Marsha Shen adalah seorang gadis yang mengalami kebisuan selektif (fobia bicara). Marsha sudah menyukai Luis Liu bertahun-tahun lamanya. Marsha Shen adalah salah satu anak panti asuhan yang diasuh oleh keluarga Liu. Sampai suatu saat, kakek Liu memintanya menikah dengan Luis, hanya karena Marsha memiliki golongan darah dan tulang sumsum yang cocok dengan Luis Liu.
Luis Liu adalah ahli waris utama Keluarga Liu. Namun sayang bayang-bayang penyakit kanker yang selalu mengambil keturunan laki-laki dikeluarga Liu selalu menghantui.
Karena itulah Kakek Liu memaksa Luis menikahi Marsha, meski Luis sudah memiliki kekasih pilihan hati. Menikah dengan Luis adalah awal permulaan penderitaan bagi Marsha, meski terlihat sebagai wanita yang beruntung.
Menjalani kisah romansa modern, Cinderella abad 21.
-189 episode-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAK INGIN MELIHATNYA
Axel membersihkan darah yang menempel di kulit Marsha dengan lembut. "Malang sekali nasibmu, hanya karena memiliki golongan darah dan tulang sumsum yang cocok dengan Luis kau harus menderita seperti ini." Ucap Axel dalam hati.
Axel memberi salep pada tangan Marsha, lalu membalutnya. "Esok bawa dia ke rumah sakit, lakukan pengecekan menyeluruh pada tangannya. Bagi seorang designer tangan adalah harta paling berharga." Ucap Axel sambil terus mengobati tangan Marsha.
Luis hanya terdiam mendengarkan ocehan Axel. "Sampai kapan kau akan menyiksanya seperti ini?" tanya Axel serius.
"Hei sejak kapan kau berani ikut campur dalam urusan rumah tanggaku?" tanya Luis dengan nada ketus.
"Haiiish, perlakukan dia sedikit lebih baik. Meski bisu namun dia bukan patung kayu yang tidak memiliki hati. Dia juga memiliki inginnya sendiri." Ucap Axel menasehati teman baiknya itu.
"Apa kau sudah selesai?" tanya Luis.
"Ya." Jawab Axel seraya merapihkan tas perlengkapannya.
"Jangan lupa perhatikan minum obatnya!" ucap Axel dan beranjak pergi meninggalkan kamar Marsha.
Luis mendekati Marsha dan melihat wajah Marsha memang terlihat pucat. Luis memandangi sebentar lalu meninggalkan Marsha tidur beristirahat. Luis menyesap segelas anggur merah. Luis pun tak bisa menjelaskan mengapa dia bisa begini.
Di pagi harinya Marsha terbangun dengan sakit di sekujur tubuhnya, Marsha melihat kedua tangannya telah di balut dan juga memegang dahi keningnya yang telah menempel kain kasa.
Pelayan telah bersiap membantunya untuk membersihkan diri. "Nyonya kami akan membantu Nyonya membersihkan diri." Ucap pelayan tersebut.
Sebelum Luis pergi ke kantor, dia telah berpesan agar memperhatikan dan menjaga Marsha kepada pelayan. Jangan sampai ada kejadian seperti waktu itu pingsan ketika sedang mandi.
Di siang hari Asisten Lee datang untuk mengantar Marsha menemui dokter untuk memeriksa tangannya. Merasa masih lemah namun Marsha pun patuh terhadap pengaturan dari Luis.
Sepanjang perjalanan tatapan Marsha terlihat kosong. Marsha tak pernah menyangka menikah dengan pria yang sudah di sukainya semenjak dia kecil akan terasa begitu pahit menderita seperti ini.
Sesampainya di rumah sakit Marsha segera melakukan pemeriksanaan. Untung saja hasilnya hanya luka ringan saja yang dialami tangan Marsha. Dengan perawatan yang baik dan rutin Marsha sudah bisa menggerakan tangannya lagi seperti biasa.
Karena sakit Marsha meminta izin agar bisa beristirahat beberapa hari. Tuan Lee mengizinkannya menimbang kejadian di Dangyong Entertaiment kala itu. Setelah melakukan pemeriksaan Marsha kembali ke rumah. Dikamar Marsha duduk tertegun melihat keluar jendela.
Marsha merasa nafasnya tercekik memikirkan kebebasan dia yang tertawan disini bersama Luis.
"Nyonya". Panggil pelayan yang membuyarkan lamunan Marsha.
"Makan malam Nyonya."Ucap pelayan itu.
Marsha mengangguk dan duduk mendekat ke meja, lalu mulai memakan makanannya dengan pelan. Namun karena tangannya masih terasa sakit dia hanya memakan sedikkt makananannya.
Setelah itu pelayan memberikan obat yang harus diminum oleh Marsha. Kali ini Luis telah bersikap sedikit baik kepadanya. Namun itu tetap saja tidak menghapus rasa ketakutan Marsha terhadap Luis dalam sekejap.
Saat ini Luis adalah orang yang paling tidak ingin Marsha temui. Setelah pelayan keluar dari kamarnya, marsha segera saja mengunci pintunya rapat-rapat. Marsha terduduk di sisi ranjangnya lalu menangis dan mengeluarkan suaranya.
"Ayah, ibu." Ucap Marsha memanggil kedua orang tuanya.
Hari ini Tania meminta Luis menemaninya ke perjamuan makan malam Klien-klien. Meski tak ingin datang namun Luis tetap memgikuti ingin Tania.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA YA
HAYO YANG LUPA KASIH LIKE BALIK KEATAS YAH DAN KASIH LIKE PERBAB NYA.
MASUKAN KE LIST FAVORIT YAH, DI SETIAP KALI UP KALIAN AKAN MENERIMA NOTIFIKASINYA
LOVE YOU ALL
ARIGATO
masih aja mimpi jadi nyonya Liu 🤮