NovelToon NovelToon
AKU BISA MEMBUATMU JATUH CINTA, TUAN

AKU BISA MEMBUATMU JATUH CINTA, TUAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Cinta setelah menikah
Popularitas:84.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Seri kedua Kau Curi Suamiku, Kucuri Suamimu. (Hans-Niken)
(Cerita Dewa & Fitri)
Masih ada secuil tentang Hans-Niken, ya? Juga Ratu anak kedua Hans.

Pernikahan yang tak diharapkan itu terjadi, karena sebuah kecelakaan kecil yang membuat warga di kampung Fitri salah mengartikan. Hingga membuat Fitri dan Dewa dipaksa menikah karena dituduh melakukan tindak asusila di sebuah pekarangan dekat rumah Fitri.
Fitri berusaha mati-matian supaya Dewa, suaminya bisa mencintainya. Namun sayangnya cinta Dewa sudah habis untuk Niken, yang tak lain istri dari Papanya. Dewa mengalah untuk kebahagiaan Papanya dan adik-adiknya, tapi bukan berarti dia berhenti mencintai Niken. Bagi Dewa, cinta tak harus memiliki, dan dia siap mencintai Niken sampai mati.
Sayangnya Fitri terus berusaha membuat Dewa jatuh cintai padanya, meski Dewa acuh, Fitri tidak peduli.
"Aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku, Tuan!"
"Silakan saja! Cinta tidak bisa dipaksakan, Nona! Camkan itu!"
Apakah Fitri bisa menaklukkan hati Dewa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29 - Penasaran

Dewa duduk di sofa yang berada di ruang tamu. Dewa tidak mengerti, kenapa Tama sampai tahu soal ini. Padahal sudah beberapa hari Dewa tutupi sendiri soal itu.

“Tidak salah kalau Tama tahu, semua pasti sudah tahu kalau dia bakal balik ke Indonesia lagi. Tapi kenapa harus sekarang?” batin Dewa.

Fitri melihat suaminya yang bengong di tempatnya seperti sedang memikirkan sesuatu. Setelah Tama datang, Dewa langsung berubah seperti orang yang sedang punya masalah besar.

“Mas? Kok bengong? Apa sedang ada masalah?” tanya Fitri lalu duduk di sebelahnya.

Dewa sedikit terjingkat saat Fitri tiba-tiba duduk di sebelahnya. Bahkan pria itu tidak tahu apa yang tadi ditanyakan sang istri padanya.

“Kamu kok di sini? Sejak kapan?” tanya Dewa gugup.

“Barusan, sih. Kenapa sih, Mas? Ada apa?” jawab Fitri seraya menanyakan kembali pertanyaan yang tak sempat Dewa dengar tadi.

“Ada apa gimana maksudnya, Sayang?” tanya Dewa.

“Aku tadi tanya kamu sedang ada masalah apa? Kok bengong gitu dari tadi setelah Tama pulang? Kenapa? Kamu berantem lagi sama Tama? Sudah dong, Mas? Tama memang seperti itu orangnya, lagian aku sama Tama gak ada rasa apa-apa, meski dia setiap hari ke sini, bahkan dia itu yang selalu jagain aku ke mana-mana. Tapi, aku hanya anggap dia itu kayak kakakku saja. Toh dia kan memang sepupu kamu? Kamu harusnya tahu, hatiku ini milik siapa? Mau seribu pria tampan dan kaya raya mendekatiku, hatiku ini tidak akan lari dari pemiliknya, Mas. Sayang sekali sih, pemiliknya masih belum bisa menerimanya.”

Ungkapan Fitri tadi membuat hati Dewa tercubit. Dewa benar-benar dibuat merasa bersalah pada Fitri. Apalagi selama tiga tahun dia tidak pernah menganggap Fitri. Meski begitu, Fitri tetap menjaga hatinya. Walaupun ada Tama yang selalu ada dengannya, tapi hati dan cinta Fitri masih utuh untuk Dewa. Pria yang pertama kali membuatnya jatuh hati, dan sampai sekarang cinta itu tidak pernah berubah.

Bukan Fitri bodoh, karena masih sangat mencintai Dewa yang lama mengabaikannya, dan tidak pernah membalas cintanya. Tapi itulah cinta, kadang membuat orang kehilangan logikanya jika sudah bermain dengan apa yang namanya cinta. Seperti Fitri, meski seribu kali Tama mengungkapkan perasaannya pda Fitri, selalu memberikan kejutan setiap hari pada Fitri, selalu membuatnya tersenyum, bahkan sedikit melupakan rasa sakit yang Dewa torehkan saat itu. Namun, sedikit pun Fitri tidak merespon ungkapan Tama, dan tidak pernah ia berpindah hati, tetap Dewa yang dia cintai.

Kali ini Dewa merasakan bagaimana tulusnya Fitri padanya. Dewa sekarang tahu besarnya cinta yang Fitri punya untuknya. Bahkan tiga tahun, Fitri pun masih setia padanya, meski Dewa tidak baik memperlakukan dirinya.

Dewa tiba-tiba memeluk Fitri. Menenggelamkan wajahnya di dada Fitri. Ada perasaan nyaman dan tenang setiap dia memeluk Fitri. Bahkan dia tidak mengerti kenapa bisa setenang ini saat memeluk istrinya. Beban pikirannya seketika terasa ringan, meski beban itu membuat pikiran Dewa kacau dan sedikit sakit kepala.

“Kenapa, Mas?” tanya Fitri dengan mengusap kepala suaminya.

“Tidak apa-apa, nyaman saja begini. Aku minta maaf ya, Sayang? Selama ini aku menyakiti kamu. Selama ini aku membuang kamu, tak menganggap kamu, hanya karena perasaanku yang salah. Aku minta maaf. Jangan pernah tinggalkan aku apa pun yang terjadi ya, Sayang? Aku mohon.”

Fitri mengernyitkan keningnya, entah kenapa suaminya tiba-tiba berkata seperti itu. Seketika pikirannya tertuju pada Tama, setelah kedatangan Tama, suaminya itu jadi seperti ini. Fitri yakin Tama yang membuat suaminya seperti itu.

“Kenapa bilang begitu? Apa Tama ada mengancam kamu barusan?” tanya Fitri.

“Tidak, dia hanya membicarakan pekerjaan saja,” jawab Dewa.

“Kok kamu jadi melow begini? Sudah yuk berangkat? Sudah siang ini, Mas?” ajak Fitri.

“Iya sebentar aku ambil tas kerjaku, dan kunci mobil.”

Dewa menguraikan pelukannya pada Fitri. Lalu tiba-tiba mendaratkan kecupan kilas di bibir Fitri, dan dia beranjak dari tempat duduknya untuk ke ruang kerjanya, mengambil tas kerjanya, juga berkas penting yang harus ia kerjakan hari ini. Fitri hanya mengernyitkan keningnya, dan menggelengkan kepalanya setelah mendapatkan perlakuan Dewa yang begitu aneh sekali pagi ini.

^^^

Ratu selesai menemui kliennya hari ini. Meski hatinya masih terasa nyeri karena kejadian kemarin, dan semalam Reyfan memutuskan hubungannya, karena memang itu yang terbaik untuk mereka, namun dirinya harus bisa menepikan perasaan nyeri itu demi untuk pekerjaannya, supaya tidak berantakan.

Sedangkan Andra, sejak dari tadi dia menunggu Ratu di cafe yang berada tidak jauh dari Hotel itu. Setelah satu jam menunggu Ratu, dia jenuh juga dan akhirnya dia ke cafe untuk ngopi sambil menunggu Ratu selesai meeting dengan klien.

Ponsel Andra berdering, dan terlihat nama Ratu di layar ponselnya. Andra segera menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

“Iya, Non. Apa sudah selesai?” tanya Andra.

“Sudah, saya tunggu di lobi, ya?” jawab Ratu.

“Baik, Non.”

Andra menghabiskan kopinya yang tinggal sedikit, lalu dia langsung kembali ke lobi hotel untuk menjemput Ratu. Andra mendengar ponselnya berdering lagi, tapi itu bukan dari Ratu.

“Ya halo!”

“Kamu di mana Andra?”

“Lagi ada urusan! Nanti malam saja aku pulang!”

Andra langsung mematikan sambungan telefonnya secara sepihak. Seperti biasa, kalau dirasa tidak penting sekali, Andra tidak mau lama-lama mengangkat telefon yang baginya tidak penting.

Andra sudah sampai di lobi hotel, dan Ratu pun baru saja sampai di lobi. Andra langsung menyambut Ratu dengan begitu ramah, lalu membukakan pintu mobilnya.

“Silakan, Non,” ucap Andra, sambil tangannya memegang bagian atas pintu, karena takut kepala Ratu terbentur bagian itu.

“Terima kasih, Andra,” jawab Ratu.

Baru kali ini ada Sopir yang seperti itu. Ramah, dan perhatian sekali. Mungkin masih muda, jadi seperti itu.

“Ini mau ke mana lagi, Non?” tanya Andra.

“Bisa temani aku minum kopi sebelum ke kantor, Ndra?” pinta Ratu.

“Bisa, mau di mana ngopinya?” tanya Andra lagi.

“Nanti aku kasih tahu, jalan saja dulu,” perintah Ratu.

Andra mengangguk, dia melajukan mobilnya sesuai perintah Ratu. Entah kenapa dia ingin mengajak Andra minum kopi bersama, padahal sebelumnya Ratu tidak pernah mengajak sopirnya ngopi bersama. Kali ini mungkin beda bagi Ratu, karena Andra terbilang masih muda sekali, mungkin dia itu hanya di atas Putri sedikit umurnya.

“Kamu sudah lama kerja sama Papa?” tanya Ratu.

“Iya, sudah cukup lama. Sekitar dua atau tiga tahun ini,” jawab Andra.

“Tapi kok aku jarang lihat kamu, ya? Biasanya Papa kan setiap tahun mengadakan Family Gathering dengan semua karyawannya? Semua diajaknya tanpa kecuali, tapi waktu tahun lalu aku ikut, tidak ada kamu?” tanya Ratu.

“Ehm ... sa—saya tidak ikut, Non. Waktu itu, Bapak saya sedang sakit, jadi saya harus gantian jaga bapak saya dengan adik dan ibu saya,” jawab Andra.

“Oh begitu, ya?”

Entah kenapa Ratu penasaran sekali, Papanya punya orang suruhan macam Andra. Biasanya orang suruhan Papanya tidak pernah ada yang semuda ini. Ratu makin penasaran siapa Andra sebenarnya. Itu kenapa Ratu mengajak Andra ngopi dulu sebelum ke kantor, karena Ratu ingin tahu tentang Andra. Sepenasaran itu pada Andra, hingga dirinya lupa akan sakit hatinya kali ini.

1
Asriaty
jangan dong ratu sm rey,,,kasi muncul tokoh baru thor,,atau sm di duda sj
Yusniwati Wati
ga sabar ni nunggu kelanjutannya
Bagus Rahmad
suerrr yg tekwewr...kewer
Eni Hayati
saya suka banget lanjut KK
Ning Suswati
surat apa sih, bikin penasaran lho
Ning Suswati
kasih ada permainan petak umpet pada viona, jg sampai keduluan viona yg bermain main, kok pa2 hans belum bertindak, helllo pak mafia, jgn sampai lho, viona berbuat nekat sama keluarga lho, gk usah kasih kesempatan
Ning Suswati
fitri2masih saja ragu, ya pastas2 saja sih, 3 thn dianggurin, tapi cobalah sedikit membuka hati dan yakin dewa sdh benar2 jatuh cinta sama fitri
Ning Suswati
semoga dg kedatangan viona, dewa semakin takut kehilangan fitri,
Ning Suswati
aq suka ratu bisa menyadari kesalahan fatal yg di perbuat, dan fakus mengadap kedepan, buka mata lebar2 dan tdk terpuruk pada hati yg sdh salah memilih
Ning Suswati
semoga saja ratu membuka matanya lebar2 dan menggunakan otaknya dg benar, apalagi masalah cinta2an,
Ning Suswati
semoga saja ratu sadar se sadar2nya bahwa itu bukan cinta, tapi otaknya yg gk berfungsi dg baik
Ning Suswati
tama sangat bijak menasehati ratu, emang benar dia sendiri juga gk becus dlm mengelola hati dan perasaan, tapi si ratunya aja otak nya di taruh di dengkul, anak perawan sih susah diatur, malah menjerumuskan diri ke dlm.lumpur, gk pernah bersyukur di berikan kehidupan yg layak bergelimang harta, malah kesemsem dg masa lalu ma2nya yg buruk.
Ning Suswati
rasain kamu dewa, emang enak dicuekin, nikmati dan sadari apa yg telah diperbuat selama nikah, dan sabar dlm menghadapi dan usaha tuk memperbaiki diri dan hati
Ning Suswati
ada y manusia bertahan selama itu, tapi mau kata apa, ortunya sendiri gila dan harus pulang kemana juga, lanjut aja, semoga dewa emang mau memperbaiki nya
Ning Suswati
gila abis si ratu tapi sinting plus plus, itu bukan cinta tapi opsesi balas dendam karena niken tdk jadi pisah dg pa2 hans, tolol apa bodoh sih ratunya, kaya gk ada laki2 dlm dunia ini, melek dikit ratu matanya, jgn pura2 buka dan tuli, masa laki2 bekas ma2nya dan ma2.sambung di embat juga, sebelas dua belas kali otaknya dg ma2 zahra, jgn dong thor, masa anak sama emak gila semua
Ning Suswati
eh siapa sih, pacar rahasia ratu, kok manggilnya om, jgn2 mantan ma2 niken
Ning Suswati
bagus dong sifat hans selalu mencintai isterinya, daripada kelayapan celup sana sini, kan lebih aman dg isteri
Ning Suswati
hhhh, bagus deh fit aq suka, lanjut aja
Ning Suswati
lanjut thor, aku baru mampir setelah selesai curi2an suami 🤭
Safa Rizkia
malu2in viona mengerjar suami orang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!