nissa seorang gadis cantik nan ayu,dan menjadi yatim piatu di tinggalkan orang tuanya sejak berumur lima tahun, nissa hidup bersama neneknya di desa terpencil, nenek yang sangat menyayanginya melebihi apapun di dunia ini, namun siapa sangka di balik wajahnya yang cantik nan ayu tersimpan seribu dendam pada pembunuh orang tuanya yaitu arya juragan perkebunan
teh yang berusia 28 tahun, dan nissa yang kala itu berumur 17 tahun terpikat dengan laki-laki tampan yang menolongnya ketika dia terjatuh ke sungai,laki-laki itu ternyata dari golongan bangsa jin
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9. Adu Domba
Pagi hari ketika matahari mulai menampakan sinarnya, terlihat gadis yang telah kehilangan keperawanannya itu tengah tertidur pulas di atas kasur dengan selimut tebal sebatas dada di tubuhnya, matanya begitu berat untuk
membuka mata kala seorang pria membangunkanya dengan sentuhan lembut di kedua pipi sang gadis.
" de..bangun ..kita sarapan dulu yuk..si mbok baru selesai masak.." ajak pria yang tak lain
adalah arya.
mita mengangguk, malas-malasan mita bangkit dari tidurnya menata rambutnya
dengan jemarinya dan dengan tubuh telanjang ia bangkit dan membersihkan diri dalam kamar mandi.
mita mengenakan daster milik ibu yang semalam menolongnya, menyisir rambutnya yang sudah ia keringkan dengan handuk, tanpa polesan di wajahnya ia masih tampak manis dan terlihat alami.
ia turun bersama arya menuju ruang makan, netranya tertuju pada pria tua yang nampak kurus yang tengah duduk di ruang makan sembari menyeruput kopi hitamnya, pria
yang sudah tidak muda lagi itu menoleh saat seorang wanita menyalaminya.
" selamat pagi pakdeh." sapa mita tersenyum ke arah pria tua itu yang tak lain adalah ayahnya arya.
" pagi nduk..silahkan duduk" ajak pria tua itu.
ia tersenyum pada wanita di hadapannya, terlihat tangannya mempersilahkan, mita duduk di sampingnya.
" terimakasih pak" mita duduk bersebelahan dengan arya dan ayahnya.
ibu yang semalam yang tak lain adalah
pembantu di rumah sanjaya, tengah membawa beberapa lauk pauk di tangannya, netra nya menatap mita keheranan, sebab
semalam ia tak menemukan wanita itu dimanapun, dan ia juga bingung mengapa mita bisa sangat akrab dengan tuan mudanya.
" permisi" pamit si mbok hendak pergi meninggalkan mereka yang tengah berbincang
" bu. .terimakasih atas bantuannya semalam" ucap mita
senyumnya merekah saat menyampaikan rasa terimakasihnya pada si mbok sang asisten rumah tangga yang hampir sepuluh tahun mengabdi pada juragan sanjaya yang
posisinya kini berada di samping tubuh wanita yang semalam ia tolong, si mbok mengangguk dan tersenyum ke arahnya, dan berlalu.
...****************...
teriknya matahari menusuk kulit yang putih dan mulus milik nissa, rambut nya ia gulung
menyanggul ke atas dan lantas menjepitnya membuat dirinya tak terlalu merasakan hawa
panas yang begitu menyengat di siang bolong.
ia kini berada di ujung jalan mencari keberadaan mita yang dari semalam belum
juga pulang, sudah berapa puluh kali air mata menetes membasahi pipinya hingga air mata itu pun tidak mampu mengeluarkan bulirnya lagi.
terlalu lelah ia mencari keberadaan mita, dari malam,subuh,pagi hingga siang ia mencari tiada henti, kaki nya mati rasa, ia menyesal telah menampar wajah saudarinya itu, ia menyerah..dan putus asa.
kemudian ia berjalan dengan sejuta gundah di benaknya,
" kemana lagi ia harus melangkah? kemana lagi ia harus bertanya? dimana kamu mita? maafkan aku...aku menyesal telah berlaku buruk padamu! jika tuhan berkehendak kamu kembali kerumah..aku berjanji akan menjaga sikapku, benar katamu..aku ini egois.. maafkan aku mita..aku mohon kamu pulang!"
tak terasa langkah kakinya yang lemah kini tengah berada di halaman rumahnya, neneknya menunggu kehadiran nissa
membawa mita, namun kenyataanya nissa tak membawa mita ke pelukan neneknya.
" maafkan nissa mbah..nissa ndak berhasil menemukan mita ..ini semua salah nissa
mbah..kenapa nissa begitu egois.." mata nissa yang begitu sembab mengalir kembali bulir bening yang jatuh untuk kesekian kalinya.
neneknya memeluk tubuh nissa yang
menangis yang tangisannya yang begitu menyayat hati,
" ini semua bukan salahmu nduk...ini salah mbah uti yang memulai..seharusnya mbah uti
ndak perlu memberitahu alasan mengapa mbah melarang mita berhubungan dengan laki-laki itu," tutur mbah uti ikut menangis.
" kalau nissa ndak menamparnya ndak mungkin mita kabur dari rumah..mbah...
nissa menyesal mbah.." sesal nissa tangisannya mulai mereda.
" wes nduk jangan nangis terus...sore nanti jika ia ndak kembali kerumah, kita lapor pada pak kepala desa, biar mereka mencari keberadaan mita,mbah takut terjadi sesuatu
yang ndak diinginkan" mbah uti terlihat cemas
" iya mbah..semoga mita dalam keadaan baik" doa nissa.
kemudian mbah uti mengajak nissa masuk kedalam
" sudah nduk ayo kita masuk..kamu makan dulu..dari pagi kamu belum sarapan," ajak
mbah uti.
nissa mengiyakan sembari berjalan masuk kedalam rumah.
mita yang terlihat sangat betah di rumah megah milik keluarga sanjaya tengah
membantu mbok darsih memotong-motong sayuran dengan gesit, nampak mbok darsih beberapa kali melarang kekasih tuan mudanya itu untuk membantunya di dapur, hingga tuan nya datang menghampiri wanita itu.
" kamu lagi ngapain de di dapur?" tanya arya
" lagi bantuin si mbok mas.. memang kenapa mas?" mita bertanya balik
" sudah kamu ndak usah bantuin si mbok...kamu itukan calon istriku...masa kerjannya di dapur ...kamu di panggil ayah.
ayo ikut aku de.." ajak arya terlihat mengelus mesra kepala kekasihnya
" permisi pak..kata arya bapak memanggil saya..?" tanya mita kepada pria tua di
hadapannya.
pria tua itu tersenyum ke arah wanita yang
berada di samping arya
" kemari nduk.. duduk" ajaknya.
mita dan arya duduk berdampingan
" panggil saya ayah..sebab arya sudah cerita banyak tentang kamu..apa benar kamu
yatim piatu?" tanya pria tua itu netranya menatap mita dengan lembut
" iya pak..sejak dua belas tahun yang lalu..orang tua saya meninggal," terang mita
terlihat pria tua itu merasa iba
" kalian berdua saling mencintai bukan? minggu depan kalian berdua akan segera
menikah..apa kamu bersedia nduk?jangan tanya arya..sebab arya sudah setuju," tanyanya lagi
" saya bersedia pak" jawab mita mantap
" yasudah ..ayah akan mengurus semua biaya
pernikahan kamu dan arya, besok pagi ayah dan arya akan kerumah kamu untuk melamar,
sebaiknya sekarang kamu memberitahu nenekmu nduk," usul pak sanjaya
" ndak perlu pak..ndak perlu memberitahu mereka..sebab mbah uti dan sepupuku..
mereka semua..sudah membenciku.." terlihat bulir bening membasahi pipi wanita muda itu
" loh..loh..memang kenapa nduk?" tanya pak sanjaya keheranan
" mereka..ndak menyetujui kalau mita berhubungan dengan arya pak..mita ndak tau apa kesalahan mas arya..hingga sepupu mita menampar mita dan ingin mita menjauhi mas
arya..mita ndak bisa jauh dari mas arya..mita sayang sama mas arya..dan mita kabur pak dari rumah..apa mita salah jika mita kabur dari rumah pak ??kabur demi orang yang mita sayang?" mita nangis sesenggukan.
terlihat pak sanjaya menepuk-nepuk lembut pundak mita, ia sangat mengerti perasaan mita.
" yasudah nduk..mulai sekarang kamu putus
persaudaraan dengan mereka.. memang kenapa dengan putraku..?? hingga mereka
seenaknya berkata demikian!!" seru pak sanjaya raut wajahnya bengis ia nampak sangat marah
" akan ku buat perhitungan pada mereka, ini sama saja penghinaan," batin pak sanjaya
dalam hati.