NovelToon NovelToon
AISHA

AISHA

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Poligami / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Queisha Calandra

Aisha Febriani menikahi seorang pria yang belum ia kenal sebelumnya. Sejak kecil ia tinggal di kampung halaman neneknya. Namun setelah ia menginjak usia 19 tahun, ia dijemput oleh kedua orangtuanya dan pindah ke kota.
Di saat yang sama, Aisha dilamar oleh seorang pria tampan yang belum ia kenal. Mereka menikah berdasarkan wasiat ayah pria itu. Tapi, tidak ada yang tahu bahwa ternyata pria itu memiliki seorang kekasih, dan mereka saling mencintai. Namun pria itu juga bersikap baik pada Aisha sampai suatu hari, kejadian tidak terkira membuat Aisha harus menerima penderitaan yang bertubi-tubi.
Aisha, tidak akan pernah menyerah. Meskipun pada awalnya ia tidak mengenal suaminya, tapi ia yakin, ia sudah lebih dulu jatuh cinta pada suaminya sejak pandangan pertama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queisha Calandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11.

Aisha baru selesai melakukan kegiatannya di dapur, dan Rey juga sudah pergi bekerja. Aisha sengaja menyibukkan diri di kamar untuk menghindari masalah dengan Rena dan ibunya yang dengan siap siaga menyerangnya.

Entah itu melipat baju, menata ulang dekorasi di kamarnya, Aisha melakukan semuanya untuk mengusir kebosanan asalkan ia tidak menganggur saja.

Kehamilannya sudah memasuki usia ke sembilan bulan. Hanya beberapa hari saja bayi mereka akan lahir dan mengubah hidup Aisha.

"Aisha, keluar kamu! Aisha." Suara Rena dan ketukan pintu kamar Aisha membuat Aisha menghentikan kegiatannya. Apa lagi yang mereka mau? Apa masih ingin mencari masalah?

Aisha membuka pintu karena tidak ingin membuat Rena terus membuat kebisingan dengan suara dan ulahnya.

"Ada apa?" Tanya Aisha.

"Ada apa? Bisa-bisanya kamu tanya ada apa?. Makan siang untuk kami mana? Apa kamu buta tidak bisa melihat jam?" Ujar Rena dengan setengah berteriak. Aisha tahu siang ini Rey tidak pulang untuk makan siang. Jadi, ia sengaja tidak masak untuk makan siang karena ia sendiri juga akan membuat makan siang seadanya untuk dirinya sendiri.

"Aku bukan pembantu. Kamu bisa masak sendiri kan?" Jawab Aisha.

"Masak sendiri? Kamu kira kamu disini siapa jika bukan pembantu? Kamu bos disini? Hah?" Ujar Rena.

"Aku istri pemilik rumah ini." Jawab Aisha.

"Kamu masih bisa sombong rupanya. Kamu tahu, Rey tidak pernah menganggapmu sebagai istrinya. Kamu dengan tidak tahu malunya bilang kalau kamu istrinya Rey. Heh, wanita sialan! Kamu akan segera keluar dari rumah ini." Ujar Rena.

"Jika dia tidak menganggap aku istrinya, aku tidak mungkin hamil anaknya. Kamu juga paham hal itu." Jawab Aisha.

"Lihat saja! Setelah anak itu lahir nanti, Rey akan menceraikanmu. Dia memilih untuk hidup bahagia dengan aku dan anak kami." Ujar Rena.

"Jangan sok tahu! Rey tidak akan menceraikan aku." Kata Aisha.

"Ok, kita lihat saja nanti!" Ujar Rena kesal kemudian pergi begitu saja. Aisha sampai heran, sebenarnya untuk apa Rena datang? Untuk mencari masalah? Untuk mengatakan bahwa Rey akan menceraikannya?

Tunggu!

Jika Rey benar-benar akan menceraikannya, untuk apa Rey bersikap baik selama ini? Apakah hubungan mereka akan segera berakhir dalam waktu dekat mengingat ia akan segera melahirkan?

......

Aisha gelisah menunggu kepulangan Rey, sejak sore ia bahkan tidak sempat makan apapun karena pikirannya sedang kacau.ia harus mendapatkan penjelasan langsung dari bibir Rey tentang ucapan Rena. Benarkah ia ingin bercerai darinya?

Biasanya Rey akan pulang pukul lima sore, tapi sampai pukul delapan malam pun, pria itu tidak kunjung terlihat pulang. Sebenarnya apa yang membuat Rey bisa sesibuk itu? Apakah pekerjaannya sangat banyak dan melelahkan? Lalu, apakah ia pantas untuk bertanya hal itu saat Rey pulang nanti?

Aisha memutuskan untuk mengurungkan niatnya menunggu suaminya pulang, pria itu pasti akan memilih langsung tidur di kamar bersama istri keduanya.

Aisha baru akan menutup pintu kamarnya, tapi Rey rupanya pulang tidak ada siapa-siapa di sana. Aisha segera membukakan pintu untuk Rey.

Pria itu tampak bersemangat meskipun pulang cukup telat. Apa yang membuat pria itu begitu senang?

"Baru pulang? Pasti banyak pekerjaan?" Ucap Aisha.

"Tidak, aku baru saja menemui ibu." Jawab Rey.

"Ibu?" Tanya Aisha. Selama ini ia tidak tahu bahwa Rey masih memiliki orangtua. Ayah Rey sudah meninggal sebelum mereka menikah, Aisha pikir ibunya juga sudah tidak ada karena tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya.

"Iya, jadi kemarin ibu aku yang dari luar negeri pulang." Jawab Rey.

"Oh, aku tidak tahu jika ibumu selama ini di luar negeri." Jawab Aisha.

"Lain kali aku akan ajak kalian menemui ibu." Kata Rey sambil mengacak rambut Aisha.

"Rey, ada yang ingin aku tanyakan." Ucap Aisha.

"Katakan saja!" Kata Rey.

"Ke kamar dulu!" Ucap Aisha. Rey mengerti dan menggandeng Aisha menuju kamar Aisha. Aisha terlihat sangat gelisah, bagaimana jika ternyata ucapan Rena benar.

"Ada apa?" Tanya Rey.

"Rey, kamu benar-benar tidak ada perasaan padaku?" Tanya Aisha.

"Kenapa bertanya seperti itu?" Tanya Rey.

"Rey, katakan saja!" Ucap Aisha.

"Tidak tahu." Jawab Rey singkat.

"Jadi, benar. Kamu ingin bercerai setelah aku melahirkan anak kita?" Tanya Aisha membuat Rey kaget.

"Kamu, darimana kamu tahu?" Tanya Rey.

"Berarti benar kan Rey?" Tanya Aisha mulai meneteskan air matanya.

"Aisha."

"Tidak apa-apa, Rey. Jika pada akhirnya kita harus berpisah, tidak perlu dijelaskan lagi. Lagipula, aku ini siapa?" Ucap Aisha. "Tapi, hal yang ingin aku katakan padamu, Rey. Kalau begitu, kamu tidak perlu membawaku menemui ibumu." Ucap Aisha.

"Aku minta maaf Aisha!" Ucap Rey sambil menarik Aisha ke dalam dekapannya.

"Kamu tidak salah, Rey." Kata Aisha. "Aku bahagia, jika kamu juga bahagia." Lanjut Aisha.

"Jadi, itu juga alasan kenapa kamu begitu mudah mengizinkan aku menikahi Rena? Hanya ingin aku bahagia?" Tanya Rey. Aisha menganggukkan kepalanya meskipun Rey tidak bisa melihatnya.

"Mencintai seseorang tidak harus memilikinya, melihat dia bahagia sudah cukup." Ucap Aisha.

"Sekali lagi, maafkan aku, Aisha!" Ucap Rey.

"Sekali lagi, kamu tidak bersalah, Rey." Jawab Aisha kemudian melepaskan diri dari dekapan Rey. "Aku sudah tidak ada hal yang ingin dibicarakan. Kamu pergilah temui Rena!" Ucap Aisha.

"Kamu benar tidak apa-apa?" Tanya Rey. Aisha menggelengkan kepalanya sambil menyeka air matanya.

"Aku tidak apa-apa." Jawab Aisha.

Rey kemudian pergi meninggalkan Aisha sendiri di kamarnya. Aisha menangis sejadi-jadinya tanpa suara selepas Rey pergi. Jadi, bagaimana ia akan menjelaskan kepada keluarganya? Kemana ia akan pergi setelah mereka bercerai?

.........

"Baru pulang, Rey? Kenapa aku tidak dengar suara mobil?" Tanya Rena begitu Rey masuk ke dalam kamarnya.

"Sekitar lima belas menit yang lalu. Mungkin kamu ketiduran." Jawab Rey.

"Mungkin." Kata Rena.

Rey mengambil handuk dan pergi mandi, tidak ada kata-kata yang Rey ucapkan pada Rena. Rena juga tidak mencurigai sesuatu pada suaminya itu.

Setelah selesai mandi, Rey duduk di pinggiran ranjang sambil menjambak rambutnya sendiri. Ia masih memikirkan Aisha. Perasaan Aisha mungkin lebih sakit dari keputusan dirinya menikahi Rena. Wanita itu mungkin bisa berkata bahwa ia baik-baik saja. Tapi, itu mana mungkin?

"Kenapa Rey? Pekerjaanmu banyak?" Tanya Rena.

"Rena. Malam ini, aku ingin menemani Aisha." Kata Rey.

"Kamu kenapa tiba-tiba ingin menemani Aisha? Mulai ada rasa?" Tanya Rena.

"Waktu Aisha tinggal sedikit. Aku hanya ingin menyenangkan dia saja." Ucap Rey.

"Ya sudah." Jawab Rena.

Rey kembali ke kamar Aisha, dan kaget melihat kondisi Aisha. Mata sembab dan kedua pipi yang basah dengan air mata, terduduk dengan lesu di lantai bersandar dengan dinding kamarnya.

"Aisha." Ujar Rey mendekati Aisha. Aisha tidak dapat menyembunyikannya lagi, hatinya yang hancur dan harapannya yang pupus, semu ia tumpahkan di bahu suaminya.

"Tidak apa-apa, Rey, aku tidak apa-apa." Ucap Aisha sambil terisak.

"Aisha, maaf! Maaf!" Ucap Rey berulangkali mengucapkan maaf.

"Bagaimana aku bisa menjelaskannya pada keluargaku? Bagaimana aku bisa mengatakan semuanya?" Ucap Aisha. Rey tahu apa yang Aisha maksud. Selama ini Aisha maupun Rey tidak pernah menceritakan pernikahan Rey dengan Rena. Jadi, sudah wajar jika Aisha tidak tahu harus mengatakan apa jika tiba-tiba Aisha pulang dan bercerai dengan suaminya.

"Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa. Aku yang akan mengatakannya nanti." Kata Rey.

Aisha tidak menjawab lagi, Rey rupanya sudah siap dengan segalanya. Percuma saja ia terus bicara, tidak akan merubah apapun. Lebih baik, gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, menikmati sisa pernikahannya bersama Rey.

Bersambung....

1
Proposal
Semangat kaa, jangan lupa mampir juga yaa~/Smile/
kalea rizuky
harusnya sena di laporin Rey bloon
kalea rizuky
Rey lebih kotor karena menikahi jalang
kalea rizuky
laki. goblok klo. aisyah mau di. madu ya tolol. kek g ada. laki. lain aja.
Queisha Calandra: makasih udah mampir ya kak!!! ♥️♥️
total 1 replies
kalea rizuky
aisyah kek. pengemis males cwek bodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!