NovelToon NovelToon
Tawanan Pesantren

Tawanan Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Nikahmuda / Spiritual / Cintamanis
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Apa jadinya jika seorang gadis remaja berusia 16 tahun, dikenal sebagai anak yang bar-bar dan pemberontak terpaksa di kirim ke pesantren oleh orang tuanya?

Perjalanan gadis itu bukanlah proses yang mudah, tapi apakah pesantren akan mengubahnya selamanya?

Atau, akankah ada banyak hal lain yang ikut mengubahnya? Atau ia tetap memilih kembali ke kehidupan lamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26 - Tawanan Pesantren

~💠💠💠~

Langit sore di pesantren tampak kelabu, matahari yang hampir tenggelam menciptakan semburat jingga di ufuk barat.

Di bawah pohon mangga yang rindang, Miska duduk terpisah dari santri lainnya. Bukan karena takut akan ancaman Ustadz Dayat, tapi karena pikirannya sendiri yang kini terasa membebani.

"Keluar dari pesantren? Seharusnya ini kabar baik. Tapi... kenapa rasanya malah aneh?," batin Miska.

Dulu, ia selalu mencari cara untuk kabur dari tempat ini. Tapi sekarang, seolah ada sesuatu yang menahannya.

Mungkin karena kasus Novi?

Atau karena hal lain?

"Gue mikir apa sih?," gumam Miska seraya menggelengkan kepalanya.

Sementara itu, di sisi lain lapangan, beberapa santri putra tengah bermain basket. Sorakan dan tawa terdengar riuh, meski tidak terlalu menarik perhatian Miska yang masih tenggelam dalam pikirannya.

Sampai tiba-tiba…

"AWAS!!"

BUK!

Bola basket melayang cepat, tepat ke arah kepala Miska! Refleks, Miska mengangkat tangan dan menangkap bola itu dengan dua tangan.

Plak!

Suasana pun hening seketika. Semua santri yang menyaksikan kejadian itu membelalakkan mata.

"WOAH!"

"Gila, tangkapan yang bersih!"

Beberapa santri putra langsung berdiri dari duduknya dan menatap Miska dengan takjub. Santri putri di sekitar Miska juga berbisik-bisik.

"Miska bisa main basket?"

"Baru tahu, keren juga!"

Tapi ada juga yang mendengus.

"Ah, paling cuma kebetulan."

Tanpa banyak bicara, Miska berdiri dan menatap bola di tangannya. Kemudian, ia mulai berjalan ke tengah lapangan dengan langkah yang santai.

Beberapa santri masih menatapnya dengan penasaran. Lalu, salah satu santri putra yang memegang bola lain berseru, "Hei, balikin bolanya!"

Miska pun berhenti tepat di depan ring basket. Ia menimbang bola di tangannya sebentar, lalu…

DOR!

Bola melesat, memantul ke papan dan masuk ke dalam ring dengan sempurna.

"WOAAAAHH!!"

Sorakan pun terdengar bergemuruh. Bahkan santri yang tadi meminta bola pun sampai melongo.

"Gokil! Dia bisa nge-shoot dari situ?!," seru salah satu santri.

Beberapa santri putri pun bertepuk tangan, sementara yang lain hanya terdiam dengan wajah tidak percaya.

Kemudian, Miska menepuk tangan untuk menghilangkan debu dari telapak tangannya. Lalu, ia melirik santri putra yang tadi memintanya mengembalikan bola dan berkata,

"Tuh, bolanya udah di balikin."

Miska lalu berbalik dan mulai berjalan keluar dari lapangan. Namun, sebelum keluar, samar-samar ia mendengar seseorang berkata,

"Hei… Kayaknya bakal seru kalau dia ikut tanding besok," dengan sedikit bercanda.

**

Beberapa saat kemudian, langit mulai menggelap, pertanda maghrib akan segera tiba. Santri-santri mulai bergegas meninggalkan lapangan, kembali ke asrama atau menuju masjid.

Namun, Miska masih berdiri di luar lapangan sambil menatap ring basket yang baru saja ia taklukkan.

"Kenapa rasanya… menyenangkan?," batinnya.

Sejak masuk pesantren, hidupnya terasa seperti terkurung dalam sangkar. Tapi tadi, saat bola itu melayang di udara…

Ada perasaan bebas.

Tiba-tiba…

"Assalamu'alaikum, Miska."

Sebuah suara membuatnya menoleh.

Dan nampaklah Rehan yang berdiri beberapa langkah di depan Miska. Ia tampak ragu namun akhirnya berkata, "Besok ada pertandingan basket di sini."

"Terus?," ujar Miska datar seraya mengangkat alisnya.

Rehan menggaruk tengkuknya dan tampak sedikit canggung. "Kalau kamu mau nonton… ya, datang aja."

"Kenapa bilang hal itu padaku?," tanya Miska seraya menyipitkan matanya.

Rehan terdiam sesaat, lalu menghela napas. "Gak tau. Mungkin karena tadi aku lihat kamu suka main basket."

"Suka? Aku cuma benerin arah bola," dengus Miska.

Rehan pun tersenyum tipis, lalu melirik ke arah sekeliling mereka. Di sudut lapangan, beberapa santri putra masih ada yang membereskan peralatan olahraga, tapi mereka tampaknya mulai memperhatikan interaksi antara dirinya dan Miska.

"Ekhem. Pokoknya kalau mau nonton, besok jam empat sore di sini. Assalamualaikum...."

Tanpa menunggu jawaban, Rehan segera berbalik dan berjalan pergi. Sementara, Miska masih menatap punggungnya dengan tatapan aneh.

Kenapa Rehan terkesan nervous?

Miska pun mendengus, lalu berbalik menuju asrama.

"Datang atau enggak? Entahlah. Lagian, kenapa gue harus peduli?," batinnya.

BERSAMBUNG...

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Cieee Rehan 🤭
Aurora: Terasa kembali ke masa puber deh 😅
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
setuju,tunjukkan keahlianmu Miska 😃
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kereeeen 👍👍
Aurora: Terang aja, dia kan gaul nya ama banyak cowo 😅
total 1 replies
mbok Darmi
wah ancaman itu yg ditunggu miska jgn anggap remeh miska semakin kamu menekan dia akan semakin berani dan memberontak kamu salah pilih lawan ustadz dayat, julukan ustadz kelakuan biadab
mbok Darmi
wah ancaman itubyg ditunggu miska jgn anggap remeh miska semakin kamu menekan dia akan semakin berani dan memberontak kamu salah pilih lawan ustadz dayat, julukan ustadz kelakuan biadab
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Coba saja 🤪
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
belum tau siapa Miska 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Waduh 😣
Aurora: Maafkan, hanya cerita fiksi 🙏😁
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Karena kamu biang masalah Miska 🥺
Aurora: Wkwkwkwk 😅🤭
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
keren nih Miska 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
nah loh
mbok Darmi
sekarang tugas miska cari siapa yg menghamili novi, bisa dipastikan pasti santri yg ada di pondok, bila sudah diketemukan tugas kamu cukup bilang ustadzah siti ngga perlu kamu tangani sendiri
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ternyata bukan Hana 🤭
Aurora: Hehehe...
total 1 replies
mbok Darmi
la berarti yg hamil zoya dong dia ingin lempar batu sembunyi tangan dia yg murahan knp miska yg mau di jadikan korban, cek kamar zoya pasti ada test pack dgn hasil garis 2 itu yg mau buat jebak miska tapi sayang keburu konangan sama rehan, makanya zoya jgn cari perkara sama miska yg ada senjata makan tuan
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Hana ya 🤔
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Waduh gawat nih 😣
mbok Darmi
pondok pesantren bukannya mendidik untuk lebih baik dalam berucap dan bersikap ini malah menebarkan fitnah, udah dari pada saling tuduh sekarang test USG kehamilan kalian bertiga terus lanjut test keperawanan mau ngga biar ada bukti akurat siapa yg bohong dan siapa yg sdh bolong
Aurora: Wkwkwkwk... Bolong, bisa ak kakak ini 🤣🤣
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ternyata kalian 😌
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Bagus 👍👍👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Fitnah tuh 😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!