NovelToon NovelToon
Lost Memory

Lost Memory

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: nurmala sari

Viona gadis cantik yang sempurna dia memiliki sejuta kelebihan. Mempunyai IQ di atas rata-rata, pintar beladiri, dan karir yang memumpuni. Tapi siapa sangka dibalik itu semua viona mempunyai trauma masa lalu yang mengharuskan nya kehilangan separuh ingatan dan melupakan kekasih lamanya.

"siapa kamu?".

"Aku Lucius.. Apa kamu sungguh melupakanku Vi?".
Laki-laki itu berbicara dengan mata yang berkaca-kaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurmala sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyerangan

Viona yang melihat laki-laki yang pernah di tolong nya juga merasa kaget.

"Kenapa dia bisa berada disini" batin Viona.

"Louis apa kau mengenal Viona" ucap sang kakak.

"Aku_ ucapnya melihat Viona yang sedang menatap tajam padanya, dan itu membuat dia merinding"

"Aku seperti pernah melihatnya tapi tidak tahu di mana".

"Ku kira kau mengenalnya".

"Vi.. Perkenalkan dia adik angkat ku sekaligus sepupuku Louis".

"Halo salam kenal" ucap Viona dengan mengulurkan tangannya.

Louis pun membalas uluran tangan gadis yang membuatnya penasaran itu.

"Aku Louis".

"Ya sudah mari masuk sayang, anggap saja di rumah sendiri"

Ucap Frisca dengan menuntun Viona menuju ruang keluarga, tanpa menghiraukan sang anak dan suami yang dia abaikan karena terlalu senang mendapatkan calon menantu.

"Lihat lah ibu mu baru saja kedatangan calon menantu sudah mengabaikan kita, apa lagi sudah menjadi menantunya mungkin kita di lupakan".

Sang anak yang mendengarnya juga menganggukkan kepala tanda setuju dengan ucapan sang ayah.

Yohanes mendekati anaknya "Pantas kau sangat menginginkannya Nak, dia gadis yang sangat cantik".

"Ya pilihan ku tidak akan pernah salah dad".

"Kak apa kau tau semua tentang wanitamu, maksudku sikapnya kepribadiannya atau apapun itu mungkin".

"Kenapa kau bertanya seperti itu".

"Tidak apa-apa aku hanya bertanya".

"Aku tidak perduli dengan itu semua dan aku juga tidak akan mencari tahunya, biarkan dia sendiri yang jujur padaku tentangnya".

"Aku hanya perlu berada di sampingnya disaat dia membutuhkan ku, aku yakin dia sendiri yang akan jujur padaku semua tentang kehidupannya"

"Tidak salah kau menjadi anakku" tepuk sang ayah di pundaknya.

 

Frisca datang menghampiri mereka bertiga yang masih berdiri di ruang tamu.

"Apa kalian akan berdiri disitu terus dan mengabaikan tamu kita, makan malam sudah siap kami sudah menunggu kalian dari tadi".

"Maaf sayang, ayo kita makan" ucap Yohanes.

 

Mereka pun berjalan beriringan menuju meja makan yang sudah terhidang berbagai macam menu makanan dan Ximon menarik bangku lalu mempersilahkan Viona untuk duduk.

"Terima kasih" ucapnya.

"Ya".

Mereka makan dengan khidmat tanpa ada yang berbicara, setelah selesai Viona di tuntun ke ruang keluarga untuk bercakap-cakap.

 

“usiamu berapa sekarang sayang" tanya Frisca.

"Belum genap 20 tahun Tante" jawaban Viona membuat Louis kaget.

"Belum genap 20 tahun kemampuannya luar biasa, dari beladiri dan memakai senjata ini gila" batinnya.

"Berarti usia kakak terpaut 9 tahun dengannya lumayan jauh ternyata".

"Apa kau mau bilang aku pedofil".

"Aku tidak bilang seperti itu".

"Tapi terlihat sekali di wajahmu".

Louis heran kenapa setiap apa yang dipikirannya kakaknya selalu tahu, apakah dia cenayang.

"Berarti kamu masih kuliah" tanya Yohanes.

"Dia sudah lulus kuliah dari usia 15 tahun dad, dan sudah mendapatkan gelar magister di usia muda".

Bukan Viona yang menjawab melainkan sang anak, karena Ximon sudah mengetahui tentang Viona.

"Wow kamu hebat, Terus kesibukanmu sekarang apa?" tanya Frisca.

"Aku hanya menjalankan perusahaan kecil-kecilan yang ku bangun sendiri".

"Kamu sudah mempunyai perusahaan sendiri Vi" tanya Ximon.

"Ya, sebenarnya sudah 4 tahun yang lalu perusahaan ku berjalan di negara D, tapi di negara ini perusahaan ku baru berjalan".

"Kau membuat cabang perusahaan".

"Ya, aku tidak ingin pulang ke negaraku menjadi pengangguran karena perusahaan di negara D sudah ada yang mengatasi".

"Apa kau tidak membuat perayaan pembukaan".

"Ada nanti kau juga tahu".

Mereka mengobrol sampai jam 8 malam dan Viona pun pamit karena sang ayah dan kakaknya sudah seperti teroris yang menerornya melalui ponsel.

"Maaf semuanya aku rasa aku harus pulang".

"Ya tidak apa-apa sayang Tante mengerti mungkin keluargamu mengkhawatirkan mu".

"Mulai sekarang panggil lah aku momy jangan Tante, dan lain kali kalau ada waktu datanglah berkunjung bersama Lucius kemari"

"Ya terima kasih mom atas semuanya aku senang bisa mengenal keluarga ini, kalau begitu aku pamit".

Viona menyalami semuanya.

"Hati-hati membawa menantu mom Lucius, dan antarkan dia dengan selamat sampai tujuan".

"Ya mom aku pergi dulu".

"Ya hati-hati".

 

Sedangkan diluar gerbang seseorang sedang mengintai mereka dan melaporkan kepada sang tuan tentang pergerakan targetnya.

"Halo bos mobil tuan Ximon sudah keluar dari kediamannya".

"Ikuti mobilnya dan langsung habisi dia".

"Siap bos".

 

Mobil yang di di tumpangi mereka berdua melaju dengan kecepatan sedang dan di saat melewati jalanan yang cukup sepi mobil mereka di hadang oleh seseorang.

"Sialan, siapa yang berani menghadang ku" ucap Ximon.

Keluarlah 6 orang pria berpakaian serba hitam dari dalam mobil itu.

"Siapa mereka" ucap Viona pada pria di sampingnya.

"Aku juga tidak tahu, mau apa mereka sebenarnya".

"Kamu diam lah di sini dan jangan keluar".

"Ya berhati-hatilah".

Pria di sampingnya memutuskan keluar dari kendaraannya lalu berjalan ke depan mobilnya.

"Siapa kalian" ucapnya.

"Kau tidak perlu tahu siapa kami, yang jelas tuanku hanya meminta nyawamu".

"Serang dia" ucap pria itu.

 

Sekelompok orang itu menyerang Ximon dengan membabi buta, sedangkan salah satu dari mereka melihat seorang wanita cantik di dalam mobil targetnya dia berpikir memanfaatkan wanita itu untuk menjadi sandera nya.

Ximon yang melihat salah satu dari mereka mencoba mendekati Viona membuat dia sedikit lengah dan mendapat tendangan di dadanya, dia mulai kelelahan menghadapi mereka ber 4 sedangkan 2 orang telah ia kalahkan, 2 orang yang masih terlihat semangat menghajarnya mengeluarkan senjata tajam.

Sret.. Ximon terkena sayatan panjang di lengannya.

Salah seorang yang mendekati Viona mulai membuka pintu dan menarik Viona lalu mengarahkan pisau di lehernya, Viona hanya diam dengan seringai di bibirnya.

"Kalau kau tidak ingin wanita ini mati menyerah lah" ucap penjahat itu.

"Lepas kan wanita ku".

"Aku tidak akan melepaskannya sebelum kau ikut dengan kami".

Ximon melihat ke arah Viona tapi dia heran kenapa Viona diam saja dan terus menunduk, setelah Viona mengangkat kepala dia melihat senyum menyeramkan di bibir gadis cantiknya, kemudian Viona mengambil pisau ditangan penjahat itu dengan begitu cepat lalu membantingnya.

Krek.. suara tulang yang patah terdengar di telinga mereka, lalu terdengar teriakan kesakitan di mulut pria itu.

Viona berjalan menghampiri Ximon lalu berdiri di sampingnya.

"Ayo cepat selesaikan aku ingin pulang".

"Ya".

Walau dia terkejut tapi dia bisa menormalkan ekspresinya.

Mereka berdua bagai malaikat maut yang menghabisi lawannya tanpa sisa.

Setelah pertarungan selesai Ximon menghubungi seseorang, lalu datanglah 1 mobil yang membereskan kekacauan yang mereka lakukan.

Mereka berdua kembali masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanannya.

"Lucius kalau kau ingin bertanya, tanya kan saja karena aku tidak suka kau memandangku dengan tatapan intimidasi seperti itu".

"Tidak ada,aku hanya kaget kau bisa beladiri, selama ini kau menyembunyikan keahlianmu".

"Aku tidak menyembunyikannya kau saja yang tidak bertanya".

"Aku penasaran selain kau bisa meretas dan beladiri apa lagi yang kau sembunyikan".

"Suatu saat kau akan tahu sendiri, aku heran apa keluargamu mempunyai musuh".

"Kenapa kau bertanya seperti itu".

"Ini kali kedua aku mengetahuinya, yang pertama aku pernah menolong adikmu yang hampir mati di tangan kelompok mafia black fire, yang kedua kau sendiri tahu kejadian tadi dan yang aku lihat mereka di kelompok yang sama yang menyerang adikmu".

"Adikku, maksudmu Louis?".

"Ya, beberapa hari yang lalu dia di serang, kebetulan mobilnya menghalangi jalanku, lalu aku membantunya karena kulihat dia dan asistennya sudah terpojok".

"Louis hutang penjelasan padaku".

"Ya, selesaikanlah masalahmu sampai akarnya kulihat masalah keluarga kalian cukup serius dengan mafia itu".

"Bagaimana kau bisa mengenal mafia itu".

"Itu cukup mudah, selama ini aku tinggal di negara D bersama kakekku, dia ketua agen khusus FBI pemerintahan yang cukup banyak menangani kasus kejahatan dan banyak informasi yang kami selidiki mengenai mafia-mafia termasuk mafia black fire"

"Dan kakekmu yang mengajarkanmu semua keahlian itu".

"Ya".

"Di depan sana ada apotek menepi lah sebentar".

"Kau terluka".

"Bukan aku tapi kau, lihat tanganmu dari tadi terus mengeluarkan darah apa kau tidak merasakannya".

"Aku malah tidak menyadarinya karena fokus ku terus kepadamu".

Blush rona merah muncul di pipi Viona dan dia mencoba menyembunyikannya.

 

Setelah sampai di depan apotek Viona turun dan membeli obat untuk mengobati Ximon.

Setelah selesai dia menghampiri pria itu di dalam mobil.

“Ulurkan tangan mu yang terluka".

Pria itu diam dan menuruti perintah Viona, dengan telaten Viona mengobati lukanya dia seperti dokter yang terbiasa merawat luka.

"Kau seperti terbiasa merawat luka".

"Karena saat aku berlatih aku terbiasa terluka jadi aku harus bisa merawat lukaku sendiri".

"Aku penasaran latihan apa yang di ajarkan kakekmu sampai kau terbiasa terluka".

1
sahabat pena
kakek nya Viona ngamuk ya ke anaknya? gara-gara cucunya nikah dadakan🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
itulah jodoh mu gean🤣sesuatu yg tdk sengaja.. jd sebuah kebetulan.. mudah2 an timbul benih2 cinta ya
sahabat pena
gavin sama karyawat adiknya ygi baru ituloh.sepupu sekertaris nya. cucok kayak nya🤣
sahabat pena
akhirnya vivi luluh jg sama si kulkas 🤣🤣🤣
sahabat pena
ish itu cara yg salah ximon. yg ada kekasih mu makin marah. huftt..
sahabat pena
aduh ximon.. melakukan kesalahan yg terbesar.. siap siap perang Dunia nih
sahabat pena
kayaknya ayu ini calon kakak ipar nihhh
sahabat pena
waduh viona jd rebutan cogan cogan nihhh 🤣🤣🤣🥰
sahabat pena
Luar biasa
Mimi Johan
Bagus ceritanya.Ok sih alur ceritanya.Pu cew tangguh gak gampang ditindas.Wanita mandiri pula.
Anrai Dela Cruz
Ngga nyangka, seru banget!
Valería Lpz
Gak bisa berhenti membaca, cerita ini keren banget, semangat terus author!
Rizitos Bonitos
Cerita yang menarik dan bikin geregetan. Semangat terus thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!