Sepasang suami istri yang saling mencintai dengan ekonomi kehidupan yang telah mapan harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa sang wanita tak mampu memberi keturunan! Hal itu membuat Beril Destia kecewa atas dirinya sendiri!
Sementara sang suami Bastian Devald juga pihak keluarganya telah begitu mengidamkan sosok malaikat kecil diantara mereka! apakah Beril akan dengan sengaja membagi belahan hatinya pada wanita lain demi seorang keturunan? atau dia justru mengundurkan diri sebagai seorang istri dan merelakan segala kenangan indah bersama sang lelaki pujaan??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Ingin Kembali Ke Masa Lalu!!
💜'Andrew-, lepas!!!'
'Selama ini diriku sudah cukup bersabar, Nona! kau memintaku untuk menjauhi alkohol! aku melakukan nya!! kau memintaku untuk lebih bersikap ramah pada media-, aku juga menurutinya! tapi kenapa-, kenapa kau sama sekali tak pernah mengabulkan satu saja permintaan dariku!??'
💜'Andrew-, aku sungguh minta maaf! tapi aku meminta mu untuk melakukan semua itu demi kebaikan mu!!'
'Kebaikan??? kebaikan yang seperti apa maksud mu, Nona?!!! apa kau tahu-, betapa tersiksa nya diriku karena harus menahan semua rasa kesakitan saat merindukan mu?? tidak!!! kau tak pernah memahami hal itu bukan?!'
💜'Itulah alasannya!!! lupakan aku, Andrew!!! aku mohon! aku-, aku tidak mungkin bisa memenuhi keinginan mu!!'
'Aku?? kau ingin aku melakukan nya!!! ya!! aku sedang mencoba untuk membunuh perasaan ini padamu Nona!!! dan alasan ku tak berhenti mengkonsumsi alkohol dari semalam adalah karena aku ingin melupakan semuanya!! semua tentang dirimu! aku berharap-, hatiku akan benar-benar beku dan ingatan ku tentang mu akan lenyap seketika karena alkohol!! tapi nyatanya-, kau lihat!!! aku justru berakhir dengan jatuh bangun demi bisa sampai di tempat ini!'
Andrew-, aku sungguh minta maaf!!
Beril tertunduk sendu, hatinya kembali bergetar saat mengingat beberapa kesalahan yang telah ia perbuat!
"Jika diriku menolak tawaran perpanjangan kerjasama dengan nya saat itu-, mungkin semua tak akan seperti ini!"
Tuhan!! tolong selamatkan pria itu, walau bagaimana pun! ini semua adalah kesalahan ku! aku-, adalah gadis yang selalu membuat kericuhan dimanapun! ampunilah diriku Tuhan!
Bagaimana keadannya??? kenapa Heinrich tak kunjung keluar dari ruang penanganan!??
Beril menghela nafas dalam, ia kembali beranjak serta melangkah mondar-mandir dengan mata sembab serta hidung memerah.
"Haruskah aku menghubungi Bastian!? tapi-, schedule meeting nya di kantor hari ini cukup padat," Beril menyibak lengan kemeja putih yang ia kenalan demi bisa memperhatikan arloji yang melingkar cantik di pergelangan tangan.
Tidak! aku tak ingin membuatnya khawatir dan mengacaukan pekerjaan Bastian! aku-, akan lebih baik jika diriku tak memberitahukan hal ini terlebih dulu pada Bastian, ku harap semua bisa ku tangani dengan baik! tolong lah diriku, Tuhan! aku hanya bisa bersandar dan memohon pada Mu!
Pintu ruang penanganan darurat yang tiba-tiba terbuka seketika membuat Beril tersadar!
"Dokter Heinrich-, bagaimana keadaan-, nya!?? apa Andrew baik-baik saja!?"
Heinrich melepas masker, pria itu meraih pergelangan tangan Beril dan membawa sang wanita untuk duduk.
"Andrew Sky-,"
"Katakan Heinrich!!!"
"Dia mengalami gegar otak sedang! dan mungkin dia harus berada di hospitals selama satu minggu hingga sepuluh hari penuh!!"
"A-apa?? tapi-, dia akan pulih secara sempurna setelah menjalani perawatan kan??" Beril mengguncang pelan lengan Heinrich dengan netra berkaca-kaca.
"Beril! kenapa kau selalu over care terhadap orang lain?"
"Heinrich!! dia-, mengalami kondisi seperti ini karena diriku! aku-," kalimat Beril seketika terhenti saat Heinrich dengan sigap meraih pundak sang wanita dan membuat Beril bersandar pada tubuhnya.
"Ssssttt!!! dia pasti akan baik-baik saja! dia masih muda, recovery nya pasti akan jauh lebih baik daripada pasien lain!"
"Apa kau yakin!??"
"Apa kau meragukan perkataan dari dokter tampan mu ini?? hmmm??!!" Heinrich terkekeh saat Beril melontarkan pertanyaan dengan tubuh yang telah duduk tegap berhadapan dengan dirinya.
"Heinrich!!! aku tak ingin mengingat masa lalu!! kita telah memutuskan untuk berjalan pada kehidupan masing-masing bukan!??" Beril berbicara di tengah isak tangis, pipinya yang basah karena air mata seketika mengering saat telapak tangan Heinrich terasa membelai lembut.
"I know!! but iam still there for you, Desta!"
"Kau seharusnya segera beranjak!! aku sudah tak berada disana lagi,"
"Bagaimana jika diriku memilih untuk menunggu??"
"Tidak!! kau sudah berjanji!!"
"Tapi-, aku tak pernah berkata bahwa diriku ingin berpisah denganmu, Desta!"
Beril mematung!! kekhawatiran kembali terasa membuncah dalam relung kalbu tatkala tatapannya menyatu dengan netra abu-abu milik Heinrich.
Aku, sungguh bukan gadis yang baik!! kau pantas bersanding dengan wanita yang jauh lebih berpendidikan daripada diriku, apapun yang terjadi diantara kita saat dimasa lalu-, aku sungguh tak ingin mendengar nya apalagi kembali melihat ke belakang, tak bisakah kau memahami hal itu, Heinrich!??
Aku ...., sungguh tak mampu melewati batasan yang telah dibuat oleh kedua orang tuamu Heinrich!! maafkan aku ...,
