NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Seorang Gus

Istri Rahasia Seorang Gus

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pernikahan rahasia
Popularitas:60.9k
Nilai: 4.4
Nama Author: Julia And'Marian

Kejadian tidak di inginkan terjadi, membuat Gus Ikram terpaksa harus menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak di kenal olehnya. "Kita menikah, jadi istri rahasia saya " Deg ... Ramiah sungguh terkejut mendengar perkataan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29

"Sengaja, mau genit sama ustadz - ustadz yang ada di sini, iya?!"

"Kenapa pakai berhenti segala ha? Bisa aja kan di abaikan saja, dan jalan terus. CK," Gus Ikram berkacak pinggang, menatap sengit ke arah istri rahasianya itu. Ini dirinya baru saja bisa menemui Ramiah saat tengah malam, setelah semua orang sudah tidur dan Ramiah sudah menunggu Gus Ikram datang, karena sebelumnya tadi, Ramiah sudah tidur terlebih dahulu, dan tengah malam terjaga.

Jadi Ramiah sudah tidak ngantuk lagi saat ini.

"Ini udah ada yang ngajak kenalan malah di ladenin, pakai mau kasih tau namanya segala pula, kan bisa aja enggak usah, tarik Ara suruh cepet ke rumah, jangan di respon." Masih saja, bibir Gus Ikram mengomel tak jelas seperti itu, bahkan raut wajah kesalnya cukup kentara sekali.

Ramiah yang mendengar itu, tangannya  langsung terulur mencubit pinggang suaminya dengan gemas.

"Kok mas di cubit sih?!" Protes Gus Ikram.

Ramiah mengerucutkan ujung bibirnya dengan kesal. "Gimana Mia enggak cubit, mas ngeselin banget.. Datang-datang kemari cuman ngomel enggak jelas. Ngapain kemari coba kalau ngomel-ngomel. Padahal di ponsel juga udah ngomel-ngomel tadi. Kurang puas ngomel-ngomelnya?" Gantian kini, Ramiah yang menyembur suaminya itu, sebab kesal sekali.. Tadi Gus Ikram sudah mengirimkannya chat beruntun dengan kata-kata yang hampir sama semuanya, yang intinya, bahwa pria itu cemburu dengan kedua ustadz tadi yang menyapa nya dan Zahra. Bahkan Gus Ikram telah menegur Zahra, mengingat kan Zahra kalau Ramiah itu sudah punya suami dan haram bagi nya berkenalan dengan yang bukan mahramnya...

Zahra bahkan yang mendapatkan ultimatum seperti itu bungkam, tidak menyangka kalau Abangnya se-posesif ini dengan istri temannya..

Ya wajar lah, mungkin takut terjadi sesuatu pada Ramiah.. apa lagi Ramiah dalam kondisi hamil.

Gus Ikram meringis menatap wajah galak istrinya itu, bahkan Ramiah sudah misuh- misuh.

"Kalau datang kemari cuman mau ngomel yaudah sana. Mas pergi saja. Kesel dengerin mas ngomel kayak begitu. Mia kan udah jelasin, Mia mana tau kalau dua ustadz tadi minta kenalan, mau nolak juga enggak enak, nanti di kiranya Mia sombong banget." Kata Ramiah dengan ketus.

Gus Ikram menekuk wajahnya, tapi tangannya terulur menarik pinggang istrinya itu, lalu memeluknya dengan sangat erat. Bahkan Gus Ikram mendusel di leher istrinya yang tidak mengenakan hijab itu.

"Mas cemburu."

"Ya Mia tau." Ketus Ramiah, yang masih kesal dengan suaminya.

"Mas enggak suka lihat pria manapun deketin kamu. Kamu cantik banget sih, enggak ke bayang semua mata pria memandangi kamu tadi." Kata Gus Ikram.

Ada yang terasa hangat di dalam dadanya sana, jelas bahagia itu di rasa oleh Ramiah, karena suaminya bersikap seperti ini, apa lagi suaminya dengan terang-terangan mengatakan kalau cemburu. Bukan kah setiap perempuan bahagia saat prianya mengaku cemburu? Itu membuktikan jika  pria nya memiliki rasa cinta yang besar untuknya.

"Mas sayang sama kamu, enggak suka kalau milik mas di lihat sama orang lain. Mas enggak rela Mia..."

"Jadi Mia harus gimana? Mas sendiri kemarin yang ngotot masukin Mia ke pondok pesantren ini. Padahal sebelumnya Mia enggak mau,"

Ramiah mengelus pelan tangan yang membelit di pinggangnya itu, membuat Gus Ikram merasa sangat nyaman, terlebih usapan itu membuat emosinya langsung melayang entah kemana.

Ini lah Ramiah. Ia akan memperlakukan Gus Ikram dengan lembut, membuat Gus Ikram terbuai oleh perlakuan Ramiah.

"Mas enggak tau, rasanya pengen mengurung kamu di suatu tempat yang enggak ada orangnya satu pun, cuman mas yang ada di sana. Tapi harus bagaimana lagi, mas enggak bisa melakukan hal itu, mas takut terjadi sesuatu sama kamu. Terlebih kamu bawa seseorang di sini." Tangan itu mengelus pelan perut istri rahasianya yang ada anaknya di dalam sana..

Ramiah terkekeh, tangannya mencubit rahang tegas milik suaminya itu. "Emang nya aku tahanan apa, sampai  harus di kurung?" Tanya Ramiah iseng.

Kepala Gus Ikram mengangguk. "Iya tahanan hati mas. Mia, mas pengen, kamu siapkan?" Tanya Gus Ikram dengan suara paraunya.

Ramiah hanya mengangguk pasrah, tak melarang suami nya melakukannya, toh itu kewajibannya juga melayani sang suami.

Gus Ikram tersenyum, hati nya berbunga dan bahagia mendapatkan ijin dari istri rahasianya itu.

*

Pagi harinya...

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam"

"Pagi Gus."

Gus Ikram mengangguk singkat, dan Verdi langsung berdekhem sebentar.

"Ini file yang Gus inginkan, hari ini kita harus ke cafe Algora ,karena klien kita mengajak kita ketemuan dia sana" kata Verdi sambil menyerahkan beberapa tumpukan beberapa kertas yang sudah di kerjakan sebelumnya oleh Verdi. Semua pekerjaan yang telah terbengkalai itu akhirnya selesai akibat Verdi yang cekatan, dan Verdi tidak banyak berbicara membahas kemana kepergian dan bos besar selama beberapa hari ini. Terlebih terakhir kalinya ia mendapati kabar bahwa ibu dari atasannya itu sedang terkena musibah..

"Habis ini kita langsung ke sana saja, baru setelahnya kita ke kantor."

Verdi menganggukkan kepalanya.

"Sudah sarapan? Kalau belum mari ikut saya sarapan.

Verdi tersenyum canggung, walaupun begitu dirinya tetap mengikuti atasannya itu masuk ke ndalem.

Namun, sebelum melangkah kan kakinya, menuju ke ndalem, Verdi di buat terpaku saat mendengar suara lembut seseorang menyapu indera pendengarannya..

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikum salam" sahut Verdi dan Gus Ikram.

Gus Ikram bahkan menatap penuh dan tersenyum tipis ke arah istri rahasianya saat Ramiah sudah datang di ndalem..

Istrinya itu sangat-sangat cantik, walaupun hanya mengenakan pakaian tidak terlalu mahal, tapi tetap, kecantikan Ramiah sudah terpancarkan.

Verdi membalikkan tubuhnya, penasaran dengan suara lembut yang berasal dari belakang tubuhnya itu.

Deg

Jantung Verdi memompa begitu cepat saat melihat sosok gadis cantik yang saat ini berdiri tidak jauh dari dirinya

Gadis itu sangat cantik, bahkan mampu mengalihkan dunia Verdi, sampai tak sedikitpun berpaling menatap ke arah Ramiah..

Gus Ikram yang menyadari reaksi asisten pribadinya itu langsung berdekhem.

Namun, Verdi sama sekali tidak sadar, masih saja menatapi Raniah dengan penuh kagum, dan itu membuat Gus Ikram menggeram penuh emosi.

"Verdi?! Jaga pandangan kamu, bukan mahram!!"

Deg

Langsung tertarik ke alam bawah sadarnya, Verdi langsung terlonjak kaget mendengar pekikan dari atasannya itu..

Sedangkan Ramiah menghela nafasnya kasar, ia sudah menduga suaminya akan cemburu lagi setelah ini.

"Mia, masuk," ucap Gus Ikram dingin.

Ramiah menurut, melangkah kan kakinya masuk ke ndalem.

Verdi masih saja menatap kagum ke arah Ramiah.

Dan Gus Ikram tidak suka itu. "Kamu tidak dengar apa yang saya katakan tadi hmm? Bukan mahram Verdi!!" Kata Gus Ikram yang kesal, lalu berlalu pergi dari sana.  Tensinya bisa-bisa naik melihat istri rahasianya di kagumi oleh banyak pria.

Verdi nyengir lalu berlalu masuk ke ndalem mengikuti Gus Ikram.

*

"Nanti Bu Ratna yang akan mengurus ndalem sebagai ganti Bu Ramlah. Dan Via, kamu bisa membantu Bu Ratna nantinya mengurus dapur setelah kamu selesai kegiatanmu di pondok pesantren. Dan ustadzah Farah yang akan  mengambil alih, semua kegiatan ummi Sekar." Kata Gus Ikram pada semua anggota keluarga nya yang ada di sofa sana, mereka berkumpul sambil duduk sebelum melakukan aktivitas mereka..

"Loh mas? Kan ada perawatnya ummi kenapa mesti cari orang lain lagi sih buat bekerja. Enak banget tuh perawat ummi, kerjaannya cuman duduk nungguin ummi doang." Jelas tentu Via protes, apa lagi waktu bersantainya akan tersita karena harus membantu Bu Ratna nantinya..

"Ini udah di bicarakan sebelumnya mbak. Abi juga udah setuju, apa lagi mbak Ramiah itu lagi hamil juga," kata Zahra.

Via mendengus, "kenapa diskusinya cuman kalian aja? Aku enggak di anggap di sini?" Kata Via dengan kesal.

Gus Ikram langsung menegur Via. "Via, bisa tidak jaga sikap kamu, di sini ada Abi, ada Verdi dan Ramiah juga, malu kamu jadi tontonan seperti itu. Hargai keputusan yang aku dan Abi buat." Bisik Gus Ikram pelan, dirinya masih tau malu menegur istrinya dengan nada besar di depan anggota keluarganya, apa lagi ada Verdi di sana...

Via cemberut, pastinya kesal karena suaminya tidak membela dirinyam

Ramiah yang menatapi itu merasa tak enak, apa lagi kehadirannya membuat ricuh seperti ini. "Maaf menyela pak kyai, saya bisa juga kok cuman sekedar masak, mungkin apa yang di katakan oleh, emm istri Gus Ikram benar, saya bisa sambilan bekerja di dapur." Kata Ramiah pelan, bahkan dirinya berkata dengan penuh kehati-hatian karena takut salah bicara.

Gus Ikram mana terima dengan perkataan Ramiah, terlebih saat Ramiahb menyebut kata istri Gus Ikram, entah kenapa Gus Ikram merasa tak terima, karena yang menjadi istrinya bukan hanya Via saja, tapi Ramiah juga. Mereka menikah sah secara agama dan sah di mata hukum. Tapi, mau bagaimana lagi, pernikahan itu masih di rahasiakan dari keluarganya...

"Enggak Ramiah, kamu tetap hanya mengurus ummi sesuai kesepakatan bersama kami sebelum mengambil kamu ke sini.. Jadi kamu tenang saja, urusan dapur itu bukan urusan kamu." Kata Gus Ikram dengan tegas.

Via melotot mendengar perkataan suaminya itu byang terkesan membela perempuan asing itu.  "Mas kok jadi belain dia sih?!" Protes lagi, dan hal itu membuat kyai Arham serta Zahra menghembuskan nafasnya kasar.

Verdi saja sudah menatapi jengah Via, menurutnya, istri dari atasannya itu terlalu cerewet sekali.

Gus Ikram menatap penuh arti ke arah Via, mengkode Via agar tidak banyak protes dan bicara...  Tapi Via yang tidak peduli langsung melanjutkan perkataannya kembali.

"Pokoknya, aku enggak mau tau, dia tetap di bagian dapur ya, percuma bayar dia mahal tapi--"

"Sudah cukup, Abi ingin pergi, sudah telat, assalamualaikum."  Sela kyai Arham menyela perkataan menantunya yang lagi-lagi akan protes itu.

Via mendengus malas saat melihat kepergian mertuanya yang terkesan dingin itu.  Matanya lalu menatap ke arah adik iparnya yang saat ini tengah melemparkan senyuman mengejek ke arahnya.

'Awas kamu Ara!!'

'Dan awas kamu pembantu baru, akan aku buat hidupmu menderita, karena suamiku telah membelamu'

*

Assalamualaikum, semuanya... Terimakasih sudah komentar dan author seneng banget. Banyakin komentar ya? Kasih ulasan kalau kalian suka sama buku ini...

Dan minal Aidzin Wal Faidzin ya... Mohon maaf lahir dan batin...🙏

1
hasatsk
jangan mau kembali sama Gus ikram,Gus sudah ngata" an ramiah.seorang Gus dan kyai tapi tidak bisa bijak menyikapi persoalan ..
Herman Lim
jgn di kira ramiah hamil anak saizar loh oma
N_ariya
menyesal itu di belakang...
klo di depan....mendaftar....
itu yg saat ini dirasakan oleh kyai Arham dan gus e... 😏
Ray Aza
aq sih ngeship ramiah sm saizar, ikram terlalu dangkal sebagai ustad maupun suami, plinplan bin lemot
Ma Em
Alhamdulillah Ramiah sdh sampai dirumah omanya Saizar semoga Gus Ikram tdk bisa menemukan Ramiah sebel banget sama Gus Ikram yg sdh menghina Ramiah habis2an begitu juga dgn Kyai Arham bener kata Zahra seorang Kyai tdk punya rasa kasih dan pemikiran yg matang biarkan mereka menyesal .
Erna Fadhilah
aku kasih vote nih thor biar authornya semangat 💪💪💪dan upnya yang panjang dan banyak 😁😁
xia~xiaoling
alurnya bagus..semoga dpt hikmahnya dr novel ini
xia~xiaoling
aq kasih sesajen nih thor..up yg bnyk ya...
tiap bab aq tambahin deh sesajinya...wkwkwk
Julia and'Marian: makasih kakak
total 1 replies
Ma Em
Pergilah Ramiah ikut dgn Saizar jgn menengok kebelakang jgn pikirkan Gus Ikram lagi, semoga Ramiah dan anak yg dikandungnya dlm keadaan sehat dan selalu bahagia dan mungkin teman Saizar yg sdg mencari adiknya pasti itu kakaknya Ramiah yg sdh lama pergi semoga Ramiah dan kakaknya bisa segera bertemu.
Ripah Ajha
semangat Thor upnya
sudarti darti
lanjut Thor
tapi jangan cuma 1 episode 3 apa 2 biar gak nanggung bacanya
Herman Lim
nah nah Bani abang ramiah
Erna Fadhilah
kayaknya temennya saizar itu kakaknya mia yang pergi dulu
Yoruno Kasen
double up thor/Smile/
Yoruno Kasen
double up thor/Smile/
N_ariya
apa jangan " Saizar abangnya Ramiah yg terpisah...
hasatsk
kena karma Gus ikram.
Ana Umi N
ramiah sama saizar aja thor
Eva Karmita
semoga via lumpuh selamanya aamiin 🤲🤲😅
Ripah Ajha
syukurin kau via🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!