Istri Kontrak CEO Dingin

Wanita 23 tahun itu menatap lekat kedua mertua dan adik iparnya. Mereka tampak hangat dan rasanya aneh kalau Sky memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan anggota keluarganya. Perbedaan itu terlihat jelas sangat mencolok seperti saat ini. Ketika semua sedang sibuk bercengkerama, bercerita sambil tertawa. Tapi tidak dengan Sky, pria itu hanya menunjukkan wajahnya yang datar seperti TV LCD.

Bahkan saat dirinya bermain dengan keponakannya yang berusia 5 tahun itu, dia sama sekali tidak menunjukkan wajah ramah pada anak itu. Dan Aletta tidak salah jika menjuluki pria itu seperti kanebo kering dari kutub utara. Selain kaku pria itu juga sangat dingin.

Untung saja dia masih tertolong dengan wajahnya yang tampan, postur tubuh tinggi dan juga tegap. Membuat Sky sperti aktor-aktor asia yang biasa dia lihat di layar ponselnya. Tampak terlihat sempurna dari covernya, ternyata sikapnya sangat dingin seperti es yang susah di cairkan.

"Kapan kalian honeymoon?" Starla melirik sekilas kakak dan kakak iparnya bergantian. Wanita cantik itu sangat begitu kepo dengan urusan kakaknya. Mengingat sang kakak yang sudah hampir satu minggu menikah, tapi belum ada kabar perihal Sky yang ingin pergi honeymoon dalam waktu dekat. Dan hal itu lah yang membuat ibu satu anak tidak bisa diam, mulutnya terus menerocos membahas honeymoon.

Aletta melirik Sky seolah minta bantuan untuk menjawab pertanyaan adik iparnya itu. Untung saja saat di beri kode Sky langsung paham.

"Aku masih sibuk, banyak pekerjaan yang menunggu ku. Aletta juga tidak bisa cuti seenaknya. Dan perusahaan punya aturan walaupun dia sudah jadi istriku," sahut Sky meyakinkan sang adik.

Starla memutar malas bola matanya, "Ck, bilang aja kalau kakak tidak tertarik honeymoon bukan? Urusan cuti itu bisa di atur kak, apalagi kakak yang punya kendali di perusahaan. Semua tidak ada yang sulit kalau kakak yang sudah menetapkan semuanya."

Sky membalas lirikan adiknya, "Tertarik atau tidak nya pergi honeymoon itu urusanku bukan kamu. Lebih baik kamu urusin aja si Frans yang bucin akut," sahut Sky meledek.

"Bisa-bisanya dia bucin akut sama istri kayak begitu," lanjut Sky sembari menggeleng-gelengkan kepala, heran dengan sikap adik iparnya itu yang terlalu posesif pada adiknya.

Mendengar hal itu sontak Starla menaikkan satu alisnya, tampak kerutan halus tercetak di dahinya

Starla melirik kesal, "Apa maksud kakak? Kayak begitu bagaimana, hah?" balas Starla dengan tatapan jengah pada sang kakak.

"Stop! Kalian ini tidak malu apa di lihat Aletta, sudah dewasa tapi masih saja bertengkar," lerai Mommy Denada menatap tajam pada kedua anaknya. Sementara Daddy Alex hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku keduanya yang kekanakan.

"Aletta, maafkan sikap anak-anak Mommy. Ya begitulah tingkah laku mereka yang kalau dekat mirip tikus dan kucing," kata Mommy. Aletta hanya tersenyum lebar menyaksikan suami dan adik iparnya yang bertengkar seperti itu. Mereka Tidak jauh beda dengan dirinya yang selalu adu mulut bersama Vano.

"Kak Aletta jangan mau kalau Kak Sky diam aja nggak mau honeymoon. Pengantin baru itu wajib honeymoon loh kak. Kakak tenang saja, nanti aku kirimin rekomendasi negara dan tempat yang bagus," ucap Starla sambil beranjak dari tempatnya. Bosan melihat sikap kakak nya yang sekeras batu. Starla benar-benar menjadi kompor, bahkan menyuruh Aletta untuk memberi suara di depan Sky.

"Mmmm ... itu kakak terserah Mas Sky saja," Aletta buru-buru menjawab setelah mendapat tatapan menginginkan dari Sky.

"Nggak masalah kalau kalian belum ada waktu untuk pergi honeymoon. Asal jangan terlalu sibuk dengan pekerjaan, kalian juga harus punya waktu untuk berduaan, selagi pengantin baru," tutur Daddy Alex.

Sontak Aletta menunduk malu, menyembunyikan semburat merah di wajahnya atas ucapan Daddy Alex. Sungguh Aletta merasa bingung dengan keluarga Sky, pasalnya sedari tadi mereka hanya membahas perihal honeymoon, honeymoon, dan honeymoon lah yang menjadi trending topik di keluarga besar itu. Hal itu berhasil membuat Aletta malu, tentunya pada Sky. Sebab hubungan mereka tidak seserius itu untuk pergi menikmati bulan madu. Tapi berbeda dengan keluarga Sky yang begitu antusias memintanya segera pergi honeymoon bersama Sky.

🌷🌷🌷

Waktu terus berjalan, hingga malam pun tiba. Suasana di ruang keluarga kembali ramai. Setelah menikmati makan malam, mereka berbincang lama di ruang keluarga. Frans, suami Starla sudah datang sejak 2 jam yang lalu, membuat acara berkumpul itu merasa hangat.

Tampak Aletta yang sedang duduk di sebelah Sky, sedangkan di sebelah Aletta ada Maura terlihat semakin lengket dengan Aletta. Bocah 5 tahun itu sangat cerdas, tak heran karena ada bibit sultan yang mengalir di tubuh mungil itu. Beberapa kali Aletta di buat mati kutu dengan berbagai macam pertanyaan yang berujung dirinya tak bisa menjawab perkataan Maura.

Berasa dari bibit sultan yang unggul dan pintar tentunya, membuat Maura semakin cerdas dan kritis.

"Aunty kapan punya adik bayi? Mommy Maura sedang ada adik bayi di perutnya." Aletta tersenyum kikuk dengan perkataan Maura. Sungguh wanita itu di buat bingung harus menjawab apa karena dia takut salah bicara. Dan berujung akan melukai perasaan banyak orang yang sudah sangat baik menerima kehadirannya di mansion megah itu.

Bagaimana bisa memiliki bayi jika di antara mereka ada surat perjanjian yang bertuliskan bahwa mereka tidak akan saling menyentuh. Dalam hal lain, tidak ada hubungan suami istri sampai kontrak berakhir.

"Secepatnya sayang ... Maura harus berdoa agar di perut aunty Aletta secepatnya ada adik bayi seperti Mommy," sahut Starla.

Sky langsung melirik dengan tatapan yang sulit di artikan. Keduanya, baik Aletta maupun Sky diam membisu, tak ada satu pun yang menjawab perkataan Maura.

Diam nya mereka berdua membuat semua orang heran. Pasalnya baru kali ini ada pengantin yang bersikap acuh saat membahas masalah anak. Terlebih Aletta dan Sky tidak mengaminkan ucapan Starla yang mengandung doa. Sontak saja membuat Starla dan Mommy Denada saling pandang, dan hanya mereka lah yang tahu tentang arti tatapannya.

🌷🌷🌷

BRUK!

Sky melemparkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya, begitu masuk ke dalam kamar. Sementara Aletta masih mematung di tempat setelah dirinya menutup pintu dan menguncinya. Wanita itu sekilas melihat raut wajah Sky yang di tekuk, seolah ada ribuan beban yang mengisi kepalanya. Dan hal itu terjadi setelah Sky berbicara empat mata dengan Starla. Mendadak Aletta penasaran apa yang membuat wajah Sky menjadi kusut dan penuh beban.

"Lusa kita berangkat ke Swiss," ucap Sky memecah keheningan.

Kening Aletta reflek mengkerut.

"Lusa? Kenapa mendadak?" tanya Aletta sembari berjalan mendekat ke arah ranjang.

"Nggak ada pilihan lain. lebih baik kamu siap-siap saja. Dan semua dokumen sudah ada yang urus," ucap Sky tanpa menatap ke arah Aletta, sebab pria itu menutup matanya dengan pergelangan tangannya.

"Baiklah," sahut Aletta sembari mengambil bantal dan selimut di atas ranjang, kemudian dia merebahkan tubuhnya di atas sofa.

🌷🌷🌷

Pagi pun tiba, kini Aletta bangun lebih awal dari sebelumnya. Bantal dan juga selimut yang dia pakai tidur semalam di sofa, sudah dia kembalikan lagi di atas ranjang.

Pagi ini Aletta berencana untuk menyiapkan segala keperluan Sky, sebelum pria itu mengobrak-abrik isi lemari seperti kemarin. Aletta meletakkan setelan baju kerja dan juga dasi di atas ranjang.

Aletta pergi ke dapur setelah mencuci muka dan menggulung asal rambutnya. Suasana mansion mewah itu begitu sangat sepi. Tapi mendekati area dapur, sayup-sayup Aletta terdengar seseorang berbicara di sana. Mendadak langkah kaki Aletta terhenti di balik tembok yang terhubung ke dapur.

"Kasihan sekali Nona Aletta, Ternyata Den Sky masih belum bisa move on juga dari Non Selly."

"Non Selly memang cantik dan seksi. Tak heran kalau Den Sky susah move on. Tapi, Non Aletta kelihatan lebih tulus dan juga baik. Semoga saja Den Sky bisa move on dan tidak cuek lagi."

.

.

.

🌷Bersambung🌷