NovelToon NovelToon
Love At Twilight

Love At Twilight

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh
Popularitas:36k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Diusianya yang tak lagi muda, Sabrina terpaksa mengakhiri biduk rumah tangganya yang sudah terajut 20 tahun lebih lamanya.

Rangga tega bermain api, semenjak 1 tahun pernikahnya dengan Sabrina. Dari perselingkuhan itu, Rangga telah memiliki seorang putri cantik. Bahkan, kelahirannya hanya selisih 1 hari saja, dari kelahiran sang putra-Haikal.

"Tega sekali kamu Mas!" Sabrina meremat kuat kertas USG yang dia temukan dalam laci meja kerja suaminya.

Merasa lelah, Sabrina akhirnya memilih mundur.

Hingga takdir membawa Sabrina bertemu sosok Rayhan Pambudi, pria matang berusia 48 tahun.

"Aku hanya ingin melihat Papah bahagia, Haikal! Maafkan aku." Irene Pambudi.

..........................


"Tidak ada gairah lagi bagi Mamah, untuk menjalin sebuah hubungan!" Sabrina mengusap tangan putranya.

Apa yang akan terjadi dalam kehidupan Sabrina selanjutnya? Akankah dia mengalah, atau takdir memilihkan jalannya sendiri?

follow ig @Septi.Sari21

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23

Sementara di sekolah, Haikal sudah duduk tenang di kantin. Mengingat ini hari pertama ibunya bekerja, ia berinisiatif untuk memberi semangat kepada sang Ibu.

"Hallo Mah, gimana Mah kerja pertamanya?" Haikal melambaikan tangan, menghadap layar ponselnya. Ia saat ini tengah melakukan panggilan video dengan Sabrina.

📱"Semua berjalan lancar, Haikal! Ini Mamah lagi makan siang sama teman Mamah!" Sabrina mengganti camera belakang, untu ia perlihatkan pada Sinta.

Karena penasaran, gadis cantik itu menghampiri kearah Sabrina. Ia sontak sport jantung kala melihat wajah Haikal dalam layar gawai itu.

"Teman Mamah baik-baik saja?" Haikal tampak mengeryit, saat Sinta menatapnya begitu dalam.

📱"Dia terpesona melihat ketampananmu, Haikal!" kekeh Sabrina.

Hingga, Haikal mengarahkan ponselnya pada wajah sang kekasih-Irene. Gadis cantik itu melambaikan tanganya, serta tertunduk sopan. "Hallo Tante, selamat siang! Makan, Tante." Irene mengangkat semangkuk mie, untuk diperlihatkan pada Mamah sang kekasih.

📱"Iya, Irene. Yang kenyang, ya! Tante titip Haikal. Kalau nakal, bilang saja sama Tante!"

Irene tertawa pecah. Sudah hampir 3 bulan ini, ia tampak akrab dengan sosok Sabrina. Irene juga kadang bertukar pesan, agar tidak ada kecanggungan lagi diantara mereka.

Waktu bergulir dengan cepat. Seperti biasa, Irene melarang Ayahnya, ataupun sopir untuk menjemputnya. Yups ... Alasannya cukup masuk akal, agar Haikal mau mengantarkannya pulang.

"Ris ... Gue ikut lo, ya! Irene udah nangkring tuh di motor Haikal." Eca menghampiri pria pujaannya, berwajah semelas mungkin.

Si paling anti perempuan itu menatap acuh, dan langsung menghidupkan motornya.

"Daa, Eca ... Muachhh ...." Irene meniup cium jauh, begitu motor Haikal sudah mulai melaju.

Tanpa ucapan sepatah kata, Haris juga langsung mengikuti Haikal dari belakang, sambil menutup kaca helmnya.

Eca menghentakan kaki kesal, merasa geram mendapat tolakan dari pria pujaannya itu.

Karena jalan rumah Iren tidak searah dengan Haris, jadi mereka berdua berpisah di pertigaan depan sekolah. Haris tampak tenang menikmati suasana sore yang menenangkan batinya itu. Hal yang paling ia sukai saat sekola, ya pas pulang seperti saat ini.

Ia rasa, bebannya baru terselesaikan beberapa menit lalu.

Dari kejauhan, Haris spontan membuka kaca helmnya. Ia sedikit menajamkan pandanganya, kala melihat Mika berjalan kaki didepan.

Langkahnya gontai, tertunduk, hingga sorot sang surya yang akan tenggelam, kini tampak menembus punggung rapuhnya.

Sementara Mika, ia tersentak, kala ada motor Ninja menghadang jalannya. Wanita culun itu sedikit menaikan kacamatanya keatas, menatap bingung tiba-tiba Haris menghadang jalannya.

"Ayo, naik!" Seru Haris tanpa mau menatap.

Mika semakin dibuat bingung. Ia sedikit menggaruk kepalanya. "Kamu menawariku tumpangan, Ris?"

"Apa ada, manusia selain kamu disini?!" Haris hanya mampu melirik sekilas.

Entah mengapa, seakan ada angin yang berhembus sejuk melewati dinding hatinya. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada, Mika perlahan mulai mendekat, begitu Haris sudah membuka kedua footstep.

Begitu memastikan Mika sudah duduk dengan nyaman, Haris mulai menjalankan kembali motornya. Kawasaki hitam itu menjadi saksi, betapa ambigunya dua insan dengan perbedaan sikap, antara Si Tuan kulkas, dan si Kutu buku.

Tangan Mika memegang hoodie Haris dengan posisi mencubit. Ia tidak mampu memeluk, atau sekedar memegang kedua bahu pria itu.

Dan sepanjang sejarah, dari kelas 10 hingga 12, baru kali ini ada gadis yang mampu membuat hati Haris terbuka, ya ... Meski masih belum sepenuhnya mencair. Dan hanya Mika lah, gadis yang paling beruntung dapat duduk dijok belakang motor Haris.

"Dimana, rumahmu?" Haris membuka helmnya, hingga suaranya terbawa oleh angin.

Mika agak memajukan badanya sambil menjawab, "Perumahan Permata nomor 8."

Tak menjawab lagi, Haris langsung melajukan motornya, dengan sedikit nenambah kecepatan.

Dari arah sepion, Haris tersenyum gemas, kala melihat wajah Mika yang saat ini bagaikan boneka kedap kedip. Walaupun terhalang kacamata besarnya, itu tidak akan mengurangi kecantikan Mika secara alami, tanpa polesan make up. Mungkin kalau bedak dan liptint ia pakai, selebihnya tidak.

Itulah mengapa dulunya Rangga dapat tergila-gila oleh Aruna. Karena kecantikan Mika, mewarisi wajah Ibunya, yang lebih mirip wanita italia.

Sebelum berhenti, dan masih dari kejauhan, Mika dapat melihat satu mobil bewarna silver, dengan logo besar dibagian kaca belakang, yang menunjukan sebuah Pt Bank xxx. Begitu Haris berhenti tepat dibelakang mobil tadi.

Dua orang pegawai Bank, kini tampak keluar dari rumah Mika, dan langsung masuk kedalam mobilnya. Dan tak lama itu, mobil tadi langsung melenggang begitu saja.

Melihat itu, wajah Mika spontan panik, kala ia menyadari sesuatu dalam sisi pagar rumahnya.

RUMAH DALAM PENYITAAN PIHAK BANK!!!

Dan setelah itu, tatapanya beralih menatap dalam rumahnya. Ibunya-Aruna, wanita parubaya itu sudah tertunduk lesu, duduk diteras depan.

"Ris, makasih ya. Aku masuk dulu." Mika langsung saja melenggang masuk untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Sementara Haris, ia masih diam diatas motornya. Wajahnya tanpa ekspresi, dengan sorot mata menajam kearah spanduk didepan pagar itu.

*

*

"Mah ... Ada apa? Siapa dua orang tadi, Mah? Lalu ... Mengapa rumah kita di segel pihak Bank?" Mika langsung saja memberikan sederet pertanyaan untuk ibunya, dengan rasa sesag begitu kepanikan.

"DIAM, Mika!" bentak Aruna. "Mamah ini sudah pusing, kamu dateng-dateng malah mencerca."

Air mata Mika sudah luruh dibalik kacamata tebalnya. Ia langsung menjatuhkan tubuhnya dibangku sebrang ibunya. "Mah, kalau rumah ini disita, kita mau tinggal dimana lagi?!" pekik Mika.

"Kita tinggal di rumah Papahmu! Sekarang, kamu cepat telfon Papahmu!" sentak kembali Aruna.

Wajah Mika spontan menoleh. Tatapanya jelas tidak setuju dengan perintah sang ibu. "Nggak! Mana mungkin kita akan tinggal disana, Mah! Papah mempunyai keluarga! Dan sekarang, gara-gara Mamah ... Rumah tangga Papah berantakan!"

Aruna spontan bangkit. Ia menuding wajah putrinya, "Jaga ucapanmu, Mika! Seharusnya kamu seneng, karena kasih sayang Papahmu tidak terbagi lagi!" sentak kembali Aruna.

Mika juga ikut bangkit. Dulu, ia memang tidak tahu apa-apa. Diajak kesana kesini hanya diam. Dilarang ikut campur apapun hanya diam. Tapi, ia sekarang sudah besar. Usianya sebentar lagi 18 tahu. Bagaimana mungkin Mamahnya akan menganggap ia sebagai boneka terus. Mika juga berhak tahu semuanya. Apalagi, rumah tangga yang Ibunya jalani hasil merebut kebahagiaan orang lain.

"Apa? Mau bantah Mamah lagi? Ingat Mika ... Kamu masih bau ingus, jadi jangan membantah Mamah, jika apa-apa kamu masih mengandalkan Ibumu ini!" Mendengar sergahan Mamahnya, Mika hanya menatap kecewa.

Ia kemudian langsung masuk begitu saja.

'Ada apa sebenarnya? Apa yang terjadi dengan keluarganya?' Puas memandang sejak tadi, Haris baru menghidupkan motornya untuk pulang. Sepanjang jalan, perasaan serta pikiran Haris masih tertuju pada Mika.

1
yumi chan
wLapun mika beranggp gk slh..ttp aja slh ..ank mna yg akan mau mnbgi ksh syg bpknya...db mliht luka ibuknya..tdk ada ank yg mdh merima bgitu saja..bnci itu msti ada..kalau aku jg haikl pintu maaf itu slit merima..atas perbtan mrka.
Septi.sari: nggak semua kesalahan berakhir dengan kata maaf🤧🤧🤧 kasian, Haikal pasti hancur
total 1 replies
Lee Mbaa Young
jd mika anak pelakor. kok bisa ya anak anak pelakor itu Pede pede dan gk merasa bersalah dng anak sah.
hnya dng kata maaf di pikir semua akn kembali. huuhhh mungkin anak anak sprti mika bgitu dah hilang rasa malu nya. ya gimana ibu nya saja jd pelakor gk malu kok.
Nurhayati Sobana
Rayhannya kayak anak kecil kalau mau serius masak Sabrina dipecat dari pekerjaannya dengan alasan gak masuk akal, harusnya kalau mau melamar,, lamar aja,mkalau udah kawin baru Sabrina resign jadi nama Sabrona tètap bagus di kantor,, dasar aki2 kolot ke bocah2an
Septi.sari: Kak, semuanya sudah di handle.ama.Rayhan 🤣🤣
total 1 replies
yuli a
Semangat kak...Tambah Menarik ceritanya....
Septi.sari: kak makasih, peluk jauh🤗❤❤❤
total 1 replies
Bunda Iwar
Luar biasa
Septi.sari: Kak syukron bintang lengkapnya❤❤❤
total 1 replies
yumi chan
lbh baik nsp mu kyk gitu aruna dr pd km jd plkor...jngn sampk aja ank km tau nanti nsp mu..
Septi.sari: malang betup nasibnya kak🤧
total 1 replies
Becce Ana'na Puank
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kasihan aruna kyknya dijual sm pria itu..
coba klo nurut kakaknya
retiijmg retiijmg: kshan kak terlepas dr sikap aruna yg gak baik
Septi.sari: benar kak, dijual 🤧
total 2 replies
retiijmg retiijmg
haikal & irene berpikir bijak gak mau egois.
smoga diksh yg terbaik.
liat aruna kshan juga ditinggalin sndirian
Septi.sari: kak, lebih kasian si Mika🤧
total 1 replies
retiijmg retiijmg
Luar biasa
Septi.sari: syukron kak bintangnya❤❤❤
total 1 replies
retiijmg retiijmg
kshan irene sm haikal klo sm papa n mamanya menikah..
rangga tanggung jwb juga ya smua asetnya buat anaknya dr istri sah..
ceritanya bagus lho..
Septi.sari: iya kak, banyak sosok suami yang gagal, tapi tidak dengan peranya❤❤
total 1 replies
yumi chan
mika km jngn smpk mnghianati kebaikn sabrina...km hrus mnjauh mamimu agar hdp u gk tertekn...dn bt pak reyhan cpt lmr sabrina..agr rangga skit hti dgr mntnya mau nikh lg..
Septi.sari: hihi iya kak bener banget🤧🤧
total 1 replies
Rahma Yanti
Lumayan
april
hallo ka .. aku mampir
Septi.sari: selamat membaca kak, usahakan jangan loncat2 ya🤗🤗
total 1 replies
Sri Winda
haikal sama irene sungguh bijak sekali tidak mementingkan egonya....di sisi lain kasihan sama mika dia hanya korban ke egoisan orang tuanya lamjut thor💪🏼
Septi.sari: benar kak, kasian Mika🤧🤧😭
total 1 replies
Sri Winda
biarkan haikal sama irene jadi saudara tiri aja thor biar sabrina sama rayhan bahagia..lanjut💪🏼
Septi.sari: lucu tapi kasian ya kak🤧🤧
total 1 replies
Machmudah
mengalah aja anak2 biar mama Dan papah bahagia dl....anak2 pasti dpt yg lbh baik
Septi.sari: agak lucu tpi sedih ya kak😢🤧🤧🤧🤣
total 1 replies
Septi.sari
iya kak benci kali aku sama gina🤣🤣🤣
yumi chan
thor gina sptutnya di lmpr aja ke kdng singa aja..biar otk dia berfungsi..
Sri Winda
makin seru lanjut thor 💪🏼
Septi.sari: makasih kak❤❤❤❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!