NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Polisi

Di Jodohkan Dengan Polisi

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:23.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Natalia Okan

Devanya Putri Erlangga adalah putri dari pengusaha kaya yang bernama Danu Erlangga. Saat ini dia masih kuliah semester lima dan dia sangat populer di Kampusnya karena kepintaran dan kecantikannya. Namun dia tidak mengetahui jika dirinya adalah anak dari istri kedua Danu Erlangga.Orangtuanya merahasiakan itu darinya.Hingga ibunya meninggal dan papanya pun kembali tinggal dengan istri pertamanya di Kota lain.Karena merasa papanya sudah tidak sayang lagi, Devanya pun berubah drastis.Dia tidak lagi fokus dengan kuliahnya, hari-hari di laluinya dengan bersenang-senang dengan pacar dan juga sahabatnya.Setiap malam mereka selalu pergi ke Club dan menghabiskan waktu di sana.Sehingga papanya pun tidak tau lagi bagaimana cara mendidik anak gadisnya tersebut, hingga akhirnya diapun di jodohkan dengan anak pembantunya yang seorang polisi. Penasaran?? baca yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natalia Okan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29

Meysa yang tadinya murung dan sedih tiba-tiba kembali ceria setelah bertemu Bima. Mereka seperti tidak kehabisan bahan untuk mengobrol sehingga mereka terus tertawa. Sementara Anya dan Adit memilih diam dan sibuk dengan ponsel masing-masing. Anya memilih main game di ponselnya, begitu juga dengan Adit.

"Oh ya gimana kalau kita main Uno? " tanya Meysa tiba-tiba.

"Boleh juga tu.." sahut Bima.

"Ayo Nyak kita main.." ajak Meysa.

"Malas ahh.." jawab Anya sambil terus menatap layar ponselnya.

"Nggak asyik lo Nyak..! mas Adit main yuk.." kini Meysa beralih mengajak Adit.

"Main??"

"Iya main Uno, yuukk.." ujar Meysa memohon.

"Adit mana berani nantangin gua.." seru Bima sambil senyum mengejek.

"Siapa takut??" sahut Adit. Selama ini Adit selalu menang melawan kawan-kawannya saat bermain Uno, dan Bima bukanlah tandingannya.

"Nah gitu dong.. Yang kalah bakal di coret pake lipstik dan cari makanan ke luar.." tantang Meysa.

"Oke.., nggak masalah karna aku nggak bakal kalah.." ujar Bima dengan pedenya.

Meysa lalu mengeluarkan kartu Uno dari dalam tasnya, dan mengambil posisi duduk di lantai di ikuti oleh Bima dan juga Adit. Anya pun terpaksa ikutan duduk di lantai walau dia tidak ikut bermain. Di saat yang lain lagi asyik bermain, Anya malah tertidur sambil menyandarkan kepalanya di sofa. Dia tidur begitu nyenyaknya hingga tidak terganggu dengan suara gelak tawa Meysa dan yang lainnya.

"Anya.., Anya.., bisa-bisanya dia tertidur.." ujar Bima.

"Kalau aku sih nggak heran, Anya kan emang tukang tidur. Dia bisa tidur di manapun.." sahut Meysa terkekeh.

"Ah masa?? " tanya Bima

"Iya, Anya bahkan sering banget tuh di usir keluar sama dosen karna dia selalu tidur di kelas.." kali ini Meysa tidak mampu lagi menahan tawanya karna lucu mengingat kelakuan sahabatnya itu.

Sedangkan Adit hanya diam sambil menatap istrinya itu.

"Pantasan waktu itu Anya juga tertidur di makam mamanya. Di makam aja bisa tidur.. Anya.. Anya.. " timpal Bima.

Kini permainan telah usai, Adit sudah tak ingin bermain lagi. Matanya tidak bisa fokus karena terus menatap Anya yang sedang tidur. Entah kenapa gadis itu terlihat makin cantik ketika sedang tidur. Tapi walaupun begitu tetap dialah pemenangnya. Sedangkan Bima wajahnya kini penuh coretan lipstik dan bersiap-siap untuk pergi keluar membeli makanan sesuai kesepakatan awal.

Anya kemudian tiba-tiba terbangun karena getaran ponsel di tangannya. Lalu dia langsung membuka pesan masuk dari nomor yang tidak di kenal.

"Anya, ma'af ya kayaknya kita nggak bisa ketemuan hari ini. Tiba-tiba ada kunjungan mendadak ke luar Kota. Oh ya, bentar lagi akan ada seseorang yang datang ke rumahmu untuk mengantarkan barang-barangmu yang ketinggalan di mobilku. Aku sangat menyesal karena tidak bisa mengantarkannya secara langsung. See u Anya.." (dengan emoji hati).

Benar saja tak lama kemudian terdengar suara bel rumah berbunyi. Anya pun segera membukakan pintu. Ketika pintu terbuka dia melihat laki-laki dengan stelan jas hitam dan menenteng beberapa buah paperbag di tangannya. Anya masih ingat jelas wajah laki-laki itu, laki-laki yang ingin mengusirnya saat bertemu Raka waktu itu.

"Mbak Anya ya? " tanyanya dengan muka datar.

"Iya.. " jawab Anya.

"Ini ada barang titipan pak Raka.. " ujarnya sambil menyerahkan paperbag itu ke tangan Anya.

"Oke, makasih.. "

Tanpa menjawab laki-laki itu pun langsung pergi meninggalkannya. Lalu setelah itu Anya kembali ke dalam rumah, dan dia sangat terkejut karna ternyata Adit memperhatikannya dari tadi dan langsung menatapnya dengan tatapan tajam.

"Apaan tu Nyak??" tanya Meysa.

"Uumpp.., barang-barang gua.." jawab Anya sambil memaksakan senyumnya.

"Ooo.., jadi tadi mas Raka ya yang datang? kenapa nggak di suruh masuk dulu.."

"Bu.. bukan.." jawab Anya.

"Udah ahh Mey, yuk berangkat sekarang, udah lapar nih... " seru Bima sambil memegang perutnya.

Meysa dan Bima kemudian langsung pergi meninggalkan Anya dan juga Adit yang sepertinya sudah siap perang. Namun mereka tidak menyadari itu, karena mereka tidak tau jika Adit dan Anya ternyata sudah menjadi pasangan suami istri.

"Siapa Raka? " tanya Adit dengan tatapan membunuh.

"Bukan siapa-siapa, dan juga bukan urusanmu.. " jawab Anya sambil berjalan masuk meninggalkan Adit. Namun tiba-tiba Adit langsung menarik tangannya hingga Anya menumbur dada bidangnya.

"Siapa bilang bukan urusanku, tentu saja urusanmu menjadi urusan ku juga..!"

"Kata siapa? lepasin tangan aku..!" Anya memberontak.

"Siapa Raka, dan kenapa dia memberikan barang-barang ini kepadamu? "

"Sudah ku bilang bukan urusanmu..!"

"Kamu itu istri aku, dan aku tidak suka istri aku menerima barang pemberian laki-laki lain. Satu lagi aku juga paling tidak suka istriku dekat dengan laki-laki lain.." tegas Adit.

"Oohh.., aku tidak boleh dekat dengan laki-laki lain, sedangkan kamu boleh gitu? bahkan kamu tega ninggalin aku yang lagi sakit demi menemui pacar mu itu. Sudahlah ceraikan aja aku, dan menikahlah dengan Ayu..!"

"Anya..! berapa kali aku harus bilang, jangan pernah bicara seperti itu.." Nada suara Adit mulai meninggi. "Aku tidak akan pernah nyerain kamu, karna bagiku menikah itu hanya sekali seumur hidup. Jadi aku mohon, jangan pernah ucapkan kata itu lagi.." ucap Adit sambil menatap kedua mata Anya.

Anya merasakan jantungnya berdebar tak karuan. Dia menatap laki-laki yang ada di depannya itu, terlihat jelas ketulusan di sana. Untuk sesaat mereka saling menatap, menyelami perasaan masing-masing. Kemudian perlahan Adit mulai mendekatkan wajahnya, hingga Anya bisa merasakan hembusan nafas Adit hangat menerpa kulitnya, lalu perlahan Anya memejamkan matanya. Namun tiba-tiba ponsel Anya berbunyi, dan dia langsung mundur beberapa langkah.

"Siapa?" tanya Adit.

"Papi.." jawab Anya sambil memperlihatkan layar ponselnya lalu mengangkat telponnya.

"Hallo pi.."

"Sayang, kamu lagi dimana? "

"Di rumah pi.."

"Ohh.., papi cuma mau bilang kalau nanti sore papi akan berangkat ke Singapura untuk waktu yang lama. Papi kan habis buka cabang perusahaan di sana.." ucap papi Danu bangga.

"Ooohh gitu ya pi..?" nada suara terdengar kecewa.

"Iya Sayang.. Kamu jaga diri baik-baik ya. Nurut sama suami. Oh ya Adit mana? apa dia masih di kantor? "

"Mas Adit ada kok pi.."

Dengan cepat Adit meraih ponsel di tangan Anya.. "Hallo pi.. "

"Adit, bagaimana dengan Anya? apa kamu kewalahan menghadapi sikapnya? "

"Hehe.., nggak pi, Anya nggak banyak tingkah kok.." ucap Adit seraya menarik Anya kedalam pelukannya.

Dug.. Lagi-lagi jantung Anya berdegup kencang.

"Oh ya, papi tunggu kabar baiknya, nanti pas papi pulang harus ada berita bagus.."

"Baik pi.." jawab Adit bersemangat.

"Papi tutup dulu ya, ingat pesan papi.."

"Iya pi, papi tenang aja.."

Lalu sambungan telpon pun terputus. "Papi bilang apa?? " tanya Anya penasaran.

"Papi bilang, dia pengen kita cepat-cepat buat cucu untuk dia.. " ucap Adit dengan senyum menggoda.

"Apa-apaan sih papi?? " muka Anya bersemu merah.

"Iiihh pipinya merah tuh.. Mau di mulai kapan sayang? sekarang?? " goda Adit.

"Iiss mas Adit apaan sih?? " ujar Anya sambil memukul dada bidang Adit.

Tak lama kemudian tanpa mereka sadari Bima dan Meysa sudah muncul di depan mereka. Entah sejak kapan mereka datang.

*****

1
Dela Anisa
hahaha trnyata sultan juga jajan seblak 🤭
Dela Anisa
buset sultan klo beli baju smpe ratusan juta Kya berasa beli kacang rebus 🤣
Dela Anisa
wah Kya nya mie gacoran ya 🤭🤣
Hoiriyah
Luar biasa
Dela Anisa
klo bima tau pasti sakit hati SE sakit sakitnya .
Santimehasari Nst
Luar biasa
Novha Puspitha Shary
seruh bangett lah cerita ny kk,aku udah berulang ulang aku baca ny,gak bosan kak.😂😂💪🥰🥰
Herlina Lina
lanjut thor
teteh asiil
Anya yg di cium..kok saya yg deg"an /Grin//Grin//Grin/
Fit
mantap ceritanya ☺️👍👍👍👍
sri tresna ningsih
Luar biasa
Cahyani
Anya bandel… susah dibilangi…
Reni Novitasary
bagus
Anie Pailing
Luar biasa
Anie Pailing
Lumayan
ct sara
Luar biasa
Tirakat Tirakat
baru baca nih sy
Christina Dariyem
Kecewa
Christina Dariyem
Buruk
Jeany Krisantina
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!