Aku pernah merasakan rindu pada seseorang dengan hanya mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagiku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hyeon Gee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Story 4
Saat cinta itu bisa kami dapatkan, disitulah Tuhan akan memulai janji-Nya. Janji untuk menguji seluruh makhluk yang telah Dia ciptakan dengan perasaan cinta…11 Januari 2012
“Setelah tugas akhir kita selesai, apa benar kau akan menikahiku?” tanya Seol Hee.
“Apa aku pernah berbohong dengan ucapanku?” tanya Chang Yi.
Sejenak, Seol Hee hanya tersenyum.
“Apa kau juga akan menjadikanku wanitamu di kehidupan selanjutnya?”
“Aku tidak suka melontarkan hal-hal yang terdengar seperti gombalan tapi, jujur. Untuk kategori nyaman, aku rela menukar apapun agar aku bisa terus berjodoh denganmu. Karena untuk sampai di titik ini, kita cukup melewati rintangan yang aneh. Entah aku yang pergi dan ingin menyerah atau kau yang terus-terusan di dekati laki-laki selama kuliah. Sulit sekali untuk mengubah status teman biasa menjadi teman hidup.”
“Ahahaha…ini lucu tapi, di satu sisi, ini juga terdengar serius.”
Mendengar celotehnya, Chang Yi pun tersenyum geli dan mengusap puncak kepala Seol Hee sebelum kemudian menarik gadis itu ke dalam pelukannya.
“Sudah lama kau tidak memelukku,” ujar Seol Hee yang balas memeluknya.
“Boleh begini lebih lama. Bahkan sampai tertidur,” sahut Chang Yi.
“Tidak boleh tidur bersama. Harus membuat janji pada Tuhan, kan?”
“Iya. Jadi, hanya boleh seperti ini dalam kondisi sadar.”
“Tapi, apa benar kau sangat menyayangiku? Bahkan orang-orang sekitarku bilang, kau hanya mempermainkanku.”
“Apa kau pernah mendengar kalau aku jalan bersama gadis lain?”
“Tidak.”
“Apa kau pernah mendengar kalau aku menggandeng dan memeluk gadis lain?”
“Tidak.”
“Kalau begitu abaikan mereka. Cukup keluarga kita yang tahu tentang kita dan bagaimana keadaan yang sebenarnya.”
“Tapi…ucapan terkadang lebih menyakitkan. Aku lebih baik dipukul daripada harus mendengar celoteh yang tidak kuinginkan.”
“Itu ujian masing-masing orang. Biarkan saja.”
“Memangnya kau bisa bertahan dengan cemooh orang lain?”
“Tidak juga. Aku juga punya perasaan, punya rasa takut tetapi, sugesti tentang pria kuat itu terlalu fanatik di sekitar makhluk sosial seperti kita. Pria kuat itu hanya bisa tertawa dan tidak boleh menangis.”
Diam, Seol Hee merenggangkan pelukannya dan menengadah menatap Chang Yi yang telah melihatnya lebih dulu.
“Apa kau pernah menangis karena ucapan orang lain?”
“Pernah.”
“Siapa?”
“Kak Chang Mi, Kak Chang Eun dan Jun Su.”
“Eiii…mereka bukan orang lain.”
“Mereka orang-orang yang pernah melihatku menangis.”
Segera Seol Hee melepas pelukannya.
“Ceritakan,” bentaknya.
“Apa yang harus aku ceritakan?” tanya Chang Yi seraya tersenyum geli.
“Siapa yang membuatmu menangis? Alasanmu menangis? Dan kenapa mereka melakukannya?”
“Cha Seol Hee. Cha Seol Hee membuatku menangis karena dia tidak menyadari kehadiranku. Cha Seol Hee membuatku menangis karena dia bersedih. Cha Seol Hee membuatku menangis karena dia tersakiti pria lain. Cha Seol Hee membuatku menangis karena dia menangisi pria lain. Cha Seol Hee membuatku menangis karena dia tersenyum menceritakan prianya. Cha Seol Hee membuatku menangis karena dia selalu hadir dalam pikiranku saat aku tidak ingin memikirkannya. Cha Seol Hee membuatku menangis karena aku merindukannya. Cha Seol Hee membuatku menangis karena dia tersakiti olehku. Cha Seol Hee membuatku…”
Diam, Chang Yi pun hanya tersenyum tatkala menyaksikan air mata tiba-tiba jatuh membasahi pipi Seol Hee sebelum kemudian dia kembali menarik Seol Hee ke dalam pelukkannya. Membiarkan gadis itu menangis sejadinya, merasakan sakit yang pernah dia rasakan tanpa ada niatan buruk. Dan membiarkan dia yang dalam diam ikut meluapkan harunya.
Ada masa di mana aku ingin mengulang waktu dan memperbaiki semuanya dari awal, hanya untuk menyadari tentang kau yang berbeda dari apa yang orang lain bicarakan…