Berbentuk rumah biasa namun memiliki banyak kamar, karena rumah ini memang untuk kamar kost khusus untuk wanita saja. entah itu mahasiswi atau wanita yang sudah selesai kuliah, harga yang murah membuat banyak yang antri di kost milik Pak Manto.
Namun di balik itu semua ada misteri, sebab satu persatu banyak anak kost yang menghilang entah kemana dan tidak bisa untuk di temukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29. Melihat odong
"Sudah ku bilang jangan sembarangan seperti itu tapi kau masih saja nyaman dengan nama marga sialan itu." Maharani menolong Julia untuk bangkit.
"Marga apa yang dia bawa?" Xiela tidak paham dengan ucapan Maharani.
"Bodoh, Julia bodoh kan nama dia." sahut Maharani.
"Ih mulut mu pedas sekali kalau sudah berbicara seperti itu." Julia merutuk pelan karena memang dia bodoh.
"Sudah di bilang jangan sembrono karena kita belum paham, malah banyak polah pula kau!" Maharani masih sibuk marah.
"Aku sama sekali tidak melihat ada nya pagar ghaib, jadi ya ku pikir langsung masuk saja." jelas Julia sambil meraba pinggang yang terasa sangat sakit karena jatuh.
Mereka bertiga berdiri di hadapan pagar yang sebagai penutup, mungkin saja untuk manusia ini adalah pagar besi yang sangat tinggi sehingga bila masuk nanti akan harus membuka pintu terlebih dahulu agar mereka bisa masuk ke dalam untuk melihat apa saja yang sudah terjadi di dalam sana sekarang.
Namun bagi para makhluk gaib ini adalah pagar agar mereka membatasi diri sehingga tidak bisa masuk ke dalam sana, Maharani masih belum mengetahui ini pagar gaib apa yang sudah digunakan oleh pemilik agar mereka tidak bisa masuk ke dalam dan melihat semua yang sudah tersimpan rapi di dalam halaman belakang rumah.
Bila sudah di pagar seperti ini maka dapat di pastikan ada sesuatu yang sudah terjadi dan mereka menyembunyikan dengan rapi agar tidak ada yang bisa mengetahui tentang rahasia tersebut, jadi tugas mereka tentu harus mencari apa yang telah tersembunyi di dalam itu agar bisa tahu kebusukan apa yang telah di simpan oleh Pak Manto.
Sebab sudah pasti ada sesuatu yang telah terjadi karena sekarang terbukti kalau daging bakso itu terbuat dari tubuh manusia yang mungkin saja adalah salah satu anak yang tinggal di sini, bukan hanya Sadewa saja yang mengetahui tentang daging manusia dari bakso tersebut tapi juga Purnama karena mereka dulu adalah siluman yang gemar memakan daging manusia.
Jadi rasa kecurigaan Maharani dan juga yang lain begitu kuat karena memang sekarang tempat rahasia yang menjadi sarang saja telah dipagar seperti ini sehingga mereka harus mencari cara agar bisa masuk ke dalam sana dan mengetahui apa saja yang telah terjadi.
Mungkin Purnama yang bisa membuka pagar ini karena ratu ular pasti bisa melakukan apa saja untuk membuat mereka masuk ke dalam dan mengetahui apa yang telah terjadi, sekarang biar saja dulu ratu ular masih mencari kamar yang pas agar dia bisa menyelidiki tentang kost milik Pak Manto yang mengundang sejuta misteri.
"Tidak mungkin kita bisa masuk ke dalam karena ini masih di pagar dengan rapat." Xiela juga memperhatikan dengan seksama tentang pagar gaib itu.
"Yang sangat ahli merusak pagar atau segel adalah Sagara karena dia pembuat segel." ujar Maharani.
"Nanti Purnama juga pasti akan tahu cara membuka pagar gaib ini." Xiela percaya kepada sang ratu.
"Wah selama aku jadi setan tidak pernah ada yang melihat pagar gaib seperti ini." Julia menatap bingung dan juga heran.
"Ya kau menjadi setan baru seumur jagung jadi tidak usah berbicara seolah kau telah lama menjadi setan gentayangan!" sewot Maharani.
"Tapi kan aku juga sudah belajar banyak tentang pagar gaib atau tentang yang lain selama di agensi milik Purnama." Julia berusaha untuk membela diri.
"Dari mana pula kau belajar tentang hal itu karena dari kemarin kau selalu saja sibuk mendekati Arjuna!" sengit Xiela.
"Ya! orang kau sibuk menggatal dengan pemuda itu kok." timpal Maharani.
Julia tidak bisa menjawab lagi karena memang selama ini dia tidak pernah latihan dan hanya sibuk bersama dengan Arjuna saja, ketika masih menjadi manusia tentu dia belum merasakan jatuh cinta kepada manusia lain karena keburu di pelet oleh Dean dan kemudian di sia-siakan begitu saja sehingga kesempatan untuk merasakan jatuh cinta tidak ada di dalam diri Julia.
Sekarang malah bertemu dengan Arjuna dan serasa ada kesan jatuh cinta baru selayaknya anak yang masih berusia remaja, sehingga Julia terus saja mendekat dan kadang juga justru Arjuna yang mencari karena mereka sudah menemukan kecocokan satu sama lain sehingga membuat Julia malas untuk berlatih.
Bila sampai ketahuan oleh Purnama bahwa selama ini dia jarang latihan maka nanti yang ada akan dianut habis oleh Ratu ular itu, karena latihan memang berpengaruh besar dengan kekuatan yang ada di dalam diri mereka dan bila tidak berlatih maka akan seperti Arka yang saat ini kekuatannya perlahan mulai memudar.
"Pohon itu bukan hanya satu arwah yang menunggu." Xiela menata pohon yang tersedia ayunan di sana.
"Eh tadi yang lewat kelap-kelip itu apa?" Maharani justru terpesona dengan sesuatu yang berkelip karena itu memang jiwa raga dia.
"Odong odong, anak banyak naik itu dan mereka mungkin saja mangkal di persimpangan sana tadi." Julia yang menjawab dan dia tidak tau maksud Maharani.
"Hanya untuk anak saja?" tanya Maharani pelan.
"Ya iya lah, masa orang dewasa mau naik begituan." jawab Julia lagi.
"Buang pikiran mu itu, Ran! kalau sampai kau kena amuk maka aku tidak akan pernah membela mu." ancam Xiela yang sudah paham dengan tabiat Maharani.
"Emang di desa tidak ada odong odong kah?" tanya Julia berusaha untuk mengingat.
"Mungkin ada tapi aku tidak pernah lihat karena terus sibuk bekerja." jawab Maharani dengan suara memelas.
"Orang dewasa memang basic nya kerja, yang main itu anak anak!" jawab Xiela lagi.
Sebab Xiela sudah paham dengan maksud Maharani ketika bertanya dan melihat barang yang berkelip kelip seperti itu, ini kalau dengan Nilam maka sudah pasti odong tadi akan segera di kejar oleh mereka berdua karena mereka sangat gila dengan hal seperti itu, sebab tidak pernah melihat odong ketika masih bocah dulu.
"Cepat kita cari tau tentang arwah gadis di pohon itu." Xiela menarik tangan Maharani.
"Ih galak sekali kau ini, aku cuma bertanya kok tanpa ada niat untuk naik." dusta Maharani.
"Kalau kau berbohong pada Julia maka dia pasti percaya, tapi kali ini kau berbohong pada setan yang salah." sengit Xiela.
Maharani tidak bisa lagi untuk berkilah karena memang fakta dia akan segera naik odong itu ketika tidak di cegah oleh Xiela tadi, ini saja Xiela masih curiga bila suatu saat nanti Maharani akan tetap kekeh untuk naik odong itu karena hati dia sudah di landa dengan rasa penasaran yang begitu tinggi.
Selamat pagi besti, jangan lupa like dan komen nya ya.