NovelToon NovelToon
DIA SUAMIKU BUKAN MILIK MU

DIA SUAMIKU BUKAN MILIK MU

Status: tamat
Genre:Keluarga / Romansa / Pihak Ketiga / Suami amnesia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:490.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cublik

“Abang janji akan kembali ‘kan? Berkumpul lagi bersama kami?” tanya Meutia Siddiq, menatap sendu netra suaminya.

“Iya. Abang janji!” ucapnya yakin, tapi kenyataannya ....

Setelah kabar kematian sang suami, Meutia Siddiq menjadi depresi, hidup dalam kenangan, selalu terbayang sosok yang dia cintai. Terlebih, raga suaminya tidak ditemukan dan dinyatakan hilang, berakhir dianggap sudah meninggal dunia.

Seluruh keluarga, dan para sahabat juga ikut merasakan kehilangan mendalam.

Intan serta Sabiya, putri dari Meutia dan Ikram – kedua gadis kecil itu dipaksa dewasa sebelum waktunya. Bahkan berpura-pura tetap menjalani hari dimana sang ayah masih disisi mereka, agar ibunya tidak terus menerus terpuruk, serta nekat mau bunuh diri, berakhir calon adik mereka pun terancam meninggal dalam kandungan.

Dapatkah Meutia beserta buah hatinya melewati badai kehidupan?
Bagaimana mereka menjalani hari-hari berat itu ...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cublik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

"Kondisi Abang sudah baikan, kan? Ayo kita pulang!” ajaknya tanpa sudi menatap ketiga pria yang memberikan pandangan tidak suka terlihat kentara.

Yunus mendudukkan Denis disampingnya. Ini keputusan berat, jujur dia bimbang. Satu sisi senang ada yang mengakuinya sebagai keluarga, tapi keluarga Ambu dan Abah juga tidak lantas bisa dilupakan begitu saja.

“Arinta, mereka adalah keluarga saya, dan mereka berencana membawa saya berobat ke rumah sakit kota. Mungkin_”

Kalimat Yunus langsung dipotong. “Abang telah berjanji kepada Ambu, menjaga aku dan Denis. Membawa kami pulang dalam keadaan sehat, tak bersedih.”

Diantara ketiga pria, terdapat satu sosok memiliki kesabaran sangat-sangat tipis, Byakta Nugraha.

“Nona, kau bukan insan muda ‘kan? Malah sudah memiliki seorang putra. Tak bisakah dirimu berpikir menggunakan logika bukan mengedepankan keegoisan semata?” sindirnya secara terang-terangan.

Arinta merasa terintimidasi, dia maju sampai lengannya menyentuh lutut Ikram Rasyid.

Gerakan refleks itu sangat kentara di mata sang Abang ipar. Ikram mengangkat Denis dan memindahkan ke samping kanan, sehingga yang bersentuhan dengan Arinta adalah putranya sendiri.

“Baik, saya antar engkau pulang. Namun setelahnya, saya bertolak ke rumah sakit. Jadi, diri ini tetap memenuhi janji.”

Senyum samar tersungging di bibir tipis Arinta, dia mengangguk.

“Saya ikut kau, Ikram. Biar tak payah nanti bolak-balik. Begitu si wanita ini dan anaknya diantar pulang, kita langsung bertolak ke rumah sakit kota.” Dzikri melipat kedua tangan di depan dada.

Rasa senang langsung padam, seperti baru diangkat menjadi lalu dihempaskan. Arinta memendam kesal, tapi berusaha ditutupi sebaik mungkin.

“Maaf, keluargaku tak suka kedatangan orang asing, apalagi Ambu_”

“Yang sebenarnya orang asing disini itu dirimu, Nona! Kami jelas bukan sosok lain bagi Ikram Rasyid, bukan Yunus. Sementara engkau, apa statusmu dimata agama dan negara bagi dia?” sela Byakta Nugraha.

Ketegangan mulai terasa, sampai sang dokter memilih duduk dengan punggung tegak di kursinya.

“Siapa wanita ini, Ikram?” Agam bertanya dengan nada rendah, dia cuma memandang adik iparnya.

Ikram menjawab lugas, apa adanya. “Dia seorang janda ditinggal mati suaminya. Putri dari sosok yang menolong saya, dan ini putranya, namanya Denis.”

Wajah Arinta memerah dan terasa hangat, dalam hati dia merutuk kejujuran pria yang tetap dirinya panggil Yunus.

Di luar, Meutia mendengus, kedua tangan terkepal erat.

Dhien mencebik. “Sudah kuduga, wanita sombong itu cuma membual soal statusnya.”

Meutia memandang sekilas raut geram sahabatnya. “Kakak tunggulah disini! Aku mau menemui bang Kiron.”

“Pinta padanya selidiki sampai akar-akarnya. Jangan kasih celah bagi si perempuan kurang ajar itu memanfaatkan keadaan Ikram, Meutia!” Dhien menyebut nama pria, salah satu orang kepercayaan Byakta Nugraha.

“Iya.” Meutia memilih pergi dari sana. Bukan mengalah, tapi ingin melakukan hal benar. Dia tidak mungkin menerjang masuk, memperkenalkan diri sebagai istri pria yang baru saja mengetahui fakta tentang keluarganya.

Kalau dirinya nekat bertindak egois, sementara belum mengetahui separah apa amnesia sang suami, apakah berdampak pula pada kesehatan psikis nya – dikhawatirkan terjadi hal tak diinginkan terhadap Ikram Rasyid.

.

.

Pada ruangan pemeriksaan, suasana menjadi canggung. Arinta terus menunduk, dalam hati berharap kedua orang tuanya cepat sampai.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Tanpa mengetuk pintu, Ambu masuk bersama suaminya.

Sebelumnya, Arinta sudah mengirim pesan kalau sedang berada di klinik resort hotel.

“Ada apa ini, Arinta? Yunus?” raut Ambu tidak senang.

Arinta bergeser ke samping, agar pandangan ibu dan ayahnya tidak terhalangi.

Ambu nyaris naik pitam melihat wajah cucunya. “Apa yang kalian perbuat sampai Denis tersedu-sedan macam itu?!”

“Ambu,” Abah mencoba memperingatkan.

“Taknya Abah dengar bunyi napas Denis tersendat-sendat? Wajahnya juga sembab?” Sang cucu langsung diambil paksa sampai pegangan Ikram di lengan Denis terlepas.

Ikram berdiri, tidak enak hati kalau dia sendiri yang duduk sementara lainnya juga berdiri.

“Tadi ada sedikit insiden, Ambu _”

“Kau memang tak bisa dipercaya, Yunus! Bukannya menghadirkan tawa, malah mendatangkan tangis cucuku!”

“Kalau memang dia tak bisa dipercaya, mengapa sampai satu tahun lebih keberadaannya kalian tutupi?” hardik Agam Siddiq. Kesabarannya mulai terkikis.

Ambu menyamping, memandang sengit pria yang sudah lancang menyela. “Siapa kau, tak sopan sekali ikut campur urusan orang lain.”

“Ambu, mereka keluarga saya.”

Wajah Abah langsung tegang, pelupuk mata melebar. Dipandanginya satu persatu pria berpakaian santai, lalu menatap Ikram. “Kau yakin, Yunus? Jangan langsung percaya pada orang asing. Bisa jadi mereka hendak memanfaatkanmu!”

Ikram Rasyid memang pribadi super sabar. Tetap menjaga ekspresi tenang dan sorot mata hangat. “Anggap saja sama seperti halnya saya memberikan kepercayaan kepada Abah, Ambu – sewaktu pertama kali tersadar dari pingsan dan mengalami luka pada bagian tubuh.”

“Terlebih amnesia, tak ingat apapun. Saya seperti bayi baru terlahir tidak memiliki memori masa lalu. Kebingungan, cemas, tapi belajar menerima kenyataan dan mulai membangun rasa percaya. Bersedia diajak pulang oleh Abah, bukan hanya sebagai bentuk rasa terima kasih, tapi juga dikarenakan saya ingin memiliki keluarga di dunia yang terasa asing,” terangnya.

“Jadi ini maksud pesan Arinta? Kau ingin kembali ke keluargamu dan begitu saja meninggalkan cucuku yang sudah lengket, menganggapmu ayahnya, Yunus?” Ambu langsung menyerang lagi.

“Tak tahu diri dan berterima kasih sekali dirimu. Kami ikhlas menolongmu, tak mengharapkan imbalan cuma meminta tolong sayangi Denis. Jangan seenaknya kau, Yunus! Macam mana nasib cucu kami kalau kau tiba-tiba pergi?” Ambu setengah berteriak, sampai Denis terkejut.

“Sebetulnya apa yang kalian sembunyikan? Mengapa hal mudah dibuat rumit? Kami cuma ingin membawa Ikram pergi periksa bukan memaksanya minggat! Tolong jangan memainkan drama!” hardik Byakta.

“Bukan apa yang kami sembunyikan. Cuma ingin mengingatkan kalau Yunus memiliki hutang. Bukan cuma hutang Budi, tapi juga berhutang nyawa!” Ambu berkata dengan raut berang.

Seseorang masuk tanpa permisi. “Berapa nilai hutang Budi dan nyawa itu bila dirupiahkan …?”

Ambu menoleh, menatap sosok paruh baya berpakaian syar'i warna hitam. "Siapa kau?"

Nyak Zainab menatap sekilas pada Ambu, dia melangkah ringan mendekati sang menantu.

Entah dorongan dari mana, atau memang kebiasaannya dimasa lalu. Ikram langsung meraih punggung tangan wanita elegan, dan masih tersisa jejak kecantikan dimasa lalu.

"Alhamdulillah, kau selamat, Nak. Alhamdulillah, akhirnya Allah mempertemukan kita kembali." Kepala Ikram yang sedang mencium takzim punggung tangannya, diusap-usap lembut.

Perasaan Ikram menghangat, nyaman. Dia merasa damai. Seperti pulang pada sosok yang tepat.

Setelahnya, Nyak Zainab berdiri disamping Ikram. Dia berkata dengan intonasi tenang. "Saya ibunya. Dia Ikram Rasyid, putra saya."

Netra Ambu memicing. Secara terang-terangan menelisik penampilan sederhana wanita yang dia terka umur mereka tidak terpaut jauh. "Dengan apa Anda mau membayar hutang budi, bila dirupiahkan berjumlah fantastis ...?"

.

.

Bersambung.

1
Ani
cerita yang ini banyak mengandung bawang kak😭😭😭
YuWie
Luar biasa
Angga Gati
keren...keren...kak💖💖💖
sukensri hardiati
🙏👍💪/Rose//Heart//Ok/
YuWie
banyakmen bawang merahnya 😍
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Y.S Meliana
kak cublik, yakin? ini udh tamat beneran 🤭🤨 y allah, singkat bener ceritanya, bagi kami si pembaca 🤣.
suskes trs y kak, dtunggu novel kak cublik yg lain'y 😎🥰
Cublik: Aamiin 🤲

Yakin, Kak 😁

Terima kasih Kakak, sudah berkenan membaca kisah sederhana ini ❤️🥰🥰
total 1 replies
Didi Setiadi
Alhamdulillah, maturnuwun mbak.
setiap katanya penuh semangat khas "Medan kali" , harapannya kedepan lebih banyak bahasa sehari-hari warga Medan atau Langkat khususnya digunakan mbak jadi kesannya memang benar kisah nyata.
Pemirsa pembaca yang Budiman masih menunggu kelanjutan kisah dari desa jamur luobok yang lain. Mungkin kisah si three Musketeers from desa jamur luobok " ayek dkk" .
🙏🙏🙏
Cublik: Kembali kasih, Kang 😊😊😊
total 1 replies
Y.S Meliana
busyeeeeet 🤣🤣🤣 emang lah Tia ini anggun sangat 🤣
Y.S Meliana
ahahahah 🤣🤣🤣 meutiaaaaa
Y.S Meliana
jeng jeng,,, si penggatal masuk 🤨🤨
Y.S Meliana
aaah,,, nyak keren 😎. makin sayang sm nyak 🥰
Y.S Meliana
hayooo loooo 😏
Fa Yun
thank you tor 🙏🙏🙏♥️
Cublik: Kembali kasih Kakak 🥰
total 1 replies
neni nuraeni
waaah tamat,, d tunggu ya kak othor cerita slnjutnya
neni nuraeni: SMA sama,,, Kaka othor
total 2 replies
novel destiny
Aaaaa akhirnya bahagia😍😍😍
terimakasih kaka.. ditengah gundah gulana kaka akan kabar keluarga di tanah air yg terkena musibah, tapi kaka tetap menulis sampai akhir kisah meutia ini. semoga semua karya kaka bisa jadi ladang pahala untuk kakaa.. salam sayang online dari jauh 🤗🤗🥰🩷
Cublik: Aamiin 🤲

Terima kasih banyak, Kak ❤️
total 1 replies
Atieh Natalia
terimakasih banyak Thor atas karya yg luar biasa ini, sehat sehat selalu dan jangan pindah ya Thor d sini aja nanti d kasih bunga bayak2 😁👍
Cublik: Hehehe 🫣😁

Terima kasih ya, Kak 🥰
total 1 replies
novel destiny
akhirnya setelah penantian panjang Dhien-dzikri 😍😍
Nara's Mom
yahhh abis! manyun lagi hari hari tak dapat bacaan bagus dan asyik
Cublik: Terima kasih, Kak❤️
total 1 replies
Atieh Natalia
wah terbaik lah Tia udah hamil lagi aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!