Setelah lima tahun memendam rasa cinta pada pria yang berstatus sebagai mantan kekasih kakaknya akhirnya membuat Amara memberanikan diri untuk mengungkapkan rasa cintanya pada sosok pria dingin bernama Aga.
Jawaban berupa penolakan yang keluar dari mulut Aga yang hanya menganggapnya sebagai seorang adik tak membuat Amara gentar untuk mengejar cinta Aga. Amara yakin jika suatu saat nanti ia bisa menggantikan sosok Naina di hati Aga.
Hingga beberapa waktu berlalu, Amara yang sudah lelah mengejar cinta Aga pun akhirnya memilih berhenti dan melupakan cintanya pada Aga.
Namun hal tak terduga terjadi, sikap Amara yang tak lagi mengejar dirinya membuat Aga mulai resah terlebih saat mendengar kabar jika Amara menjalin hubungan dengan pria lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mereka Terlihat Dekat
Amara dibuat tidak fokus pada pekerjaannya karena kini pemikirannya penuh dengan banyaknya dugaan tentang hubungan Aga dan seorang wanita yang bernama Anjani. Walau sudah berusaha mengusir segala pemikiran buruknya tentang hubungan Aga dan Anjani, namun tetap saja dugaan buruk itu terus terlintas di dalam benaknya.
"Baru pertama kalinya aku melihat Kak Aga tidak merasa risih duduk berdekatan dengan wanita yang bukan lawan jenisnya setelah Kak Aga memutuskan hubungan dengan Kak Naina." Gumam Amara mengingat kedekatan keduanya tadi. Amara pun mengingat dengan jelas senyuman yang Aga berikan pada Anjani.
Ingin sekali rasanya saat ini Amara mempertanyakan siapa sosok Anjani pada Aga. Namun niat tersebut tentu saja tidak mungkin Amara lakukan mengingat dirinya dan Aga tidak sedekat itu untuk mencampuri privasi satu sama lain.
Kedatangan seorang staf divisi keuangan ke meja kerjanya memberikan laporan keuangan bulanan pun membuyarkan lamunan Amara tentang Aga dan Anjani. Amara segera menerima laporan tersebut lalu memeriksanya setelah kepergian staf tersebut.
"Huh, apa aku harus memberikan laporan ini pada Kak Aga sekarang? Tapi aku rasa tidak mungkin karena Kak Aga masih memiliki tamu saat ini." Gumam Amara.
Amara yang tidak ingin terlalu fokus memikirkan Aga hingga mengabaikan pekerjaannya pun mencoba untuk fokus kembali pada pekerjaannya. Mengecek jadwal kerja Aga hari ini dan mengirimkan pesan balasan pada email yang masuk ke dalam akun emailnya.
Hampir dua jam lamanya Aga dan Anjani berada di dalam ruangan kerja Aga, namun keduanya tidak menunjukkan tanda-tanda akan keluar dari dalam ruangan kerja Aga.
"Sebenarnya apa yang mereka lakukan di dalam sana?" Amara jadi memikirkan mereka kembali. Wajah ceria yang biasanya terlihat jelas di wajah Amara sirna begitu saja hari itu berganti dengan wajah muram.
Lima belas menit berlalu, akhirnya Amara dan Cakra pun dipanggil untuk masuk ke dalam ruangan kerja Aga. Baru saja duduk di sofa yang ada di ruangan kerja Aga, Amara sudah dibuat bingung saat mendengar Aga mengatakan jika pembahasan kerja sama mereka dengan perusahaan Anjani baru akan dimulai.
"Jadi mereka membahas apa saja sejak tadi?" Tanya Amara bingung.
Anjani yang kini sudah berpindah duduk di hadapan Aga pun mulai menjabarkan hal apa saja yang menjadi keuntungan jika perusahaan mereka menjalin kerja sama. Tentu saja tawaran yang diberikan oleh Anjani sangat menguntungkan perusahaan milik Aga hingga tanpa bertanya pun Aga sudah pasti menyetujui kerja sama yang akan mereka jalin kali ini.
Amara yang sejak awal hanya diam sedikitnya dibuat terpukau dengan penjabaran yang Anjani berikan. Amara bisa melihat dengan jelas jika Anjani adalah wanita yang cerdas dan sangat pandai dalam berkomunikasi. Dan hal yang lebih membuat Amara terpukau adalah saat mengetahui jika Anjani adalah lulusan magister dari luar negeri.
"Dia adalah wanita spek sempurna. Semua pria yang melihatnya pasti sangat terpesona dengannya." Gumam Amara dalam hati.
Setelah hampir satu jam lamanya berdiskusi dengan Anjani, akhirnya pertemuan mereka pagi itu pun selesai dengan hasil persetujuan kontrak kerja sama antara perusahaan Aga dan Anjani.
"Terima kasih untuk pertemuan kita hari ini. Aku harap kita bisa bertemu lagi di lain waktu." Ucap Anjani saat bersalaman dengan Aga.
Aga mengangguk diikuti senyuman tipis di wajah tampannya. Amara yang melihat interaksi keduanya pun entah mengapa merasakan sesak yang teramat di dalam hatinya.
***
Bantu berikan vote dan gift dulu yuk sebelum lanjut🤗