Seorang gadis cantik bermata bulat besar secara tidak sengaja menabrak seorang pria bernama Saga, gadis itu dalam keadaan mabuk.
Dalam keadaan lampu yang redup, Saga bisa merasakan kulit sang gadis yang terasa begitu halus dan lembut saat tangan Saga menyentuh lengan sang gadis tersebut yang melingkar di pinggang Saga.
" kau sangat tampan " ucap gadis tersebut sambil tersenyum dan mendongkakkan kepalanya untuk melihat wajah Saga yang saat ini tengah menunduk dan melihat kearah sang gadis.
Gadis tersebut mengeluarkan lidahnya dan menjilati bibirnya yang pink alami tanpa polesan lipstick ataupun lip balm.
" Lepaskan ..!! " ucap Saga dingin dan berusaha untuk melepaskan lengan gadis tersebut, namun semakin Saga mencoba untuk melepas makin erat gadis itu memeluknya.
" emm.. tidak mau.. kau sangat tampan aku sangat menyukaimu "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 19
Sementara Nayla gadis itu sudah mulai berhenti menangis, dia sudah memakai kaos yang diberikan oleh Saga tadi, sejujurnya dia merasa amat sangat lega karena hari ini dia sudah terselamatkan dua kali, namun dia juga sadar tak selamanya keberuntungan berada dipihaknya, dia harus memikirkan cara untuk keluar dari perusahaan ini tanpa harus membayar denda, karena dia sudah menanda tangani surat kontrak kerja dengan perusahaan ini.
Nayla menghela nafas panjang, kemudian dia bersiap keluar dari ruangan Saga, setelah yakin dia memegang handel pintu, namun pada saat dia memegang handel pintu tersebut, tiba tiba pintu itu terbuka rupanya ada seseorang yang ingin masuk, Nayla merasa kaget saat melihat orang yang berada didepannya begitu juga dengan orang itu, dan orang yang datang adalah Galang sahabat Saga Fino dan juga Tomi.
" oh..sorry nona saya tidak tahu kalau anda mau keluar.. " ucap Galang dengan sopan.
" tidak apa apa tuan, saya juga tidak tahu kalau ada orang yang akan masuk kesini " ucap Nayla dengan tersenyum yang dipaksakan. Galang bisa melihat jelas kalau Nayla baru habis menangis.
" maaf nona apakah anda asisten baru nya Saga ?? " ucap Galang pada Nay.
" ah.. iya saya asisten nya tuan Saga " ucap Nayla dengan sedikit terbata.
" oh.. kenalkan nama saya Galang, kamu boleh memanggilku Galang " ucap Galang sambil menyodorkan tangannya, Nayla menyambut tangan Galang dengan hangat.
" apakah anda ingin bertemu dengan Tuan Saga " tanya Nay pada Galang pelan sedikit sedikit Nayla mulai membuka diri. Galang mengangguk atas jawaban dari pertanyaan Nayla, dia masih memperhatikan gadis tersebut matanya terlihat sembab mungkin dia habis dimarahi oleh Saga, karena dia tahu sendiri Saga itu termasuk orang yang perfection.
" tuan Saga saat ini sedang mengadakan rapat ditemani oleh sekretaris Tomi, anda bisa menunggu mereka didalam, apa anda mau saya buatkan minuman " Nayla masih bersikap sopan terhadap tamu bos nya tersebut.
" ya.. saya mau kopi tanpa gula terima kasih dan hei.. aku tahu kalau Saga orang nya keras tapi dia orang yang baik, kamu harus lebih bersabar lagi terhadapnya, tetap semangat " ucap Galang yang mencoba untuk menyemangati Nayla.
" terima kasih tuan, saya pamit dulu dan membuatkan kopi untuk anda " ucap Nayla dengan senyuman yang terpaksa, dan kemudian dia pergi ke pantri dan membuatkan minuman untuk Galang.
.
.
.
Selama Dalam rapat direksi suasana terasa sangat mencekam, Saga tak hentinya menyerang para dewan direksi, apapun ide atau masukan tidak ada yang diterima oleh Saga, banyak diantara mereka terkena semprot oleh Saga termasuk Tomi.
" Dasar kalian semua tidak becus, apa saja kerja kalian selama ini, hanya ini saja kah laporkan yang kalian kasih, ini laporan Sampah, aku mau kalian perbaiki lagi kualitas dan kinerja kalian ... rapat ini aku tutup sekarang.. buang buang waktu saja " ucap Saga sambil menghentakan laporan file file ke atas meja dengan kencang, sehingga membuat para anggota rapat terjengkit.
Sebenarnya tidak ada masalah dengan kerja mereka, bahkan untuk keuntungan bulan ini saja naik dari bulan kemarin, hanya saja badmood Saga sedang tidak stabil, apalagi sampai dua kali dia terganggu, dan tentunya hal itu membuat sakit biji miliknya.
Setelah menghempaskan file tersebut Saga beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan ruangan rapat begitu saja.
.
.
.
Sementara Nay saat ini dia tertidur di kursi sofa yang ada diruang kerja Saga, karena Saga melakukan rapat terlalu lama maka Galang pergi terlebih dahulu, apalagi dia mendapat pesan dari Tomi kalau nanti malam mereka harus berkumpul ditempat latihan.
Nay merasa kelelahan apalagi semalam dia tidur lambat, dan nanti malam pun dia harus kerja kembali di club, tak terasa saat merapihkan buku buku yang ada dibawah meja Nayla malah tertidur, alih alih hanya akan istirahat sebentar malah kebablasan.
Saga masuk dalam ruangan dia membuka dasinya dengan kasar, dia menjadi uring uringan nggak karuan, namun saat dia melihat Nayla tengah tidur disofa dengan posisi melipat tubuhnya menjadi kecil membuat Saga tertawa kecil, emosinya yang sedari tadi tak karuan, berubah menjadi baik saat melihat gadis itu.
Saga mendekati Nayla dan membelai rambutnya dengan perlahan, lalu dia pun mengelus pipi Nay yang halus. Nayla terusik dengan belaian Saga dipipi nya, dia berguman " jam berapa ini " ucapnya dengan suara serak Khas orang bangun pagi.
" ini jam setengah lima, sudah waktunya pulang " ucap saga dengan lembut.
" oh setengah lima " ucap Nayla yang masih dalam keadaan menutup mata, namun beberpa saat kemudian Nay langsung membuka matanya dan langsung bangun " hah.. setengah lima.. sudah waktu nya pulang.. " ucap Nayla dengan ekspresi terkejut, Saga yang melihat itu tertawa kecil, dimata Saga, Nayla itu lucu dia juga sangat menggemaskan, seperti nya dia mulai lupa akan tujuan utama mendekati gadis itu bukankah dia ingin balas dendam pada gadis itu karena kesalahan ayahnya
" iya sudah waktunya pulang " ucap Saga lalu dia mencium bibir Nayla sekilas dengan lembut, kali ini Nayla sadar dia langsung berdiri bangkit dari sofa dan berjalan keluar.
" sudah waktunya pulang aku akan pulang sekarang tuan bos " ucap Nayla sambil berlalu meninggalkan Saga yang masih terpaku akan tingkah laku gadis tersebut.
Nayla berlari menuju arah lift yang disana ternyata sudah ada Tomi.
Nayla bertemu dengan Tomi yang sedang menunggu pintu lift terbuka.
" sekretaris Tomi... anda mau pulang juga " tanya Nayla sopan.
" hmm... saya juga sedang menunggu tuan Saga " ucap nya dengan datar, lalu tak lama pintu lift terbuka, Nayla menunggu Tomi untuk masuk duluan, baru dia akan menyusulnya, namun setelah menunggu beberapa saat Tomi tidak masuk juga, membuat pandangan Nayla yang sedari tadi tunduk akhirnya melihat kearah Tomi.
" ohh.. silahkan anda duluan asisten Nay, saya masih menunggu tuan Saga " ucapnya yang mengerti akan maksud Nayla.
" kalau begitu saya duluan tuan, saya buru buru soalnya, permisi tuan " Nayla masuk dan dengan cepat memencet tombol angka satu, tak berapa lama lift pun tiba dilantai satu dengan tergesa dan sedikit berlari Nayla menuju halte bus.
.
.
.
Sementara Saga setelah Nayla keluar dari ruangannya dia dengan cepat berganti pakaian santai, dia pun berlari menuju arah lift dan mendapati Tomi sedang menunggunya.
" Nayla mana ?? "
" asisten Nay sudah turun duluan tuan dia bilang dia buru buru harus segera pulang " ucap Tomi yang menjelaskan situasi, Saga merasa kesal kenapa Nayla tidak menunggunya, dia ingin mengantar gadis itu pulang, akhirnya begitu lift terbuka dia langsung menerobos masuk, diikuti oleh tomi.
" Tomi kamu nanti malam jangan lupa datang ketempat latihan dan jangan terlambat, kamu boleh mengajak siapapun terserah " ucap Saga dengan tersenyum smirk, Tomi yang mendengarnya mendadak berkeringat dingin dan dia menelan ludahnya yang kering.
" Mampus gua.. " guman Tomi dalam hatinya
" kau langsung pulang saja, aku akan pulang sendiri " ucap Saga begitu pintu lift terbuka dan sampai dilantai satu, Saga langsung berlari pandangan nya menjelajah kesetiap sudut lobby, berharap kalau Nayla bum jauh pergi nya, namun dia tidak dapat menemukannya.
Saga berlari menuju mobilnya yang sudah siap sedia didepan halaman lobby kantor miliknya.
" kamu keluar aku akan bawa mobil ini sendiri " ucap Saga pada supirnya begitu dia dekat dengan mobil mewah miliknya.
" baik tuan " ucap sang supir sambil membungkukkan punggung nya, kemudian sang supir berjalan menjauhi mobil tersebut.
Saga menjalankan mobil tersebut dengan kecepatan sedang, pandangan mengedar mencari sosok Nayla, akhirnya selama beberapa saat dia dapat menemukannya gadis itu, dia langsung tersenyum tenang, perlahan dia meminggirkan mobilnya untuk mendekati Nay, setelah dekat dia mengklason mobil nya satu kali dan membuka jendela kaca.
" Nay masuklah aku akan mengantarmu " ucap Saga tersenyum dan sedikit teriak karena takut Nay tidak bisa mendengar suaranya.
Nayla melihat kearah Saga dengan pandangan kesal, dia masih ingat kejadian tadi siang dia mencoba untuk memperk*sa nya dua kali.
" tidak usah tuan saya bisa pulang naik bis " ucap Nay
Nayla tidak ingin bos nya tersebut tahu dimana dia tinggal, alhasil muncullah sebuah ide di kepala Nay.
Saga tidak peduli dengan penolakan Nayla dia masih menunggu dan menjalankan mobilnya sepelan mungkin untuk mengimbangi langkah Nayla yang terus berjalan. Sambil beberapa kali membujuk Nay untuk masuk ke mobil.
Nayla melihat ada sebuah gang kecil didepan dan tak jauh darinya, Nay melangkah lebih cepat dan saat tiba depan gang dia langsung berbalik kearah gang dan berlari dengan kencang menuju gang tersebut.
" ohh... shit.. Nayla !!! "