Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liontin indah nan berkilau
Agares terdiam seraya menatap Anggara dan kedua adiknya, Agares kemudian menyipitkan matanya menatap salah satu Adik Anggara, "kamu mengatakan di desa ini tidak ada yang mampu menguasai sihir selain kakek Jensen, artinya kamu juga tidak mampu menguasai sihir. Namun mengapa kamu tahu tentang sihir Summon? Bahkan kamu mengetahui bahwa monster dapat masuk ke kawasan yang di lindungi pagar sihir oleh para leluhur, asalkan monster itu di panggil oleh pengguna sihir summon....
Bagaimana mungkin kamu yang tidak bisa menggunakan sihir tahu tentang hal itu?" Tanya Agares dengan tenang wajahnya sama sekali tidak menunjukan perubahan ekspresi.
Tatapan semua orang kini beralih ke adik Anggara, termasuk Anggara.
"Darwin, kenapa kamu bisa mengetahui tentang hal itu?" Tanya Anggara.
Darwin tampak memasang wajah gugup, dia buru buru menjelaskan, "Hei! Apa maksudmu aku yang memanggil monster itu? Untuk apa aku memanggil monster itu dan untuk apa aku menculik ayahku sendiri, aku mengetahui tentang sihir Summon karena aku memiliki teman dari Kota Vealdera!
Dia sering sekali menceritakan tentang sihir sihir walaupun aku tidak terlalu memahaminya!" Jelas Darwin.
Darwin kemudian menatap Agares dengan tatapan tajam, "justru aku sangat curiga dengan dirimu, agares! Bagaimana mungkin kamu bisa tahu bahwa monster itu hanya akan muncul di malam hari." Ucap Darwin menatap tajam Agares.
Semua iblis di ruangan itu kembali menatap Agares, Agares tidak menjawab. Dia diam menatap kosong ke arah darwin seperti sedang menilai iblis itu dari sorot matanya.
Namun dalam pikirannya rasa curiga sedang berpikir cepat. Apakah Darwin ini benar benar iblis biasa yang tidak bisa menggunakan sihir, atau ada sesuatu berbahaya yang sedang ia sembunyikan?
Kakek Jensen yang duduk di kursinya segera menengahi situasi yang panas ini.
"Nak Agares, Nak Darwin." Ucapnya sopan sama sekali tidak ada nada kebencian, "aku percaya dengan kalian berdua, aku yakin kalian adalah iblis yang baik. Agares pernah menyelamatkan Issabella dari anak buah Tuan Veriz Sawyer sebaliknya Nak Darwin aku beberapa kali melihat Nak Darwin membantu orang tua yang kesusahan membawa barang.
Aku rasa tidak mungkin kalian berdua yang memanggil monster itu, mungkin saja pageran sihir yang di buat leluhur iblis terdahulu terdapat celah sehingga monster itu mampu merengsek masuk ke desa Honolulu. Aku akan mencoba mengeceknya nanti." Ucap Kakek Jensen yang mencoba menengahi.
Suasana kembali hening, hanya terdengar hembusan nafas dari masing masing iblis di sana.
Senyum samar tiba tiba di perlihatkan oleh Agares, ia berdiri seraya mengambil apel yang berada di meja.
Tatapan mata Agares menyapu ke arah Anggara dan kedua adiknya, kemudian ke arah Kakek Jensen dan Issabella.
Ia kemudian berbalik begitu saja tanpa mengatahkan sepatah katapun, Agares mengigit apel di tangannya sembari berjalan. Senyum samar terlihat di bibir Agares, entah apa yang ia pikirkan.
Semua iblis di ruangan itu hanya bisa saling pandang, dengan ekspresi yang beraneka ragam.
"Aku yakin sekali, iblis itu adalah salah satu mata mata yang di kirim istana untuk membunuh kakek Jensen. Bisa saja dia menyelamatkan Issabella dari anak buah Tuan Veriz Sawyer sebab dia ingin membuat kesan yang baik di mata anda kakek Jensen." Ucap Darwin dengan wajah penuh percaya diri.
Issabella langsung menyangkal, "tidak mungkin Agares yang memanggil monster itu, dia mengatakan dia tidak bisa menggunakan sihir sama seperti kita!" Ucap Issabella yang di susul gangguan kepala Kakek Jensen.
Anggara tersenyum menyeringai tipis, " lalu... kamu percaya dengan mulut busuk iblis itu! Bagaimana mungkin dia bisa mengalahkan anak buah Tuan Veriz Sawyer jika dia tidak bisa menggunakan sihir! Aku yakin sekali dia adalah musuh dalam selimut!" Ucap Anggara ia berbalik dan berjalan pergi di ikuti oleh kedua adiknya dengan langkah kaki yang di hentakan ke lantai secara kencang.
Issabella terlihat berdiri dia hendak menjelaskan bahwa Agares memiliki kekuatan fisik yang sangat luar biasa, namun ia mengurungkan niatnya kala tangan kakek Jensen menahannya.
"Lebih baik jangan jelaskan keistimewaan Agares, bisa bisa Anggara dan kedua adiknya semakin menaruh curiga kepada Agares." Ucap Kakek Jensen.
Issabella hanya bisa menganggukan kepalanya.
***
di sisi lain Agares terlihat tengah berjalan di jalanan desa Honolulu, tangannya terlihat membawa buku hitam yang di berikan oleh Issabella.
ia berjalan dan berpapasan dengan iblis lainnya. Beberapa ada yang memandangnya dengan ekspresi penasaran, beberapa ada yang memandangnya juga dengan ekspresi sinis, namun Agares sama sekali tidak memperdulikan pandangan para iblis yang ia temui.
Agares terus berjalan hingga dia tiba di tepian, Desa Honolulu. Di tepian desa ini terlihat samar samar aura merah yang mengelilingi desa Honolulu, itu adalah Pageran sihir yang di buat oleh leluhur iblis terdahulu untuk mencegah para monster hutan larangan masuk ke desa.
Siapa sangka Agares tidak banyak bereaksi tentang pageran sihir di depannya, ia memilih untuk berjalan keluar dari desa Honolulu.
"Aku akan mengikuti permainannya terlebih dahulu." Ucap Agares dengan ekspresi datar.
Agares terus berjalan hingga dia tiba di hutan Larangan. Agares bersembunyi di semak semak, ketika dia melihat puluhan kelinci sebesar kambing dengan tanduk lancip seperti Unicorn.
Tanduk tanduk itu berkilauan terkena cahaya matahari pagi.
Agares membuka buku di tangannya, dia mencoba mencari jenis monster apa itu, hingga akhirnya Agares menemukannya di dua halaman pertama, "monster Oswald, mereka adalah para monster yang hanya mampu berevolusi maksimal dengan ring cakra level 20 saja. Namun walaupun begitu, mereka memiliki tanduk yang sangat berharga untuk meningkatkan kekuatan fisik dan meningkatkan daya otot apabila sering mengkonsumsinya." Ucap Agares yang membaca tulisan di buku itu.
Agares langsung berbinar mendengar manfaat tanduk itu, Namun ia sedikit bingung mengonsumsi tanduk? Apakah dia harus memakannya langsung tanduk Oswald itu?
Agares tanpa banyak bicara membuka kembali halaman berikutnya, ternyata definisi tentang Oswald masih belum selesai.
"Selain memiliki tanduk yang berharga, Oswald juga memiliki daging yang sangat enak apabila di konsumsi. Cara mengelola daging Oswald bisa dengan di bakar atau sebagainya, sementara untuk tanduknya bisa di rebus lalu di minum bagian dalamnya." Ucap Agares.
"Oswald, mereka adalah monster yang cocok untuk meningkatkan kekuatan fisikku!" Ucap Agares.
Bang!
Ia menghentakan kakinya ke tanah, tubuhnya langsung melesat menembus semak di hadapannya. Membuat puluhan Oswald itu melompat kesana kemari mencoba menyelamatkan diri.
Ternyata lari dari Para Oswald sangat cepat, layaknya kelinci di dunia manusia.
"Sialan! Ternyata lari mereka sangat cepat! Menatap tidak di jelaskan di dan buku."
Agares berlari sekuat tenaga, mengejar tiga Oswald yang di dekatnya.
Hap!
Agares melompat dan berhasil menangkap salah satu Oswald, namun secara tidak sengaja kedua bola mata Agares menatap liontin indah nan berkilau di salah satu leher Oswald yang berlari menjauh.
