Di sebuah kota yang terlupakan,ada sebuah rahasia tersembunyi. Rahasia yang dapat merubah hidup seorang gadis perantau , yang menemukan cinta pertama nya di tempat ia bekerja. Hubungan mereka bermula dari interaksi sederhana di kafe,yang kemudian berkembang menjadi perasaan yang mendalam. Namun, seperti halnya banyak kisah cinta lain nya,ego masing-masing menjadi rintangan yang sulit diatasi.Ketika mereka berdua menyadari kesalahan dan merindukan kebersamaan, tampak nya sudah terlambat.Kehadiran teman dekat yang kini menjalin hubungan dengan orang yang dicintai nya menambah luka di hati gadis itu.Meski perasaan nya belum sepenuh nya hilang,ia menyadari bahwa cinta sejati seharus nya tidak hanya tentang memiliki,tetapi juga tentang merelakan dan berharap yang terbaik untuk orang yang dicintai.Dengan hati yang berat,ia memutus kan untuk melanjut kan hidup nya.Membawa serta kenangan dan pelajaran berharga dari cinta pertama nya. Akan kah kebenaran sesungguhnya akan terungkap?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhylara_Anfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pulang
Sore hari di Senja Coffee ...
Kini Aruna, Ariell dan stevanny tengah duduk bersama di luar kafe. Mereka sibuk memperhatikan jalanan, yang ramai di penuhi oleh kendaraan lalu lalang.
Ketiganya sibuk menikmati suasana di sore hari, yang begitu sejuk oleh angin sepoi-sepoi.
"Apa kalian ada rencana buat pulang, besok?" tanya Ariell.
"Pulang? Pulang buat apa, kak?" jawab Aruna dan juga Stevanny.
"Kalian lupa, beberapa hari lagi udah masuk bulan puasa. Apa kalian ga mau puasa pertama bersama keluarga gitu?" jelas Ariell.
"Aku nggak pulang, kak. Lagian buat apa pulang, yang nungguin aku pulang juga ga ada." kata Stevanny lesu.
Ya orang tua Stevanny sudah berpisah, dan kini ibu nya sudah memiliki suami lagi. Sementara Ayah nya juga sudah memiliki istri, bahkan ayah nya menikah lebih dulu dari pada ibu nya. Stevanny tidak begitu dekat dengan ayah sambung nya. Karna itu lah ia memutuskan untuk tidak pulang kali ini.
"Lalu bagaimana dengan ibu mu? Apa dia tidak menunggu mu pulang juga?" tanya Aruna beruntun. Ia tau bahwa Stevanny kini merasa kesepian, karena tak ada orang tua berada di sisi nya.
"Tidak, ibu ga akan nunggu aku pulang, kak. Lagian saat ini, Ibu hanya sibuk dengan suami baru nya." ucap Stevanny dengan suara bergetar, dan mata nya mulai berkaca-kaca.
"Apa maksud mu? Dia pasti cemas jika kamu tidak pulang menemui nya, Van." Kata Ariell berusaha menenangkan Stevanny.
"Aku bisa telfon ibu nanti, jika itu perlu." lanjut Stevanny.
"Apa kamu yakin, Van?" ucap Aruna kembali bertanya.
Stevanny hanya mengangguk sebagai jawaban dari nya.
"Baiklah tenang kan diri mu, aku tau kamu sekarang tidak baik-baik saja." Aruna merangkul bahu Stevanny, kemudian menepuk lembut pundak nya untuk menenangkan Stevanny.
"Bagai mana dengan kamu, dek?" Sekarang pertanyaan itu beralih kepada Aruna.
"Ya, bagaimana dengan kak Aruna?"
"Kalau aku sudah pasti akan pulang, kak, Van ... Karna aku ga mau melewat kan saat-saat yang begitu berharga ketika bersama dengan keluarga. Ya, aku memang ga sekuat kamu, Van ... Bahkan untuk bekerja di sini saja, aku membutuh kan begitu banyak keberanian untuk meninggal kan mereka." jelas Aruna.
"Kak Ariell, bagaimana dengan kakak, apa kakak bakal pulang nanti nya?" kata Aruna balik bertanya kepada Ariell.
"Entah lah, kakak ga yakin bakal pulang apa ngga. Tapi niat untuk itu memang ada, karna ada keluarga kakak juga yang mau kakak temui." kata Ariell , namun penuh keraguan.
"Yasudah, ayo masuk. Hari sudah mulai gelap, dan cuaca di luar sudah mulai dingin."ajak Ariell . Karna ia tidak mau berlarut dalam kesedihan mengingat keluarga nya, apalagi jika itu tentang ibu nya.
Tiba lah saat di mana sebelum puasa pertama berlangsung. Aruna bersiap untuk pulang, ia sudah mengemas barang-barang yang akan di bawa pulang.
Aruna juga sudah di beri izin untuk pulang hari ini, dan di beri waktu 2 hari untuk libur. Tapi hanya ia yang pulang, Ariell dan Stevanny tetap masuk bekerja. Mereka memilih untuk tetap bekerja di banding berkumpul bersama keluarga pada puasa pertama.
Aruna pamit kepada Ariell dan juga Stevanny, tidak lupa juga untuk pamit kepada bos nya. Setelah selesai, ia pun keluar untuk menunggu bus umum di temani oleh Ariell dan juga Stevanny.
Tidak berselang lama, bus yang di tunggu pun sudah datang. Aruna kemudian kembali berpamitan pada Ariell dan juga Stevanny.
"Dah kak, Van aku berangkat." ucap Aruna.
"Sampai jumpa dek, hati-hati di jalan." kata Ariell sambil memeluk tubuh mungil Aruna.
Begitu pun dengan Stevanny, setelah itu Aruna langsung naik dan masuk ke dalam bus, dan mengambil tempat duduk di dekat jendela bus.
Saat bus mulai berjalan, Ariell dan Stevanny melambaikan tangan sambil tersenyum, yang di balas juga dengan senyuman dan lambaian tangan dari Aruna.
Kalo berkenan boleh singgah ke "Pesan Masa Lalu" dan berikan ulasan di sana🤩
Mari saling mendukung🤗