar guru. Bahkan Saudara Chen juga memberi petunjuk tehnik 2 sampai 5." Liu Wei mengakuinya dengan penuh percaya diri.

Jian Heeng kemudian meminta Liu Wei mempraktekkan petunjuk dari Ho Chen.

Liu Wei kembali memperagakan tehnik 2 sampai 4, karena semakin tinggi semakin sulit. Sedangkan 5 sampai 15 lebih sulit untuk di pelajari, bahkan pendekar tingkat langit sekalipun belum bisa menguasai tingkat 14 dan 15.

Jian Heeng terpana melihat Liu Wei menggerakkan kedua pedangnya. Liu Wei seolah sedang melakukan tarian indah. Setelah Liu Wei selasai, Jian Heeng meminta menunjukan Tingkat yang ke 5.

Liu Wei menggeleng kepala.“ Guru, aku hanya mampu sampai 4, dan belum menguasai tingkat yang ke 5.” Jian Heeng diam sesaat, dia tahu memang sulit mempelajari tingkat berikut nya. Kemudian Jian Heeng kembali melihat Liu Wei,“ kita sudahi dulu latihan ini."

Setelah selasai latihan, Liu Wei segera pergi. Sedang Jian Heeng melangkah ingin memasuki rumahnya,“ Saudara Heeng. Apa aku mengganggumu.?" Suara yang tidak asing memanggilnya.“ Ketua Jian. Tentu tidak!. Mari silahkan masuk." Jian Heeng segera menyambut Kang Jian.

“ Apa ada sesuatu yang penting ? Sehingga ketua datang langsung ke rumahku.?" Setelah duduk beberapa saat Jian Heeng mulai menanyakan Maksud kedatangan Kang Jian kerumahnya.

Kang Jian pun segera mengatakan ke inginannya,“ Benar saudara Heeng. 6 bulan lagi Kang Yelu akan pulang. Aku ingin Kamu pergi ke kota Anming dengan Saudara

Chungying, dan beberapa orang lainnya untuk melindunginya. Apa kamu tidak keberatan saudara Heeng.?"

“ Tidak ketua," jawab Jian Heeng tidak menolak permintaan Kang Jian. Jian Heeng tahu beberapa tahun ini banyak masalah, di tambah lagi kabar tentang beberapa pendekar yang tewas secara misterius.

“ Berada di mana sekarang Chen'er ?, Semenjak pergi meninggalkan Sakte 2 tahun yang lalu, dia tidak lagi di ketahui keberadaanya.!" Kang Jian berbicara dengan nada hawatir.

Kang Jian sudah menganggap Ho Chen sebagai anaknya. Karena itulah Kang Jian selalu menghawatirkan nya.

“ Ketua tidak perlu mengkhawatirkan nya. Saya yakin dia baik baik saja, tidak akan ada satu orangpun yang berani menggangu nya." Perkataan Jian Heeng memang benar. Namun menurut Kang Jian tentu akan masih ada orang yang akan mencoba membunuh Ho Chen.

Kang Jian pamit setalah selesai berbicara cukup lama dengan Jian Heeng. Setelah kepergian Kang Jian, Jie Rui pun keluar dari dalam kamar.“ Guru ?, Apa aku boleh ikut Guru pergi ke kota.?" Jie Rui memang mendengar percakapan Kang Jian dengan Gurunya.

“ Bukanya guru tidak mau, namun perjalanan ini belum tentu akan semudah yang di bayangkan." Jie Rui terdiam memikirkan perkataan gurunya sebelum akhirnya menganggukkan kepala.“ Saya mengerti Guru.!" Jian Heeng tersenyum dan masuk ke kamar untuk beristirahat.

“ Adik ?, Bagaimana kabarmu sekarang ?.” Jie Rui kembali teringat adik angkatnya, ketika Jie Rui mendengar Jian Heeng dan ketua sakte membicarakan Ho Chen, Jie Rui yang di kamar menjadi antusias mendengarkannya, berharap mendapat kabar keberadaan Ho Chen.

****

“ Tehnik Angin - Tebasan Angin dingin."

Ho Chen melepaskan tebasan berbentuk angin ke tubuh se ekor ular. Namun terbasan tersebut hanya membentuk goresan kecil. “ Sisik ular ini sangat kuat." Batin Ho Chen.

Sudah 2 hari Ho Chen berada di dalam hutan kematian, ketika pergi mencari siluman, Ho Chen bertemu dengan seekor siluman ular, Siluman ular tersebut memiliki panjang hampir 50 meter, dan memiliki Tingkat Energi Bumi puncak 1.

Tidak peduli bagaimana cara Ho Chen menyerang kenyatannya ular tersebut tidak terluka sedikit pun. Berbagai Tehnik di keluarkan namun yang ada ular tersebut malah semakin beringas.

“SSsssssh....." Ular tersebut marah matanya menjadi merah menyala setelah melihat ada goresan di sisiknya, ular tersebut maju dan menyerang dengan lebih cepat.

Ho Chen tidak ke sulitan menghindari serangan ular tersebut. Ular tersebut menyerang mengunakan kepala mulut dan ekor, terkadang mengeluarkan semburan racun berbentuk cair berwarna putih namun mengandung zat asam Yang sangat kuat.

“ sepertinya matamu itu lemah ya.?" Tanya Ho Chen dengan sesekali memberi kan tebasan.

Ular itu seakan tidak memperdulikan pertanyaan Ho Chen, Kepala sang ular berdiri tegak hingga setinggi 5 meter. Kepalanya sedikit mengempis. Dalam hitungan detik mulutnya terbuka dan mengeluarkan cairan racunnya.

Ho Chen tentu sudah menyadarinya. Tepat ketika ular tersebut menyemburkan cairan. Ho Chen melompat sangat tinggi, hingga berhenti tepat di atas kepalanya.

“ sekarang giliran ku.!" Ho Chen menancapkan pedangnya ke mata ular yang terbuka lebar. Dengan sekali tusuk tubuh ular tersebut membelikan tubuhnya. Darah segar keluar sangat banyak dari matanya.

Ho Chen tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Ketika ular tersebut mulai melemah. Dengan cepat Ho Chen menusukan pedangnya ke mata ular yang tersisa.

Butuh waktu cukup lama untuk membunuh ular tersebut. Ular tersebut mati karna secara terus menerus mengeluarkan darah dari kedua matanya.

“ Sukurlah sudah selesai." Ho Chen bernafas lega ketika ular tersebut berhenti bergerak. Kemudian dia mengeluarkan permata siluman ular yang berada di kepalanya.

“ aku sebaiknya kembali, lebih baik aku menyerap energi permata ini di dalam Goa." Ho Chen segera kembali ke dalam Goa.

“ Guru ?. Bagai mana cara menyerap permata ini." Ho Chen memegang permata tersebut namun bingung cara menyerapnya.

“ genggam lah permata tersebut dengan erat. Kemudian serap enegi yang ada di dalamnya. Caranya sama dengan menyerap energi ketika kamu meditasi."

Ho Chen melakukan cara yang di katakan gurunya. Butuh waktu 10 menit bagi Ho Chen untuk menyerap seluruh energi yang ada di dalam permata tersebut. Setelah semua energi sudah di serap, permata yang berwarna hitam tersebut pecah.

“ Kenapa aku tidak merasakan tambahan energi dalam tubuhku Guru.?" Ho Chen kebingungan ketika selesai menyerap semua energi yang ada di dalam permata tersebut.

“ Chen'er. Energi permata tersebut memang sangat kecil. Namun energi yang kamu serap bukan menambahkan energimu. Kemungkinan akan menaikan tingkatnya."

1
Roni Sakroni
terima kasih thour
Roni Sakroni
goblok lu
Roni Sakroni
pilih semuanya sajalah...
Feri Hermanto
ceritanya bagus
Roni Sakroni
punya milyaraykoin emas ngasih sumbangan cuma dua ribuan...
Roni Sakroni
ha....ha....ha... kena DECH luu......asmara....hayo jujur sajalah....
mirna
Luar biasa
Roni Sakroni
pendekar merendahkan wanita. tahu kakeknya orang sakti takut setengah mati. maka jadi orang jgn arogan
Roni Sakroni
lanjutkan
Roni Sakroni
memutuskan hubungan perasaan dgn orang terdekat...? jadi nda asyik ceritanya
Roni Sakroni
ternyata kang Jian punya watak yg jahat dan tidak bertanggung jawab pada wanita yg sudah ditidurinya sehingga menimbulkan dendam.
Roni Sakroni
bunuh saja jgn bikin musuh masa depan .......
Roni Sakroni
si ruy yg sombong kena batunya .....
Roni Sakroni
benar benar tidak berguna jagoannya nih
Roni Sakroni
jagoannya asyik bersembunyi....
Roni Sakroni
jagoannya masih bersembunyi ketakutan....
Roni Sakroni
ditunggu tunggu mlh pandang pandangan sama cewek
Roni Sakroni
selalu mengandalkan gurunya ....katanya bergelar pendekar muda dewa.
Roni Sakroni
kakek ye lu jgn sombong jadi orang tua... hormati yg muda juga.
Roni Sakroni
bnyk omong doang kamu Chen......mana bukti peningkatan kekuatan mu itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!