NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Secretary

Bukan Sekedar Secretary

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Chicklit
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bunga itu telah layu sejak lama, menyisakan kelopak hitam yang berjatuhan, seperti itulah hidup Hanna Alaya Zahira saat ini, layu dan gelap.Hanna adalah seorang sekretaris yang merangkap menjadi pemuas nafsu bosnya, mengantungi pundi-pundi uang dalam rekeningnya, namun bukan tanpa tujuan dia melakukan itu. Sebuah rahasia besar di simpan bertahun-tahun. Pembalasan dendam.. Edgar Emilio Bastian bos yang dia anggap sebagai jembatan mencapai tujuannya menjadikannya simpanan dibalik name tag sekretarisnya, membuat jalannya semakin mulus. Namun, di detik-detik terakhir pembalasan dendam itu dia justru terjerat semakin dalam pada pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lady Companion

"Maaf," ucap Hanna lagi.

"Jangan lakukan itu lagi!" Hanna merasakan tubuhnya melayang sebab Edgar menggendongnya ala bridal untuk mencapai pantai.

"Baiklah." Hanna melingkarkan tangannya di bahu Edgar.

"Kita kembali ke hotel." Hanna tak berani bicara lagi. Dia hanya diam dan menyandarkan kepalanya di bahu Edgar, sementara tangannya meraih tas dan sepatunya di atas pasir dan kembali diam saat Edgar membawanya ke arah mobil.

Edgar memasukannya dengan pelan, lalu menarik selimut di bagasi dan menyelimuti Hanna.

"Dingin?" Hanna mengangguk, dia mengeratkan selimutnya. "Ke hotel, Dani," ucap Edgar pada Dani yang ternyata duduk di kursi kemudi.

Hanna menegakkan tubuhnya lalu melihat dari cermin atas Dani menyeringai ke arahnya.

"Sejak kapan Pak Dani disini?" tentu saja Hanna tak bisa tak bertanya.

"Tadi pagi."

"Terus Pak Dani kemana aja? Enak dong liburan di Bali?" tanya Hanna antusias. Baru saja akan membuka mulutnya Dani melihat tatapan tajam dari Edgar yang membuatnya kembali bungkam.

"Kenapa kamu banyak bicara!" Edgar menarik Hanna agar duduk di pangkuannya.

"Pak, ada Pak Dani." Hanna mencoba kembali ke tempat duduknya, namun Edgar memeluk pinggangnya erat.

"Diam, gara- gara kamu aku kedinginan." Hanna hanya bisa diam, saat Edgar memeluknya. Biar saja lah, lagi pula Dani juga sudah tahu sejak awal. Jadi Hanna hanya bisa menikmati pelukan Edgar yang memang terasa hangat, atau mungkin karena tubuhnya kedinginan, hingga tanpa terasa dia memejamkan matanya, tertidur.

Hanna terbangun saat berada di dalam lift, dan Edgar kembali menggendongnya, mungkin karena dia yang tertidur sejak dari dalam mobil. Tapi kenapa Edgar tak membangunkannya saja, dari pada repot menggendongnya.

"Kamu bisa turunkan aku." Hanna menggerakkan kakinya agar Edgar mau melepaskannya.

"Sebentar lagi sampai." Edgar menatap pada angka di lift lalu pintu terbuka dan dia segera membawanya keluar dari kotak besi itu kemudian memasuki kamar mereka.

Edgar meletakan Hanna di atas ranjang, lalu melepas satu persatu pakaiannya. "Ganti pakaian, nanti bisa masuk angin." Baru saja akan pergi Edgar merasakan tarikan di tangannya.

"Aku sudah selesai." Edgar menaikkan alisnya.

Hanna berdecak. "Datang bulan ku, sudah selesai saat kita tiba disini."

"Baiklah," ucap Edgar lalu melanjutkan langkahnya memasuki kamar mandi.

Hanna mengeryit. "Hanya itu? Dia menolakku?' Biasanya Edgar akan antusias. Tapi kenapa dia justru terlihar malas begitu. Tatapan Edgar juga cenderung datar, meski Hanna masih melihat kehangatan disana.

"Kenapa?" Hanna berjalan ke arah lemari untuk meraih handuk lalu mulai melepas satu bersatu pakaiannya. Saat yang sama Edgar keluar dari kamar mandi dengan tubuh berbalut handuk.

"Aku akan pesan makanan, makan dan istirahatlah!"

"Kamu mau kemana?" tanya Hanna saat Edgar mengenakan stelan lengkap.

"Ada pekerjaan," ucapnya dengan mengancing satu persatu kemejanya.

"Kamu masih marah?" Hanna terdiam saat Edgar menatapnya dengan tajam.

"Kamu sudah mengerti kesalahan kamu?" Hanna mengangguk cepat bagaimana pun dia merinding melihat tatapan tajam Edgar.

Edgar melangkah ke arah Hanna, lalu meraih pinggangnya yang hanya terbalut handuk. "Bagus kalau gitu. Aku benar-benar ada pekerjaan. Tidurlah!"

Hanna tertegun saat merasakan kecupan di dahinya beberapa saat lalu bibi basah Edgar melepaskannya.

Tak ada ciuman di bibir, tapi kenapa jantung Hanna justru merasa terhenti sesaat, lalu berdetak sangat kencang. Hanna menoleh pada Edgar yang selesai dengan pakaiannya, dan pergi setelah lagi- lagi membuat jantungnya berdebar cepat.

Edgar mengusak rambutnya.

Apa yang terjadi? Kenapa dengan pria itu? Apa dia mulai jatuh hati padanya?

Begitu mendengar pintu tertutup, Hanna bergegas mengganti pakaiannya. Tak peduli dengan tubuhnya yang masih memiliki aroma air laut, dia bergegas dan keluar dari kamar menggunakan lift lain dari yang Edgar gunakan.

Hanna menggigit kukunya saat merasa lift sangat lambat. Bagaimana jika dia tak bisa mengejar Edgar? Saat pintu besi itu benar-benar terbuka di lantai 1, Hanna bergegas berlari keluar lobi, dan mengeryit saat melihat mobil Edgar yang di bawa Dani meninggalkan pelataran.

Hanna melambaikan tangannya ke arah taksi dan segera memasukinya. "Pak tolong ikuti mobil itu," tunjuknya pada mobil Edgar.

Taksi melaju mengikuti mobil yang membawa Edgar dan berhenti tepat di depan sebuah tempat bertuliskan Resto And Karaoke.

Hanna menurunkan kakinya, dan masuk sambil mengenakan kaca mata hitamnya. Hanna mengikuti Edgar dan Dani yang berjalan masuk, hingga dia melihat Edgar dan Dani memasuki sebuah ruangan, barulah seseorang menahannya.

"Maaf, Nona anda sudah reservasi sebelumnya?" Hanna menggigit bibirnya kesal. Tentu saja karena itu ruang VIP.

"Bisakah aku pesan secara langsung?" Pria di dengan Hanna ini menggeleng.

"Maafkan saya Nona, karena keterbatasan tempat, kami hanya melayani pemesanan terlebih dahulu, jika ingin ruang VIP."

Hanna menghela nafasnya lalu mengangguk. "Baiklah, kalau gitu aku duduk di sini saja," tunjuk Hanna pada meja yang ada di sudut dan tentu saja dekat dengan ruang VIP tersebut.

"Kami akan mengirimkan pramusaji, silahkan menunggu." Hanna berjalan ke arah meja lalu duduk dengan tenang, hingga seorang pelayan datang dan menawarkan menu.

Di saat yang sama beberapa orang pria berstelan formal memasuki restoran dan masuk ke ruang VIP yang tadi di masuki Edgar dan Dani. Tak lama kemudian di susul beberapa wanita berpakaian mini yang Hanna tahu mereka berprofesi sebagai Lady Companion.

Pelayan datang dan membawakan pesanan Hanna, hanya segelas jus dengan satu piring camilan, hingga Hanna tak perlu kekenyangan. Lagi pula dia datang bukan untuk makan, tapi untuk mencari tahu kemana Edgar pergi, dan dengan siapa. Dia sedang mencari celah untuk dijadikan bukti pada Siska jika Edgar memang memiliki simpanan di luar rumahnya. Dan beruntungnya dia melihat beberapa LC memasuki ruangan yang dimasuki Edgar, tapi sialnya dia tak bisa masuk, untuk memastikan apakah Edgar benar-benar bermain bersama para wanita itu atau tidak.

Hanna mendengus lalu mengaduk minumannya dengan sedikit kasar. Sial! Kenapa hatinya bergejolak? Ini hanya karena tak bisa mendapatkan bukti perselingkuhan Edgar bukan? Tapi, kenapa dia merasa semarah ini?

Satu jam Hanna menunggu hingga pintu ruangan VIP itu terbuka, dan menampilkan Edgar bersama beberapa pria yang tadi memasuki ruangan. Dan hati Hanna yang sejak tadi merasa marah, terasa semakin membara saat dia melihat Edgar merangkul pinggang ramping salah satu LC menuju parkiran. Apa karena ini Edgar menolaknya dan langsung pergi?

Hanna menggerakkan ponselnya mengikuti kemana Edgar pergi, lalu mematikannya saat Edgar masuk ke dalam mobil beserta si Lc.

Sial, apa dia benar-benar cemburu?

1
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
LC memang meresahkan.. gak didunia novel gak didunia nyata
Rahmawati
ini malah Hanna yg jatuh cinta duluan sm edgar
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bo Ra
wkwk mba2 LC lg viral ya kk thor😁
yuning
Edgar pemain Hanna
Erna Wati
ya Hanna,kau cemburu..kau mulai jatuh cinta pd Edgar.
mbu ne
nah kan...Hanna mulai terjebak permainan sendiri...
Rahmawati
Hanna iseng bgt sih, Edgar beneran khawatir
Rabiatul Addawiyah
Edgar pasti sdh mencintai Hanna neh...bukan krn nafsu utk bercinta diatas kasur sj tp hatinya jg
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
datang bulan kok berenang thor
Ceu Nah: udah dari kemarin kak, masa banyak terus😅
total 1 replies
yuning
jangan main main sama nyawa
Rahmawati
Siska mulai curiga kayaknya
Rahmawati
naomi hanya butuh perhatian
Rabiatul Addawiyah
Aamiin YRA
Bo Ra
cerita nya bagus kk
yuning
oh Siska pasti curiga tapi semoga gak secepat itu ,sistah
mbu ne
apakah Hanna mulai memberikan kode2 untuk menyingkirkan Siska? 🤔
mbu ne
atur aja K...🤭
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
capek yaaa Han rasanya 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!