Shi Hao, seorang pemuda biasa di dunia modern yang mati tanpa meninggalkan jejak, terlahir kembali sebagai bayi dari keluarga bangsawan kelas satu di dunia kultivasi. Kelahirannya mengguncang langit naga dan phoenix muncul, menandai takdir besar yang bahkan para dewa tak inginkan.
Dari seorang anak licik, lucu, dan cerdas, Shi Hao tumbuh dalam dunia penuh sekte, klan kuno, monster, dan pengkhianatan. Setiap langkahnya membawa kekacauan: ia mencuri pil, menghancurkan jenius lain, menertawakan musuh, dan mengalahkan ancaman yang jauh lebih kuat dari dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 29
Suasana di Lembah Hidup dan Mati masih mencekam pasca kematian Zhou Feng. Namun, sebelum Shi Hao sempat meninggalkan area tersebut, langit di atasnya tiba-tiba menjadi gelap.
Puluhan sosok berjubah hitam mendarat di sekelilingnya, membentuk lingkaran pengepungan. Mereka mengenakan topeng besi polos pasukan elit Divisi Hukuman.
Di depan mereka, Li Yan mendarat perlahan. Wajahnya yang biasanya tenang kini dipenuhi aura pembunuh yang disamarkan sebagai ketegasan hukum.
"Zhu Shi Hao!" teriak Li Yan, suaranya mengandung Qi yang menekan gendang telinga semua orang. "Kau ditahan!"
Shi Hao berhenti melangkah. Ia menatap Li Yan dengan tenang. "Ditahan? Atas dasar apa, Tetua? Duel di Lembah Hidup dan Mati dilindungi hukum sekte. Membunuh lawan di sini bukan kejahatan."
"Membunuh bukan kejahatan," balas Li Yan licik. "Tapi menggunakan Teknik Iblis Terlarang adalah dosa besar yang harus dibayar dengan nyawa!"
Li Yan menunjuk mayat Zhou Feng yang terbelah dua.
"Lihat! Serangan macam apa yang bisa membelah ahli Foundation Establishment seperti memotong tahu? Itu bukan teknik sekte kita! Itu pasti sihir hitam! Kau adalah mata-mata Sekte Iblis yang menyusup!"
Kerumunan mulai berbisik-bisik. Tuduhan Li Yan memang masuk akal bagi orang awam. Kekuatan Shi Hao terlalu tidak wajar.
"Bawa dia ke Aula Hukuman! Segera!" perintah Li Yan.
Dua penegak hukum maju membawa rantai Penyegel Qi.
Shi Hao tidak melawan. Ia membiarkan mereka membelenggu tangannya.
'Kau ingin bermain hukum, Li Yan? Baik. Aku akan membawamu ke pengadilanmu sendiri,' batin Shi Hao sambil menyeringai tipis.
Aula Hukuman Sekte Langit Abadi.
Ruangan ini gelap, dingin, dan berbau besi tua. Di dindingnya tergantung berbagai alat penyiksaan yang mengerikan.
Di ujung ruangan, duduk Master Sekte di kursi tertinggi. Di kiri kanannya berderet Sepuluh Tetua Agung (termasuk tetua Yun dan Li Yan).
Shi Hao berdiri di tengah ruangan, rantai membelit tubuhnya.
"Zhu Shi Hao," suara Master Sekte bergema berat. "Tetua Li menuduhmu menggunakan teknik iblis dan menjadi penyebab mutasi Zhou Feng. Apa pembelaanmu?"
Shi Hao mendongak. Matanya jernih, menatap langsung ke mata Master Sekte.
"Master Sekte yang bijaksana. Zhou Feng berubah menjadi monster di depan ribuan mata. Dia yang menggunakan obat iblis. Saya hanya membersihkan sampah itu demi nama baik sekte."
"Bohong!" potong Li Yan keras. "Bagaimana murid Qi Condensation sepertimu bisa membunuh monster itu dengan satu jari? Kau pasti menggunakan kekuatan yang sama! Kau dan Zhou Feng pasti sekongkol, tapi pecah!"
Li Yan berdiri, menatap para tetua lain.
"Saya usulkan agar kita melakukan Pencarian Jiwa (Soul Search) pada bocah ini! Hanya dengan itu kita bisa melihat kebenarannya!"
tetua Yun tersentak. "Tetua Li! Pencarian Jiwa akan membuat orang itu idiot atau mati! Shi Hao adalah murid sekte!"
"Murid yang berbahaya harus dimusnahkan!" bantah Li Yan.
Master Sekte terdiam sejenak, menimbang-nimbang. Kekuatan Shi Hao memang mencurigakan.
"Baiklah," putus Master Sekte. "Sebelum pencarian jiwa, kita akan tes kemurnian Qi-nya. Bawa Cermin Kebenaran Surgawi."
Sebuah cermin kuno setinggi dua meter dibawa masuk. Cermin ini bisa mendeteksi sifat energi seseorang. Jika energinya jahat (iblis), cermin akan berwarna merah darah. Jika murni (ortodoks), akan berwarna putih atau emas.
"Letakkan tanganmu, Shi Hao," perintah Master Sekte.
Li Yan tersenyum sinis. Dia yakin Shi Hao punya rahasia gelap. 'Apapun warna yang keluar, aku akan memutarbalikkannya menjadi tanda iblis.'
Shi Hao melangkah maju. Ia menempelkan telapak tangannya ke permukaan cermin dingin itu.
'Kalian ingin lihat warnaku? Buka mata kalian lebar-lebar.'
Shi Hao mengalirkan Qi dari Kitab Kaisar Naga-Phoenix. Bukan Qi Ungu (Dewa) yang dia keluarkan, tapi Qi Emas Murni (Yang).
WUUUNG!
Cermin itu bergetar hebat.
Sesaat kemudian, cahaya meledak!
Bukan merah. Bukan putih.
Melainkan Emas Menyilaukan. Cahaya itu begitu terang dan suci hingga seluruh Aula Hukuman yang gelap menjadi terang benderang seperti siang hari. Aura hangat menyelimuti ruangan, membuat hati siapa pun yang merasakannya menjadi tenang.
"Mustahil..." Tetua Yun menutup mulutnya. "Ini... Qi Yang Murni Sempurna! Musuh alami segala jenis iblis!"
"Bagaimana mungkin seorang kultivator iblis memiliki cahaya sesuci ini?!" seru tetua lain.
Shi Hao menarik tangannya. Cahaya meredup. Ia menatap Li Yan yang wajahnya pucat pasi seperti mayat.
"Tetua Li," ucap Shi Hao tenang. "Apakah matamu buta? Atau kau sengaja ingin menuduh orang suci sebagai iblis?"
Li Yan gemetar. Rencananya hancur total. Dia tidak bisa menuduh Shi Hao lagi.
"I-Ini pasti trik! Kau menggunakan alat sihir untuk menipu cermin!" Li Yan berteriak panik, kehilangan ketenangannya.
"Cukup, Tetua Li!" bentak Master Sekte. "Cermin Kebenaran tidak bisa ditipu. Shi Hao bersih."
Shi Hao tersenyum dingin.
"Master Sekte, karena saya sudah terbukti bersih, bolehkah saya mengajukan tuduhan balik?"
Suasana hening seketika. Murid menuduh Tetua?
"Apa maksudmu?" tanya Master Sekte.
"Tetua Li menuduh saya sekongkol dengan iblis. Tapi anehnya, mengapa Tetua Li begitu tahu detail tentang obat yang dipakai Zhou Feng? Dan mengapa Tetua Li mengirim Tim Pembunuh 'Serigala Besi' untuk membungkam saya di Desa Hantu beberapa hari lalu?"
"FITNAH!" Li Yan meraung. "Tim Serigala Besi mati karena tugas! Kau—"
Shi Hao merogoh sakunya (meski dirantai, tangannya masih bisa bergerak sedikit). Ia mengeluarkan Batu Giok yang ia dapat dari Han Lang.
"Ini adalah suara yang saya temukan di mayat Han Lang, pemimpin tim pembunuh itu. Silakan didengar."
Shi Hao mengalirkan sedikit Qi ke batu giok itu.
Suara Li Yan yang dingin dan jelas bergema di seluruh aula yang sunyi:
"Pastikan Zhu Shi Hao tidak kembali. Buat seolah-olah dia mati karena kecerobohan dalam misi... Sekte Iblis akan senang dengan kerja sama ini..."
Hening. Benar-benar hening yang mematikan.
Wajah Master Sekte berubah dari tenang menjadi merah padam karena murka. Aura Nascent Soul (Jiwa Baru Lahir) meledak darinya, membuat kursi kayunya hancur.
Semua mata tertuju pada Li Yan.
Li Yan mundur selangkah. Kakinya lemas. Bukti itu... suara itu... tak terbantahkan.
"Li Yan..." suara Master Sekte rendah tapi mengerikan. "Kau mengkhianati sekte? Kau bekerja sama dengan Iblis dan mencoba membunuh murid jenius kita?"
Li Yan tahu dia sudah tamat. Tidak ada jalan keluar diplomatis.
Wajah Li Yan tiba-tiba berubah ganas.
"Hahaha... HAHAHAHA!"
Li Yan tertawa gila.
"Ya! Memang kenapa?! Sekte Langit Abadi sudah tua dan lemah! Sekte Iblis Merah menjanjikan kekuatan abadi!"
Tiba-tiba, tubuh Li Yan membengkak.
"Jika aku harus mati, aku akan membawa bocah sialan ini bersamaku!"
Li Yan menerjang ke arah Shi Hao dengan kecepatan penuh. Tangannya berubah menjadi cakar hitam beracun. Jarak mereka hanya lima meter.
"MATI KAU SHI HAO!"
Master Sekte dan Tetua Yun terlambat bereaksi karena jarak.
"Shi Hao!" teriak Tetua Yun.
Shi Hao berdiri diam. Rantai di tubuhnya masih terpasang.
Namun, matanya menatap Li Yan dengan tatapan kasihan.
'Kau pikir aku akan membongkar kartuku tanpa persiapan?'
Saat cakar Li Yan berjarak satu jengkal dari wajah Shi Hao...
JLEB!
Sebuah pedang energi transparan menembus dada Li Yan dari belakang.
Li Yan terhenti. Darah menetes dari mulutnya. Ia menunduk melihat ujung pedang yang menembus jantungnya.
Di belakangnya, berdiri sosok berjubah hitam yang muncul dari bayangan.
Itu adalah Ketua Divisi Hukuman (Tetua Mo Bukan dari Sekte Iblis), sosok paling misterius dan kuat kedua di sekte.
"Pengkhianat tidak layak menyentuh muridku," bisik Tetua Mo dingin.
Tetua Mo menarik pedangnya. Li Yan ambruk ke lantai, matanya melotot menatap Shi Hao. Napas terakhirnya penuh penyesalan dan kebencian.
Shi Hao menghela napas lega (pura-pura kaget).
"Terima kasih atas penyelamatannya, Tetua Agung," ucap Shi Hao.
Master Sekte turun dari singgasananya. Ia menatap mayat Li Yan dengan jijik, lalu menatap Shi Hao dengan rasa bersalah.
"Zhu Shi Hao. Sekte berhutang maaf padamu. Kami membiarkan ular berbisa berkeliaran dan hampir membunuhmu."
Master Sekte mengibaskan tangannya. Rantai di tubuh Shi Hao hancur menjadi debu.
"Mulai hari ini, kau diangkat menjadi Murid Inti (Core Disciple). Dan sebagai kompensasi... kau diizinkan memilih satu harta dari Gudang Harta Surgawi."
Shi Hao membungkuk dalam.
"Terima kasih, Master Sekte."
Di dalam hatinya, Shi Hao tersenyum lebar.
Li Yan mati. Status Murid Inti didapat. Akses ke Gudang Harta terbuka.
Papan catur di Sekte Langit Abadi telah bersih. Raja Iblis kecil telah disingkirkan. Sekarang, saatnya Shi Hao memperkuat dirinya untuk menghadapi dunia luar yang lebih luas.
Namun, Shi Hao tahu... Kematian Li Yan pasti akan memicu amarah Sekte Iblis Merah yang sebenarnya.