NovelToon NovelToon
MOJANG CIANJUR

MOJANG CIANJUR

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yuli Yanti

HAPPY READING ~

Novel ini menceritakan tentang, lima saudara kembar cewek yang barbar, kompak, dan gak ada takut-takutnya! Ayesha, Aresha, Abila, Aurora, dan Arumi bukan cuma bikin heboh sekolah, tapi juga satu Cianjur! Dari nyolong mangga kepala sekolah, bolos ke Puncak, sampai ketahuan guru BK dan dihukum Babehnya, hidup mereka gak pernah sepi drama.

Tapi di balik kelakuan mereka yang selalu bikin geleng-geleng kepala, ada kisah persahabatan, keluarga, dan kenakalan khas remaja yang bikin ngakak sekaligus haru.

Siap ikut keseruan Mojang Cianjur dalam petualangan gokil mereka? Jangan lupa baca dan kasih vote!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28: Bangkit atau Pulang?

Lima kembar duduk di depan layar HP masing-masing, teleponan sambil menangis.

"Gue nggak kuat!" seru Ayesha sambil ngelap air mata. "Kuliah susah, konten banyak, gue stres!"

"Lo kira cuma lo doang?" balas Abila. "Hukum tuh dunia yang penuh kepalsuan! Gue nggak tahu gue masih mau lanjut atau nggak!"

Aresha mendesah berat. "Jangan mulai deh… gue bahkan ngerasa bego di dua jurusan. Coding gagal, Psikologi bikin gue nangis sendiri."

"Gue kena mental tiap hari!" Aurora ngomel. "Senior galak, latihan berat, gue rasanya pengen kabur aja!"

"Gue juga." suara Arumi lirih. "Gue pikir gue jago ngatur orang, ternyata anak-anak kecil lebih barbar dari kita dulu…"

Telepon hening beberapa detik.

Lalu…

"Terus, kita nyerah?"

Abila yang ngomong, suaranya pelan tapi tegas.

Mereka semua diem.

"Babeh sama Umi udah mati-matian sekolahin kita. Mereka percaya kita bisa sukses. Masa baru seminggu aja kita udah mau pulang?" ujar Abila.

Ayesha menarik napas panjang. "Iya sih… tapi susah, Bil. Gue nggak tahu harus mulai dari mana."

Aresha menyandarkan kepala ke tembok. "Sama. Gue kayak kehilangan arah."

"Tapi kita nggak sendiri." ujar Aurora. "Kita masih ada satu sama lain."

Arumi mengangguk. "Iya… kita lima bersaudara. Kita pernah ngelawan satu sekolah, satu pesantren… masa kalah sama kehidupan?"

Mereka semua diam.

Lalu, satu per satu, mereka mulai membulatkan tekad.

"Gue bakal bikin jadwal lebih ketat. Gue harus bisa balance antara kuliah dan konten." kata Ayesha.

"Gue bakal belajar lebih keras. Gue nggak boleh terlalu idealis. Hukum emang nggak sempurna, tapi gue bisa belajar cara mengubahnya." ujar Abila.

"Gue bakal cari mentor. Gue nggak boleh malu buat minta bantuan." Aresha mengepalkan tangan.

"Gue bakal bertahan di Akpol. Gue harus kuat, gue harus lebih disiplin." Aurora menarik napas dalam.

"Gue bakal belajar dari guru-guru lain. Anak kecil itu sulit, tapi gue nggak boleh kalah." kata Arumi.

Mereka saling menatap lewat layar HP.

Lalu, secara bersamaan…

"KITA HARUS SUKSES!"

Telepon berakhir.

Dan sejak malam itu… hidup mereka mulai berubah.

---

Ayesha: Manajemen Waktu, Kunci Kesuksesan

Ayesha mulai bikin jadwal ketat.

Pagi: Kuliah

Siang: Ngerjain tugas

Sore: Bikin konten

Malam: Edit video

Awalnya berat.

Tapi setelah sebulan, dia mulai bisa menjalani nya.

Dan hasilnya?

Dosen mulai respect karena nilainya naik.

Kontennya tetap viral.

Dia mulai dapat tawaran iklan.

"Gue bisa ngejalanin dua-duanya!"

---

Abila: Dari Ragu Jadi Yakin

Abila mulai ikut lebih banyak diskusi.

Dia juga belajar dari dosen-dosen yang idealis.

Sampai suatu hari, dia ketemu seorang hakim yang bilang.

"Hukum bisa dibeli, tapi masih ada orang yang berjuang untuk keadilan. Kamu mau jadi salah satunya?

Saat itu, Abila tidak ragu lagi.

"Gue bakal jadi hakim yang adil. Gue nggak boleh nyerah!"

---

Aresha: Belajar dari Nol

Aresha akhirnya cari tutor.

Dia mulai dari dasar lagi, belajar coding pelan-pelan.

Di Psikologi, dia belajar mengontrol emosinya sendiri sebelum mencoba membantu orang lain.

Dan suatu hari, dia berhasil bikin kode tanpa error sama sekali.

Dia langsung tersenyum.

"Gue bisa!"

---

Aurora: Bangkit dari Tekanan

Di Akpol, Aurora mulai tahan banting.

Dia nggak lagi nangis kalau dihukum.

Dia nggak lagi panik kalau disuruh push-up tengah malam.

Dan suatu hari, seniornya bilang.

"Kamu mulai kelihatan kayak calon polisi beneran."

Saat itu, Aurora tahu…

"Gue bakal jadi Polwan yang tangguh!"

---

Arumi: Guru yang Nggak Kalah Barbar

Arumi mulai belajar teknik mengajar yang lebih seru.

Dia nyontek cara guru lain, belajar cara menangani anak-anak yang sulit.

Dan suatu hari, seorang murid kecil bilang.

"Bu guru, aku suka sama cara Ibu ngajar!"

Arumi langsung terharu.

"Gue bisa jadi guru yang baik!"

---

Dulu, mereka adalah anak-anak nakal yang kabur dari sekolah.

Sekarang?

Mereka adalah mahasiswa yang siap menaklukkan dunia.

Masih ada tantangan di depan mereka…

Tapi satu hal pasti.

Mereka tidak akan nyerah.

Karena mereka Mojang Cianjur, yang selalu memiliki banyak kejutannya.

1
Rina Raisya
aku orang cianjur thor
_smdz: cianjur palih mana tehh?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!