Gadis Culun Dan Ceo Lumpuh

Andika menghubungi orangtuanya menceritakan semuanya tentang Karina. Awalnya orang tuanya terkejut tapi akhirnya orangtuanya menyetujui keputusan anaknya.

Selesai menelephon Andika berbaring di kamar mengingat kebersamaan dengan Cantika kejadian demi kejadian yang dialaminya.

Cantika yang polos dan baik hati, tidak pernah menuntut dan memberi bantuan dalam mata pelajaran serta tidak pernah perhitungan dalam finansial dengan dirinya tapi malah dihina di depan teman - teman alummi kampusnya.

Karina mahasiswi baru gadis cantik dan seksi siapapun pasti sangat menyukai bahkan tergila - gila padanya.

Andika yang awalnya tidak menyukainya tapi Karina tidak pernah putus asa untuk menggodanya hingga suatu saat Karina datang ke apartemen Andika dan menggodanya dengan alasan ingin ke toilet tapi Karina sengaja membasahkan pakaiannya hingga melepaskan seluruh pakaiannya.

Karina keluar dari kamar mandi hanya memakai ********** saja dan pura - pura menjemur pakaian yang basah. Andika yang baru pertama kali melihat Karina hanya memakai ********** membuat adik kecilnya tegang dan terjadilah apa yang diinginkan Karina.

Hal itu membuat Andika merasakan pertama kali nikmatnya berhubungan ingin dan ingin melakukan itu lagi dan lagi. Tapi lama - lama Andika merasa bosan dan ingin memutuskan Karina tapi Karina menolaknya.

Andika mengatakan kalau dirinya menyukai Cantika tapi Karina berbohong mengenai Cantika hingga awalnya Andika menyukainya berubah menjadi benci, kecewa dan sakit hati.

Itulah mengapa sampai Andika sengaja membuat malu terhadap Cantika tapi ketika suaminya menceritakan tentang istrinya yaitu Cantika membuat dirinya sedih kenapa tidak mempercayai kekasihnya.

" Cantika, maafkan aku? seandainya waktu bisa ku ulang?" ucap Andika sedih

" Cantika, aku yakin kamu pasti mencintaiku jika ada kesempatan aku akan mengatakan maaf dan ingin kembali padamu dan aku yakin kamu pasti mau menerima diriku." ucap Andika dengan percaya diri.

Karena lelah Andika pun tertidur dengan memeluk guling sambil tangannya menggenggam foto Cantika.

XXXXXX

Jam sembilan pagi Andika masih tertidur karena Andika baru bisa tidur jam 3 pagi. Suara ketukkan pintu tiada henti membuat Andika yang masih ngantuk terpaksa bangun dari tidurnya.

ceklek

Andika membuka pintu tampak seorang kepala pelayan menunduk dengan rasa ketakutan karena melihat raut muka tuannya menahan amarah.

" Ada apa?" bentak Andika

" Maaf tuan, di ruang keluarga ada nyonya dan tuan Andika juga orangtua dari nona Karina." jawab kepala pelayan sambil menunduk takut

" Bilang, aku mau mandi dulu nanti aku ke bawah." ucap Andika

" Baik Tuan." jawab kepala pelayan

Kepala pelayan itupun pergi kemudian Andika menutup pintu dan berjalan menuju ke kamar mandi.

Tidak berapa lama Andika badannya sudah terasa segar, Andika pun turun menuju ke ruang keluarga.

Andika berjalan ke ruang keluarga menatap orangtuanya, Karina dan orangtua istrinya. Andika duduk di tengah - tengah ibunya dan ayahnya berhadapan dengan ke dua mertuanya dan istrinya yang menatapnya sambil menangis sesunggukkan.

" Ada apa mencariku?" tanya Andika angkuh

" Kenapa Nak Andika mengusir putri kami?" tanya mamanya Karina lembut

" Karina, memang bilang apa Bu?" tanya Andika santai

" Karina bilang habis pulang jalan - jalan sama temannya sampai rumah, nak Andika langsung mengusirnya." jawab mama Karina

" Selain itu?" tanya Andika lagi

" Apakah benar nak Andika ingin menceraikan putri kami Karina?" tanya mamanya Karina

" Iya benar sekali." jawab Andika santai

" Apa???..." jawab mereka bertiga serempak

" Memang kenapa?" tanya Andika santai

" Apa salah putri kami? kami tahu Karina masih mempunyai hobby jalan - jalan sama teman - temannya apakah itu salah? apakah hanya gara - gara itu Karina itu diceraikan?kan bisa bicara baik - baik. Apa karena nak Andika mau bercerai karena bosan dan ingin menikah lagi???." tanya mama Karina beruntun.

" Tugas seorang istri adalah melayani suaminya, saya menikah sama seperti tidak menikah. Semua saya lakukan sendiri dari pakaian hingga makan semua dilayani oleh pelayan." kata Andika

" Saya bekerja Karina masih tidur, pulang kerja Karina belum pulang dari jalan - jalan." sambung Andika

" Tapikan bisa dibicarakan baik - baik." ucap mama Karina

" Saya cape bicara baik - baik setiap dikasih tahu malah melawan!! apa itu sikap seorang istri!!" teriak Andika tidak bisa menahan emosinya

" Baru juga tiga hari menikah masa sudah minta cerai apa kata orang?" protes mama Karina

" Maaf, seharusnya anda ngasih tahu cara menjadi istri yang baik? bukannya keluyuran ngga jelas, kalau masih keluyuran ngapain juga nikah?" ucap Andika ketus

" Karina kamu mau merubah tidak keluyuran dan tinggal di rumah mengurus suami?" tanya Mama Andika untuk menengahi

" Baik Ma, saya akan merubah sikap saya untuk tidak keluyuran dan mengurus semua keperluan suami." jawab Karina terpaksa

" Tuhkan, putri saya kalau dikasih tahu langsung nurut!" protes mama Karina

" Ok saya tidak jadi menceraikannya, asalkan semua fasilitas kartu kredit dan mobil saya sita semuanya. Karina hanya di rumah saja tanpa boleh pergi ke mana - mana dan turuti semua perintahku." ucap Andika tegas

( "Sial kalau itu sama saja aku terkurung di mansion ini bikin bosan tapi iyain aja deh daripada aku nanti diceraikan." batin Karina )

" Baiklah aku setuju dan menuruti semua perintahmu." jawabnya terpaksa

" Tuhkan, putri saya kalau dikasih tahu langsung nurut!" protes mama Karina mengulangi kata - katanya kembali.

Andika hanya diam dan langsung berdiri dan masuk ke dalam ruangan kerja. Tidak berapa lama Andika keluar dari ruangan kerja dan berjalan menuju ruang keluarga membawa selembar kertas.

" Karina, ini ada surat perjanjian disaksikan oleh orang tua kita masing - masing, isi surat ini isinya tentang bahwa dirimu berjanji untum menjadi istri yang patuh terhadap suami, melayani semua kebutuhan suami termasuk memasak, tinggal di rumah tidak boleh keluyuran, tidak boleh ada yang disembunyikan dari pasangan, segala fasilitas mobil, kartu kredit dan lainnya aku cabut. Jika melanggar salah satu maka bersedia untuk diceraikan." ucap Andika sambil memberikan kertas itu ke Karina.

" Baiklah." pasrah Karina

Karina pun menandatangani disaksikan oleh kedua orang tuanya.

" Karena aku sudah tanda tangan berarti aku boleh kembali ke sinikan?" tanya Karina

" Ya, silahkan." ucap Andika.

Orang tua masing - masing sangat senang karena ke dua anaknya tidak jadi bercerai. Karina dengan senang hati lalu berdiri, baru beberapa langkah ponselnya berbunyi.

Karina merasa gugup pasalnya panggilan video call dari teman - temannya.

" Maaf aku mau terima panggilan video call dulu sekalian mau ambil koperku." ucap Karina gugup

" Tidak, duduk di sini kami semua ingin mendengarnya." pinta Andika tegas karena Andika curiga ada yang disembunyikan dari Andika

Dengan terpaksa Karina duduk kembali dan menerima panggilan video call dari teman - temannya.

📱 " Hallo Karina" sapa teman - temannya

📱" Iya Hallo, ada apa?" tanya Karina

📱" Ah, tidak cuman aku hanya mau tanya kemarin kan kita - kita di traktir di beliin barang branded terus pas makan di restoran kartumu kan di blokir terus pinjam sama kita, kan uangku Rp. 3,000,000.- sesuai janjimu kasih bunga jadi Rp. 6,000,000.- janjimu hari ini dikasih. Jam berapa ngasihnya?" tanya temannya

📱" Aku.." Karina pucat dan bingung untuk menjawabnya