Jodoh Kedua Mr. Songong

...happy reading...

Ishita dan Syaza kemudian berpindah keruang keluarga melanjutkan perbincangan mereka, sedangkan Thoriq lebih memilih duduk diruang tamu sambil melihat album yang berjejer rapi disudut ruangan.

"Tante, boleh gak aku liat-liat albumnya,,,," tanya Thoriq

"Boleh nak,,,,tapi sebagian album lama lho,,,, jawab Syaza memberi ijin

Thoriq lalu meraih album yang keliatan sudah usang namun tetap terpelihara dengan baik.

"Sya,,,,sejak tadi Rasya kok belum bergabung dengan kita,,,," tanya Ishita

"Mungkin dia malu dengan penampilannya tadi waktu buka pintu ". jawab Syaza terkekeh

"Bi,,,,tolong panggilkan Rasya ". lanjut Syaza pada maid yang sedang mengatur makanan.

"Baik nyonya,,,,"

tok tok tok

"Non,,,,dipanggil nyonya,,," terdengar suara maid memanggil Rasya setelah terlebih dahulu mengetuk pintu kamar

"Ya bi,,,,bilangin mama sebentar aku turun " balas Rasya membuka pintu kamarnya sedikit

Terdengar suara langkah kaki maid tersebut semakin menjauh dari pintu kamar. Rasya terlihat mondar mandir bingung dan malu dalam waktu yang bersamaan.

'bisa gak sih lantai kamar ini menelanku,,,,,doraemon datanglah buktikan kalo kantong ajaibmu memang ada jangan hanya di film,,,,'batin Rasya mengacak-ngacak rambut panjangnya

Meskipun rasa malunya masih diatas rata-rata, akhirnya Rasya keluar dari kamar dan menuruni anak tangga satu persatu dan tentunya pakaian yang lebih sopan walaupun rambut panjangnya hanya dicepol asal hingga lehernya yang seputih susu terekspos dan kelihatan seksi.

Dimeja makan tampak semua telah duduk mengelilingi meja sambil berbicara dan berhenti ketika mereka menyadari kehadiran Rasya yang berdiri dengan tersenyum kakak.

'cantik dan seksi ' batin Thoriq menatap Rasya dengan tajam

Ishita yang sejak menyadari kehadiran Rasya terus menerus memperhatikan putranya dengan seksama sambil tersenyum sumringah karena rencana untuk anaknya sebagian telah berhasil sisanya akan dipikirkan kemudian.

"Maaf membuat kalian menunggu ". dengan wajah polosnya langsung duduk dikursi yang seharusnya diduduki Askara.

"Lho kak,,,,itulah kan kursi Askara,,,," tegur Syaza lembut

"Sekali-kali Rasya pingin rasain duduk disini, ma,,,," balas Rasya beralasan

'***lebih baik aku duduk berhadapan manusia songong ini daripada duduk disampingnya ' batin Rasya dengan wajah datar

'duduk berhadapan dengannya membuatku bebas menikmati kecantikannya tanpa harus khawatir dengan detak jantungku terdengar olehnya ' batin Thoriq terus menatap Rasya dengan senyum tipis***

Mereka kemudian makan malam demgna hikmah tanpa suara dan tanpa Askara karena masih meeting dengan rekan bisnisnya.

Selesai makan malam mereka kembali berkumpul diruang keluarga tanpa terkecuali, Rasya dan Thoriq memilih untuk menjadi pendengar setia karena mereka berdua tak paham pembicaraan para orangtua.

Dari cara mereka berbicara akhirnya Rasya mengetahui jika mereka adalah sahabat.

'papanya Mr. Songong baik dan suka bercanda tapi kok anaknya dingin, datar dan songong ya,,,,atau jangan-jangan dia anak adopsi,,,,' batin Rasya menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha menghilangkan pikirannya

"Ada apa sayang, kok geleng-geleng kepala,,,,ada yang mengganggu pikiranmu,,,," tanya Ishita yang melihat Rasya seperti orang kebingungan

"Gak ada tante,,,,,hehehehe " jawab Rasya menggaruk lehernya yang tidak gatal

'shit kenapa harus memegang lehernya, sih,,,,panas dalam tubuhku semakin bergejolak ' batin Thoriq frustasi dengan keadaan tubuhnya yang tak baik-baik saja.

"Ngomong aja sayang, gak apa-apa kok,,,," lanjut Ishita memaksa

"Anu,,,,itu tante,,,,,tapi jangan marah ya, tante,,," ucap Rasya ragu

"Sejak kapan sih anak papa ragu seperti ini,,,,menghadapi lawan bisnis aja gak pernah ragu,,," Raka tersenyum dan mendapat pelototan dari sang istri tercintanya

"Gak ada yang bakalan marah kok,,,,,om yang akan membelamu jika ada yang marah ". sejujurnya Resky juga penasaran

"Rasya hanya penasaran aja om dan tante,,,,apa betul pak Thoriq anak kandung kalian ???? soalnya sangat berbeda dengan pembawaan om yang hangat dan tante yang ramah berbanding terbalik dengan pak Thoriq yang dingin, datar dan sombong " kata Rasya dengan wajah tak berdosa

Semua tertawa mendengar perkataan Rasya kecuali Thoriq yang memberikan tatapan membunuh pada Rasya.

"Hahahha,,,anak om memang seperti itu sejak lahir sayang, kapan-kapan om perlihatkan vidionya , agar kamu percaya " balas Resky sambil tertawa

"Vidio apa yang kamu maksud, Ky,,,," tanya Raka curiga

"Semua kenangan mereka sebelum kita berpisah,,,,lagian mereka sudah dewasa,,,,," kata Resky tersenyum

Resky tak menyadari jika ucapannya membuat seorang Thoriq penasaran dan bertekad akan melihat vidio yang dimaksud oleh papanya.

🪐🪐🪐🪐🪐🪐

up pagi menjelang siang,,,,selamat menikmati , bab berikutnya agak sorean ya, soalnya author urus berkas anak dulu 🙏🙏🙏

sekian curhatan author,,,,

jangan lupa dukungannya

salam hangat dari author

Love You All 🤗🤗🤗