Seorang anak perempuan bernama Fionna Graciella yang berumur 21 tahun itu harus berkorban menggantikan posisi sang kakak yang enggan menikah dengan pria pilihan kedua orang tua nya itu
Akhirnya dengan sangat terpaksa ia pun menggantikan posisi sang kakak untuk menikahi pria yang tak ia cintai itu atas paksaan kedua orang tua nya.
Bagaimana kah kisah hidup nya?
Yuk baca!!
Hargai setiap karya dan segala usaha seseorang untuk menulis, sukai dan komentari ceritaku.
Terimakasih❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ndaagstinaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Bab 35. Kosong
Fionna tengah sibuk menggambar dan sementara itu Leonna sibuk dengan laptop. Fionna melangkahkan kaki nya ke arah patung yang ada busana yang belum selesai ia ukir itu. Finonna fokus merapikan dan membentuk busana menjadi lebih elegan, bahan nya yang sangat nyaman dan cocok untuk di pakai dalam sebuah acara apapun
Lalu tiba-tiba saja ia teringat bahwa Alvaro sedang marah kepadanya. Ia menghela nafas dan duduk kembali dengan kepala yang di letakan di meja, wajah nya sangat murung dan begitu tak bersemangat hari ini. Leonna yang tak sengaja menoleh ke arah nya pun terheran dan bertanya apa yang terjadi. Fionna pun menceritakan bahwa Alvaro marah karena soal semalam, Leonna tertawa dan begitu juga Satya yang sudah memarahi nya karena terlalu berlebihan.
Hari yang terasa hambar ini berlalu begitu saja, Fionna kini memilih untuk pergi ke perusahaan suami nya karena merasa sangat bosan dan tak ada yang membuatnya bergairah hari ini. Sesampai nya disana ia segera masuk ke ruangan Alvaro, lalu berlari dan segera duduk di pangkuan suami nya. Fionna mencium Alvaro dengan begitu antusias, ia terus mencium karena merasa rindu pada suami nya itu. Saat ia mendengar sumber suara ia mengkerutkan dahi nya dan menoleh ke depan. Fionna segera menutup mulut nya karena terkejut, ternyata ada dua orang pekerja Alvaro di ruangan itu. Astaga bodoh mengapa kau tak melihatnya! Fionna terus bergumam dan menutup wajah dengan rasa malu nya
Alvaro pun memberi kode untuk meminta pekerja nya keluar dulu, lalu mereka pun segera melangkahkan kaki meninggalkan ruangan Alvaro. Alvaro tertawa kecil melihat istrinya yang masih menutup wajah dengan kedua lengan nya itu karena merasa malu atas apa yang barusan terjadi, perlahan Fionna mengintip dan melihat sudah tak ada satu pun orang. Gadis itu menghela nafas dan terus mengoceh merasa sangat malu
Saat ia menoleh ke arah suami nya, ia terkejut ternyata Alvaro sedaritadi menatap nya. Tapi dengan tatapan yang masih marah. Fionna tertawa kecil lalu segera memeluk suami nya kembali, Fionna terus menceritakan bahwa hari ini ia sangat tak bergairah melakukan apapun, menggambar saja tak fokus dan bahkan melakukan apapun rasanya tak tenang jika ada sebuah masalah
“Bukan kah itu yang aku rasakan saat hari itu”
Fionna menatap Alvaro dan terdiam sejenak, ia terus meminta maaf dan bersandar di dada Alvaro dengan nada manja dan wajah murung nya. Alvaro segera mengangkat tubuh Fionna dan pergi ke arah sebuah sofa yang nyaman itu. Alvaro yang masih memangku istrinya itu terus menatap nya, Fionna cemberut dan menjelaskan bahwa ia tak bisa melihat Alvaro bersikap dingin seperti itu, namun Alvaro terus mengatakan bahwa ini lah hukuman yang sebenar nya. Fionna berjanji untuk tak mengulangi nya lagi, jika ia mengingkari maka ia akan siap untuk melakukan sepuluh ronde itu
Astaga Fionna. Alvaro tertawa mendengar ucapan istrinya itu, memang sedikit polos tapi tak sepolos itu, Alvaro tersenyum dan mengusap kepala istrinya dengan lembut, gadis itu tersenyum kembali dan bersorak bahagia karena suami nya tak marah lagi
“Eitt, tapi ingat. Jika kau mengulangi nya lagi, aku tidak akan pernah memaafkan mu”
“Baiklah, aku janji suamiku”
Alvaro tersenyum dan ia yang tak bisa mendiamkan Fionna dengan waktu lama pun bersikap seperti semula, ia mencium istri nya karena pagi tadi ia tak mencium gadis ini. Fionna cemberut dan terus bertingkah manja pada suami nya, Alvaro menghela nafas dan membiarkan istri nya yang sedang bersikap sangat manja seperti itu
***
Gadis itu menghela nafas dan duduk dengan pikiran yang sudah tenang, Leonna yang melirik ke sang adik yang baru saja kembali itu segera tersenyum dan mengejek menanyakan bagaimana soal permasalahan itu. Fionna terkekeh dan tentu saja semua nya sudah selesai, suami nya itu hanya cukup di rayu saja sudah selesai. Akan tetapi gadis itu tentu saja sangat kapok untuk mengulangi kesalahan nya berulang kali. Sang kakak mengejek nya dan mencoba akan mengajak nya di lain hari. Fionna menatap Leonna begitu tajam dan menegaskan untuk tidak tergiur ajakan kakak nya itu untuk minum lagi. Haha, Leonna tertawa begitu puas dan kembali fokus pada laptop nya
Fionna seketika teringat ia akan memberi sebuah kejutan untuk sang kakak yang sudah ia persiapkan dengan sangat baik dan seniat itu. Gadis itu membawakan sebuah paperbag dan mendekat ke arah Leonna yang sibuk itu. Fionna menaruh tas itu di meja dan membuat Leonna menoleh seketika, ada apa tiba-tiba saja gadis itu memberi hadiah. Kakak nya hanya mengkerutkan dahi dan sesekali mengintip ke isi tas itu. Apa ini. Fionna hanya meminta nya untuk membuka saja
Leonna pun membuka paperbag itu dan terkejut dengan pemberian Fionna yang sangat terlihat cantik dan menarik, astaga Fionna! Gadis itu terkejut dan menatap busana itu dengan mata tertakjub nya, Fionna hanya berharap kakak nya suka dengan model yang sudah ia slalu pikirkan dan usahakan
Sebuah gaun yang sangat terlihat cantik itu, yang sudah Fionna buat sejak mengetahui kakak nya di lamar oleh Satya. Karena dua minggu ini Leonna dan Satya akan segera menikah. Leonna sangat suka dengan gaun yang sangat cantik itu hasil Fionna sendiri. Tentu saja gadis itu sangat bangga sekali pada adik nya, tak bisa dikira selama ini Fionna sibuk membuat ini ternyata untuk dirinya sendiri, Leonna sangat menyukai nya dan sangat berterimakasih pada Fionna
Fionna tersenyum sembari memeluk kakak nya, ia pun turut berbahagia karena tak lama lagi kakak nya pun akan menjadi seorang istri. Tentu saja ia slalu yakin kakak nya itu akan bahagia, karena ia mengenal dan mengetahui bagaimana pria yang bernama Satya itu. Satya cukuplah dibilang pria yang bertanggung jawab, baik, dan jika sudah mencintai ia pasti akan menjaga kakak nya dengan sangat baik. Tak ada beda nya dengan Alvaro, suami nya sendiri.
“Astaga Fionna, terimakasih banyak. Kakak sungguh benar-benar menyukai ini.”
“Sama-sama kak”
...***...
Fionna tengah duduk di sebuah kursi meja yang ada di kamar nya, dengan pena yang terus di gunakan itu. Gadis itu sangatlah tangguh dan tak slalu merasa lelah atau mengeluh, benar-benar kesenangan yang niat untuk di jalani. Tak lama Alvaro datang membuka pintu kamar dan melihat istrinya yang tengah asik dengan kesibukan nya itu
Sedang apa. Alvaro melingkarkan kedua lengan nya dengan dagu yang di letakan di kepala Fionna, pria itu mencium istrinya dari samping. Istrinya hanya tersenyum ke arah nya, lalu Alvaro beranjak untuk bersiap mengganti pakaian nya dan membersihkan tubuh nya. Selesai itu Alvaro kembali menghampiri istrinya yang masih sibuk memegang pena nya itu, ia menghela nafas dan kembali memeluk istri nya
“Kau sudah makan malam?”
“Aku sudah makan bersama rekan kerja ku, sekalian acara kumpulan tadi. Maafkan aku ya”
“Ah tidak apa-apa, kebetulan aku juga sudah makan tadi di bawah”Fionna meletakan pena nya dan segera membalikan tubuh nya untuk memeluk suami nya. Tertera wajah manja di gadis itu, Alvaro terkekeh melihat wajah sang istri yang manja. Fionna terus menceritakan hari nya bagaimana apalagi sejak pagi tadi di abaikan oleh suami nya sendiri. Alvaro tertawa mengacak-acak rambut istrinya itu yang terus mengulangi bicara seperti itu. Bukan kah aku sudah memaafkan mu, kata Alvaro dengan tangan mencubit pipi istri nya
“Ya i know, tapi tetap saja, pagi tadi rasanya ingin sekali aku pingsan, kau sungguh jahat”
“Huh? Apakah suami mu ini terlihat jahat”
Gadis itu loncat-loncat untuk meraih suami nya agar menggendong nya, Alvaro menghela nafas dan seperti biasa tak heran lagi ia akan menggendong istrinya yang sangat senang di gendong itu. Kedua nya bertatapan dengan senyuman nya, Fionna tak pernah tertinggal raihan lengan nya mengarah hidung mancung milik suami nya. Gadis itu pun segera memeluk leher suami nya dengan manja
Namun saat posisi ia sedang di gendong itu, tiba-tiba saja ia merengek dan meminta turun. Alvaro segera menurunkan nya dengan tatapan terheran melihat istrinya seperti ingin menunjukan sesuatu. Fionna mengeluarkan sebuah kotak dan meminta Alvaro untuk membuka nya. Suami nya itu pun menurut dan tanpa basa-basi lagi ia segera membuka nya, Wow! Alvaro tertakjub dengan busana itu juga sama dengan hal nya seperti Leonna tertakjub menatap busana itu
“Oh god, ini sangat indah”
“Tentu saja buatanmu”
“Bagaimana kau bisa tahu”Fionna bertanya dengan tatapan mengejek, tentu saja aku tahu. Alvaro segera melihat busana couple itu yang akan di pake di acara pernikahan Leonna dan Satya nanti. Pria itu terus tersenyum menatap busana couple yang begitu indah dan sangat menarik. Alvaro meraih tubuh Fionna dan memeluk nya dengan rasa bangga. Kau pintar sekali. Fionna tersenyum kegirangan mendengar itu, ia terus bertanya tak henti apa suami nya itu menyukai nya. Tentu saja Alvaro dengan lantang menjawab sangat menyukainya.
Itu hanya sebuah pertanyaan aneh, namun sudah tak heran. Wanita memanglah seperti itu. Jika saja dia sudah bertanya dan kau sudah menjawab nya, jika dia tetap mau bertanya lagi dia tak akan henti dan lelah-lelah untuk bertanya. Kedua nya tertawa menggelengkan kepala nya karena slalu ada saja hal yang mereka debat kan dengan alasan yang sangat tak jelas dan masuk akal
Fionna segera membereskan kembali lalu menaruh kotak itu kembali. Ia berlari mengarah ke suami nya dan langsung memeluk, Alvaro bersiap untuk tidur dan menarik tubuh istrinya untuk rebahan. Sebelum tidur gadis itu tak henti mengoceh dan menceritakan segala hal tentang apapun itu. Alvaro suami nya tak terlalu mendengarkan cerita nya itu. Namun ia slalu fokus menatap wajah sang istri dengan senyuman nya karena merasa gemas dengan istri nya sendiri.